My Perfect Stranger
Tes tes.. Halloo semuaa apa kabar? Aku harap kalian semua dalam keadaan baik, sehat, dan happy tentunya. Buat yang taken semoga langgeng sama si doi, dan untuk yang 'JOMBLO' semoga ditabahkan hatinya. Yang penting taken maupun jomblo kudu tetep bahagia yaa.. Karena bahagia itu bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan :)
Oke, segitu dulu doa nya langsung aja yaa.. aku mau ngucapin terimakasih karena udah mau mampir ke lapak amatiran ini, dan udah bersedia buat baca karya aku yang alakadar banget :') tapi semoga menghibur yah..
So, happy reading and enjoy it!
****
Disebuah gereja besar yang terlihat sangat mewah dengan berbagai dekorasi yang mampu memanjakan mata. Barisan tamu undangan yang duduk dengan rapi terlihat sedang menghadap sang empunya acara. Dan pakaian yang mereka kenakan adalah pakaian yang sudah disiapkan jauh jauh hari khusus untuk menghadiri acara saat ini, yang sudah tentu hasil karya dari perancang terkenal dan harga nya sudah pasti selangit.
Ya, hari ini adalah pernikahan seorang CEO muda sebuah perusahaan terkenal dengan sang pujaan hati. Warna biru dan putih tampak mendominasi ruangan ini. Sang mempelai pria telah berdiri dengan gagahnya di altar. Kemeja putih dan tuxedo hitam telah membungkus dengan sempurna tubuh atlestisnya. Rambutnya yang hitam dan tebal di atur serapi mungkin memperlihatkan hasil sentuhan tangan hairstylish terkenal di negeri ini. Wajahnya yang tampan bak dewa yunani mampu memikat hati seluruh wanita dan bahkan banyak di luar sana yang rela mengantri hanya untuk melihat paras tampannya. Bagaimana tidak, Ia memiliki semua patokan kesempurnaan di wajahnya. Alis yang tebal, hidung yang mancung, rahang yang kokoh, dan bibir tipis yang seksi serta berwarna merah muda.
Tak beda jauh dengan sang mempelai pria, mempelai wanita pun tak mau kalah dengan kesempurnaanya. Tubuh tinggi nan ramping serta kulit seputih susu itu terlihat begitu sempurna di balik balutan wedding dress yang berwarna putih tulang tersebut. Rambut panjangnya yang digelung memperlihatkan leher jenjang nan putih miliknya. Benar-benar pasangan yang sempurna.
Kini tibalah saatnya pengucapan sumpah dan janji suci yang akan mengikat keduanya dalam sebuah ikatan yang disebut Pernikahan. Sang mempelai pria tampak tersenyum lembut kepada wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya tersebut.
"Kamu cantik sekali Fel" puji Ardigo sang mempelai pria sambil tersenyum tulus kepada Felicya
"Kamu juga sangat tampan Dig" balas Felicya balas tersenyum
"Baiklah, Di hadapan tuhan dan para saksi undangan upacara pernikahan akan kita mulai" ujar sang pendeta
"Saudara Ardigo Alexander Fabiyan di hadapan tuhan dan para tamu undangan bersediakah engkau mengambil wanita di samping mu ini yaitu saudari Felicya Anastasya Jelline untuk menjadi pendamping hidup mu setia sampai maut memisahkan baik dalam keadaan sehat maupun sakit, kaya ataupun miskin, dan suka maupun duka" ujar pendeta membacakan ikrar pernikahan untuk Ardigo dan Felicya.
Ardigo tampak menarik napas sejenak sebelum mengucapkan sumpah pernikahannya
"Saya Ardigo Alexander Fabiyan, saya bersedi-... "
"STOOOPPP!!" Suara lantang dari seorang wanita sukses menghentikan sumpah suci yang sedang diucapkan oleh Ardigo. Kini semua pasang mata langsung menatap kearah wanita yang sedang berdiri di ujung red carpet di ambang pintu gereja
"Hentikan pernikahan ini!" ujarnya lagi. Jujur saja saat ini Ia sedang menahan kegugupannya karena ratusan pasang mata tengah menatapnya tak suka. Tatapan mereka lebih terlihat seperti mengatakan 'Memangnya kau siapa? Mengganggu saja!'
Dia berdiri cukup lama di ambang pintu sambil menguatkan mentalnya. Terutama ketika matanya bersirobok dengan tatapan tajam sang mempelai pria, seketika nyalinya menciut dan terbersit sedikit rasa menyesal telah melakukan hal bodoh ini. Namun dia sudah terlanjur memulai semua ini dan dia juga harus menyelesaikan misinya. Dengan degup jantung yang tak karuan ia pun melangkahkan kakinya menapaki red carpet menuju kedua mempelai di altar
Tatapan kebencian langsung didapatinya dari sang mempelai wanita ketika ia sudah tiba di hadapan kedua mempelai
"Kamu pikir apa yang kamu lakukan hah?" Tanya Ardigo dingin namun menusuk sehingga mampu membuat wanita asing tersebut terdiam dan kehilangan kata-kata yang hendak disampaikannya
"Sa-saya.. " wanita asing itu sangatlah gugup dan takut saat ini. Ia merutuki dirinya sendiri karena telah melakukan hal bodoh ini. Ingin rasanya dia tenggelam saja saat ini daripada menatap mata tajam sang mempelai pria
"Beraninya kamu merusak pernikahan saya?!!" bentak Ardigo. Ketakutan terus meliputi perempuan asing tersebut namun dia mencoba kuat dan bertahan. Ia menghirup napas sebentar lalu berujar
"Sebelumnya saya minta maaf karena telah mengacaukan pernikahan kalian.."
"Jangan bertele-tele brengsek! Katakan apa tujuan mu hah? Kamu telah merusak acara pernikahan kami dengan aksi bodohmu itu!" ucap tajam Felicya yang jujur saja menyakiti hati Friska, namun Ia menyadari inilah konsekuensinya. Wanita mana yang masih berbicara ramah dengan orang yang telah merusak hari bahagianya? Namun Friska tau betul bukan itu penyebab utama kemarahan Felicya. Ia tau dengan pasti bahwa yang membuat Felicya sangat marah ialah karena ia telah menghalangi rencana Felicya. Ya, rencana busuk Felicya!
Ardigo sedikit terkejut mendengar umpatan tajam yang keluar dari mulut Felicya. Pasalnya Felicya yang selama ini ia kenal adalah sosok wanita anggun dan penuh sopan santun. Namun ia segera menepis pemikirannya dengan menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar mengingat apa yang telah dilakukan oleh wanita asing dihadapannya ini
"Saya kesini untuk mengatakan bahwa calon istri anda ini adalah seorang penipu" ujar Friska tegas
"Brengsek! Apa yang kamu katakan ha? Jangan mengada-ngada!" Felicya semakin tersulut emosi. Namun Ardigo hanya diam dan semakin menatap Friska tajam
"Saya tidak mengada-ngada! saya melihatmu menjumpai seorang pria sebelum upacara ini. Jangan mengelak lagi! " ujar Friska tak mau kalah. Ia bahkan terlihat seperti seorang pacar yang ditinggal nikah dan berusaha menggagalkan pernikahan sang pacar. Namun kenyataannya bukanlah begitu
"Apa urusannya denganmu hah? Kamu fikir kamu siapa berani mengurusi kehidupan saya? Dasar perempuan murahan! " ujar Felicya mendekat dan hendak melayangkan tangannya untuk menampar Friska. Namun Friska dengan sigap menahan tangannya, hingga tangan Felicya menggantung di udara
"Jangan coba-coba untuk menamparku!" desis Friska tajam lalu ia beralih menatap Ardigo yang sudah menatapnya seakan akan mau memakannya hidup-hidup
"Tuan, saya mohon percayalah. Saya tidak berbohong! Perempuan ini ingin menipumu. Dia hanya menginginkan hartamu" ujar Friska berusaha meyakinkan
"Kamu benar-benar wanita tidak tau malu! Kamu berani menghina calon istriku?" Ujar Ardigo sarkatis. Saat ini hanya mereka bertiga yang seakan berada di dalam gereja tersebut, pasalnya tidak ada yang berani berbicara termasuk orang tua Ardigo. Sementara itu para tamu undangan sibuk berbisik-bisik tidak jelas
"Tapi saya punya buktinya" ujar Friska sambil merogoh tas selempangnya dan mengambil ponselnya
Friska membuka galeri ponselnya dan membuka video yang direkamnya tadi pagi
"Ini! saya merekamnya tadi pagi" ujar Friska sambil menyerahkan ponselnya kepada Ardigo. Dengan kasar pria itu merampas ponsel yang diberikan Friska dan menonton video tersebut
Flash back
Hari yang cerah, matahari memperlihatkan senyumnya. Di hari libur ini Friska berencana menghabiskan waktunya dengan berjalan jalan. Dengan pergi ke pasar tradisional untuk menyicipi jajanan pasar dan dilanjutkan dengan membaca novel novel romantis di perpustakaan kota, lalu ditutup dengan memakan ice cream Strawberry vanilla kesukannya. Itu semua sudah tergambar di otak cantiknya. Karena Tasya, sahabatnya sedang sibuk dengan tugasnya terpaksa dia harus menghabiskan hari ini seorang diri.
Setelah mengunci pintu apartemennya dia pun mulai melangkahkan kakinya menapaki jalanan. Ia berencana untuk berjalan saja menuju pasar tradisional mengingat jarak yang tidak terlalu jauh.
Di tengah perjalanan dia melihat seorang laki laki dan seorang perempuan sedang bertengkar di samping mobilnya di pinggir jalan. Sang perempuan terlihat mengenakan pakaian pengantin yang sangat indah. Friska pun sempat mengagumi kecantikan wanita tersebut
"Wahh cantik sekali! Mirip barbie" gumam Friska memuji sambil menghentikan langkahnya. Saat ini posisinya sedang berada dibelakang pasangan tersebut
Ia sangat penasaran mengapa mereka bisa bertengkar seperti itu. Awalnya dia tidak berniat ikut campur dalam urusan mereka dan memilih melanjutkan jalannya. Namun dia menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan sang wanita
"Iya! Aku akan meninggalkannya! Tapi setelah pernikahan ini" ujar wanita tersebut sedikit berteriak. Dari raut wajahnya terlihat sekali wanita itu sedang berusaha membujuk sang pria.
"Sayang, aku mohon bersabar sedikit lagi. Aku pasti akan meninggalkannya, tapi setelah aku mendapatkan hartanya!" ujar wanita tersebut mencoba meyakinkan sang pria
"Kamu janji?" tanya pria tersebut
"Aku janji! Setelah itu kita akan menikah" ujar wanita tersebut sambil tersenyum
"Kamu memang pintar Felicya. Baiklah, lakukan tugasmu dan setelah kamu mendapatkan hartanya, kambalilah kepadaku. Jangan harap kamu bisa membohongiku!" ujar laki laki yang bernama Jerry tersebut yang dibalas anggukan oleh Felicya. Lalu setelahnya adegan ciuman mesra mereka yang terlihat oleh Friska.
"Dasar pengkhianat!" desis Friska tajam lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas selempangnya. Ya, Friska merekamnya
Setelah mengikuti mereka sampai ke gereja, Friska hanya berdiri mematung di depan gereja tersebut dan takut untuk masuk ke dalam. Ia sedang ragu saat ini antara harus masuk kesana atau tidak. Lama dia berdebat dengan pikirannya sendiri hingga terdengar suara pastur yang menandakan upacara akan segera di mulai. Ia menguatkan tekadnya dan menghirup napasnya dalam dalam lalu mengeluarkannya
"Aku harus melakukannya! Aku tidak bisa membiarkan pengkhianatan ini terjadi" ujarnya meyakinkan dirinya sendiri lalu berlari menuju ambang pintu gereja dan...
"STOOOPPP!!!"
Flash back end
Rahang Ardigo tampak mengetat dan buku buku jarinya tampak memutih menahan amarah kepada Felicya. Sedangkan Felicya jangan ditanya lagi, dia sudah sangat pucat pasi membayangkan kemarahan Ardigo yang sebentar lagi akan meledak
"Di-digo aku bisa menjelaskannya. Ini tidak seperti yang kamu lihat, ku mohon per-"
"Apa yang ingin kamu jelaskan hah?!! Kamu mau mengatakan kalau ini salah paham? ini semua sudah jelas Fel! Kamu dan bajingan ini cuma mau memanfaatkanku. Kalian memang pasangan yang serasi" ujar Ardigo berapi-api. Dia memang mengenal sosok laki-laki tersebut yang merupakan kekasih Felicya dulu. Namun tak lama setelah itu Felicya mengatakan bahwa hubungannya dan Jerry sudah berakhir. Karena itulah Ardigo ingin menjalin hubungan yang serius dengan Felicya
"Digo dengarkan aku dulu" ujar Felicya mencoba menggapai tangan Ardigo namun langsung ditepisnya. Dia bahkan tidak lagi mempedulikan bisik bisik dari para tamu undangannya. Banyaknya kamera yang menyorot pun seakan tidak mampu mengembalikan kesadarannya
"Tidak ada yang perlu aku dengar. Pernikahan kita batal! Jadi kubur impian busukmu itu!" tukas Ardigo tajam
"Tidak! Aku tidak mau Digo. Kita akan tetap menikah" ujar Felicya tegas. Ardigo tergelak sebentar lalu menatap Felicya dengan seringainya
"In your dream" ujarnya sarkatis
"Pergi dari sini sekarang juga!" ujar Ardigo kasar. Namun sepertinya Felicya tak ingin menuruti ucapan pria itu
"Pergi dari sini atau aku akan lebih mempermalukanmu. Pergi dari sini dan dari hidupku!!" desisan tajam itu keluar dari mulut Ardigo
"Kamu! Aku akan membalasmu!" tunjuk Felicya kepada Friska yang terdiam sejak tadi. Lalu Felicya pergi dengan berurai air mata
Tamu undangan yang menghadiri acara pemberkatan pernikahan memang tidak terlalu ramai, hanya keluarga besar dan orang-orang terdekat keluarga Fabiyan saja. Di barisan paling depan tampak orangtua Ardigo yang sangat syok dan terkejut terutama sang Ibu. Ia hendak menghampiri mereka sejak tadi namun dilarang oleh suaminya
"Jangan ma, biarkan Digo menyelesaikan masalahnya sendiri" ujar Reno, papa Ardigo
Semuanya menjadi hening sepeninggal Felicya. Bahkan Friska pun tidak tau harus berbuat apa dan dia lebih memilih untuk segera pergi dari sana. Namun langkahnya terhenti saat sebuah tangan menahan lengannya
"Setelah mengacaukan semua ini kamu mau pergi begitu saja?" ucap Ardigo berbisik namun sarat akan ancaman. Dia sengaja memelankan suaranya agar tidak dapat didengar oleh para tamu undangan
Friska yang kebingungan pun lantas berbalik dan menatap Ardigo dengan kening berkerut
"Maksudnya? Lalu saya harus bagaimana lagi?" tanya Friska polos
Ardigo melepaskan tangannya sebentar dan berdiri tepat di hadapan Friska membuat gadis tersebut sedikit memundurkan langkahnya ke belakang. Dia semakin mendekat lalu memegang pergelangan tangan Friska kembali dan membawanya menghadap para tamu undangan. Friska sangat terkejut dan melebarkan matanya
"Sebelumnya saya minta maaf atas gangguan yang sempat terjadi tadi. Sebenarnya gadis yang di samping saya ini adalah mantan pacar saya. Dan dulu kami sudah merencanakan pernikahan, namun batal karena adanya kesalah pahaman diantara kita berdua. Dan sepertinya dia juga masih mencintai saya dengan berusaha menyadarkan saya bahwa perempuan tadi bukanlah perempuan baik baik. Dan saya sangat berterimakasih kepadanya yang tetap setia menunggu saya..." Ucapan Ardigo tersebut membuat semua orang terkejut tidak terkecuali Friska, gadis yang dimaksud pria tersebut. Ia bahkan merasakan kakinya seperti tidak lagi menginjak lantai. Ia menatap Ardigo meminta penjelasan namun sepertinya pria itu enggan memberikan jawaban dan lebih memilih melanjutkan kata katanya
"Pernikahan ini akan tetap berlangsung dengan wanita saya yang sesungguhnya!" ujar Ardigo tegas dan kali ini merangkul bahu Friska membuat sandiwaranya terlihat nyata
"APAAAA???" teriak Friska spontan
To be continued
Jangan lupa like dan comment nya guys..
Salam manis,
NisaYoung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
efvi ulyaniek
menarik
2024-07-19
0
Alma Lisma
aaapppaa...akupun ikut terkejut thoor
2024-07-17
0
Katherina Ajawaila
aku bc yg kedua x seru aja thour. lucu dan keren. ada gitu loh cewek brani
2024-07-14
1