NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:72.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!

Pagi ini suasana rumah terasa begitu sepi, bagaimana penghuni rumah seolah tidak saling menyapa dan bicara. Duri-duri tajam yang berada di rumah ini, telah melukainya. Bertemu, tapi tidak saling sapa. Mungkin sudah dalam titik terendah dalam kepura-puraan Laras yang selalu terlihat baik-baik saja. Meski di siksa dengan begitu kejam oleh suaminya.

Laras yang sedang menata sarapan di atas meja makan, melihat Lin yang berjalan ke arahnya bersama dengan Viona. Tidak ada lagi pikiran baik dalam diri Laras saat ini. Tentu saja dia hanya berpikir jika Viona telah menginap di rumah ini, dan mungkin saja satu kamar dengan Lin. Setelah semalam Laras begitu di permalukan oleh suaminya sendiri di depan wanita lain. Mungkin sekarang adalah kesempatan Viona pamer dan menunjukan jika Lin lebih memilihnya.

Hanya saja, semuanya sudah cukup. Biarkan saja apapun yang ingin dilakukan oleh suaminya itu dengan Viona. Laras sudah lelah berjuang dan berusaha untuk mendapatkan hati Lin. Namun, Laras tetap tidak akan menyerah. Dia akan tetap bertahan dan tetap menjadi istrinya Lin, meski pria itu mungkin tidak akan pernah melihatnya sebagai seorang istri.

Lin menatap istrinya, mata yang sembab dan lehernya yang memakai plester itu, membuat Lin merasakan denyutan nyeri di hatinya. Apalagi bekas memar yang masih terlihat di lehernya.

Lin sedikit tertegun saat melihat Laras yang mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan langsung berlalu begitu saja. Bahkan istrinya yang biasanya menyapanya meski dia tidak pernah menanggapi semua ucapan Laras itu. Sekarang Laras benar-benar diam dan bahkan tidak sedikit pun dia melirik ke arah Lin.

"Ayo duduk Kak, kita sarapan. Kakak juga harus antar aku pulang dulu 'kan pagi ini. Aku tidak bawa baju ganti" ucap Viona.

Lin mengerjap pelan, bahkan dia seolah lupa jika ada Viona yang berdiri disampingnya sejak tadi. Lin segera menarik kursi dan duduk disana. Bahkan dia tidak berselera makan lagi sekarang. Padahal semalam saja dia melewatkan makan malamnya. Entah kenapa melihat sikap dingin Laras, membuatnya kepikiran dan merasa tidak nyaman.

Ada apa denganmu, Lin? Biarkan saja dia melakukan apa yang ingin dia lakukan. Justru ini lebih baik, agar dia tidak terus mengganggumu.

Suara pikirannya seolah sedang menyadarkan Lin dari kegelisahan ini. Namun, suasana hatinya tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan. Hatinya malah merasa gelisah dan berdenyut nyeri. Bahkan dia tidak melupakan ekspresi Laras barusan, yang benar-benar datar dan bahkan tidak melirik ke arahnya sedikitpun.

Kemana Laras yang selalu menyapanya duluan dengan penuh senyuman, meski sering dia sakiti?

*

Tidak bisa fokus pada pekerjaan karena melihat sikap Laras tadi pagi. Entah kenapa bayangan wajah istrinya tiba-tiba saja terus menghantui pikirannya. Membuat Lin tidak bisa fokus hari ini dalam pekerjaan.

"Ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini? Bahkan kau tidak fokus saat kedatangan klien"

Lin hanya mengusap wajah kasar saat temannya itu bertanya padanya. Memang ini bukan dirinya. Lin selalu bisa membedakan antara pekerjaan dan masalah pribadinya. Dia selalu profesional dan tidak pernah memikirkan tentang masalah diluar pekerjaan selama dia berada di Kantor. Tapi kali ini, dia benar-benar tidak bisa melakukan itu. Benar-benar telah menunjukan jika ini bukanlah sikap dia biasanya.

"Tidak papa, aku hanya sedikit tidak enak badan saja. Aku mau pulang sekarang"

Tidak bisa melarang, apalagi ketika melihat wajah lesu dari Lin, teman kerjanya itu hanya mengangguk saja.

Mengendarai mobilnya dengan beberapa kali menghela nafas kasar. Sesekali dia memukul kemudi dengan kesal, sungguh dengan kemarahan yang tidak jelas.

"Ada apa denganmu? Kenapa jadi gelisah begini?"

Lagi-lagi bayangan Laras kembali dalam ingatannya. Bahkan kali ini seolah Lin melihat Laras di pinggir jalan dan sedang berbicara dengan seorang pria. Lin menggeleng pelan karena merasa dirinya sudah gila karena sampai terbayang Laras dimana-mana. Tapi saat dia sadar jika yang dia anggap bayangan itu tidak juga menghilang, ternyata memang kenyataan jika itu adalah Laras.

Lin segera menghentikan mobilnya, dia melihat pria yang bersama Laras itu memegang tangannya. Membuat dia marah dan langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat menghampirinya. Dengan satu gerakan dia langsung menarik tangan Laras dan langsung terlepas dari pegangan tangan pria itu.

"Lin?" Laras terlihat sangat kaget saat melihat suaminya yang berada disana.

"Apa yang sedang kau lakukan dengan pria itu?" tanya Lin dengan menoleh dan menatap Laras tajam.

Laras terdiam dengan tubuh bergetar, sepertinya malapetaka baru akan datang lagi padanya. "Dia hanya tidak sengaja bertemu denganku"

"Tuan Lin, aku tahu jika Laras ini salah. Tapi tolong lepaskan dia, biarkan dia kembali padaku"

"Rey..." Laras langsung menatap pria bernama Rey itu dengan tatapan memohon agar Rey tidak lagi melanjutkan ucapannya. Karena semakin dia berkata dengan Lin, maka akan semakin menjadi malapetaka pada Laras.

"Oh hebat sekali! Sampai ada pria yang memohon padaku untuk melepaskanmu. Siapa dia?" tanya Laras dengan tatapan semakin tajam pada Laras, bahkan gemuruh di dadanya saja tidak bisa dia kendalikan saat ini.

"Aku pacarnya"

Jawaban Rey itu semakin membuat Laras ketakutan. Apalagi ketika dia  melihat tatapan mata Lin yang seolah ingin membunuhnya saat ini juga. Tanpa berkata apapun lagi, Lin langsung menarik tangan Laras untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Tuan Lin, tolong lepaskan Laras"

Lin mengabaikan teriakan dari Rey, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hatinya bergemuruh dipenuhi amarah saat mendengar ada seorang pria yang mengatakan sebagai kekasih dari istrinya.

"Lin, aku bisa jelasin semuanya. Dia itu hanya..."

"Pacarmu?! Hebat sekali kau Laras, sudah menikah denganku dan berani mempunyai pacar diluar sana"

Laras menggeleng cepat, dia meraih tangan suaminya dan ingin menjelaskan semuanya. Namun, Lin langsung menghempaskan kasar tangannya. Sampai ketika mereka tiba di rumah, Lin langsung menarik Laras ke dalam rumahnya.

Mendorong tubuh Laras hingga jatuh ke atas lantai. Lin berjongkok di depan Laras dan menjambak rambutnya dengan kasar. Semua ucapannya untuk tidak menyiksa istrinya lagi, tidak dia tepati saat ini.

"Pernikahan ini memang hanya sebuah lelucon untukku. Tapi ingat! Saat kau sudah menikah denganku, maka tidak ada yang bisa memilikimu selain aku!" tekan Lin.

Laras menatap suaminya dengan air mata yang menetes begitu saja. "Lalu kenapa kau masih bersama dengan Viona? Seharusnya kau juga hanya memiliki aku"

Lin tertawa mengerikan, tangannya pindah ke leher Laras dan kembali mencengkram kuat leher Laras. Bahkan bekas membiru di lehernya saja belum hilang. Tapi sekarang dia sudah kembali memberikan luka baru disana. Wajah Laras sudah memerah dengan nafas yang sesak. Memejamkan matanya, seolah dia siap jika dia akan mati saat ini di tangan suaminya.

Lin langsung menghempaskan tubuh Laras hingga dia jatuh tergeletak di atas lantai. Berlalu melewati meja, dan tidak sengaja menyenggol sebuah botol berisi air panas disana hingga tumpah mengenai paha Laras. Rok yang di pakainya sedikit tersingkap, hingga air panas itu benar-benar mengenai kulit pahanya secara langsung.

"Awh,, panas"

Lin tertegun dengan itu, dia tidak tahu siapa yang menyimpan botol berisi air panas disana. Dia melihat kulit Laras yang mulai melepuh dan memerah.

Bersambung

1
Mega Mega
g terbayang ya se menderitanya istri..tp anehnya di ajak balikan mau...
Ken L
nara & suaminya jg ada andil dlm kecelakaan Lin. harusnya mereka sdh dipertemukan sebelumnya
Nismawati
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Ferayaty
manarik&jg menitikkan air mata sangat terharu thor
Ferayaty
menarik,ada sedihnya ikut menangis bacanya
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Nona Aan Chayank
Nyimak dulu
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Biasa
Aida Wulandari
Luar biasa
Eli Sugiarti
, geregetan sama Laras
Hairani Siregar
sedih thorrr. katanya pengacara hebat, kok tdk d selidiki kematian adiknya dgn benar. mlah lngsung mengambil ke smpulan bgitu. entar nyesal baru lu pusing guling2.
Dewi deww
lanjuuttt
dhianti wulandari
makasih thor...utk novel'y...😍😍😍
Nita.P: bulan depan relais cerita Reni dan Axel ya. pastinya gak kalah seru
total 1 replies
gempi
j
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Nita.P: Mampir di karya terbaruku.. judulnya CASANOVA TRUE LOVE.

Untuk cerita Reni dan Axel, ada di judul PERNIKAHAN TANPA RESTU
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺: di tunggu thor
total 3 replies
Pujiyati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiyati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!