NovelToon NovelToon
Gairah Panas Laki Laki Dingin

Gairah Panas Laki Laki Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:402.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: @Caramel_Machiato

Amelia seorang gadis cantik yang bekerja sebagai sekretaris, disampingbitu Amelia juga masih merupakan mahasiswi yang sedang menyelesaikan S2 nya.

Hari itu Amelia harus pulang sedikit malam karena adanya perubahan jadwal perkuliahan, dan malam itu Amelia harus sendiri menunggu kendaraan umum sendiri.

Amelia berdiri di halte seorang diri, dengan kemeja dan rok spannya ada dua sosok laki laki yang terus menatapnya.

" Cantik sendirian aja " ucap salah satu laki laki itu

Amelia tak menghiraukannya, ia hanya menatap lurus menunggu angkutan umum.

" Sombong banget sih, mending sini sama Abang" ucap teman laki laki tersebut

Amelia yang mulai gelisah, sedikit berpindah dari tempat sebelumnya namun sayangnya usahanya gagal kedua laki laki itu terus mendekat kearahnya.

" Neng, berapa semalaman yuk kita seneng seneng " kedua laki laki itu mendekati Amelia

Belum sempat Amelia menjawab, ada sebuah mobil berhenti tepat di halte.

" Masuk " ucap orang yang ada di mobil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Amel perlahan membuka matanya, ia merasakan sebuah tangan yang tepat berada diatas tubuhnya. Begitu Amel menoleh, ia melihat Dion yang masih tertidur pulas sambil memeluk dirinya.

Amel memberikan kecupan singkat di pipi Dion, dengan hati hati Amel menyingkirkan tangan Dion.

" Eumm " Dion justru mempererat pelukannya

" Sayang, aku mau ke toilet kebelet " kata Amel yang sadar jika Dion sudah bangun

" Lima menit lagi yah " kata Dion sambil memejamkan matanya

" Gabisa Dion, aku harus ke toilet sekarang " kata Amel memohon

Akhirnya Dion melepaskan pelukannya, dan benar saja Amel langsung berlari menuju kamar mandi yang tak jauh dari ranjang.

Dion melirik jam di dinding, jam menunjukkan pukul 6 pagi. Ia pun memiliki ide, begitu Amel hendak keluar Dion kembali Mendorong Amel masuk kedalam.

" Mau ngapain? " tanya Amel bingung

" Mandi, kita mandi bareng " jawab Dion dan Amel tersenyum

" Cuma mandi yah " ucap Amel

" Ga janji sayang, ayo kita berendam" kata Dion

Dion mengisi air bathtub nya dengan air hangat, tak lupa ia memasukkan pewangi untuk merilekskan tubuh mereka.

Dion dan Amel berendam bersama, Amel menyandarkan tubuhnya di tubuh kekar Dion.

" Kamu gamau coba main disini sayang " bisik Dion sambil mengusap tubuh Amel

" Jangan memancing, masih pagi " jawab Amel sembari tersenyum

" Aku tidak memancing, aku hanya menawarkan " kata Dion

Amel membalikkan tubuhnya, sehingga kini keduanya saling bertatapan.

" Jika kamu mau, lakukan " kata Amel yang disambut senyuman bahagia oleh Dion

Dion pun langsung mencium bibir Amel, ia mencium bergantian bibir atas bawah Amel dengan lembut.

Tentunya Amel menyambut dan membalas ciuman tersebut, mendapati hal lembut Dion membuat Amel dibuai oleh Dion.

" Aku tidak bisa menahan lagi sayang " kata Dion sambil mengusap wajah Amel

" Aku juga, lakukanlah " kata Amel dengan pasrah

Dion mengangkat sedikit tubuh Amel, ia memposisikan Amel agar duduk tepat diatas miliknya.

" Uugghhh Dion " desah panjang Amel begitu milik Dion masuk

" Ahh kamu canduku sayang " ucap Dion sambil meremas dua bukit milik Amel

Pagi itu sambil berendam, mereka kembali melakukan hal panas mereka. Amel sudah tidak sungkan untuk meminta kepada Dion, begitu pun dengan Dion.

***

Pagi ini mereka kembali berangkat bersama menuju kantor, seluruh karyawan yang melihat tampak iri ingin merasakan posisi Amel.

Namun Amel tetap cuek, sebab ia tau jika untuk berada di posisi seperti ini tidak akan mudah bagi siapapun.

" Hari ini ada meeting? " tanya Dion sebelum masuk kedalam ruangannya

" Ada Pak, jam 3 sore di cafe xxx " jawab Amel sambil membuka ponselnya

" Oke, tolong siapkan semuanya " perintah Dion yang kemudian pergi ke ruangannya

Amel pun langsung pergi menuju ruangannya, ia langsung menyusun rencana pekerjaan hari ini.

" Tolong kasih ke Pak Dion " ucap Dea rekan kerjanya, ia bekerja sebagai Manager Marketing

" Emang ga bisa ya kalau pakai tolong" ucap Amel yang sedikit kesal

" Yasudah sih, jangan mentang-mentang sekretaris Pak Dion pengen banget di hormatin " ucap Dea kembali

" Maksudnya Ka Dea tuh apa sih ? Aku cuma bilang, emang Ka Dea ga bisa dengan sopan ga langsung taro dan nyuruh aku kayak gitu. " ucap Amel yang sudah kesal

" Ribet banget " Dea pergi meninggalkan ruangan Amel

Dea termasuk senior di perusahaan ini, banyak karyawan lainnya yang mengeluh dengan cara kerja Dea.

Amel segera merapikan berkas tersebut, ia sendiri tak mau banyak berdebat dengan orang seperti Dea.

Saat Amel keluar dari ruangannya, ia berpapasan dengan seorang perempuan yang Amel kenal.

" mba Celine ? mau ketemu Pak Dion ? " tanya Amel kepada wanita itu

" Iyah, Pak Dionnya ada ? " tanya Celine

" Ada, di ruangannya " jawab Amel

" Oke, terimakasih " kata Celine yang langsung masuk begitu saja menuju ruangan Dion

Amel sedikit penasaran ada apa diantara Dion dan Celine, ia pun mencoba mendengarkan percakapan dari sela sela pintu.

" Dion " panggil Celine, dan Dion pun langsung menoleh kearah sumber suara

" Ngapain lagi kesini ? " tanya Dion dengan malas

" Emang kenapa ? Emang salah gue mau nemuin calon suami gue ? " Celine mendekati kearah Dion

" Stop bilang itu, jangan pikir karena lo menang dari keluarga gue jadi seenaknya kayak gini " ketus Dion

" Lagian apasih susahnya lo Nerima gue ? gue juga udah ga takut sama semua ancaman lo " ucap Celine kembali

" Gue males berdebat, mending lo pergi sebelum gue suruh security buat ngusir Lo " bentak Dion yang sudah sangat emosi

" Sstt jangan berisik sayang, udah mendingan kamu terima aja. " Celine mendekati Dion

" Murahan " ucap Dion singkat

" Gue ga perduli, jangan lupa akhir bulan ini kita akan menikah. Byee sayang " kata Celine

Amel yang mendengar cukup terkejut, ia langsung pergi menuju ruangannya dengan tubuh yang bergetar.

" Jadi bener Pak Dion mau nikah " kata Amel sendiri

Entah bagaimana perasaannya sekarang, yang jelas ia merasa sangat sakit mengetahui semuanya.

Setelah merasa cukup tenang, Amel kembali pergi menuju ruangan Dion.

" Tenang Amel tenang " kata Amel sendiri sebelum mengetuk pintu

Tok.. Tok.. Tok..

" Masuk " kata Dion dari dalam

Amel mendorong handle pintu, dan ia melihat Dion yang sedang berdiri menatap arah jalan dari kaca besarnya.

" Permisi Pak, ini ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani " kata Amel sambil meletakkan berkas tersebut diatas meja

" Cuma itu aja ? " kata Dion sambil berbalik badan

" Hem " Amel mengangguk

Dion berjalan mendekati Amel, sedangkan Amel ia berjalan mundur untuk menjauh dari Dion

" Kenapa ? " tanya Dion bingung

" Engga apa apa " jawab Amel sembari tersenyum

" Ada apa Amel ? saya ada bikin salah ? " ucap Dion kembali

" Engga ada Pak, saya mau kembali keruangan saya. Nanti kalau sudah selesai, bapa bisa hubungi saya " Amel langsung pergi dari ruangan Dion

Dion merasa ada yang Amel tutupi, Dion juga berharap Amel tak mendengar percakapan dirinya dengan Celine tadi.

" Engga, ga mungkin kan dia denger ' kata Dion sendiri

Amel didalam ruangannya terus melamun, kini ia tak tau harus seperti apa menanggapi situasinya.

" Kenapa gue ga pernah sadar diri yah, dari fisik aja gue kalah jauh, terus bokap nyokap nya pasti juga ga akan setuju sama gue " ucap Amel sendiri

Saat pikirannya tengah kacau, Amel dikejutkan oleh suara dering dari ponselnya.

" Huh ada aja " ucap Amel sendiri

" Hallo Ya Bu ada apa ? " ucap Amel lebih dulu

" Mel, tolong ibu Mel. aahh tolong Mel " ucap sang Ibu dari sebrang sana

" Ibu kenapa ? Ada apa sih ? " Amel mulai ikut panik

" Ibu butuh uang Mel, buat bayar rentenir. Mereka terus maksa ibu buat bayar. Mereka mukul ibu " ucap Ibu nya kembali

" Berapa Bu ? " tanya Amel

" 20 juta Mel " jawabnya

" 20 juta Bu ? Banyak sekali Bu. Untuk apa uangnya " kata Amel kembali

" Sudah Amel kamu jangan banyak tanya, cepat kamu kirim uangnya sekarang " bentaknya

" Iya Bu " Setelah itu panggilan terputus

Amel melihat isi rekening miliknya, kini hanya tersisa 30 juta. Dengan berat hati, Amel langsung mengirim uang itu kepada Ibunya.

" Kenapa sih ada aja masalah " ucap Amel

Amel tak tau apakah benar yang ibunya katakan, namun yang jelas ia sudah benar benar kecewa kepada kedua orangtuanya.

1
Tatik Hartatatiktik
amel orangnya gampangan babget ya
Tatik Hartatatiktik
dasar wanita murahan
Ani Baru
wuuuiii...
ngeriii pak dion, mnt t'ggung jwb..
Ani Baru
dh mulai tertarik nie pak dion..
Tatik Hartatatiktik
enak e abis enak kok gak mau nikah lanangan garangan
Tatik Hartatatiktik
rasain kamu mel orang kok murahan belom nikah kok mau di gituin
Tatik Hartatatiktik
biasanyaorang kalau pertama badan gak baek baek saja lo amel kok baek baek saja ya
Tatik Hartatatiktik
mel kok kamu malah gampanfan sih
Tatik Hartatatiktik
jangan mau di manfaatkan mel
Tatik Hartatatiktik
itu namanya pemak saan cinta kok di paksa
Nur Adam
lnjur
nuurfaizah sharif
lanjut lagi thor
Dewi
sangat bagus ceritanya
Winarti Winarti
sat set bang Dion
lanjut thor double up nya
Nora♡~
Bagus Dion.... laksanakan pernikahan dengan segera... kalian dah pun... berhubungan tanpa ikatan Sah... jangan bertangguh lagi.... sebelum... perut Amel ke depan gitu... lanjut..
Rendi Ramadhan: ini sudah tamat min/Cry/
total 1 replies
mbok Darmi
selidiki sampai tuntas dion ini knp amel ya oon diem aja dikerjain temennya yg julid, semoga amel hanya pingsan dan dehidrasi
Flora
lanjut Thor,bgus cerita
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk terus update
Nur Adam
ljut
Anita Rahayu
moga ajh dion punya insting tuk liat CCTV biar tau klo amel ada yg ngebully
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!