Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-14 [REVISI]
...W E L C O M E...
...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...
...Selamat menikmati...
...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, alur,dan lainnya....
...jangan lupa di like, komen dan vote...
...•...
...•...
...•...
Tepat sore hari, Armeel pulang, setelah memarkirkan mobilnya gadis itu segera masuk kedalam rumah.
"Assalamu'alaikum!"ucapnya namun tak ada yang menjawab, mungkin suaminya masih di kantor.
Setelah menutup pintu, ia segera menuju dapur, diletaknya tas diatas meja makan lalu meraih apron dan dipakeknya kemudian Armeel langsung memasak untuk makan malam nanti.
Sedangkan dikamar, Arzeel sedang sibuk dengan laptopnya, pria itu berselonjoran diatas rangjang dengan baju yang sudah terganti, sepertinya pria itu baru selesai mandi terbukti dari rambutnya yang masih setengah basah.
Sesekali ia meringis saat tak sengaja mengenai luka di sikunya.
Saat sedang mengecek beberapa email, tiba tiba ponselnya berdering, ternyata dari ibu nya.
"Hallo Mom!" ucapnya, ia beranjak dari kasur dan menuju balkon kamarnya.
'Lagi dimana sayang?' tanya Mommy nya.
"Zeel dirumah kenapa?"tanya pria itu, ditatapnya langit yang mulai berubah jingga itu, angin sepoi sepoi menerbangkan jubah tidurnya yang terbuat dari kain satin itu.
'Mommy kira kamu masih di kantor, lalu dimana menantu Mommy?'
Arzeer mendengus mendengar kata menantu,"Masih di Rumah sakit, maybe!"jawabnya malas.
Terdengar decakan kesal dari Mommy nya,'Dasar anak ini, itu istri kamu loh Zeel masak kamu gitu sih!'
Arzeel memijat pelipisnya,"Mom ada apa Mommy telpon?"tanyanya agak kesal sebenarnya karena membahas gadis itu, padahal sedari tadi ia menyibukkan dirinya agar melupakan tentang istrinya itu.
Mommy Sindi terkekeh,'Oke oke,besok datanglah kerumah Mommy sama istrimu!' ucap wanita itu.
"Nggak bisa Mom, Zeel besok ada rapat penting!"jawabnya cepat, dia tidak berbohong, memang besok dirinya ada rapat dengan perusahaan Sunjaya.
Mommy Sindi berdecak,'Biar Gion yang menggantikanmu nanti dia juga bareng Manda!'
"Tapi-!"
'Nggak ada tapi tapian, pokok nya besok kamu sama Armeel kerumah Mommy titik dan bawa baju ganti karena kalian akan menginap disini!'
Belum sempat menjawab, sambungan itu lebih dulu terputus, pria itu menghela nafas kasar.
Arzeel kembali masuk kedalam kamar dan menutup pintu balkon dan saat berbalik ia dikagetkan dengan seorang gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi, bukan itu yang membuatnya kaget, melainkan dengan penampilan gadis itu yang hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi dada hingga pahanya saja.
"Astaghfirullah!" Armeel terkejut kala melihat suaminya ada disana.
Dengan panik gadis itu kembali masuk kedalam kamar mandi,"Ya ampun sejak kapan Mas Arzeel disana?"gumamnya pelan.
Jantungnya berdegup kencang, wajahnya sudah memerah seperti tomat.
"Apa dia melihatnya?"ucapnya lagi mondar mandir didalam sana.
Armeel benar benar malu, ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya kedasar laut.
Sedang Arzeel pria itu nampak frustasi,kapan gadis itu pulang? Apa saat dirinya sedang telponan?lalu kenapa juga gadis itu tiba tiba keluar kamar mandi dengan penampilan seperti itu?
Meski dirinya tidak suka dengan gadis itu, tetap saja dia pria dewasa normal, jika melihat penampilan perempuan apalagi dengan penampilan seperti barusan dirinya akan-
"Aahkk sialan!"rutuknya mengacak rambutnya kesal.
Tak ingin terjebak dengan suasana canggung pria itu lebih memilih keluar dari kamar.
Mendengar suara pintu kamar yang tertutup, dengan perlahan Armeel membuka pintu kamar mandi dan diintipnya.
"Kosong?"ucapnya, lalu memastikan sekali lagi dirasa memang tidak ada orang barulah gadis itu bernafas lega dan segera keluar dan masuk kedalam ruang ganti.
Setelah selesai menggunakan piama tidur, gadis itu keluar dari ruang ganti, Armeel langsung menunaikan tiga Raka'atnya kala azan magrib berkumandang.
Beberapa menit kemudian, setelah selesai membereskan seperangkat solatnya, dengan rambut digerai karena masih setengah bahas gadis itu keluar kamarnya.
Ia turun kelantai bawah untuk sarapan, saat tiba di ruang makan ia melihat Arzeel duduk disana sambil memainkan ponselnya, tanpa menunggu Armeel mendekat meski agak canggung karena kejadian barusan.
"Mas mau makan?"tanyanya ketika sudah duduk disalah satu kursi.
"Hmm!"jawab pria itu tanpa melihatnya, ia masih saja sibuk dengan ponselnya itu.
Armeel segera melayani sang suami, mengambil nasik dan lauk pauknya lalu diletaknya didepan pria itu.
Tanpa bertanya apapun Arzeel segera menyantap makan malamnya, begitu juga dengan Armeel gadis itu pun tidak bersuara dan menikmati makan malam dengan suasana canggung.
"Besok tidak perlu kerja!"ucap Arzeel disela sela makan mereka.
Armeel mendongak menatap suaminya itu,"Kenapa Mas?"tanyanya.
"Tadi Mommy telpon, katanya kita disuruh kerumah besok!"jawabnya tanpa menatap lawan bicaranya.
Armeel mengangguk,"Dan juga bawa baju ganti kita akan menginap!"lanjut Arzeel lalu berdiri dari duduknya, melihat itu Armeel ikut berdiri dan mengikuti langkah pria itu.
"Mas!" panggilnya.
Arzeel berhenti dan membelakangi gadis itu,"Apa Mas marah sama Meel?"tanyanya.
Arzeel diam,"Kenapa kamu berpikir begitu?"tanya nya.
"Kalau Mas nggak marah lalu kenapa saat bicara sama Meel Mas nggak mau tatap Mell?"tanya nya lagi.
Arzeel terdiam sesaat, lalu menjawab yang berhasil membuat Armeel sedih,"Nggak penting!"setelah mengatakan itu Arzeel segera pergi menuju dan masuk kamar.
Armeel menatap punggung suaminya yang menghilang dibalik pintu kamar mereka,tiba tiba air matanya jatuh, ia duga suaminya sudah mulai mau menerima dirinya, sepertinya dugaannya salah pria itu masih tidak suka dengan nya.
Di usapnya sisa air mata itu,"Nggak papa Meel, jangan putus asa, jangan menyerah kamu pasti bisa mendapatkan hatinya, perjalan kamu masih panjang,jadi ayo semangat!"ucapnya menyemangati diri sendiri.
...••••...
Disebuah Apartemen, nampak seorang pria tengah duduk dikursi yang ada dibalkon.
Ditatapnya langit malam yang dipenuhi bintang.
Helaan nafas terdengar darinya,"Apa aku sudah terlambat,bahkan aku belum menyatakan perasaanku"gumamnya lirih menatap sebuah figura yang didalamnya terdapat foto seorang gadis berjilbab menggunakan baju toga yang tersenyum manis menatap kamera.
Tiba tiba senyumnya terbit kala ingatan beberapa tahun lalu itu kembali.
Dimana saat itu Armeel dengan beberapa temannya yang hari itu baru saja merayakan kelulusan mereka sedang berfoto foto.
Dirinya yang saat itu juga ada disana untuk mendampingi sang adik pun diminta untuk memfoto mereka pas sekali saat itu ia membawa kameranya.
Kenan terkekeh mengingat itu.
Yaa sebenarnya Kenan sudah lama menyukai Sosok Armeel,bahkan saat pertama kali gadis itu masuk ke unniversitas yang sama dengannya, hanya saja saat itu ia tidak berani mengatakan perasaannya karena menurut yang ia dengar dari teman temannya, Armeel tidak pernah pacaran karena dilarang Ayahnya.
Dan saat itu Kenan hanya bisa memandang dari jauh sosok Armeel.
Dirinya semakin bahagia ketika ia tahu jika ternyata Armeek juga menyukai dirinya, dari sanalah ia bertekat untuk segera menyelesaikan kuliahnya agar mendapatkan pekerjaan yang mapan dan segera melamar gadis itu.
Namun sesuatu terjadi dengan keluarnya kala itu, dan membuatnya harus meninggalkan indonesia dan mengikuti keluarga Ayah nya yang memang berasal dari korea.
Dan yang paling membuat dirnya menyesal kala itu sebelum ia pergi, ia tidak mengatakan apapun pada Armeel bahkan ia tidak sempat meminta kontak gadis itu.
Selama disana ia selalu mencari tahu tentang gadis itu melalui internet, namun sayangnya gadis itu tidak memakai sosmed, hingga pada akhrinya ia pun memilih fokus untuk mengejar cita citanya hingga kini dirinya menjadi seorang dokter.
Dan saat ia diberi tahu akan dipindah ke indonesia ia begitu bahagia karena ia akan kembali mencari tahu keberadaan Armeel, dan siapa sangka ia tak perlu mencari nya Allah langsung mempertemukan mereka dihari pertama dirinya bekerja.
Ternyata bereka satu tempat kerja membuat dirinya begitu bahagia, namun kebahagiaannya langsung dipatahkan ketika kenyataan menampar dirinya dimana sekarang gadis itu sudah menikah dengan pria lain.
Kenan menutup matanya, tanpa sadar setetes bening kristal jatuh di pipinya.
...•...
...•...
...•...
...•...
Ya ampun sabar ya Mas Kenan, kamu sih kelamaan disana kan Mbak Meel nya keduluan orang.
Udah mbak Meel emang bukan jodoh mu Mas,mending sama Author aja yuk mas😅
Ada pesan juga nih dari buk dokter kita
Sesibuk apapun solat jangan lupa oke, ciiiss dulu dong🥰
jangan lupa di like ya☺️
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan