Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FAKE FRIEND
Ashila menatap gadis di belakang nya dia sudah menduga hal ini, Lolita tanpak merajuk padanya karena tidak menuruti permintaan nya kemarin dia berjalan ke belakan mencoba membujuk gadis itu
“Hai…”. Sapanya dengan lembut namun seperti semakin kesal, Lolita berpaling bahkan ketika Ashila mencoba menggapai tangan gadis itu Lolita malah menghempaskan tangannya begitu saja
Entah apa yang membuat langkah Ashila berat dia berdiam diri di tempat enggan untuk mengejar gadis itu, menurutnya dia tidak salah karena mengabaikan ajakan Lolita dia sendiri harus menata masa depan apa itu salah?.
“Aku lapar”. Gumam Gadis itu beranjak pada meja nya kembali
Bajha sendiri membuatkan sarapan untuk keponakannya jadi Ashila tidak perlu lagi repot-repot pergi ke kantin diam membuka bekal nya dan menikmati makanannya di snaa
Ruangan kelas sangat sepi hanya ada beberapa siswa yang berlalu lalang di sana, mereka sedikit melirik Ashila yang hanya sendiri biasanya gadis itu akan bepergian dengan Lolita bak keluarga yang tidak terpisahkan.
“Kau sendiri?”. Tanya seorang gadis tomboy di sana, Sino bersama dengan teman-temannya gadis itu menghampiri Ashila lalu melirik kotak bekal nya ‘Hhmm kau membawa bekal, kau memasaknya sendiri”.
“Umh tidak, Paman Bajha yang memasak nya aku tidak terlalu pintar memasak”. Ucap Ashila gugup meski sering melihat mereka gadis itu terlalu tertutup hanya sekedar menyapa
“Paman Bajha? Yang tadi itu?”. Tanya Sino lagi. Dia manis sekali, apa benar dia seorang paman tidak heran juga kenapa wajah mereka mirip, ya mereka terlihat seperti kaka beradik
“Umh kau benar”. Ashila mengangguk dia sedikit menunduk, bukan karena tidak nyaman tapi karena gugup Sino terlihat sangat tegas
“Kalau ingin bergabung dengan kami, bergabunglah kapan saja jangan hanya berdua dengan Lolita gadis itu…… sebenarnya kami tersinggung jika kau mengasingkan diri seperti ini!”.
Sino pergi menjauh dari sana kembali bergabung dengan teman-temannya, mata Ashila masih mengekor pada gadis itu dia memberi senyum tipis kala menatap teman-teman sekelasnya
Mereka juga membalas senyuman Ashila mengayunkan tangan pelan hanya untuk sekedarnya menyapa Ashila, gadis itu mengangguk kembali memakan makanannya
Sino menatap teman-temannya dengan tajam, karena beberapa mereka bertindak tidak seperti biasa.
“Kenapa kalian tersenyum, bukankah kalian bilang sombong?!”. Ucap Sino dengan nada penuh tekanan”.
“Ah setelah di lihat-lihat tanpak nya dia ramah juga”. Jawab mereka cekikikan padahal alasan nya tentu bukan itu “Ternyata benar itu Pamannya, dia malah seperti Ayah pada Ashila uh aku iri”.
“Sh**’. kesal Sino lalu memukul kepala temannya, “Kita sudah menjauhi nya bertahun-tahun jangan bertindak sok kenal sapa sewajarnya karena kita harus fokus pada ujian yang tinggal beberapa minggu lagi!”.
“Ah Sino tidak seru, tapi baiklah ayo kita belajar”.
Sino mengangguk dia menahan lagi teman-temannya agar tidak bergerak dahulu, wajah nya terlihat seperti memikirkan sesuatu sebelum bertanya pada teman-teman nya
“aku tidak tahu mengatakan apa, tapi Lolita… ku harap kalian tidak harus mendengarkan semua ucapannya menurut ku dia bukan gadis yang baik”.
“Yah dia sedikit rese”. Ujar mereka, lalu kembali ke kursi duduk mereka masing-masing.
*****
Di luar sana Lolita merasa semakin jengkel karena Ashila tidak mengejar nya,dia menjadi bertanya-tanya apa yang ada di benak gadis itu hingga melakukan semua itu, pada seharusnya Ashila itu harus berada bersama nya memohon kepadanya.
Belakangan ini gadis itu banyak berubah membuat dirinya semakin kesal, di tambah juga kedatangan Bajha yang membuat beberapa siswa melirik pada Ashila gadis itu juga memiliki respon yang baik
Satu hal yang Lolita takutkan jika gadis itu punya teman lain, maka Ashila tidak akan bergantung padanya lagi . Ck kau bahkan tidak akan bisa memiliki teman kecuali aku!
Gadis itu berjalan ke sebuah tempat di mana beberapa teman dekatnya berkumpul di sana, teman-teman yang frekuensi dengannya, salah satu dari gadis itu jugalah yang menjadi musuh Ashila karena penolakan pemuda tahun lalu.
Lina anak dari pemilik yayasan tempat mereka sekolah meski begitu dia memiliki reputasi yang cukup buruk membuat dirinya di jauhi beberapa siswi yang tidak ingin mencari masalah
“Ada apa? Tumben datang ke sini?”. Tanya gadis itu sinis . “Kau tidak membawa ajudan mu huh?”.
“Ah biarkan saja dia, diasedang sangat sibuk dengan pelajarannya hingga tidak punya waktu untuk menemani ku…, oh ya apa kalian tahu jika dia tadi membawa walinya”
Lolita tanpak diam dia berpikir seharusnya masalah ini tidak melibatkan Lina,kedoknya sendiri akan terbongkar
“Dia membawa walinya? Ya aku sudah mendengarnya sepertinya dia membujuk pria itu untuk membersihkan namanya”. Lina berkata dengan aknguh sambil fokus pada dirinya sendiri dia tidak terlalu dendam pada gadis itu lagi, dan itu nampak dari tingkah Lina
“Ya dia cukup menyedihkan bukan? Tapi ada satu hal yang ingin ku beri tahukan kepada kalian ”. Lolita tanpak gugup dengan wajah lesu
Hati gadis itu nyatanya masih bergumuruh tidak terima dengan yang terjadi, membayangkan Ashila yang memiliki hidup tenang membuat dirinya tidak rela jika gadis itu punya teman lain
Ya baginya Ashila harus tetap datang kepadanya memohon untuk kembali berteman dengannya bergantung hanya kepada dirinya sendiri.
Bahkan masa terakhir SMA pun tidak akan bisa berjalan dengan tenang!. gumam Lolita merencakan satu hal dalam benaknya di tidak bisa berbuat jauh lagi dia akan menggunakan orang lain
“Dia menjadi sangat tinggi hati setelah berhasil menghancurkan perasaan Alex dari kelas sebelah kami, kau tahu dia bisa saja menarik perhatian kekasih mu Erik, ku lihat kemarin mereka tanpak saling melirik”.
Lina yang memang dari dasarnya memliki sifat cemburu yang teramat sangat dan juga cemburu buta yang keterlaluan tatapan nya menyala meyakinkan jika hal yang didengarnya tidak salah
“Kau tahu dia pernah melakukan hal yang sama pada mu, kenapa sekarang tidak?”. Lolita berbinar karena gadis didepannya mulai terpancing . Aku akan menggunakan nya . Seketika wajah Lolita berubah menjadi cemas dia tidak bisa terlihat menjatuhkan Ashila karena dia masih membutuhkan gadis itu untuk kedepannya
“Aku sebenarnya tidak ingin mengatakan ini, karena baik diri mu dan Ashila kalian berdua sama-sama teman baik ku”. Lolita menunduk . “Aku tahu Ashila salah, bisakah kau memaafkannya?’.
“Tidak! Gadis itu harus mendapat ganjaran nya!”. Dengan tatapan menyala dan hati yang tidak tenang, Lina dan kawanan nya segera menyusul Ashila ke ruangan gadis itu
Di kelas hawanya sudah sangat tidak baik ketika gadis itu datang ke sana dia langsung menyergap Ashila yang tanpak belajar dengan tenang.
“Hei gadis sia*an kau ternyata tidak jera juga ya!”. Bentak Lina membuat Ashila bingung, tangan Lina yang langsung menarik rambut Ashila membuat gadis itu meringis “Beraninya kau mendekati kekasih ku sialan! Kau juga sangat tinggi hati belakangan ini dasar murah!”.
“Argh… Lina, apa yang kau lakukan lepas! Sakit sekali!”. Ashila bingung dengan perlakukan yang di lakukan Lina dia mencoba melawan karena menurutnya itu tidak benar “Aku tidak melakukan apapun! Sekarang lepaskan aku!”.
“Halah silan ini tidak ingin mengaku juga!”.
“Aku memang tidak melakukan apapun!”.Kali ini Ashila melawan dengan kekuatan lebih, dia menepis tangan Lina membuat gadis itu meringis kesakitan
“Beraninya kau!”. teriak Lina membuat beberapa bawahan nya ikut mengeroyok gadis malang itu
Tidak ada yang berani menyela mereka karena mereka sendiri tahu bagaiamana kekuasaan Lina dan orang tua nya yang merupakan konglmerat dan juga pemilik Yayasan sekolah mereka, tahun terakhir ini mereka tentunya tidak ingin bermasalah
“Cuih! Ini hanya peringatan Ashila, jika kau masih berani bertingkah lihat saja bahkan Paman mu itu juga akan kena Imbasnya!”. Teriak Lina keluar dari ruangan itu, di daun pint seorang gadis tersenyum tipis sebelum berjalan mendekat pada Ashila yang tergeletak mengelap luka-luka di wajahnya
“Ashila!”. Teriak Lolita dengan nada khawatir dia dengan cepat menolong gadis malang itu “Astaga, ada apa dengan mu? Siapa yang melakukan ini?”.
“Su..sudahlah tidak apa-apa aku baik kau jangan mencari gara-gara dengan mereka ya, kau tahu LIna itu sangat sensitif”.
“Tapi ini sudah keterlaluan, ita harus melapor pada Guru”.
Ashila menggeleng itu tidak akan ada gunanya, Lina pasti akan berbuat lebih kezi dan Ashila tidak ingin Paman dan temannya terkena imbas meski dia sendiri tidak mengerti kenapa Lina sampai semarah itu padanya tapi dia masih bisa menahan karena itu tidak lebih buruk dari dua tahun yang lalu.
Lolita memutuskan untuk membawa Ashila ke UKS untuk mendapatkan penanganan pertama, hanya gadis itu yang bertindak karena beberapa gadis lain enggan karena ini menyangkut Lina
Kecuali salah satu gadis tomboy, Sino melirik Lolita dengan tajam gadis itu merasa ada hal yang tidak beres dari Lolita karena dia tahu jika Lina dan Lolita itu adalah dua orang yang cukup akrab . Aku apa aku harus mengurus ini? Biarkan saja?