tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Gueen," panggil Jena ketika Gueen terus bersembunyi di balik selimut.
"Seluruh tubuhku sakit," ucap Gueen padahal tidak ada yang terjadi, hanya saja ketika melihat Kalindra barusan, kenangan buruk itu menerpa dan otomatis Gueen juga akan teringat bagaimana rasa sakitnya ketika dia disiksa oleh Kalindra.
Jena dengan cepat langsung menarik selimut yang menutupi tubuh sahabatnya, kemudian dia menatap ke arah Gueen.
"Mana yang sakit? Apa yang sakit?" tanya Jena, dia juga ikut panik saat Gueen mengatakan itu.
"Gueen tanganmu!" Jena terpekik ketika melihat tangan Gueen merah. Tentu saja itu karena tadi Kalindra menekan pergelangan tangannya, di mana pergelangan tangannya itu cedera dan belum pulih sampai sekarang, tapi barusan Kalindra malah menekan di bagian tersebut.
"Gueen, kenapa bisa sampai seperti ini?" tanya Jena.
"Aku bertemu dengan Kakak, dan dia menekan tanganku," ucap Gueen, dia berbicara sambil menangis karena merasakan sakit yang luar biasa. Dia mati-matian menghindari Kalindra, tapi ternyata sekarang dia malah bertemu lagi di sini, padahal jarak area apartemen Kalindra dan apartemennya butuh dua jam, lalu kenapa dia dipertemukan lagi dengan Kalindra?
Jena dengan cepat langsung memeluk Gueen. Dia menguatkan sahabatnya hingga satu jam kemudian, Gueen sudah mulai tenang. Sedari tadi Jena terus memeluk Gueen, hingga pada akhirnya Gueen memejamkan matanya, dan setelah itu Jena pun langsung membaringkan tubuhnya di ranjang, lalu setelah itu dia menyelimuti tubuh sahabatnya kemudian Jena merebahkan tubuhnya di sebelah Gueen.
Mata Jena menatap Gueen dengan tatapan berkaca-kaca. Ada satu hal yang membuat Jena begitu menyayangi Gueen, karena nasib Jena tidak beda jauh dengan Gueen, hanya saja nasib Jena sedikit lebih beruntung karena dia masih diberi kemewahan.
Jena tinggal di apartemen karena dia tidak nyaman tinggal di rumah, apalagi dia selalu mendapatkan tatapan tidak suka dari ibu tirinya dan juga dari kakak tirinya. Ya, Jena anak hasil perselingkuhan. Ayah Jena berselingkuh dengan pelayan, dan lahirlah Jena.
Beruntung, ayah Jena mau mengakui Jena dan mengatakan jujur pada semuanya hingga ketika ibu Jena meninggal ketika Jena kecil, Jena langsung tinggal bersama keluarga ayahnya dan ketika Jena dewasa, dia memutuskan untuk tinggal di apartemen karena dia tidak ingin terus menerima sikap dingin dari saudara juga ibu tirinya. Lalu ketika bertemu dengan Gueen yang bernasib sama, dia merasa mempunyai rumah.
***
"Kenapa dia bisa di apartemen itu, Sayang?" tanya Jessica ketika Kalindra sedang menyetir.
"Dia memang tinggal di apartemen itu," ucap Kalindra. Sedari tadi Kalindra terus berpikir, bagaimana cara menghancurkan wanita itu? Sepertinya, Kalindra benar-benar gelap mata. Penyiksaannya untuk Gueen saja rasanya belum cukup, dan kekesalannya semakin bertambah ketika keluarganya mendiamkannya dan itu semua gara-gara Gueen.
"Oh, dia tinggal di apartemen itu?" tanya Jessica, memastikan. Jessica tidak bertanya lagi hingga tiba-tiba Kalindra terpikirkan sesuatu.
"Apa masih ada kamar untit kosong di lantai apartemen milikmu?" tanya Kalindra.
"Sepertinya masih, kau tinggal hubungi saja bagian pemasaran. Memangnya kenapa?" tanya Jessica penasaran.
"Sepertinya, aku ingin pindah ke sana," jawab Kalindra. Pada akhirnya dia memutuskan untuk pindah untuk membuat mental Gueen hancur. Dia benar-benar tidak akan melepaskan wanita itu.
***
Kalindra masuk ke dalam apartemennya kemudian dia langsung berjalan ke arah sofa. Dia mengutak-atik ponselnya kemudian menelepon Alona.
"Ada apa?" tanya Alona ketika mengangkat panggilannya.
"Kau ingin hadiah apa dari Kakak? Bukankah sebentar lagi kau ulang tahun?" tanya Kalindra, berusaha untuk kembali mengambil hati alona.
"Kau pikir aku sudi menerima hadiah dari monster sepertimu?" Setelah mengatakan itu, Alona pun langsung mematikan panggilan dari kakaknya membuat Kalindra benar-benar kesal.
Satu Bulan kemudian
Gueen terbangun dari tidurnya, wanita cantik itu merasakan lemas yang luar biasa. Ini sudah satu berlalu sejak dia bertemu dengan Kalindra, dan selama satu bulan ini pula Gueen tidak pernah keluar dari kamar, hingga para pelayan yang selalu datang ke kamarnya untuk mengantarkan makanan dan minuman.
Selama sebulan ini, Gueen benar-benar selalu dilanda ketakutan, dia merasa dimanapun dia tidak aman. Jena belum kembali lagi ke apartemennya karena Jena disibukan dengan kuliahnya. Itu sebabnya Gueen merasa sendirian.
Walaupun Kalindra tidak ada di sampingnya, tapi entah kenapa dia merasa dia selalu diawasi oleh lelaki itu. Terkadang Gueen bertanya-tanya Kenapa Kalndra begitu tega. Padahal bukankah mereka satu Ayah. Lalu kenapa seperti tidak ada ikatan batin antara dia dan kakaknya.
Gueen melihat ke arah ponselnya, kemudian dia mengutak-atik untuk melihat sosial media miliknya. Saat dia melihat artikel, tiba-tiba Gueen melihat satu foto yang berisi iklan tentang apartemen.
Bukan foto apartemen yang membuat Gueen terkejut, melainkan di foto itu menangkap seseorang yang masuk ke dalam apartemen yang sedang diiklankan.
“Daddy!” lirihnya. Ternyata, yang tertangkap di foto itu adalah Kevin. Tubuh Gueen sempat membeku selama beberapa saat apalagi dia tau tower apartemen yang di masuki ayahnya adalah tower yang sama dengan apartemen Kalindra, itu berarti selama ini ayahnya berada di dekat mereka dan dia yakin ayahnya pasti tau keberadaannya di sini..
“Tidak, aku tidak boleh diam saja. Aku harus menghampiri Daddy.” Gueen bergumam, walaupun dia merasa ketakutan karena harus kembali ke wilayah apartemen kakanya dan yang dia takutnya dia akan kembali lagi bertemu dengan Kalindra. Tapi, Gueen harus cepat datang dan meminta penjelasan dari ayahnya, kenapa ayahnya pergi meninggalkannya.
***
“Nona, anda mau ke mana?" tanya pelayan ketika Gueen keluar dari kamar. Mereka merasa heran karena tiba-tiba Gueen sudah rapih.
“Bibi tolong, jangan kabari Bibi Salsa aku pergi hari ini. Aku hanya ingin pergi ke suatu tempat.” Tidak ingin pelayannya bertanya lagiz Gueen pun dengan cepat keluar dari dan sekarang di sinilah Gueen berada, dia berada di di tower apartemen kakanya.
Saat akan masuk ke dalam lobi, tiba-tiba Gueen menghentikan langkahnya dia sungguh takut bertemu Kalindra. Sebulan lalu, saja dia hampir tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena bertemu lelaki itu. Lalu bagaimana sekarang.
Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Gueen pun mengetahui unit apartemen ayahnya hingga sekarang Gueen sudah berada di depan pintu apartemen Kevin.
Dengan tangan gemetar, Gueen langsung menekan bel, hingga beberapa saat kemudian pintu terbuka. Kevin menjatuhkan gelas yang dia pegang ketika melihat Gueen ada di depannya, sedangkan Gueen langsung menutup mulut tak percaya ketika dia melihat Kevin. Akhirnya Setelah 5 tahun berlalu, dia kembali melihat ayahnya.
“Gu-Gween!" anggil Kevin dengan terbata, dia tidak percaya Gueen akan menemukannya di sini.
“Daddy!" Dengan cepat, Gueen pun langsung memeluk Kevin namun tak lama Gueen terpekik ketika Kevin malah melepaskan pelukannya dengan kasar.
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭