"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14) Ditinggalkan dibandara
"Sayang aku haus banget pengen minum yang seger-seger...."Rengek Monika manja...
"Vino berhenti disuper market belikan beberapa minuman dingin!!!...."titah Dion pada sang asisten, belum sempat Vino mengangguk patuh Monika kembali merengek meminta Tania yang membelikan nya...
"Sayang aku maunya Tania yang belikan bukan Vino..."Tania menutup mata, sungguh dirinya jijik melihat tingkah Monika rasanya ia ingin muntah....
"Tania kamu dengar itukan, Monika maunya kamu yang beli, ini uang nya..."Dion memberikan uang pada Tania, istri nya itu pun langsung mengambilnya dan turun dari mobil usai mobil berhenti,...
"Rasanya gerah banget didalam mobil apa karna kedua setan yang ada didalam nya?..."gumam Tania berusaha meredam amarah nya, ia pun masuk kedalam Super Market dan membeli semua jenis minuman dingin untuk dibawah kepada tuan putri....
"Ini Nona Monika pesanan nya, anda bisa milih sendiri karna saya tidak tau Nona Monika menyukai yang mana...."Ujar Tania memberikan sekantong besar minuman dingin....
"Istrimu tidak ni benar-benar boros sayang, masa dia membeli minuman sebanyak ini,..."Monika yang kesal dengan tingkah Tania pun mencoba untuk mengadu pada Dion, berharap Dion memarahi Tania...
"Sudahlah sayang, uang segitu tidak akan habis, semuanya pun akan aku berikan untukmu...."Tania tersenyum tipis melihat wajah masang Monika, Vino yang sibuk menyetir pun hanya cekikikan....
Setelah sampai dibandara, Monika pun menyuruh Tania membawa semua koper nya lalu ia berjalan lebih dulu bersama Dion, Vino yang kasihan melihat Tania pun ikut membantu membawa koper milik Monika dan Dion...
"Terima kasih ya Tuan Vino atas bantuannya..."
"Tidak masalah Nona, semoga perjalanan anda menyenangkan,..."jawab Vino tulus, Tania hanya mengangguk kemudian ikut menyusul Monika dan Dion yang terlebih dahulu masuk kedalam pesawat....
Setelah sampai, Monika langsung menyuruh Tania membawa semua koper nya menuju mobil yang telah terparkir tak jauh dari bandara, para pengawal yang menyambut Dion pun ingin membantu tetapi dengan tegas Monika melarang mereka dan menyuruh Tania bolak balik mengambil semua koper, Dion yang melihat nya hanya diam saja, tidak ingin membuat kekasih nya kembali marah....
"Sayang aku capek banget kita duluan aja ya biar babu itu naik taksi saja menuju hotel...."Dion berpikir sejenak, lalu memanggil pengawal dan memberikan sebuah perintah, Dion dan Monika pun pergi lebih dulu meninggalkan Tania yang masih sebuk bolak-balik.....
"Baru hari pertama, hidupku sudah seperti dineraka saja, kenapa kau ciptakan perempuan sejahat dia ya tuhan..."Tania menjerit dalam hati, ingin rasanya ia melefon sang mama dan menangis sejadi-jadinya tapi apalah daya tulang nya diciptakan sekuat karang untuk menghadapi pahitnya kehidupan, lagi pula Tania tidak ingin membuat mama nya khawatir apa lagi bersedih....
"Loh Tuan Dion dan Monika dimana?...."tanya nya seraya mengedarkan pandangan mencari kedua manusia tersebut...
Kemudian seorang pengawal datang untuk memberi tahu jika tuan Dion dan Monika sudah kehotel lebih dulu, dan dia diperintahkan oleh Tuan muda Dion untuk mengantar nya kesana....
"Dasar manusia tidak punya hati, semoga saja kalian sampai disana dengan selamat...."Tania benar-benar marah hingga napas nya memburu, tapi sebisa mungkin ia tahan mengingat suami nya tidak akan pernah membela nya...
Tania pun diantar oleh pengawal menuju hotel, sepanjang perjalanan sumpah serapa untuk kedua pasangan itu terus mengalir dimulut Tania, sungguh Tania benar-benar tidak habis pikir mengapa orang seperti itu bisa tercipta kedunia....
Setelah menempuh berjalan selama satu setengah jam, mobil pun berhenti didepan sebuah hotel yang menjulang tinggi dan mewah, pengawal turun membukakan pintu untuk Tania, usai Tania turun pengawal pun menyuruh Tania untuk masuk karna akan ada pelayan hotel yang akan mengantar nya kekamar yang sudah Dion pesan untuk nya....
"Kedua manusia itu benar-benar biadap, tega-teganya mereka ninggalin aku dibandara, semua ini pasti ulah si Mak Lampir, awas saja aku akan membalas mu nanti...."Tania pun masuk, dan benar saja, seorang perempuan muda menghampiri dan mengantar Tania kekamar nya....
Setelah pelayan mengantar nya, Tania langsung masuk dan mengunci pintu, ia langsung menjatuhkan tubuhnya keatas kasur, lelah? Jangan ditanya lagi, badan Tania serasa remuk karna bolak balik mengambil koper, saking lelah nya ia pun tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dulu...
Pukul setengah 11, Tania terbangun dari tidur nya saat seseorang mengetuk pintu, dengan malas ia bangun lalu membuka nya, Tania sedikit terkejut saat melihat Dion masuk kekamar nya, ia pun menutup pintu dan menyusul Dion yang telah duduk disofa seraya memainkan telfon genggam nya.....
"Kamu ini benar pemalas ya, cepat ganti baju, mama dan papa mau Video call, nanti mereka curiga kalau melihat dandanan kamu seperti ini, bisa-bisa mereka berpikir jika saya menelantarkan kamu!!!..."Tania memutar bola mata malas, ia pun berlalu masuk kedalam kamar mandi tanpa mengatakan apapun...
"Memang benarkan kalau tuan menelantarkan saya, sok-,sokaan mesra didepan orang tua padahal nyata dia menjadikan ku pelayan untuk selingkuhan nya..."gerutu Tania sembari masuk kedalam kamar mandi,...
Setelah mandi dan berpakaian, Tania pun keluar dari kamar mandi dan langsung duduk disofa, tak lama kemudian ponsel Dion berdering,...
"Halo Ma Pa, ini Tania udah selesai mandi..."Ujar Dion mengarahkan ponsel nya kearah Tania...
"Hay sayang kamu udah sampai, bahagia perjalanan nya tidak ada masalah kan?..."Mama Rima bertanya ketika melihat sang menantu memenuhi layar ponsel...
Tania melirik Dion sekilas kemudian kembali melihat ponsel....
"Perjalanan lancar kok ma, cuman sedikit capek aja,..."Jawab Tania sembari sekali-kali menatap suami nya yang melotot tajam kearah nya....
"Syukurlah kalau begitu, kamu istirahat yang cukup, ya supaya capek mu cepat hilang..." Nenek Ami ikut bersuara, sepertinya perempuan tua itu tidak ingin apsen jika menyangkut tentang Tania...
"Iya nek, kalian juga jaga kesehatan disana...."
Setelah berbincang cukup lama, mama Rima pun memutuskan sambungan telfon karna tak ingin mengganggu Tania dan Dion terlalu lama, setelah sambungan terputus Dion langsung berdiri....
"Ohh iyaa besok saya ada meeting diluar, kamu temani Monika jalanan-jalanan jangan sampai kamu membuat nya marah, jika kamu sampai membuat dia marah saya tidak akan segang-segan menghukum kamu...."Ancam Dion pada sang Istri...
"Tidak akan tuan, Tuan tenang saja,..." Ujar Tania meyakinkan, Dion pun keluar dari kamar Tania menuju kamar nya bersama Monika, saat Tania berniat membaringkan tubuhnya diatas kasur pintu kamar kembali diketuk, dengan kesal ia pun berjalan kearah pintu lalu membuka dengan kasar....
"Ada apa lagi tu..."Ucapan nya terhenti saat melihat seorang wanita berdiri didepan pintu seraya membawa nampan yang berisi makanan,...
Setelah mengambil makanan yang dibawa pengawal Tania pun kembali masuk dan mengunci pintu, ia berjalan kearah sofa dan langsung menyantap makanan nya jujur saja ia sangat lapar,...
Setelah makan, Tania pun membaringkan tubuhnya mencoba terlelap dalam mimpi, karna besok tugas berat menanti nya...