📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 14 Tidur Berjalan
Kyra tahu jika Alden yang sedang memikirkan apa yang diucapkan oleh dokter barusan. Dia hanya diam dan tak berkata apapun pada Alden yang duduk di sampingnya karena tak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghibur lelaki itu.
Di tengah jalan tiba-tiba Kyra teringat sesuatu.
“Tolong berhenti di sini.”ucap Kyra pada sopir taksi secara mendadak.
Sopir taksi akhirnya menghentikan mobil. Dan Kyra segera turun dari sana.
“Alden cepat turun.”panggil Kyra satu lagi itu masih duduk diam di sana dan melamun dan tampak pikirannya kosong.
“Aah... iya kak.”jawab Alden singkat dan segera turun dari taksi tanpa melihat sampai di mana dia saat ini.
Setelah turun Alden terkejut saat menyadari ternyata mereka belum sampai ke penginapan, melainkan berada di kawasan pusat perbelanjaan.
“Kak.... kenapa kita turun di sini ?” ucap Alden berjalan mengikuti Kyra masuk ke sebuah swalayan.
“Ya kau tahu sendiri kemarin di kulkas hanya tersisa daging saja. Jadi aku membeli beberapa bahan.”balas Kyra menoleh sebentar ke belakang dan kembali berjalan.
Alden mengikuti gadis itu menuju ke stand sayuran dan bahan makanan lainnya.
Lelaki itu langsung tanggap saat melewati troli dan segera mengambilnya.
“Kak... pakai ini saja. Biar aku yang bawa.”ucap Alden saat melihat mau mengambil keranjang plastik.
Terlihat Kyra mengambil beberapa selai, roti gandum, sarden dan menaruhnya ke troli belanjaan.
“Kak... kenapa tidak ambil bahan makanan segar saja nanti biar aku bantu mengolah.”ucap Alden menyarankan gadis itu untuk memilih sayuran organik saja daripada makanan berpengawet.
“Kau bisa mengolah dan memasak sayuran ?”balas Kyra terkejut sekaligus senang menatap Alden.
“Entahlah...sepertinya aku bisa jika mencobanya.”balas Alden yakin pada dirinya sendiri setelah sebelumnya bisa masak daging asap.
“Ya jika begitu ambillah beberapa sayuran.”balas Kyra ingin membuktikan keraguannya jika lelaki itu benar-benar bisa masak.
Alden memasukkan beberapa sayuran hijau dan berwarna segar ke troli. Dia pun lepas kendali saat melihat berbagai sayuran beraneka warna yang cantik sehingga patroli yang dipegang saat ini penuh dengan sayuran.
“Oups banyak sekali yang kau ambil Alden. Bisa-bisa kulkas penuh tak bisa dibuka nanti.”
Tanpa menunggu jawaban dari lelaki itu, Kyra mengembalikan lebih dari separuh sayuran yang dimasukkan oleh Alden ke troli.
“Kak kenapa hanya menyisakan sedikit sayuran saja di troli ?”ucap Alden melihat sedikit sayuran yang tersisa di sana.
Kyra mengambil daging lalu menaruh ke troli sembari menghampiri Alden.
“Selain sayuran hanya akan tahan maksimal selama tiga hari saja, aku juga harus berhemat sampai akhir bulan nanti.”balas Kyra berbisik lirih di telinga Alden.
Lelaki itu sedikit merasa sedikit canggung saat gadis itu mendekatinya dan membuatnya hanya mengangguk saja membalasnya.
“Jadi uang kakak menipis karena diriku ? Haah.... apa yang bisa kulakukan untuk membantunya. Seandainya saja aku bisa memberinya banyak uang...”batin Alden merasa dirinya kembali menjadi beban gadis itu.
Tiga puluh menit kemudian mereka berdua berjalan menuju ke kasir. Kyra membayar barang belanjaan yang dibelinya sedangkan Alden membawa semua barang yang dibeli oleh Kyra.
“Sini biar aku bawa sebagian.”ucap Kyra meminta beberapa barang belanjaan.
“Tidak usah kak... aku bisa membawanya sendiri jangan khawatir.”jawab Alden tak memberikan kantung belanjaan pada Kyra.
Mereka berdua kemudian keluar dari Swalayan dan kembali ke penginapan.
Malam hari dua insan itu sedang duduk di atas karpet dan perut Kyra berbunyi.
“krucuk...”suara perut Kyra yang lapar. Dia pun segera berdiri dan berjalan menuju ke dapur.
“Tunggu ! Kakak mau masak ?”tanya Alden menghentikan langkah kaki Kyra.
“Ya... kau request apa ?”jawab Kyra berbalik dan menatap Alden.
Lelaki itu kemudian berdiri dan menghampiri Kyra.
“Bukan... kakak duduk saja dan tunggu di sini biar aku yang memasak.”balas Alden sambil menarik bahu Kyra.
Kyra pun kembali dan duduk di sofa. Sedangkan Alden membuka kulkas dan mengambil beberapa bahan dan sayuran dari sana membawanya ke dapur.
“Masak apa ya ?”celetuk Alden melihat sayuran yang ada di depannya.
Lelaki itu masih bingung mau diolah menjadi masakan apa. Namun tiba-tiba tangannya bergerak secara otomatis setelah dia mengambil pisau dan memotong beberapa sayuran.
“chop... chop....”Alden mencincang paprika merah yang ada di depannya bersama jamur dan bahan sayuran lainnya. Dia sendiri merasa aneh kenapa dia bisa memasak seperti itu, seolah dia sering melihatnya dan mudah baginya melakukan.
“Kurang sedikit penyedap.”gumamnya saat mencicipi masakan yang hampir matang itu.
Dua puluh menit kemudian Alden keluar dari dapur dengan membawa masakan dan menaruhnya di dekat Kyra duduk.
“Kak... ayo kita makan sayurnya sudah hampir dingin.”ucap Alden mengambilkan piring dan sayur untuk Kyra.
“Hmm.... rasanya benar-benar lezat seperti masakan ala restoran. Bahkan masakan ini lebih lezat dari masakan ibuku.”jawab Kyra setelah mencicipi masakan Alden, bahkan dia mengisi mangkuk nya lagi setelah mangkuknya kosong.
Alden tersenyum kecil menatap Kyra yang lahap makannya dan menyukai masakannya, jadi tidak sia-sia dia memasak.
Beberapa jam setelah makan kedua Insan itu kemudian tidur di tempat masing-masing. Kyra di tempat tidurnya sedangkan Alden tidur di sofa.
Semuanya baik-baik saja hingga dua jam kemudian Alden yang tertidur di kursi. Tiba-tiba lagi itu bangkit dari kursi sofa. Dia berjalan sambil memejamkan mata.
“bugh...”Alden terbentur lemari Saat berjalan dan dia pun jatuh.
Meskipun sempat merasakan sakit terlihat dari lelaki itu memegang kepalanya saat berdiri, namun hal itu tak membuatnya membuka mata bahkan dia terus berjalan ke seluruh ruangan sambil meraba-raba.
Alden berjalan menuju ke kamar mandi. Di saat dia mau masuk ke sana tiba-tiba dia kembali berjalan dan masuk ke dapur.
Tak beberapa lama kemudian lelaki itu keluar dari dapur dan kembali berjalan dengan meraba-raba dinding kamar hingga dia menemukan pintu.
Tangan Alden terus bergerak dan dia menemukan kunci di sana. Tanpa sadar dia pun memutar kunci itu.
“klik...”pintu terbuka dan lelaki itu menarik pintu. Dia kemudian berjalan keluar rumah masih dalam keadaan mata terpejam.
Lima menit setelahnya Kyra terbangun karena merasa suhu udara semakin dingin dan membuatnya ingin buang air kecil.
“Sofa itu kosong... apa aku salah lihat ?”gumam Kyra menatap sepintas sofa tempat Alden tidur dan berjalan dengan cepat menuju ke kamar mandi.
Keluar dari kamar mandi dia tak sengaja menatap pintu yang ternyata terbuka.
“Bukankah tadi aku sudah mengunci pintunya kenapa sekarang terbuka ?”pekik Kyra Emangnya dirinya lupa Mengunci pintu kemudian tertiup angin dan membaca terbuka.
Kyra kembali menutup pintu dan menuju ke tempat tidurnya kembali.
“Alden tidak ada di sana ?”gumam Kyra saat melihat sofa di depannya kosong.
Ia pun segera menyalakan lampu agar bisa melihat lebih jelas dan ternyata Alden memang tak ada di tempat. Dia pun segera mencari lelaki itu di seluruh ruangan namun tak menemukannya.
“Alden... kemana dia pergi malam-malam begini ?”gumam Kyra merasa aneh dan sedikit khawatir padanya.
“Atau mungkin dia keluar dari kamar ?”batin Kyra lagi.
Kyra mencoba mencari di luar ruangan namun tidak menemukannya juga. Gadis itu panik karena tak menemukan Alden di lobby penginapan.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??