NovelToon NovelToon
Wanita Malam Penyelamat Tuan Amnesia

Wanita Malam Penyelamat Tuan Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO Amnesia
Popularitas:502.9k
Nilai: 5
Nama Author: Izzati Zah

Menjalani kepahitan hidup bertubi-tubi, membuat Anya akhirnya terjebak dalam dunia malam yang tak pernah dibayangkannya. Suatu hari sepulang bekerja dalam keadaan setengah mabuk, Anya menabrak seorang pria. Pria itu ternyata kengalami amnesia hingga Anya terpaksa menampungnya untuk sementara waktu.
Siapa sangka jika pria tanpa identitas yang sebelumnya papa dan sebatang itu termyata adalah seorang pengusaha kaya yang dinyatakan hilang dalam sebuah kecelakaan misterius, bahkan sudah dianggap meninggal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzati Zah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Selesai dengan makanan masing-masing, Anya memutuskan untuk segera pulang.

"Terimakasih banyak untuk makan siangnya, sepertinya kami harus segera pulang..."

"Wah kebetulan sekali, pekerjaanku juga sudah selesai dan sekarang waktunya pulang, bagaimana kalau sekalian kuantar pulang?", Tawar Heru dengan senyuman liciknya.

"Tidak perlu, kami akan pulang dengan taksi online saja...", jawab Anya dengan yakin.

Tapi kemudian dengan lancang Heru justru mendorong kursi roda Anton.

"Tidak perlu sungkan, biar sekalian kubantu mendorong adikmu, kamu pasti lelah kan..."

"Tidak, aku tidak lelah, dan adikku juga bisa melajukan kursi rodanya sendiri kok...", jawab Anya dengan kesal.

Tapi Heru tak peduli dan sudah berjalan jauh di depan dengan mendorong kursi roda milik Anton.

Dengan bersungut-sungut Anya terpaksa mengikuti keduanya.

Sepanjang perjalanan Anya hanya cemberut saja. Anton berfikir kalau Anya mungkin masih marah padanya. Tapi sebenarnya Anya kesal pada sikap Heru yang licik dan lancang. Selama ini susah payah Anya menyembunyikan tempat tinggalnya dari pria manapun, terutama dari para pria hidung belang yang menyewa jasanya. Dan sekarang dengan cara licik berani sekali Heru datang ke tempat tinggalnya.

Sepanjang perjalanan suasana hanya hening. Tak ada satupun yang berminat memulai percakapan. Anya jelas masih marah. Sedangkan Heru dan Anton hanyalah dua orang asing yang kebetulan berada di satu tempat.

"Tolong beri tahu alamat atau arah rumahmu?"

Anya sengaja diam dan sama sekali tidak berminat untuk menjawab pertanyaan itu. Sedangkan Anton sama sekali tidak tahu menahu masalah arah apalagi alamat.

Anton justru dibuat bingung dengan interaksi dua orang yang sedang bersamanya. Sama sekali tidak akrab dan terkesan bermusuhan. Beberapa saat mereka hanya berputar-putar dijalan.

"Turunkan saja kami disini!", bentak Anya kemudian.

Namun Heru hanya bergeming dan tak berminat menghentikan laju mobilnya.

"Katakan dimana alamatmu atau aku akan membawamu ke hotel..."

Dengan terpaksa Anya menyebut sebuah alamat. Dan Heru kemudian melajukan mobilnya ke alamat yang dimaksud.

Begitu sampai ke alamat yang dimaksud, Anya segera turun dan juga membantu Anton untuk turun.

"Terimakasih banyak Pak Dokter..."

Anya masih berdiri di depan pagar, sampai mobil yang dikemudikan Heru melaju dan hilang dari pandangan.

Setelah memastikan mobil Heru tak terlihat barulah Anya mendorong kursi roda Anton menuju rumah mereka. Ya, temtu saja Anya tidak menunjukkan tempat tinggalnya yang sebenarnya.

Tidak berselang lama, masuk sebuah pesan di ponsel Anya.

Jangan terlalu dekat dengan pria asing itu, aku tidak suka dan bisa berbahaya untukmu!

Anya memilih mengabaikan pesan itu dan menyimpan kembali ponselnya.

"Kenapa kamu membohonginya? Sebenarnya siapa pria itu?"

Anton memberanikan diri untuk bertanya saat mereka hampir sampai di rumah Anya.

"Bukan siapa-siapa, hanya kenalan yang suka ikut campur...", jawab Anya dengan nada jengkel yang tak bisa disembunyikan.

Begitu sampai di rumah mereka langsung masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat.

Anton bisa melihat bahwa suasana hati Anya sedang tidak begitu baik, karena itu dia menahan diri untuk tidak banyak bicara.

Menjelang sore, barulah Anya keluar dari kamarnya dan duduk didepan televisi. Saat itulah Anton menghampirinya dan ikut duduk disamping Anya.

"Maaf kalau kemarin aku tidak memberitahumu tentang ingatanku..."

"Tidak masalah aku mengerti..."

Beberapa saat Anya mengganti-ganti chanel televisi. Lalu kemudian bertanya.

"Kalau boleh tahu apa yang kamu ingat kemarin, apa ada hubungannya dengan kecelakaan misterius yang sedang viral di berita?", tanya Anya dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Hmm,..." Anton terlihat berfikir untuk beberapa saat.

"Hanya sebuah mobil yang terasa familiar, juga beberapa potongan peristiwa yang kurang begitu jelas..."

Anton masih berfikir tentang bagaimana menjelaskan ingatannya kepada Anya.

"Sudah-sudah jangan dipaksakan untuk mengingat, aku mau mandi saja..."

Anya ingat bahwa Anton tidak boleh berfikir terlalu keras. Anya lalu segera pergi, agar Anton tak perlu menjelaskan apapun padanya lagi.

1
Amir Hamzah
Luar biasa
Indah Irianti Zahrotusita
ceritanya menarik
Lilik Irianawati
muter2.di ulang2 .bingung
Riska Riska
cerita nya lumayan seru
Gesta Rones
udah tamat aja????
Nurhayati Nur
Kecewa
Umi Umi
aku gak baca sm sekali bab ini cm ksh like aja kasihan aku thor terlalu banyak cerita lamanya jd pembaca bosan membacanya
Umi Umi
ini mah bukan ceeitanya anya tp fara males ah thor bacanya g asyik
Umi Umi
pasti istrinya hamil sm orang lain dan mungkin saja si husein ini kecelakaan habis mergokin istrinya selingkuh
Umi Umi
bikin baper ceritanya thor
Fendi
Lnjut thor kisah annya
Riez Cha
nyesek
Riez Cha
knp gk dibeli rmhnya kan Husen sultan
Thressia Gwen
adrian kan jahat
Riez Cha
terima anya
Riez Cha
akhirnya kamu yg kena hujatan fara
Riez Cha
biar tuh sihusen kelabakan nyari anya
Riez Cha
bodoh banget Husen..
Riez Cha
dia lagi
Riez Cha
udah jadian aj sama Husen Anya,,,ntar bucin lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!