NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14

Papa Reno sedang operasi di rumah sakit. Mama di rumah sih, tapi sedang memasak saat ini. Ayolah Om anterin aku" pinta Bintang di seberang. "Aku usahakan ya!! Bintang mandi dulu sana gih!!!" seru Sebastian. Tapi Bintang tetap saja merengek di telpon. Akhirnya Sebastian mengiyakan permintaan keponakannya itu. "Huh, merepotkan sama seperti mama nya" gerutu Sebastian setelah menutup ponselnya.

Dewa yang kembali masuk ke ruangan Sebastian karena hendak mengambil berkas laporan yang sudah ditanda tangani. "Sori Wa, baru setengah yang selesai" Sebastian beranjak dari duduknya. "Eh, mau kemana? Katanya belum selesai" cegah Dewa. "He..he..ada panggilan darurat. Sori ya" Sebastian berlalu tanpa mengindahkan ucapan Dewa yang mencegahnya pergi. "Selalu begitu" gerutu Dewa.

Sebastian melajukan mobilnya ke mansion Reno Wijaya. Pintu gerbang langsung terbuka saat mobil Sebastian datang. Sebastian melenggang masuk ke mansion kakak nya itu. "Wah, tumben nih nyonya muda masak?" Sebastian menghampiri kakak nya yang ternyata sedang menyelesaikan masakannya. "Iyalah, sudah kewajiban seorang istri tau" sergah Catherine. "Makanya cari istri sono, biar ada yang ngurusin" celetuk Catherine selanjutnya. "Heleh, nggak ada tema lain apa? Emang cari istri mudah?" jawab Sebastian, terus duduk di meja makan. "Kamu aja yang pilih-pilih" urai Catherine. Sebastian mendiamkan ucapan Catherine, karena percuma berdebat dengan kakaknya. Kalau untuk masalah yang satu ini pasti dia akan kalah argumen sama kakaknya.

"Betewe, ngapain ke sini sore-sore?" tanya Catherine. Bintang yang barusan mandi nampak turun dari tangga. "Tanya jagoanmu tuh?" ujar Sebastian. Catherine menoleh ke arah Bintang. "He...he...aku ngajak Om Sebastian ke toko rotinya Langit Mah. Tadi pagi Langit cerita kalau punya toko roti di depan mall. Mall apa tadi ya???? Kok aku lupa" jelas Bintang. Pandangan Catherine beralih ke Sebastian, dan Sebastian hanya mengangkat kedua bahunya.

Reno, suami Catherine barusan datang dan ikut bergabung dengan Sebastian. "Wah, tumben loe kesini. Ada angin apa yang membawamu ke sini?" celetuk Reno. "Angin lalu Pah.." Catherine menimpali. Suami istri itupun tertawa kompak. Bahkan mereka sering juga membully Sebastian. Sebastian pun manyun menanggapi ucapan-ucapan mereka. "Bintang, jadi ngģak nih? Kalau nggak Om pulang aja, daripada diledekin tuh sama papa dan mama mu" tanya Sebastian. Dan Bintang mengangguk cepat. "Jadi dong, eh nanti malam aku nginep di rumah Om ya? Besok kan hari libur" Bintang merayu Om nya. "Libur apaan, besok juga masih hari Selasa" sela Sebastian. "Eh, Om pikun ya. Besok di kalender itu tanggal merah" seru Bintang. Sebastian hanya bisa garuk kepala nya. Bintang kembali meminta ijin ke papa dan mama nya untuk menginap tanpa menunggu persetujuan dari Sebastian. "Wah, nggak mau aku. Enak di papa dan mama mu, nggak enak di Om dong" tolak Sebastian. Sementara Reno dan Catherine menjawab bersamaan, "Oke Bintang, papa dan mama ngijinin" dengan wajah tersenyum penuh makna. Bintang melompat senang, sementara Sebastian hanya bisa menggerutu.

Sebastian menuruti kemauan Bintang untuk mengunjungi oulet Mutia Bakery. Karena sudah mengetahui lokasinya, Sebastian langsung meluncur ke lokasi itu. Saat hendak turun Bintang nyeletuk, "Kok Om sudah tau tokonya? Bintang kan lupa bilang ke Om tadi nama Mall yang di depan itu?" tanya Bintang kritis. "Berarti Om pintar dong, karena bisa nebak toko nya" jawab Sebastian asal. Saat Bintang hendak bertanya lagi, Sebastian menyela. "Jadi nggak nih?" tanya Sebastian. "Jadi dong Om" ujar Bintang.

Mereka memasuki outlet roti yang cukup besar itu. Bahkan para pegawainya ramah-ramah melayani semua pelanggannya. Bintang tertarik ke etalase roti yang menampilkan macam-macam karakter. "Kreatif" gumam Sebastian. Saat asyik memilah-milah roti yang diinginkan. Terdengar seseorang memanggil Bintang. Bintang pun menoleh. "Langitttttt...." jawab Bintang. "Aku penasaran sama kue-kue yang dibuat oleh bunda mu. Jadi aku ke sini ngajak Om deh" cerita Bintang. Akhirnya Sebastian dan juga Bintang diajak Langit untuk duduk di meja yang disediakan untuk pengunjung yang ingin menikmati kue di tempat. Sebastian mengamati uoutlet kue itu tanpa ada yang terlewatkan. Sementara Langit mengajak Bintang untuk memilihkan kue yang diinginkan oleh Bintang.

"Langit, kamu di sini ternyata" ucap seseorang di belakang kedua anak tampan itu. Sekilas wajah mereka hampir mirip. Kok bisa???? (hanya author yang tahu...he...he...). "Aunty Dena, kenalin. Ni teman Langit, namanya Bintang" ucap Langit. "Begitu ya. Kenalin juga, aku aunty nya Langit. Namaku Dena" Dena menanggapi dengan senyum lebar di wajahnya. Bintang pun menyebut namanya. Mereka berdua melanjutkan memilih roti untuk Bintang. "Eh, Langit. Bentar lagi bunda turun. Sudah sore" lanjut Dena. "Yaaaaaahhhhhhh, Bintang kan baru datang aunty. Aku mau nemenin dia dulu" Langit beralasan. "Ntar kamu bilang bunda sendiri ya" sanggah Dena. Langit manyun menanggapi ucapan Dena. Akan susah merayu bundanya, batin Langit.

Sementara Sebastian tetap duduk tenang menunggui sang keponakan main dengan Langit sambil menikmati ekspresso panas yang dipesannya. "Langit..." panggil seseorang ke arah Langit. Sebastian pun menoleh ke arah sumber suara. Wanita anggun itu, batin Sebastian. "Iya bun...bentar" jawab Langit. Iya, wanita anggun yang dimaksud Sebastian adalah Mutia Arini sang pemilik outlet bakery ini. Mutia berjalan ke arah Langit. "Seru amat, lagi sama siapa?" tanya Mutia yang memang belum melihat wajah Bintang yang membelakanginya. Saat Bintang berbalik, "Selamat sore tante" sapanya. "Oh, kirain siapa..Ternyata kamu, Bintang" seloroh Mutia. "Dengan siapa ke sini? Sama mama kah?" tanya Mutia. Dijawab gelengan oleh Bintang dan juga Langit. "Lantas????" Mutia pun penasaran.

Mereka berdua kompak menunjuk bangku Sebastian yang menatap ke arah mereka. Mutia ikut tersipu melihat arah tatapan Sebastian. "Bun, yuk gabung dulu sama Om Sebastian. Lagian Bintang juga belum mencoba lho kue buatan Bunda. Pasti Bintang ketagihan" seloroh Langit sambil menggandeng bunda nya ke arah Sebastian.

Bintang sangat menikmati kue-kue karakter produk dari Mutia Bakery. "Kamu itu laper, apa memanh kue nya enak?" tanya Sebastian yang melihat Bintang makan dengan lahap dan tanla jeda. "Dua-duanya Om" ucap Bintang dengan mulut penuh roti. Langit bahkan menertawakannya. "Ntar kubungkusin deh, buat hadiah kamu yang sudah mampir ke sini" ucap Langit. "Beneran yaaa????" sahut Bintang antusias. Sementara Mutia lebih banyak terdiam, demikian juga Sebastian.

"Bintang, besok libur mau ke mana?" tanya Langiy tiba-tiba. "Aku mau menginap di rumah Om Sebastian dong" ucap Bintang semangat. "Om, tinggal di mana sih?" tanya Langit penasaran. Bintang menyahut ucapan Langit, "Di apartemen" Bintang menyebutkan nama apartemen yang sama dengan apartemen di mana Langit tinggal. "Eh, di lantai berapa Om?" Langit dengan penuh antusias menoleh ke arah Sebastian. "Lantai sepuluh" jawab Sebastian. "Wowwwww, jadi Om tinggal di lantai tertinggi apartemen itu. Lantai yang hanya ada dua unit" bahkan Langit tahu detail lantai tertinggi di apartemennya. Memang benar yang diucapkan Langit, hanya ada dua unit. Satu milik Sebastian, satunya lagi milik Catherine. Apartemen itu memang milik "Blue Sky".

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

to be continued 🤗

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Debby Simangunsong
Siapa ayah biologis langit thorr??
Tirrr
Lumayan
moenaelsa: makasih bintang nya
total 1 replies
solehatin binti rail
😄😄😄😄😄dewa dewa....kasian deh lu
solehatin binti rail
😂😂😂😂semangat buat adik nya langit Tian
Tania Luvia
top thor
Tania Luvia
Luar biasa, ditunggu karya selanjutnya thor.
Juju
udah berkali"baca tetap suka/Drool/
moenaelsa: makasih kakak 💝🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Fresh
Meli Susyanti S
Luar biasa
Hope
orang kaya tu tidak mengenal kata diskon ya.....🥴 lha ini apa beneran kaya apa cm ngomong doang 🙄
Shakri Aziz
Luar biasa
Alfiyah Hasna
kok LM bgt terungkap nya
Aries suratman Suratman
kalo aku alergi makanan yang terlalu banyak bikin sedih teringat masa kecil susah tidur karena kelaparan
jadi akhirnya ngga jadi Makan /Smile//Smile/
Lusi Seksi
Luar biasa
Rini Tobing-Hutasoit
bagus Mutia jngn mau di jajah sama janet ya. semangat Author karyamu bagus
asya yussi
Luar biasa
shafira
mau jebak Mutia biar frans d Jantra bisa bikin nama baik keluarga Baskoro d sebastian malu puny istr mutia
shafira
jgn2 Mutia keponakan ibu martha
shafira
jgn2 satu ibu lain BPK SM janeta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!