NovelToon NovelToon
Benih Random Tuan Arogan

Benih Random Tuan Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tukar Pasangan
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Diambang putus asa karena ditinggal sang kekasih saat hamil, Evalina Malika malah dipertemukan dengan seorang pria misterius. Adam Ardian Adinata mengira gadis itu ingin loncat dari pinggir jembatan hingga berusaha mencegahnya. Alih-alih meninggalkan Eva, setelah tahu masalah gadis itu, sang pria malah menawarinya sejumlah uang agar gadis itu melahirkan bayi itu untuknya. Sebuah trauma menyebabkan pria ini takut sentuhan wanita. Eva tak langsung setuju, membuat pria itu penasaran dan terus mengejarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Kerja Lagi

Ranjangnya masih rapi pertanda belum dipakai. Jadi, apa Eva belum kembali ke kamarnya setelah makan mi tadi malam?

Adam bergegas ke ruang kerja. Saat ia membuka pintu, ia melihat gadis itu tengah terbaring di sofa. Bukunya tergeletak di lantai. Adam yang cemas segera mendatangi. Ia memperhatikan wajah Eva sembari mengguncang sedikit bahu gadis itu. "Eva ... Eva ...."

Mata gadis itu terbuka pelan. "Oh, Pak ...." Ia berusaha duduk.

"Kamu ketiduran ya." Adam tampak lega.

"Iya, Pak. Habis udah lama gak baca buku jadi sampai lupa waktu." Eva mengucek-ngucek matanya.

"Kan sudah aku bilang, jangan sampai kemalaman." Pria itu tiba-tiba menggendong Eva.

"Eh, Pak." Eva terkejut. Ia terpaksa berpegangan pada kerah baju Adam.

"Sudah, diam saja. Jam berapa kamu tidur? Pasti belum lama 'kan? Ya sudah, kembali ke kamarmu saja." Adam membopong gadis itu keluar kamar.

"Tapi aku bisa sendiri, Pak." Eva nampak kaget. Tentu saja, karena ia baru bangun.

"Tidak apa. Nanti kamu pusing, jatuh lagi." Adam membawanya sampai ke kamar gadis itu dan diturunkan di atas ranjang. Setelah itu, ia mulai menutupi tubuh gadis itu dengan selimut. "Kamu sudah solat subuh?"

"Sudah. Aku baru saja ingin tidur."

"Astaga ... kamu baca lagi dan ketiduran, iya 'kan? Eva, kamu tidak sendirian. Tubuhmu juga milik bayimu. Kamu harus menjaga kesehatan. Jangan sampai kelelahan," keluh Adam.

"Maaf ...." Gadis itu tampak menyesal.

"Ya sudah." Adam mengamati wajah Eva. "Kamu tidak ingin kerudungmu dilepas?"

"Iya." Gadis itu melepas kerudung dan ikat rambutnya. Rambut yang lurus panjang jatuh begitu saja dan terlihat begitu indah.

Baru kali itu Adam melihat wajah asli Eva tanpa kerudung dengan rambut panjang terurai. Wajahnya tampak manis. Matanya sudah begitu sayu karena mengantuk. Adam mengusap kepala gadis itu dengan lembut. "Ayo, tidur saja. Kamu butuh istirahat. Kalo mau tidur sampai siang juga gak papa, yang penting kamu cukup istirahat. Kasihan bayimu."

"Iya, Pak." Eva mulai menggeser tubuhnya ke depan dan merebahkan kepalanya.

Adam menarik selimut hingga ke leher gadis itu. Eva langsung menutup mata.

Sejenak pria itu mengamati wajah lembut sang gadis. Ia merapikan helai rambut gadis itu yang menghalangi wajahnya. "Nanti biar aku suruh pembantu bawakan sarapanmu ke kamar. Kamu istirahat saja." Suaranya terdengar setengah berbisik.

"Mmh."

Tangan Adam kembali mengusap kepala gadis itu dengan lembut. Eva terlihat nyaman karena tak lama kemudian suara dengkuran halus terdengar dari mulut gadis itu.

"Gadis nakal! Kalau aku tidak memaksamu, mungkin keadaan bayimu akan menderita. Kamu beruntung menikah denganku, anak nakal!" Adam mencolek hidung bangir gadis itu, pelan. Ia tersenyum. Dilihatnya tak ada reaksi dari Eva. Pria itu masih memperhatikan wajah sang gadis. Tangannya yang masih menggantung di udara bergerak pelan ke arah pipi gadis itu. Ia mengusapnya dengan punggung tangannya. "Jangan pernah mengkhianatiku, Eva, aku takkan bisa menerimanya."

Tiba-tiba kepala Eva bergerak membuat Adam kaget. Ia menarik tangannya karena panik. Namun itu tak lama karena gadis itu hanya memindahkan posisi kepalanya. Adam menurunkan tangan perlahan sambil memastikan sang gadis tak terbangun, setelah itu merapikan selimut kembali. Melihat gadis itu tertidur dengan nyenyaknya, Adam tersenyum tipis. Hatinya terasa damai.

***

Eva tengah merapikan kerudung ketika terdengar pintu diketuk. Ia bergegas ke arah pintu. Saat dibuka, Adam berdiri di sana dengan dasi tergantung bebas di lehernya.

"Tolong pasangkan dasiku." Pria bertubuh jangkung itu berbicara dengan wajah datar.

"Bapak bukannya bisa pasang sendiri?" Eva seketika merengut. Kenapa pria ini suka sekali membuat rumit hal yang mudah.

"Kamu 'kan istriku, jadi tugasmu memasangkan ini." Nada suara Adam setengah memerintah.

"Pak, biasanya Bapak tidak suka pakai dasi, tapi kenapa ...."

"Jangan membantah!" Wajah pria itu memerah seketika, tapi juga salah tingkah. "Aku lihat pria yang sudah menikah, dipasangkan dasinya oleh istrinya." Ia sedikit cemberut.

"Kenapa jadi manja begini sih? Apa ini akan jadi tugas baruku sekarang, ck ...." Eva dengan enggan mulai meraih dua sisi dasi di leher suaminya dan membuat simpul.

Adam tersenyum samar. "Awas jangan salah bikin." Walau dengan nada rendah, tetap saja membuat Eva cemberut.

"Begini?" Eva melepas dasi dengan tak yakin.

Adam memeriksa dengan mengangkat simpulnya. "Mmh, lumayan untuk pemula." Ia kemudian masuk dan mematut diri di depan cermin. Sebentar kemudian ia merapikan dasi itu dan menariknya sehingga pas mengikat kerah kemejanya. "Oya." Pria itu memutar tubuh ke arah Eva. "Pagi ini kita mesti ke rumah sakit dulu. Kamu ingat waktunya periksa ke dokter, 'kan?"

Eva tampak terkejut. "Oh, iya. Aku baru ingat."

Adam seketika merengut. "Kalo aku tak diingatkan, kamu tidak ingat!?"

"Eh, iya. Lupa." Eva menggaruk-garuk belakang kepalanya sambil tersenyum lebar.

"Konyol! Yang hamil siapa!?"

***

Eva dan Adam datang agak siang ke tempat kerja mereka. Para pegawai tampak terkesima melihat Adam begitu rapi dengan dasinya. Saat Adam masuk ke ruang kerjanya dan Eva duduk, beberapa pegawai wanita mendekati Eva sambil berbisik. "Va, bos kita kenapa pakai dasi?"

"Emang kenapa?" Eva menaikkan kedua alisnya.

"Dia 'kan gak suka pake dasi, lagi ...."

"Apa?" Mata Eva terbelalak.

Di tempat lain di kantor itu, tengah terjadi percekcokan. Di mana lagi kalau tidak di bagian accounting.

Shanti tersenyum miring, meremehkan. "Saya 'kan di sini cuma magang, kenapa dikasih kerjaan sebanyak ini, sih?" Wanita itu menatap tumpukan berkas di mejanya. "Saya lulusan luar negeri, lho! Saya bisa mengerjakannya, tapi 'kan bukan tanggung jawab Saya," ujarnya santai.

"Tetap saja, kamu harus mengerjakannya karena magang di tempat ini juga dibayar. Dan tidak peduli titelmu apa, sekolah di mana, selama pengalamanmu masih nol, jangan harap bisa memilih-milih pekerjaan. Lagipula di sini peraturannya ketat. Kamu harus mengikuti perintah atasanmu, apa pun keberatanmu." Seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan yang mengikat rambutnya ke belakang, merapikan letak kacamatanya.

"Hei, aku di sini sedang belajar, bukan bekerja! Lagipula aku dimasukkan oleh pemilik perusahaan dan ayahku adalah Manajer HRD di sini. Harusnya kalian bisa menghargai keberadaanku di sini." Shanti melirik dengan sudut matanya dengan angkuh.

"Kalau kamu ingin bekerja di sini, ikut aturan sesuai posisi. Kalau magang, kerjakan yang diminta pegawai di sini. Kalau tidak, kamu bisa out dari sini." Leni, accounting manager yang sudah bertahun-tahun kerja di sana tak kalah angkuh dengan mengangkat dagunya tak peduli.

Shanti seketika kesal. Bisa-bisanya dia baru masuk dan ditindas begini. Ia segera mengambil ponsel dan menelepon sang ayah. "Daddy, mereka mengintimidasiku di sini. Daddy, cepat ke sini." Ia mulai merengut.

Manajer wanita itu hanya meliriknya dan menunggu. Tak lama, Lindon masuk ke ruangan. Beberapa karyawan tengah memperhatikan Shanti dan Leni yang tengah berseteru.

"Eh, Bu Leni, tolong. Jangan beri dia terlalu banyak pekerjaan soalnya dia masih baru." Lindon yang mendatangi Leni ternyata tidak bisa keras pada manager accounting itu.

"Apanya yang banyak? Aku hanya memberi dia pekerjaan yang memang dilakukan anak magang seperti biasanya. Aku tak pilih kasih. Justru apa yang dilakukan Bapak ini pilih kasih. Seorang pekerja magang di tempat ini selalu mendapat pelajaran berharga yaitu pengalaman. Ini tidak sama seperti beberapa perusahaan lainnya, tapi setelah mereka tidak lagi magang di sini, mereka akan punya skill dan bisa beradaptasi ke perusahaan di mana pun yang akan mereka masuki. Bukankah itu terdengar lebih baik? Ini bahkan akan mengharumkan nama perusahaan kita." Leni bicara sambil melipat tangan di dada.

"Bu Leni, tapi bukan begitu caranya. Tolong." Lindon masih berusaha membujuk wanita itu.

Bersambung ....

1
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah itu...tetap jadi penyemangat Adam...jangan mikir nanti gini nanti gitu...biarkan mengalir seperti apa adanya...
Nar Sih
sabarr ya adam ,semagatt semoga bersama eva kmu bisa sembuh dri truma mu dan kmbli menjadi laki,,normal seorang suami yg sesungguh nya ,lanjutt kakk👍🥰
Nar Sih
kasihan eva hrus kehilangan calon byi nya grgr org si santi ,dan seperti nya adam udah mulai cinta nih sama eva,semagat dam kejar cinta mu biar ngk pergi dri mu
Rohmi Yatun
ceritanya yang bagus
Mrs.Riozelino Fernandez
baru juga berobat...jangan gtu donk Eva...disini hanya Adam yang niat berjuang, sedangkan Eva psimis terus...
Fariz Alfatih
yakin minta like aja?
tapi aku nggak mau kalo cuma sekedar like👉🏻👈🏻
semoga semakin semangat updatenya akak othor!!🙏🏼💪🏼💪🏼
Baby_Miracles: makasih ya, sama hadiah2nya. /Gift/
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
istri hanya demi anak pak Adam...
lagian siapa juga yang tahu klo Eva istrimu...
makanya dari awal lebih baik jujur,ini pake bilang sodara lagi
Aisyah Ranni
Cemburu bilang boss,jangan Pendem dalam hati lama2 tambah cinta lho sm Eva.
Baby_Miracles: he he he
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
ntar Adam ngeliat bisa ngamuk ngamuk nih 😆
Mrs.Riozelino Fernandez
tanpa kamu sadari Adam udah bucin ma kamu Eva,cuma ketutup gengsi nya aja yang Segede gaban 😆😆😆😆
bhunshin
kutunggu kelanjutannya sampe pegang 2 hp 😅
bhunshin
evaaaa boleh gak aku cubit pipi kamu,?habis bikin gemas bgt😅
bhunshin
heboh bener🤣🤣🤣
bhunshin
dari judulnya aja benih random tuan arogan jangan² itu beneran anaknya si Adam😎
Mrs.Riozelino Fernandez
Berhasil 👍👍👍👍👍👍
Fariz Alfatih
yaaah, habis.
padal aku dari kemarin uda ngumpulin bab, biar bisa d baca maraton, taunya pas baca langsung hbis😭😭
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
padal tadi mau komen gini
"berharap ada adegan kissing nya"
pas scroll eeh malah ketemu iklan habib jaffar, langsung baca istigfar karena tau yg ku pikirkan itu dosaaaaa😭🤣🤣
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
maak, kenapa ada 1 kata tapi pake hurufnya dobel, misal bodoh jadi boddoh, darah jadi darrah, dan dada jadi dadda.
ini masalahnya di keyboardmu apa emang kebijakan dari mt/nt?

sekedar nanya aja nggak ada maksud lain mak🙏🏼🙏🏼
Fariz Alfatih: ooh, pantaslah kudu di dobel.😅
aku padamu mak, semangat terus!!💪🏼💪🏼
Baby_Miracles: takut kena pentung trus tulisannya ngilang, wkwkwk
total 2 replies
Fariz Alfatih
naah, pusing sendiri kan lu dam, jagain bocil dengan status istri.🤣🤣
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
aku pas masih bocil sering di kerjain temen, di suruh manjat pohon, tpi ujungnya aku di tinggal, solnya bingung turunya gimana, dan parahnya temen koplak itu jadi suamiku😭😭
Baby_Miracles: makasih ya
bhunshin: Thor bikinin ceritanya kayanya seru kisahnya bikin ngakak abis😭🤣🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!