NovelToon NovelToon
Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Ini tentang sebuah perselisihan dua puluh Tahun lalu antara Atmaja dan Biantara

Mereka berperang pertumpuhan darah pada saat itu. Atmaja kalah dengan Biantara, sehingga buat Atmaja tak terima dengan kekalahannya dan berjanji akan kembali membuat mereka hancur, sehancur-hancurnya

Hingga sampai pada waktunya, Atmaja berhasil meraih impiannya, berhasil membawa pergi cucu pertama Biantara yang mampu membuat mereka berantakan.

Lalu, bagaimana nasib bayi malang yang baru lahir dan tak bersalah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2 - Pilihan yang sulit

Atmaja memijat pelipisnya, memikirkan diskusinya dengan Rio tadi.

"Apa saya ikuti saja ucapan Rio?" tanyanya pada diri sendiri.

Atmaja berpikir, jika dia menjual Aruna berarti setelahnya Aruna bukan lagi tanggungjawabnya serta sudah tidak berhak atas gadis tersebut. Dan otomatis Aruna terlepas dari tahanannya, dia akan hidup bebas di luar sana, lalu mungkin saja Biantara bisa menemukan cucunya.

"Tidak, mana mungkin Biantara bisa menemukan Aruna, dia sudah dewasa. Sangat sulit untuknya mengatahui keberadaan Aruna."

"Tetapi saya merasa sulit untuk melepaskannya, walaupun gadis itu cucu musuhku, saya mengurusnya dua puluh tahun, saya yang membesarkannya." Atmaja bimbang akan hal ini.

Di lain sisi, dia harus mempertahankan perusahaannya yang nyaris bangkrut dan sisi lainnya dia merasa berat untuk menjual Aruna, bahkan dengan kondisi seperti ini.

Atmaja juga takut nanti Aruna terlantar jika seandainya lelaki tersebut sudah tak membutuhkannya.

Pandangan Atmaja langsung teralih saat dirinya keluar dari ruang kerjanya. Ia melihat Aruna bermain dengan bonekanya.

Tatapan sulit diartikan. Dia menghela napas panjang, mungkin ini jalan satu-satunya.

"Saya sudah memutuskan, sa-ya akan menjual Aruna pada Ceo tersebut," ucap Atmaja kepada Rio yang tengah dia ajak bicara lewat telpon.

"Pak Atmaja yakin?" tanya Rio.

Atmaja terdiam sesaat, dia memejamkan matanya. Menghela napas panjang lalu dia berdehem.

"Saya yakin."

"Baik pak, saya akan menghubungi asisten ceo tersebut bahwa saya mendapatkan wanita untuk bosnya. Setelah itu kita akan membawa Aruna."

Atmaja memutuskan sambungan telpon. Kembali menatap Aruna, ada rasa berat dan bersalah.

"Dia sebenarnya tak bersalah, tetapi dia keturunan Biantara. Semua yang bersangkutan dengan Biantara saya ingin menghancurkannya."

"Ini memang sudah bertahun lamanya, tapi dendamku tidak akan pernah berakhir, semuanya berakhir jika Biantara mati dengan keadaan mengerikan, ini hanya sebagian hidupnya yang hilang. Nanti dia akan kehilangan semuanya."

 

Setelah memberitahu antar asisten, Rio pun ke mansion Atmaja untuk mengambil Aruna.

"Apa kata mereka?" tanya Atmaja.

"Bisa pak, kebetulan belum ada yang Tuannya sukai dari banyaknya wanita yang mereka dapatkan, mungkin saja Aruna bisa."

Atmaja mengangguk. Ia menatap Aruna yang tertidur pulas.

"Pak?" tanya Rio.

"Biarkan dia tidur dulu sebentar. Kamu bisa keluar, saya ingin berdua dengan cucuku."

Rio mengerti walaupun Aruna keturunan musuhnya, tapi selama ini Atmaja yang merawatnya, membesarkannya walaupun tumbuh sebagai anak spesial.

Dengan langkah tegap, Rio beranjak keluar dari kamar Aruna, membiarkan Atmaja bersamanya.

Atmaja mengenggam tangan mungil Aruna yang tengah memeluk erat bonekanya. Entah apa yang ia pikirkan, kenapa ia terlihat sedih saat harus berpisah dengan cucu Biantara.

Bukannya ini yang dia tunggu. Dengan menjual Aruna lalu lelaki itu menyiksanya akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Atmaja.

Setelah memandang wajah Aruna, Atmaja memanggil Rio.

"Gendong dia, jangan sampai dia terbangun dan menangis."

Rio hanya menurut, dengan gerakan pelan ia mengangkat tubuh Aruna.

...----------------...

"Gimana, Tuan?" tanya seorang asisten kepada Tuannya.

Kaivan Atamadewa, seorang ceo yang memiliki perusahaan besar di negara ini. Terkenal dingin dan kejam. Dia bisa menindas siapa pun yang mengusiknya.

Dengan pandangan elangnya, Kaivan menatap gadis yang asistennya bawakan.

"Bangunkan dia!" ucapnya dengan nada memerintah

Tidak ingin membuat Tuannya memerintah dua kali, salah satu bodyguardnya membangun Aruna.

Aruna bergumam dalam tidurnya, merasa diganggu. Perlahan dia membuka mata.

Dengan mata bulatnya, Aruna memandang mereka dengan bingung.

"Kalian siapa?" tanya Aruna.

Mereka menatap Tuan mereka. Kaivan dengan gerakan matanya, mampu membuat mengerti. Mereka pun pergi dari sana, meninggalkan Kaivan berdua dengan gadis yang sudah dia bayar ratusan juta.

"Ka-mu siapa? Bibi Tika mana, ini bukan rumah Una."

Kaivan mengerutkan keningnya, kenapa nada bicara gadis di depannya terdengar seperti anak kecil yang merengek dan akan menangis?

"BIBI TIKA," teriak Aruna berdiri dan ingin keluar dari ruangan Kaivan.

Dengan gerakan cepat, Kaivan menutup pintu ruangannya.

"Hiks, hiks. Kamu siapa, kamu mau apa in Una. Una enggak nakal." Aruna menangis dengan air mata membanjiri matanya.

Kaivan maju selangkah, hingga kini dia benar-benar sudah berada di depan gadis tersebut.

"Sakit..." Aruna meringis kesakitan saat Kaivan mencengkeram erat dagunya.

"Tidak usah berpura-pura menjadi ke kanak-kanakan," ucap Kaivan dengan nada tajam.

Kaivan berpikir, ini cuma akal-akalan gadis itu agar bisa lepas darinya.

"Apasih, lepaskan Una. Huahhh..." Tangisan itu semakin pecah.

"Sial." Dengan kasar, Kaivan melepaskan cengkramannya kepada dagu Aruna.

"DENIS," teriak Kaivan dengan sangat keras membuat asistennya yang menunggu di depan ruangan bergegas membuka pintu.

"Kenapa Tuan?" tanya Denis.

"Gadis apa yang kau bawakan untukku, ha? Apa dia memiliki kelainan? Dia bersikap seperti anak kecil!" tegas Kaivan.

"APA?" Denis terkejut, ia menatap Aruna yang masih menangis sesengukan.

1
Pujiastuti
😅😅😅Aruna,,,,,,, Aruna sok sokan suruh Ipan jauh² bobonya ternyata ngak bisa bobo juga ya Runa kalau ngak dipeluk sama Ipan 😁🤭
Pujiastuti
😅😅😅kalau sampai berani bilang langsung kalau bos nya bodoh bakalan dipecat kalian 😁😁😁
Pujiastuti
walah ini emak sama anak malah gelut rebutan Aruna 😁😁🤭
Pujiastuti
aduh senengnya kalau punya mertua kayak mamanya Kavian
Pujiastuti
ayo lo Kaivan bisa tahan godaan ngak nih jangan macam² sama Aruna ya Ipan nanti dilaporkan ke mama ipan yang malu nanti 😁😁
Pujiastuti
Aruna ketemu ayah kandungnya ni,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!