NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Untuk Dokter Arogan

Gadis Bar Bar Untuk Dokter Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini kelanjutan dari( Cinta tuan Dokter yang posesif).

Reihan Darendra Atmaja, dokter muda yang terkenal begitu sangat ramah pada pasien namun tidak pada para bawahannya. Bawahannya mengenal ia sebagai Dokter yang arogan kecuali pada dua wanita yang begitu ia cintai yaitu Mimi dan Kakak perempuannya.

Hingga suatu hari ia dipertemukan dengan gadis barbar. Sifatnya yang arogan seakan tidak pernah ditakuti.

Yuk simak seperti apa kisah mereka!. Untuk kalian yang nunggu kelanjutannya kisah ini yuk merapat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Hari pertama bekerja

Pagi ini Jessi sudah tampak rapi dan bersiap untuk berangkat kerja. Ia tidak ingin datang terlambat dihari pertama ia bekerja apalagi atasannya begitu sangat disiplin dengan waktu. Sahabatnya juga mengatakan jika asisten atasannya sebelum dirinya dipecat hanya karena terlambat datang.

"Bu...Jessi pergi kerja dulu ya," pamit Jessi pada sang ibu dengan lembut. Pagi-pagi sekali ia sudah bangun dan mempersiapkan segala kebutuhan sang ibu selama ia bekerja.

"Kamu hati-hati ya nak," jawab sang ibu terdengar lirih.

"Iya Bu," angguk Jessi. Sebenarnya ia tidak tega meninggalkan sang Ibu sendirian di rumah tapi mau bagaimana lagi ia harus bekerja agar ibunya bisa berobat setelah ini dan kembali pulih

Sang ibu memandangi punggung sang putri yang keluar dari kamar dengan tatapan sendu."Andai saja Ayah kamu tidak pergi meninggalkan kita, kamu tidak akan hidup menderita Nak," batin sang ibu. Resiko ia menikah dengan orang kaya, ia tidak mendapatkan restu dari keluarga suaminya dan akhirnya suami malah memilih kembali kepada keluarganya bahkan keluarga suaminya tidak mengakui Jessi, cucu mereka.

Kembali pada Jessi, gadis itu mengendarai motor kesayangannya yang ia beli dari hasil tabungannya selama bertahun-tahun. Ia berharap pekerjaannya hari ini lancar dan tidak ada halangan sama sekali.

Sesampainya di rumah sakit, tepatnya di area parkir khusus motif di rumah sakit. Jessi turun dari motor kesayangannya setelah memarkirkannya dan berjalan memasuki rumah sakit. Gadis itu melangkah menuju lift yang akan membawanya ke lantai empat dimana ruangan atasannya berada.

Gadis itu mengerutkan keningnya saat mendengar beberapa orang yang juga menunggu lift berbisik pelan lalu melirik kearah lobi. Karena penasaran ia ikut melirik dan ternyata disana ada atasannya yang baru saja datang berjalan menuju kesini.

"Dokter Rei benar benar tampan tapi tidak ada yang bisa bersentuhan dengannya," bisik salah satu dari mereka yang masih bisa didengar jelas oleh Jessi.

Jessi akui Dokter Reihan memang tampan namun ia sama sekali tidak tertarik pada pria itu. Lebih tepatnya ia berusaha untuk menutup hatinya dari pria yang statusnya berbeda dengan karena ia sudah lelah dihina terus.

"Selamat pagi Dokter," sapa Jessi dengan sopan saat Reihan berdiri disebelahnya.

"Pagi...," jawab Reihan singkat.

Jessi tahu sekarang jika atasannya ini selalu bersikap datar pada siapapun yang ditemuinya. Tapi bagaimana pria sekaku Dokter Reihan berinteraksi dengan para pasien. Akankah tetap kaku? dan pasti itu sangat lucu pikir Jessi.

Reihan dan Jessi juga dengan dua orang perawat lainya masuk ke dalam lift setelah pintu lift terbuka. Raihan dan Jessi berdiri di belakang sementara kedua perawat berada didepan mereka berdua. Tidak ada yang membuka suara selama lift bergaransi keatas termasuk kedua perawat tadi yang berbisik memuji Dokter Reihan. Suasana didalam lift terasa sunyi layaknya kuburan.

Pintu lift terbuka saat sampai dilantai tiga, kedua perawat tadi keluar dan kini tinggal Jessi dan Dokter Reihan berada di dalam lift. Keduanya saling diam, Reihan bersikap datar sementara Jessi terlihat sedikit canggung karena untuk pertama kalinya ia berduaan dengan seorang pria didalam lift.

Sesampainya di lantai empat, Dokter Reihan keluar dari lift terlebih di dahulu dikuti Jessi dari belakang. Keduanya berjalan dengan jarak seratus meter.

"Itu ruangan kerjamu," tunjuk Reihan pada sebuah ruangan yang dulunya ditempati oleh asistennya yang sudah ia pecat.

"Baik Dokter," angguk Jessi.

"Persiapkan dirimu, setelah ini ikut saya untuk melakukan pemeriksaan pada pasien," ucap Reihan lalu segara masuk kedalam ruangannya.

"Huh...dasar Dokter kaku," gumam Jessi lalu ikut masuk kedalam ruangan yang tadi ditunjukkan Reihan. Ruangan cukup bagus dan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil dibandingkan ruangan Reihan jelas ruangan pria itu jauh lebih luas.

Jessi menghampiri meja kerjanya dan meletakkan tasnya disana. Gadis itu memeriksa beberapa kertas yang tersimpan rapi diatas meja dan itu semua catatan rekaman medis, mungkin ini milik asisten pribadi Reihan sebelum dirinya.

***

Reihan dan Jessi melewati lorong rumah sakit dengan ekspresi wajah yang berbeda. Jessi hanya mengikuti kemana Dokter Reihan membawanya. Hingga kedua memakai sebuah ruangan perawatan VIP.

Untuk pertama kalinya Jessi melihat seorang Dokter Reihan tersenyum ramah pada orang lain. Ia pikir Dokter Reihan akan tetap bersikap kaku tapi dugaannya salah.

Jessi ikut menyapa pasien namun siapa sangka senyuman manisnya itu seketika memudar melihat siapa yang kini terbaring diatas ranjang rumah sakit. Namun ia berusaha untuk bersikap profesional dan menjalankan tugasnya mencatat hasil medis pasien.

Dan menjelang siang ada beberapa pasien yang Jessi dan Dokter Reihan temui. Namun ia tidak bisa melupakan pertemuannya dengan pasien pertama ia kunjung tadi. Pasien itu tidak lain adalah orang yang membawanya ke dunia ini tapi ditinggalkan begitu saja. Orang yang membuat ibunya harus bekerja keras untuk membesarkan sendirian di dalam serba kekurangan. Beruntung ia memiliki otak yang cerdas sehingga bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah keperawatan.

Jessi tidak semangat sama sekali menyentuh makanan yang ia bawa dari rumah. Andai tadi tidak ada Dokter Reihan dan ia tidak bekerja pada rumah sakit ini sudah ia pastikan akan membuat perhitungan dugaan pria paruh baya yang masih terlihat muda itu.

Bolehkah ia menyumpahi agar pria itu segara mati dan masuk neraka?. Kesakitan yang ia dan ibunya rasakan selama ini tidak sebanding dengan penyakit yang pria itu derita. Apakah penyakitnya itu adalah sebuah karma untuknya yang sudah menelantarkan anak dan istri bertahun-tahun lamanya tanpa ada sedikitpun niat untuk mengunjungi?.

Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya, namun bagi Jessi cinta pertamanya sudah dipatahkan oleh ayahnya sendiri. Dan hal itulah yang mengubah ia menjadi pribadi yang sedikit bar bar dan juga keras tanpa takut pada siapapun. Itu semua ia lakukan untuk melindungi dirinya sendiri karena baginya tidak akan ada yang bisa melindunginya selain dirinya sendiri.

"A-ayah," gumam Jessi. Satu kalimat akhirnya lolos dari bibirnya. Sekuat apapun ia berusaha membenci ayahnya tapi jauh dari hatinya gan terdalam ia sangat merindukan sosok sang ayah. Namun sikap egonya lebih tinggi untuk tidak lagi berharap untuk bertemu dengan ayahnya.

Jessi menghapus jejak air matanya yang lolos begitu saja dengan cepat saat melihat handel pintu yang bergerak. Dan benar saja Dokter Reihan berdiri di ambang pintu.

"Setelah siang ini ikut saya ke rumah sakit yang ada di kota xxx," ucap Reihan.

"I-iya Dokter ," angguk Jessi segara berdiri dari duduknya.

Pintu kembali tertutup dan ia kembali duduk, makanannya tidak lagi menarik baginya. Entah kenapa rasa laparnya lenyap begitu saja.

Semoga setelah ini ia tidak lagi bertemu dengan ayahnya itu. Ia tidak ingin lagi melihat wajah orang yang sudah menghancurkan perasaan Ibunya.

...****************...

1
Tinny Kecil
next thor
Novi Zoviza: siap kk
total 1 replies
Laila Amalia
mantap jess
Sri Siyamsih
jgn" papanya jessi sakit ulah istrinya itu. hingga dia lupa kel jessi.
Kampili Sariayu
pembaca pertama...😃 lanjut ditunggu up mu thorrr
Novi Zoviza: siap kak, terimakasih atas dukungannya 🙏🙏🫰🫰
total 1 replies
Sri Siyamsih
tega ni prg y , kira" siapa y. lanjut k upnya
Novi Zoviza: siap kak
total 1 replies
Laila Amalia
pasti keluarga Dr bpknya Jessi pelakunya
Novi Zoviza: nanti jawabannya di bab selanjutnya ya kk
total 1 replies
Sri Siyamsih
apa yg terjd kok ibunya jessi meninggl. lanjut k upnya ttp semangat, spt aku yg jg semangat menantikn kelanjutannya 😁💪🙏
Novi Zoviza: terimakasih kak sudah mendukung karya ku
total 1 replies
Kampili Sariayu
semangat thorr cepat sehat kembali ditunggu up mu
Novi Zoviza: iya kak, terimakasih atas doanya
total 1 replies
Megawati Goanidjaja
cepat sembuh Thor... semangat 😘
Novi Zoviza: terimakasih kak doanya
total 1 replies
Sri Siyamsih
datangin aj tempatnya zain sm Rei he he biar ktmu jessi
Sri Siyamsih
lanjut k. ttp senangat jessi dr apartm yg kamu tmpti lm" rmh Rei tar yg kamu tmpti, jd istrinya 😁
Tinny Kecil
nextk KK yg bnyak upnya
Kampili Sariayu
thorr sebenarnya suka saja sama gbr visualnya Dr.reihan tapi terlalu cantikan Dr.reihan nya dari jessi kalau kulihat jadi minder lah kebanyakan cewe2 kalau malah cantikan mulus dan terawatnya seperti Dr.reihan nya kebangetan ..🥰🥰 ok ditunggu up mu..thorr
Novi Zoviza: anggap saja karena dr Reihan anak konglomerat ya kak, Jessinya dari keluarga sederhana jadi Dr Reihan lebih terawat 😃😃😃
total 1 replies
Tinny Kecil
next kk
Novi Zoviza: baru di up ya kak,
total 1 replies
Sri Siyamsih
iya k penasarn sm sosok Rei😁
Sri Siyamsih
ha ha kyknya Rei jeales ni sm zain
Kampili Sariayu
kasih gbr visual nya Dr.reihan sama jessi dan yg lainnya ya thorr 😃 ditunggu lagi up mu selanjutnya
Novi Zoviza: Insyaallah ya kak. nih lagi cari visual yang cocok
total 1 replies
Ida Yantea
Jessi: dokterr Reyhan 🫣😳😲
Ida Yantea
wahhh😂😂😂ada kaitannya toh😀😀🥰h
Ida Yantea
typo ya thor😄🙏Dhea jadi Jessi!?!?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!