Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berbakat bernama Palette. Ia terlahir sebagai pelukis yang luar biasa. Kemampuan istimewanya menyeretnya masuk ke dalam masalah hidup yang jauh lebih pelik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemberitaan yang Mengejutkan
Surat kabar lokal hari kemarin yang dibaca oleh Jack.
“Rencana pernikahan anak Wells senior. Setelah lebih dari satu tahun bertunangan Hagi Wells dan kekasihnya Diana Safier akan menggelar resepsi pernikahan di akhir tahun. Tamu-tamu penting dari berbagai negara akan datang. Seluruh warga kota turut diundang”,
Jack tidak pernah peduli akan hal itu. Dalam misinya ini ia tidak dibebankan untuk menjaga perasaan orang lain. Tanpa belas kasihan.
Sebuah mentalitas yang ia peroleh selama terlibat dalam berbagai tugas pada saat menjadi anggota pasukan khusus.
Jack membaca surat kabar lokal hari ini. Dimana ia turut andil dalam membuat tajuk berita utama yang menghebohkan seluruh warga kota.
“Hagi Wells meninggal dunia di kantornya pada saat bekerja. Tuan muda Wells ditemukan telah meninggal di dalam ruang kerjanya tanpa saksi mata. Misteri penyebab kematiannya yang tiba-tiba tengah diselidiki oleh pihak berwenang. Keluarga besar Wells menuntut kasus kematian Hagi diusut sampai tuntas”,
Pagi hari setelah di malam harinya Jack selesai melukis objek foto terbaru dari pasangan bak selebritis di kota ini Hagi Wells dan Diana Safier.
Jack membunuh Hagi Wells dengan cara memberikan tanda silang pada lukisan anak konglomerat itu.
Diana Safier pasti begitu terluka mengetahui sang kekasih yang akan menikahinya di akhir tahun telah meninggal dunia.
Diana Safier alias Rosemary kehilangan harapannya.
Yang sangat menyakitkan bagi perempuan bernama asli Lusiana Mask itu adalah ia kehilangan kehidupan nyata yang menjanjikan yang telah ia impi-impikan jika menjadi anggota keluarga Wells.
Jika Rosemary menjadi Wells maka ia tidak perlu lagi untuk bersusah payah mencari nafkah dan menyembunyikan identitas aslinya. Semua kebutuhan hidupnya pasti akan terpenuhi begitu juga dengan keselamatan jiwanya yang akan terlindungi.
Tapi semua mimpi yang telah direncanakan oleh Rosemary itu sekarang telah sirna setelah Hagi Wells meninggal dunia.
Tanpa cinta dari Hagi. Diana Safier hanyalah seorang wanita biasa. Keluarga Wells tidak mau lagi menganggapnya.
Apakah Diana Safier benar-benar tulus mencintai Hagi Wells seperti Hagi memberikan sepenuh hatinya kepada Diana?
Jawabannya tentu saja tidak. Jack tahu betul perempuan seperti Rosemary bisa bercinta dengan siapa saja dan kapan pun selama wanita itu mau.
Diana Safier hanya menginginkan kekayaan, kekuasaan dan ketenaran dari keluarga Wells. Itu lah alasan sebenarnya kenapa Diana mendekati Hagi.
Bahkan dengan kematian Hagi Wells, Diana Safier sama sekali tidak akan pernah merasakan bersedih karena terluka perasaannya.
Wanita itu akan segera mencari laki-laki baru untuk dijadikan sebagai pengganti. Syaratnya adalah kaya raya, tampan dan bisa menjamin keselamatan hidupnya setelah menikah.
*
Beberapa hari setelah diberitakan meninggalnya Hagi Wells yang mengguncang seluruh kota. Hingga hari ini penyebab kematiannya masih diselidiki oleh tim petugas gabungan.
Pada suatu pagi di tempat galeri yang menjual barang-barang antik.
Jack kembali memakai wajah Kurt Fuzz. Ia memainkan peran sebagai seorang pemuda tampan yang kaya raya yang sedang berlibur di kota ini.
Hari ini Kurt mengunjungi galeri barang-barang antik milik Diana Safier.
“Selamat pagi tuan”,
“Adakah yang bisa aku bantu?”,
Diana terpikat dengan penampilan Kurt yang berdandan flamboyan dan memamerkan hartanya. Kurt memakai kalung berliontin berlian murni dan jam tangan mewah edisi terbatas yang harganya sangat mahal.
Itu lah alasan kenapa Diana mendekati Kurt.
“Aku ingin melihat-lihat dulu”, jawab Kurt.
“Kalau begitu biarkan aku menunjukkan barang-barang antik yang istimewa di galeri ini”,
“Perkenalkan, namaku Diana Safier pemilik galeri ini”, Diana mengajak Kurt berkenalan.
“Nama ku Kurt Fuzz”, balas Kurt sambil mencium tangan Diana.
Diana membawa Kurt berkeliling di galerinya. Gaya bicara Diana terlihat jelas menunjukkan bahwa wanita itu tertarik kepada Kurt.
Akhirnya Kurt membeli sebuah benda antik di tempat Diana dengan harga yang begitu tinggi. Tentu saja Kurt melakukannya dengan sebuah tujuan.
“Nona Diana”,
“Apakah kamu sibuk malam nanti?”,
“Bagaimana dengan sebuah makan malam di restaurant terbaik di kota ini?”
“Nona Diana apakah kamu bersedia makan malam bersamaku”, ajak Kurt.
“Tentu saja tuan Kurt”, Diana mau.
Nanti malam Diana Safier dan Kurt Fuzz akan makan malam berdua di sebuah restaurant mahal.
Diana benar-benar tidak tahu apa yang akan menantinya. Mungkin karena wanita itu sudah lama tidak bekerja. Sehingga ia menjadi lengah dan mudah dikelabui.
Diana sama sekali tidak mengenali orang yang sesungguhnya berada di balik penyamaran Kurt Fuzz.
Sementara itu Jack yakin benar bahwa Diana Safier adalah Lusiana Mask alias Rosemary.
Apakah Rosemary sudah terjebak dalam penyamarannya sendiri sehingga ia lupa bahwa sosok Diana Safier hanyalah sebatas wajah yang sedang ia perankan beberapa tahun belakangan ini?
