DIJUAL DI MALAM PERTAMA

"Den Rico apa maksud dari semua ini?"tanya bik Atun.

"Diam! jangan ikut campur, kamu hanya pembantu disini." Hardik Rico.

"Tapi den," Kata-kata bik Atun terhenti karena Rico lebih dulu menyela nya.

"Tidak ada tapi-tapian, mending sekarang bibik keluar!" perintah Rico, suara nya menggelegar memenuhi isi kamar.

Syalu semakin ketakutan melihat Rico memarahi bik Atun, perasaan nya mulai tidak enak, terlebih lagi ada orang asing yang berada di kamar nya. Tubunya bergetar hebat ketika mendengar suara Rico berteriak. Sambil menangis Syalu memeluk pergelangan tangan bik Atun dengan erat.

Melihat hal itu Doni sedikit iba, Dia tidak ingin wanitanya merasa takut dan tidak nyaman.

"Turunkan nada bicara mu! jangan sampai wanita ku itu merasa takut dan tidak nyaman." Hardik Doni.

Seketika nyali Rico menciut dan kepala nya pun tertunduk.

"Maaf bos, tapi perempuan tua ini harus di beri pelajaran." Sungut Rico.

"Biar saya yang mengurus nya." Kata Doni.

Kemudian Doni bicara dengan bik Atun dengan nada lembut, dia berusaha mengambil hati Syalu dengan cara tidak bicara kasar pada perempuan, terutama pada orang tua. Hal ini tentu cukup menang perhatian Syalu, sedikit-sedikit tangis nya mulai reda.

"Maaf bik, bisakah bibik keluar sebentar? saya ada urusan dengan Syalu dan Rico." Ucap Doni.

"Tapi... tuan." Sejenak bik Atun menghentikan kata-katanya.

"Percaya sama saya bik, semua akan baik-baik saja." Kata Doni meyakinkan.

"Baik tuan, bibik keluar sekarang." Sambil melepaskan genggaman tangan Syalu.

"Bik." Panggil Syalu sedikit khawatir.

"nggak apa-apa non." jawab Bik Atun.

Kemudian bik Atun berlalu keluar kamar, kini kamar tersebut langsung di jaga oleh kedua bodyguard Doni.

"Syalu kemasi pakaian mu sekarang." Kata Rico tiba-tiba.

"Maksud kamu?" Tanya Syalu tak mengerti.

"Dia sudah menjual kamu ke saya." Jawab Doni dengan lantang dan tiba-tiba.

Seketika Rico dan Syalu menoleh ke arah sumber suara, seperti di sambar petir Syalu mendengar pernyataan Doni, Syalu tak percaya Rico dengan tega melakukan semua ini kepada dirinya. Setelah menoleh kearah Doni kini Syalu menoleh kembali kearah Rico.

Laki-laki yang hanya memiliki nyali seujung kuku itu hanya bisa tertunduk tak berani menatap mata Syalu.

"Apa benar yang di katakan laki-laki itu Rico?" Tanya Syalu dengan menahan sesak di dada.

Rico masih tak bergeming, dia bingung harus menjawab apa.

"Jawab aku Rico!" tangis Syalu kembali pecah.

Rico masih setia dengan diam nya, bagi nya dengan diam itu lebih baik.

"Jawab Rico... jawab." Sambil mendorong dada Rico kini tubuh Syalu Ambruk merosot di lantai.

Hati nya kini benar-benar sakit, laki-laki yang sudah menghancurkan hidup nya kini kembali menghancurkan nya, berkali-kali lipat lagi, dunia ini terasa buka untuk dirinya, kenapa di setiap sudut dan tempat hanya ada rasa sakit dan penderitaan.

"Apa salah aku sama kamu Rico? Kenapa kamu lakukan ini ke aku... ha? Syalu berteriak di depan wajah Rico.

Lagi-lagi Rico diam seribu bahasa. Namun Doni tak tinggal diam, dia mulai membuka suara.

"Kamu tidak salah sayang, hanya saja suamimu itu terlilit hutang sama saya, dan dia tidak bisa membayar nya."Dengan percaya diri Doni menjelaskan.

"Diam kamu! jangan lancang ya, saya tidak suka kamu panggil sang seperti itu." Ketus Syalu.

Doni hanya terkekeh mendengar ucapan Syalu, baginya itu hal biasa di saat mendengar kemarahan perempuan pada diri nya.

"Jadi Karena dia tidak bisa melunasi hutang-hutang nya kesaya, dan sebagai ganti nya dia menyerah kan kamu ke saya."Tambah Doni.

Seperti mendapat hujaman ribuan belati di dada Syalu nampak sesak dan sakit mendengar pernyataan Doni, Syalu tidak menyangka Rico sampai sejauh ini menghina harga diri nya.

Sedangkan di luar kamar, bik Atun nampak cemas karena mendengar suara Syalu berteriak.

" Ya ampun non, apa yang terjadi sebenarnya sama non."Sambil bicara sendiri bik Atun mondar mandir di depan pintu kamar.

"Enggak... enggak aku nggak mau ikut kamu atau siapa pun, lebih baik aku pergi dari rumah ini." Bantah Syalu.

"Mau nggak mau kamu harus ikut dengan saya, karena saya sudah mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk memilikimu." Ucap Doni.

"Apa maksud kamu ha?"tanya Syalu sedikit berteriak.

"Ya... karena selain saya membebaskan hutang-hutang Rico, saya juga memberikan uang sebesar 1M untuk menebus malam pertama kamu dan Rico." Jelas Doni.

"Apa?"bagai di sambar petir ketika Syalu mendengar kata-kata Doni.

Belum hilang rasa Syok Syalu ketika mendengar dirinya di tukar dengan hutang-hutang Rico, kini dia kembali terkejut saat mendengar Doni berkata Rico menerima uang sebanyak 1M hanya untuk menjual malam pertama nya.

"Keterlaluan kamu Rico, binatang, nggak ada otak."Sumpah serapah Syalu seketika meledak.

Syalu seperti orang yang kerasukan, jiwa nya luar dalam terasa sakit,semua nya benar-benar sakit. Segala nya telah hancur. Lagi-lagi kehidupan nya di pertaruhkan oleh laki-laki yang tak bertanggung jawab.

Sedangkan dari luar kamar, nampak bik Atun menangis sesegukan, dia tidak percaya Rico bisa melakukan semua itu kepada Syalu. Dengan mengumpulkan keberanian bik Atun menerobos masuk dan mendekati Syalu.

"Non bangun..."dengan sekuat tenaga bik Atun mengangkat tubuh lemah Syalu.

"Bik..." Syalu menangis di pelukan bik Atun.

"Den Rico benar-benar keterlaluan, nggak punya hati! Lagi-lagi bik Atun nagis histeris.

"Diam kamu tua bangka!" Hardik Rico.

"Saya akan laporkan ini ke tuan dan nyonya." Ancam bik Atun sambil mengeluarkan HP jadul nya.

Seketika Rico dengan cepat menyambar HP jadul bik Atun dan

Prang...

Dengan sekejap HP tersebut hancur berkeping-keping di lantai, bik Atun tampak Syok melihat HP nya tak berwujud lagi.

"Dasar tua bangka, nggak tau diri, berani kamu adukan ini ke papa dan mama, akan aku kubur kamu hidup-hidup. Ancam Rico.

Bik Atun dan Syalu nangis sambil berpelukan, mereka merasa tak berdaya untuk melawan laki-laki yang ada di hadapan mereka.

" Bik. Syalu pengen pulang, Syalu pengen pergi dari sini."Ucap Syalu terisak.

"Iya non, tapi bagaimana cara nya." bisik bik Atun.

"Saya harap acara drama tangisan nya sudah selesai, sekarang Syalu kamu siap-siap ikut saya." Kata Doni tiba-tiba.

"Nggak...aku nggak mau! Bantah Syalu.

Dengan cepat Doni memeberi kode kepada dua bodyguard nya. Dengan cekatan kedua bodyguard nya mendekati Syalu dan bik Atun. Salah satu dari mereka memegang bik Atun dan satu nya lagi memegang Syalu dan memberikan obat bius, sehingga membuat Syalu tidak sadar kan diri.

Melihat hal itu membuat bik Atun syok dan histeris.

"Non Syalu! non bangun non... non...!!! teriak bik Atun.