NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Malam Yang Manis

Baswara mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, "Ini. Kurasa kau lupa, jadi aku bawakan untukmu," ucapnya sambil memasang cincin pernikahan mereka di jari manis Kani.

Entah apa yang merasuki Baswara malam ini pikir Kani heran, sepertinya dia dengan gamblang ingin menjelaskan status hubungan mereka berdua pada semua orang yang hadir saat itu.

Acara puncak akhirnya tiba juga, seorang pembawa acara kenalan Chika memimpin sesuai dengan susunan acara yang tertera di tangannya.

Baswara menautkan jarinya ke jari Kani dengan mantap dan melangkah menuju kerumunan orang di depan mereka. Kani merasakan debaran di dalam sana semakin kencang dan tak kunjung reda, mereka berhenti dan berdiri saling berdekatan.

Kani berdiri tepat di depan pria itu, merasa bosan Baswara menangkap kelingking kecil Kani dengan jari-jari panjangnya dan memegangnya seperti anak kecil yang takut tertinggal oleh ibunya. Sementara di ujung ruangan terlihat Hany yang menatapnya dengan tajam tidak tau apa yang ada dibenaknya tapi sungguh Kani tidak peduli akan hal itu.

Acara malam itu berlangsung cukup meriah sesuai dengan yang Chika harapkan  terlihat banyak tumpukan kado di dekat pintu masuk, setelah berakhirnya acara itu semua tamu perlahan pulang hanya menyisakan dua pasangan saja. Axel membawa semua kado Chika masuk ke dalam mobilnya. Sementara itu Chika sibuk membereskan beberapa peralatan.

Kani mengedarkan pandangan ke meja yang tadinya penuh dengan makanan. Kini, hanya tersisa bebera potong kue dan buah-buahan segar. Ia melihat ada beberapa potongan semangka yang masih tersisa, lalu diambilnya sebuah piring kecil dan menaruh beberapa potongan disana.

Ia menghampiri Baswara yang sedang duduk tampak kelihatan lelah setelah membantu Kani memindahkan beberapa meja dan menyodorkan potongan buah itu.

"Terima kasih," ucap pria itu sambil tersenyum manis padanya.

"Pulanglah, ini sudah larut. Besok saja kami bersihkan tempat ini," ucap Axel pada mereka berdua dari ambang pintu.

"Aku sudah menunggumu mengatakan hal itu dari tadi," Baswara menanggapinya dengan santai sembari mengunyah semangka terakhir di piring itu.

"Jika bukan temanku, aku sudah membunuhnya sejak lama," bisiknya pelan pada Chika yang baru saja menghampirinya.

Chika menepuk pelan pundaknya dan berkata, "Kalian berdua sama saja."

Mereka berdua akhirnya tiba di rumah setelah bergelut dengan keheningan sepanjang perjalanan pulang, Kani hanya mendengar suara debaran dalam dirinya ketika Baswara menggenggam tangannya sepanjang pulang tadi.

Kani naik masuk kamarnya dan meleparkan tasnya asal, dia berdiri di depan cermin rias yang setinggi dirinya mencoba untuk meraih rambutnya yang tersangkut di belakang bajunya.

"Sini biar kubantu," ucap Baswara yang tiba-tiba sudah berada di dalam kamar itu, tadinya ia ingin mengantarkan segelas air putih yang kini ia letakkan diatas meja rias dekat jendela.

Baswara berdiri tepat di belakang sedang membantu membebaskan rambutnya yang tersangkut sementara ia bisa melihat pria itu dari pantulan cermin, dia sudah melepas jasnya dan hanya menyisakan kaos hitam yang menampilkan lengan yang cukup berotot.

"Sudah selesai."

"Terima kasih," ucap Kani canggung.

Dari pantulan cermin mereka saling bertatapan tidak tau harus mengatakan apa, "Tidurlah kau pasti lelah," ucap Kani memecahkan kesunyian dan hendak beranjak dari sana namun tangan Baswara menangkap pergelangan tangannya membuat ia berhenti menatap pria itu bingung.

"Aku ingin mengakhiri kontrak kita," ucap Baswara mantap.

"Apa?" tanya Kani terkejut.

"Apa kau keberatan?" tanya pria itu yang menatap Kani dari pantulan cermin.

"Tidak sama sekali, jika itu keputusanmu baiklah," suara Kani tercekat dia sudah pasti lega namun di ruang hatinya yang lain dia sedih dan tidak rela semuanya berakhir, hari ini pasti akan tiba pikirnya.

Kani berusaha melepaskan tangan Baswara namun gagal, kini pria itu membalikkan badannya menatap wajah Kani yang masih tertegun melihat kebawah.

"Mari kita akhiri kontrak sialan itu dan menjalani hubungan yang sesungguhnya," Kani perlahan mengangkat wajahnya semakin tidak mengerti dengan apa yang barusan didengarnya.

"Apa maksudmu?" Baswara mengangkat tangannya dan mengusap lembut pipi Kani yang memberikan sensasi aneh seperti ada sesuatu dalam diri wanita itu yang bermekaran.

"Aku menyukaimu Kani."

Kani hampir tidak bisa mempertahankan pijakan kakinya yang tiba-tiba melemah sebelum sempat mencerna apapun dan memberikan respon yang tepat ada sesuatu yang hangat menempel di bibirnya.

Baswara menciumnya tanpa aba-aba dengan sangat lembut membuatnya ikut terhanyut dan menutup mata merasakan jiwanya yang terbebas dari perasaan yang selama ini terpendam. Pria itu menciumnya semakin dalam meluapkan semua emosi yang ia rasakan pada wanita itu dan akhirnya dia sadar akan satu hal, ia tak rela melepaskannya.

Keesokan paginya, Kani terbangun dari tidur nyenyaknya dan memeriksa jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Disibaknya selimut dan turun dari ranjang meninggalkan seorang pria yang masih tertidur dengan damai di sampingnya tadi.

Sehabis mandi, Kani turun ke dapur untuk mempersiapkan sarapan sebelum memulai aktifitas di pagi hari. Pagi itu dia memasak mi goreng seafood , setelah selesai menata meja ia bergegas ingin membangunkan Baswara di atas namun tiba-tiba ponselnya berdering.

Panggilan masuk Sus Tika...

Kani buru-buru pergi tanpa memperdulikan hal lain lagi, dia hanya mengenakan kaos dan jaket hitamnya kali ini di pikirannya hanya keadaan sang nenek. Hanya neneknya keluarga yang dimiliki Kani, dia tidak ingin kehilangan siapapun lagi dihidupnya.

***

Di sepanjang perjalanan dia berdoa memohon bantuan dari yang maha kuasa agar tidak ada hal buruk yang terjadi, dia ingin hidup bahagia bersama dengan sang nenek.

Kani akhirnya sampai di Lentera Nursing Home setelah melalui perjalanan lama, ia bergegas cepat dan sampai ke area lobi yang terlihat cukup ramai pagi itu. Dia berjalan dengan buru-buru untuk mencapai kamar sang nenek.

Sepanjang koridor Kani berdoa agar tidak ada yang terjadi dengan neneknya.

"Mbak Kani," ucap Tika perawat neneknya yang berjalan ke arahnya.

"Bagaimana keadaan nenek Sus?" tanya Kani panik.

"Maaf tadi saya lalai dan nenek terpeleset di kamar mandi, tidak ada luka yang serius hanya saja dia terus memanggil namamu."

"Syukurlah, sekarang di mana nenek?".

"Ada di kamarnya tapi dia sedang bersama seseorang."

"Seseorang?" Kani yang penasaran segera masuk ke dalam kamar itu dan melihat siapa yang dimaksud perawat itu.

Kaki Kani lemas dia mencoba berpegangan pada rangka pintu agar tubuhnya tidak terjatuh kebawah. Seseorang yang kini dilihatnya adalah orang yang paling dia hindari, orang yang paling dia benci dihidupnya.

"Kani, kau sudah datang," ucapnya sambil tersenyum licik.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Kani berang jelas sangat terganggu akan kehadiran orang itu.

"Kenapa ayah tidak boleh ada di sini?". Pria itu tampak santai sambil memperhatikan Kani yang tubuhnya mulai bergetar ketakutan.

Ngomong-ngomong, apa kabar putriku?".

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!