NovelToon NovelToon
Hot Duda Mafia

Hot Duda Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Janda / Cinta Terlarang
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author:

"Kau masih gadis?"

"I-iya, Tuan."

"Bagus. Kita akan membuktikannya. Kalau kau berbohong, kau akan tahu apa akibatnya."

Bab 17

"Baiklah, terima kasih. Sampai jumpa nanti!"

"Ya, sampai jumpa."

Nyonya Esme, Ariella tidak memiliki hubungan darah dengannya, tetapi wanita tua itu sudah seperti neneknya sendiri.

Ariella mengenal wanita itu saat ia masih menjadi istri Ruben, mereka bertetangga, dan Ariella sering berbagi banyak hal dengan wanita itu ketika ia kesepian di rumah sendirian.

Ketika Ariella bercerai, ia bekerja untuk mengasuh wanita itu selama beberapa bulan, sebelum nyonya Esme dibawa pindah oleh anak-anaknya, yang ternyata wanita itu dimasukkan ke panti jompo.

Ariella sering mengunjunginya, setidaknya satu bulan sekali, tetapi bulan kemarin Ariella terlalu sibuk sampai-sampai tidak dapat menjenguknya. Wanita itu pasti sangat kesepian, karena anak-anak nenek Esme tidak pernah datang, mereka hanya memberikan uang biaya perawatan saja, tidak pernah benar-benar hadir.

"Baiklah, Ariella. Kau harus datang menjenguk nenek Esme, semoga kau berhasil."

Maka keesokan harinya, Ariella berdandan untuk penyamaran. Lalu ia naik bis ke kota sebelah dan sampai dengan selamat di panti jompo, tempat itu sangat besar, bisa dibilang.

Panti yang paling bagus di kota Vegas, biaya perawatannya sangat mahal tentunya.

Setidaknya, meskipun anak-anak nyonya Esme tidak menemui ibu mereka, tetapi mereka memberinya fasilitas yang luar biasa, meskipun kehadiran anak-anak bagi nyonya Esme jauh lebih baik dibandingkan fasilitas mewah.

"Permisi, aku Ariella Rosewood ingin bertemu dengan nyonya Esmeralda."

Resepsionis yang cantik itu menatap Ariella dengan senyum lebar.

"Tentu, Ariel. Kau tak perlu memperkenalkan diri, aku terlalu mengenalmu."

Ariella tersenyum lebar.

"Di mana nenek?"

"Dia di halaman."

"Baiklah, aku akan segera mencarinya."

"Dia sedang melihat angsa diberi makan di dekat danau. Hati-hati, angsa-angsa itu agak sensitif."

Maka Ariella pun pergi mencari nyonya Esme di halaman panti, di sana sangat ramai dengan orang-orang tua, beberapa memakai kursi roda, dan banyak yang masih bisa bergerak sendiri, dan mereka selalu didampingi perawat yang baik dan cekatan.

"Ariella?"

"Nenek!"

Ariella menghambur ke pelukan nyonya Esme, lalu menerima banyak hadiah ciuman di pipinya.

"Kenapa rambutmu berubah warna?"

"Kupikir kau buta warna."

Wanita tua itu mencebik, dia menepuk pipi Ariella.

"Dasar anak nakal."

"Maaf karena aku baru bisa datang, ada begitu banyak hal yang terjadi. Aku... minta maaf."

"Untunglah aku meminta orang panti menghubungimu."

Wanita itu mengeluarkan gelang manik-manik dari tas peralatan yang selalu dibawa kemana pun wanita itu pergi.

"Aku membuat ini bersama yang lain, mereka berkata gelang-gelang ini bisa dikirim ke orang terdekat."

Wanita tua itu menyerahkannya pada Ariella.

"Kenapa kau memberikannya padaku?"

"Karena kau adalah orang terdekatku, Sayang.

Aku mungkin akan meninggal tanpa siapa pun di sisiku."

Mata Ariella berkaca-kaca.

"Kau memiliki aku."

Wanita itu tersenyum.

"Dengar, Ariella. Aku tahu hidupmu berat, karena kita sama-sama tidak memiliki siapa pun."

Wanita itu mengusap rambut Ariella dengan sayang.

"Apa kau masih sering diganggu para penagih hutang itu?"

"Ya, Nenek."

"Sudah kukatakan, pakailah uangku."

"Tidak, aku tidak ingin melakukan itu."

Nyonya Esme mengeluarkan satu ikat uang pecahan seratus dolar. Memberikannya pada Ariella, tetapi Ariella segera menolak.

"Nenek! Jangan!"

"Jika kau menghargaiku, maka kau akan menerimanya, oke? Perkara ini selesai, jangan menolakku."

Wanita itu tersenyum.

"Kau ingat rumah yang selalu kuceritakan itu?"

"Ya, Nenek."

"Pergi dan tinggallah di sana, Ariella. Di sana tempat yang bagus dan tenang, para penagih hutang itu pasti akan kesulitan menemukanmu."

"Tapi nenek...."

"Kau menolak bantuanku untuk melunasi hutang-hutangmu, Sayang. Setidaknya terimalah bantuanku yang ini, oke?"

Ariella tidak berdaya. Ia tidak bisa menolak karena nyonya Esme sangat tulus.

"Baiklah, Nenek."

Wanita itu tersenyum lebar.

"Terima kasih. Omong-omong, aku ingin buang air kecil, maukah kau menunggu sebentar saja di sini?"

"Tentu."

1
Kazuo
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
Hoa thiên lý
Tidak sabar lanjut baca
yongobongo11:11
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!