Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ka As menyukaiku.??
Seceria itu dan begitu serius hingga tak menyadari siapa yang datang berkunjung, keduanya sama-sama berpikir seperti itu.!!
" Mentang mentang punya teman baru. Kau tak menyadari kami datang.!!"
Pria berjas berjalan masuk, diikuti seorang perempuan muda, seusia Raviola dibelakangnya. Lalu wanita berpakaian santai itu mulai sibuk menata isi paperbag yang dibawanya, didepan meja.
"Ka As, Rara.!! Kapan kalian datang.!!"
Saking senangnya,juga karena terkejut karena kehadiran mereka, tanpa sengaja ia mematikan panggilan telpon. Tanpa bertanya,dari mana pria itu mendapatkan nomornya.bahkan menanyakan namanya saja tidak !!
" sejak tadi.!! Tapi nona sibuk bercanda lewat telpon , dengan siapa sih.??". Gadis yang tengah menyendok sup ke mangkuk itu bertanya.
"Benar.!! Dengan siapa sih.!!? "
Pria yang duduk bersandar ikut bertanya, sambil mengutak-atik ponsel miliknya.
Rara memberikan sup " Bagaimana keadaanmu, nona.!!. '"
"Terimakasih.!! " Ia menerima sup itu "Aku sudah lebih baik. " Ia menoleh pada pria bernama Astevan Vincent very " bukan siapa-siapa.!! Dia hanya pria yang menyelamatkanku tempo hari.!!" Ia berucap sambil menyantap sup nya
"Jadi ada pria lain yang menggantikan diriku,dihatimu.!!. "
" Apasih. ! Tidak ada yang seperti itu.!! Kak As tetap yang terbaik, setelah kak Levi. Tentu saja.!!"
"Iya kah.??"
" tentu.!!"
"Baiklah.!! " pria itu bangkit dari duduknya ":aku harus pergi.!! "
"Kenapa baru datang,sudah mau pergi lagi.??"
" aku harus kekantor.!! Kakakmu terus saja Meneleponku,meminta ku segera datang!! " Ia mendekati gadis itu yang bersandar di kepala brangkars " Nanti istirahatlah.!! " ia mengusap kepala Raviola dengan lembut lalu menatap Rara ".Titip Viola, Ra.!!
".Baik , tuan Astevan.!!. "
" aku pergi Dulu.!! "
"Iya ka, hati hati dijalan.!!"
Dengan senyum pria berlalu pergi , ia menutup pintu dari luar.Setelah suara langkah kaki Astevan menjauh,Rara berjalan mendekati Raviola
" sepertinya tuan Astevan menyukaimu, nona.?!! " Rara menyuarakan isi hatinya.
"Kak As?? Menyukaiku.?? " ia terkekeh geli.. "Jangan bercanda Ra.!!"
" Saya tidak bercanda. Saya melihat tatapan matanya pada nona itu lain.Dan siapapun bisa melihatnya.Kasih sayang nya tuan Astevan, lebih dari seorang kaka untuk adiknya..!! "
"Iya kah.?? Aku tidak merasa begitu.!!" Ia memberikan mangkuk kosong itu pada Rara. Dan dia menerimanya.
Mendengar itu ,dalam hati ,Rara meralat ucapannya, ya semua orang bisa melihatnya ,terkecuali Raviola.
"Sudahlah.aku dan kak As tidak mungkin punya hubungan seperti itu.!! Jangan terlalu banyak nonton sinetron deh.!!"
" memang nona tidak menyukai tuan Astevan.??"
"Aku suka. Aku sayang tapi suka dan sayang dari adik untuk kakanya,. Tidak lebih.!!"
" memangnya pria impian nona itu seperti apa.??"
"Pria impian ya.!?? Hmm entahlah.!!mungkin pria yang akan Menghujaniku dengan cinta kasih dan kebahagiaan, dan dia harus mencintaiku lebih dari kaka Levi mencintai adiknya.!! " Ia tertawa..
Dirinya yakin tidak ada yang mencintai nya lebih dari cinta kaka dan ayahnya, ia yakin itu
Namun di masa mendatang, ia menyesali perkataan itu, karena ucapannya dihari itu justru membuatnya kehilangan segalanya , segala yang amat berarti di hidupnya.
Sejak tadi seorang pria yang terus berdiri didepan pintu ruang inap Raviola yang mendengarkan ucapan nya, tersenyum. "Aku akan mewujudkan semua impianmu itu, meski harus ada yang dikorbankan.!!"
Setelah meletakkan bunga didepan pintu dan mengetuk pintunya dia segera berlalu pergi dari sana
tak lama pintu terbuka.Rara yang membukanya ,ia menoleh kanan kiri mencari siapa kiranya yang mengetuk pintu,namun ternyata tidak ada siapapun. Kecuali sebuket bunga putih yang tergeletak didepan pintu.
"Siapa Ra.??"
Dia berbalik. " tidak ada siapapun. Kecuali ini.!! " ia mengacungkan sebuket bunga putih. Lalu Dirinya berjalan mendekati Raviola yang duduk setengah berbaring. Setelah menutup pintu, tentu saja.! Ia memberikan bunga itu
"Wangi sekali.!! " dia menerimanya
"Apakah menurut nona itu tidak aneh, nona..?? "
"Aneh.? Aneh bagaimana?? "
"Ya aneh saja.?! Bunga itu tergeletak begitu saja,Didepan pintu.!! Tapi tak ada siapapun disana.!!"
. " ya kurasa kau benar.! Tapi aku tidak perduli,, aku tetap menyukainya,aromanya wangi sekali.!!"
." Memang benar bunga itu menebar aroma wangi, tapi...
"Sudahlah Ra.! Jangan terlalu banyak berpikir yang aneh aneh.!!" Dengan cepat ia memotong ucapan Rara
Tapi itu membuat dirinya termenung ,,ia benar benar ingin tahu siapa yang mengirim bunga secara misterius begini
Sedang Raviola, ia menatap sekeliling, ia mencari sesuatu yang seharusnya ada disini.!! Tas selempang miliknya, bukan karena sayang tas baru dibelinya itu. Hanya saja didalam tas itu ada sebuah buku nota, isinya nomor teman temannya d Amsterdam,
" tas selempang nona sudah ada di rumah juga dua koper anda,!!" Seakan tau apa yang dicari nona majikannya itu Rara berucap sambil membersihkan meja kaca didepan sopa, tanpa menoleh
Raviola tersenyum..Rara Tahu saja.apa yang dicarinya tanpa harus ia pertanyakan"Nanti tolong ambilkan nota di dalam tas selempang itu, bawa kemari, karena sore nanti aku belum diizinkan pulang.!!
" Ya nona, nanti saya bawakan.!!
Setelah selesai membereskan meja, ia berjalan mendekati bangsal rumah sakit. Lalu duduk d kursinya " tapi saya bingung, nona.!! "
"Bingung kenapa.??. ""
" Bagimana bisa mobil yang habis kecelakaan tapi kondisinya masih mulus dan posisi tas ditemukan tak jauh dari mobil, seperti ada yang sengaja membuangnya !!
Raviola diam. Ia mengingat ingat saat itu saat Ia berlari dari kejaran para pria itu.,saat itu ia masih memakai tas selempang nya. Apa mungkin mereka yang melemparkan tasnya??Dan apakah kakanya tidak memberi tahu Rara bahwa itu bukan kecelakaan,tapi ia rasa mungkin itu yang terbaik.Rara lebih baik tidak tahu. Raviola menggeleng.
"Oh ya sudah, jangan dipikirkan sekarang istirahat saja ya.!! " Rara bangkit lalu menarik selimut hingga menutupi tubuh Raviola.
"Aku akan istirahat., tapi... ""
Ia menatap Rara yang terlihat sangat lelah "Kamu juga istirahatlah Ra, kamu terlihat lelah.!! Atau... Akupun tidak akan istirahat dan Akan ku adukan pada papa.! Bahwa kamu tidak mau menuruti Aku.!!" Ia langsung berucap lagi saat melihat rara hendak menolak.
Rara hanya menghela napas. Nona majikannya ,sekaligus teman masa kecilnya ini selalu keras kepala. Tidak bisa dibantah. Apapun keinginannya harus selalu dipenuhi. Maklum saja Ia adalah putri semata wayang,kesayangan keluarga ivandery. Serta harta yang paling berharga yang ditinggalkan nyonya Felicia Arabella .istri Mahendra carya ivandery yang telah lama berpulang."Baiklah.!!
" Janji ya.!!""
"Iya.!!"
" sekarang istirahatlah.!!"
Raviola mengangguk dan mulai memejamkan matanya.
Rara tersenyum ,ia duduk kembali tapi pikirannya menerawang jauh. Jauh sekali.
Ia masih ingat sewaktu kecil dulu, ia yang saat itu hanya seorang pengemis jalanan bertemu dengan Raviola, dia membawanya ke rumahnya yang besar dan megah juga indah. Ayah dan kakanya Raviola tidak melarangnya, karena mungkin,mereka tahu jika keinginan gadis itu tidak dipenuhi maka Raviola akan sakit.
Bahkan ia juga diangkat menjadi anak oleh kepala pelayan yang memang tidak memiliki anak, namun meski begitu Raviola menganggapnya sebagai teman bukan anak angkat seorang pelayan atau bekas pengemis. Bahkan hingga hari ini. Raviola menganggapnya sahabatnya, dia tidak membeda bedakan semua orang dengan statusnya. Maupun kedudukannya.
Tapi Rara mengerti ,perbedaannya dengan Raviola jauh sekali ,bagai langit dan bumi. kadang ia berpikir ,apakah pantas ia berteman dengan gadis sebaik Raviola.??
Rara menghela napas lagi,ia berjalan mendekati sopa dan duduk disana.memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, entah apa yang akan terjadi jika Raviola tau bahwa ia masih memikirkan tentang perbedaan status padahal ia tau Raviola membenci itu..
Sepertinya benar kata Raviola ia butuh istirahat,. Pikirannya kacau karena lelah....
BERSAMBUNG.....