Warning!!!!!!!!
ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja
kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!
Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.
Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?
Mungkin ada yang salah.
Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.
Kebenaran harus diketahui bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Selama ini iya memang belum pernah melakukan sesuatu yang berguna untuk tuan Huda ayahnya. Jika Rika bisa menyelamatkan Sorayagroup, ayahnya tidak akan sedih lagi. Ayahnya juga masih sakit sekarang, jika iya terus larut dalam kesedihannya, pasti sakitnya akan tambah parah.
"Toh, hanya semalam. Lagian orang ini pasti tak akan macam-macam denganku."batin Rika.
"Baiklah, aku setuju. Tapi hanya semalam."
"Baiklah, kalau begitu."
****
Randy asisten Reyhan pun mengantar Rika kembali ke butiknya.
Baru turun dari mobil, Lia orang kepercayaan Rika itu langsung berlari menghampirinya. Kedua mata Rika tertuju pada pipi kanan Lia yang terlihat bengkak.
"Apa yang terjadi? Wajahmu Kenapa?"tanya Rika. Iya memeriksa pipi Lia. Terlihat bekas lima jari menempel di sana.
Lia menangis sembari memegangi pipinya yang tampak memar.
"Katakan! apa yang terjadi?"
"Ibu mertua Anda dan istri baru pak dion, ada di dalam. Mereka ingin mengambil beberapa gaun dan saya mencegahnya. Kemudian mereka menampar saya dan beberapa karyawan lain."jelas Lia.
Rika terlonjak kaget mendengarnya. Apa yang mereka lakukan? Buat apa mereka datang mengacau di butik Rika. Segera setelahnya, Rika langsung masuk ke dalam.
"Eh, gaun itu juga."
"Emm, ini juga."
"Ini sih, bagus. Mah, aku mau ini dikemas juga."
Cakap Reta sembari mengumpulkan beberapa gaun yang menurutnya cocok dengannya.
"Iya sayang, ambil apapun yang kau mau."kata ibu mertuanya tersenyum. Mereka bertingkah seperti semuanya adalah miliknya sendiri.
Di meja kasir, terlihat sudah banyak tumpukan gaun yang akan iya ambil. Melihat itu, Rika langsung menghampirinya.
"Ada yang kalian lakukan disini?"ujar Rika menghampiri kedua orang itu.
"Ehh, ada Mba Rika. Mah, pemilik tokonya sudah datang." Panggil Reta. Ibu Dion itu yang tadinya berada sedikit jauh, langsung mendekat melihat kedatangan Rika.
"Dari mana saja kamu?"tanya sang mertua.
"Barang apa lagi yang kalian ambil dari tokoku?"ketus Rika. Baru ditinggal beberapa saat saja, tokonya sudah diobrak-abrik oleh kedua orang ini.
"Apa begitu cara kamu melayani pembeli? Pantas saja butik kumuhmu ini selalu sepi pelanggan dan tak ada kemajuan. Belum lagi karyawan kamu, sukur saja mama sudah memberinya pelajaran."kritik sang mertua.
"Mba kenapa sih? Kok gak suka gitu kalau kami belanja di sini,"tambah Reta protes.
"Aku pasti suka kalau kalian belanja di sini, tapi itu kalau kalian bayar." Tambahnya dengan lidah setajam pedang.
"Rika."
"Jaga ucapanmu."sentak ibu mertuanya.
"Maaf mah, bukannya Rika tak sopan.
Tapi, setiap kali mama ngambil gaun di sini, itu pasti tidak pernah bayar. Bukannya Rika mau perhitungan, tapi kalau begitu terus, Rika bisa bangkrut, Mah."ungkapnya.
"Mba keterlaluan yah, kami juga pasti akan bayar."lawan Reta.
Rika mengajungkan tangannya meminta bayaran dari gaun-gaun yang di ambil.
"Mana, sini uangnya."
Reta menurunkan tangan Rika. Kini gilirannya yang mengajungkan tangan.
"Mba dulu, mana uang yang dipinjam oleh Mas Dion?
" Mba belum transfer ke rekening aku kan."
Rika menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar. Iya seolah kewalahan menghadapi ibu mertuanya dan istri kedua suaminya.
Iya memang belum transfer uang yang ingin dipinjam oleh Dion tadi pagi karena sibuk mengurusi pelanggan dan juga urusannya dengan Reyhan.
"Lia, ambilkan uang sebanyak lima puluh juta di brangkasku."titah Rika.
Lia segera masuk ke dalam ruangan atasannya dan tak lama kemudian iya keluar lagi dengan beberapa gepok uang di tangannya.
Reta membulatkan matanya. Matanya seakan berubah hijau melihat banyaknya uang yang dimiliki Rika istri pertama suaminya.
"Hahhh ...!! Itu uang semua? Astaga ternyata orang ini punya uang sebanyak itu dan dia tak memberitahuku."batin Reta.
Lia menyerahkan uangnya . Reta menyambut uang sebanyak itu dengan mata yang tak berkedip.
Rika tersenyum melihatnya.
"Baru kali ini yah, kamu pegang uang sebanyak itu."
"Ah tentu saja tidak. Aku bahkan kadang memegang uang yang jauh lebih banyak dari ini. Uang mu tak sebanyak uangku."
Rika tertawa mendengarnya. Reta bahkan masih sesombong itu. Jika iya memang memiliki banyak uang, buat apa dia meminta dion meminjamkannya.
Reta membagi uang yang sebanyak lima puluh juta di tangannya. Rika heran melihatnya. Apalagi yang akan di lakukan wanita angkuh itu?
"Ini aku bayar, gaun-gaun yang kuambil barusan." Kata Reta memberikan sejumlah uang.
"Hahhh ...??? Bayar?"kaget Rika tak percaya. Bagaimana tak percaya, istri kedua suaminya itu membayarnya dengan uang yang barusan iya pinjamkan. Ini sama sekali tak masuk diakal.
"Reta, seharusnya kau tak usah membayarnya. Sama keluarga sendiri kok perhitungan."cecar mertua Rika.
"Tidak apa-apa Mah. Setelah aku membayarnya, mba Rika tidak akan pernah bisa mengatai kita lagi. Kita mampu membayar, ini buktinya."
Pungkas Reta lalu segera meraih tangan ibu mertuanya meninggalkan butik Rika.
Sementara Rika, iya hanya bisa diam tercengang melihat tingkah laku madunya bersama ibu mertuanya.
"Sudahlah, biarakan mereka berkembang biak dengan caranya sendiri." Batinya.
****
Di sisi lain, Dion baru saja selesai dengan teleponnya. Senyum bahagia tampak menghiasi wajahnya.
"Akhirnya, aku bisa tidur lelap sekarang."ungkapnya.
Dion baru saja menerima panggilan dari Randy asisten Reyhan. Randy mengatakan bahwa, Andorgroup akan tetap menanam sahamanya di perusahaan Sorayagroup milik Dion. Hal itu tentu saja membuatnya legah. Tempat mencari nafkah untuk kedua istrinya tak jadi bangkrut. Sekarang, siapa lagi yang berani mengganggunya.
Dengan menyinggungnya, juga termaksud menyinggung tuan Reyhan yang terkenal dengan kekejamannya. Itu sama saja mencari kematian sendiri.
Dion melajukan mobilnya menuju butik istrinya. Iya akan pergi ke rumah mertuanya bersama Rika. Setelah beberapa rencana mau berkunjung, akhirnya kali ini iya akan benar-benar datang ke sana. Entah apa yang akan orang tua Rika katakan setelah bertemu Dion nanti. Pernikahan keduanya pasti akan jadi perbincangan memanas.
Meskipun pernikahan itu sudah terjadi selama beberapa hari, namun kedua orang istrinya itu masi bungkam. Mereka belum melontarkan komentar apapun.
Mobil Dion pun berhenti tepat di depan butik Rika. Tak lama kemudian, sosok perempuan cantik dan anggun tampak keluar dari sana.
Dion tersenyum melihatnya.
"Istriku masih terlihat cantik saja. Andaikan dia wanita sempurna, mungkin cintaku tidak akan berbagi dengan wanita lain."cakap Dion sembari menatap Rika yang sudah memasuki mobilnya.
"Kenapa?"tanya Rika yang merasa diperhatikan sedari tadi.
"Ah, tidak. Kencangkan sabuk pengamanmu."titah Dion lalu Segera menjalankan mobil.
Mendapatkan keturunan adalah keinginan setiap orang yang sudah menikah.
Lalu jika kita belum diberi kesempatan untuk itu, apakah selingkuh dan menikah lagi adalah solusi yang tepat? Entahlah, Dion sendiri bahkan tak bisa menjawabnya.
Iya hanya menuruti kemauan Ibunya yang terus-menerus menekannya.
Cinta Dion memang besar untuk Rika. Tapi, keinginan untuk mendapatkan anak, jauh lebih besar lagi. Rika wanita yang hampir sempurna untuk Dion. Rika kaya, berpendidikan, mandiri, dan memiliki orang tua yang teramat menyayanginya.
Hanya satu cacatnya, iya belum bisa memberikan keturunan untuk Dion di usia pernikahan yang ke 5 tahun ini.
........ happy reading........
Gimana, seru gak ceritaku. greget dan memainkan emosi banget kan. kalo gitu bantu kelanjutan karya aku yah teman.
Caranya gampang kok tinggal LIKE and VOTE aja. tuhh tombolnya ada dibawah ini. like and vote kalian sangat membatu akuloh dalam melanjutkan karya ku ini.
skip lah.. bosan