Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Faiz dan Faizza
sementara di sebuah ruangan di klinik, terdengar suara riuh tangisan bayi yang baru lahir. Alicia menatap kedua bayi yang baru dilahirkan nya sembari menangis haru. perjuangan nya melahirkan sang buah hati terbayar dengan suara riuh tangisan dari bayi-bayi mungil itu.
fanny yang menemani Alicia pun ikut menangis melihat bayi-bayi mungil yang sedang dibersihkan oleh bu bidan.
...
" ini bayi nya, tampan dan cantik sekali, selamat ya Alicia. " ucap bu bidan sembari meletakkan kedua bayi Alicia di sisi Alicia
Alicia mengecup kedua pipi putra-putri nya itu.
"Selamat datang anak-anak nya Mama " ucapnya sambil menangis
" halo keponakan ante yang ganteng dan cantik " sapa fanny sambil mencium gemas pipi bayi-bayi mungil itu
Alicia menyusui bayi nya bergantian.
" cia.. nama nya udah ada kan ?" tanya fanny
" iya fan.. Faiz dan Faizza " ucap Alicia sembari tersenyum menatap anak-anak nya.
" jadi yang ganteng ini namanya Faiz, trus yang cantik ini namanya Faizza . iya kan sayang nya ante ?" ucap fanny
kedua bayi mungil itu tersenyum seakan bahagia dengan nama yang diberikan oleh Mama mereka.
Alicia bahagia melihat kedua bayinya tersenyum.
" cia.. aku bukannya mau ngingetin masa lalu ya.. tapi bukan kah wajah Faiz bener-bener kayak duplikat nya pak Raka ?" tanya fanny
Alicia terdiam.
" iya fan, wajah Faiz bener -bener mirip dengan pak Raka, bahkan hidung dan mata putri ku juga terlihat mirip. aku yang mengandung dan melahirkan mereka, tapi wajah pak Raka benar-benar mendominasi. " ucap Alicia
" buah memang tidak jatuh jauh dari pohonnya " ucap fanny.
Alicia tersenyum kecut. dan melihat kedua anaknya
" kalian mau mirip sama papa kalian ya ? mama cemburu nih "
...****************...
sementar itu bu mona dan risya menangia histeris di pelukan Raka. Raka dibuat bingung menenangkan kedua wanita tersayang nya itu
" dek..ingusmu bisa menempel di kemeja ku " ucap Raka
" huaaaa...." tangis Risya semakin kencang.
" kamu ni kenapa sih dek ? diputusin pacar atau gimana ? mama juga ini kenapa? kalian juga disini semua pada ngapain ? paman ilham juga ada disini " tanya Raka bingung
" kami khawatir sama kakak lah. kakak jatuh pingsan tadi " ucap Arka
" pingsan ? aku ?" tanya Raka. dia pun mengingat kejadian sebelumnya
" oh iya, tadi perut ku sangat sakit. setelah itu aku tidak ingat lagi."
bu mona yang mendengar Raka mengatakan perutnya sakit langsung berdiri mendekati dokter ilham
M
" dengarkan Raka bilang perutnya sakit. tapi kenapa tadi kau bilang tidak apa-apa ? " tanya bu mona
" tapi sekarang sudah tidak sakit lagi ma..sungguh..aku baik-baik saja. " ucap Raka
" kamu beneran gak apa-apa nak ?" tanya pak Hadi
" iya pa, Raka baik-baik saja " jawabnya
" kakak ini buat khawatir saja " ucap Arka dan Arsya bersamaan
sementara Risya langsung diam dan berdiri dari tempat tidur Raka
" udahan nangis nya ? " tanya Raka
" udah. aku capek !" ucap Risya sewot lalu berjalan keluar
Raka memandangi Risya sambil tersenyum .lalu menoleh pada kedua adiknya
" its okey brother . im fine " ucap raka sembari tersenyum
Arka dan Arsya terlihat lega. mereka pun menepuk bahu Raka lalu berjalan keluar. dokter ilham pun undur diri. pak hadi mengantar nya keluar.
" Raka..kamu beneran gak apa-apa kan sayang ?" tanya bu mona
" iya ma..aku beneran gak kenapa-kenapa . jangan nangis lagi ya " ucap Raka
"lain kali kalau kamu sakit. bilang mama nak..jangan buat mama kaget lagi.. " ucap bu mona
Raka pun mengangguk. tak lama pak hadi masuk ke dalam kamar raka lalu mendekati putra nya
" hari ini istirahat dirumah saja. tidak usah ke kantor. biar papa dan adik kamu yang handle urusan kantor hari ini " ucap pak hadi
" tapi Raka gak apa-apa pa " sahut Raka.
" istirahat saja dulu hari ini. papa gak mau kamu sakit lagi " ucap pak hadi
Raka pun mengangguk. lalu bu mona dan pak hadi keluar dari kamar Raka dan membiarkan putra nya itu istirahat.
....
Raka terbangun perlahan saat merasakan ada sesuatu yang merangkak naik ke atas ranjang nya. Raka pun menoleh dan mendapati Risya yang memandangi nya dengan mata yang sembab
" loh dek..kenapa ?" tanya Raka
" kakak beneran gak lagi sakit kan ?" tanya risya
" enggak..jangan sedih lagi ya " ucap Raka sembari mengusap pipi Risya dengan lembut.
Risya pun mengangguk lalu meletakkan buah-buahan yang dibawa nya.
" kakak makan ya buahnya, biar kakak cepet sehat. " ucap Risya
Raka mengusap sayang kepala Risya
" makasih ya dek " ucap Raka lalu memakan buah yang dibawa Risya
...****************...
sudah 1 bulan Alicia menjalani peran baru nya sebagai ibu dari faiz dan faizza. Alicia sedikit kewalahan karena ini pengalaman pertamanya. fanny pun ikut kelimpungan mengurus si kembar. terkadang kedua wanita itu terlihat jarang tidur ketika si kembar rewel di malam hari.
Alicia masih belum bekerja, untuk mencari tambahan dana, Alicia membuka usaha online, dimana dia menjual pakaian . terkadang fanny membantu mengirim barang saat tidak bekerja.
" gimana pesenan nya cia ?" tanya fanny sambil menina bobokan faiz dan faizza.
" lumayan fan , ada 3 Pesanan hari ini " jawab alicia sembari memeriksa laptop nya.
" aku free hari ini. nanti aku bantu kamu anterin barang nya ya. " ucap fanny
" makasih ya fan " ucap Alicia sembari tersenyum
fanny pun mengangguk .
..
Malam Harinya
Setelah selesai merapikan stok barang nya. Alicia masuk ke kamar dan melihat kedua anak nya sedang tertidur pulas. Alicia tersenyum dan mendekat. lalu dia mengusap wajah faiz dan faizza, namun tangan nya terhenti saat menyentuh pipi faiz. pipi bayi mungil itu terasa sangat dingin. Alicia panik dan dia mencoba membangunkan bayi mungil itu tapi tak ada reaksi dari Faiz.
Alicia panik dan segera menggendong faiz.
" faiz.. sayang bangun nak " ucap alicia sambil menangis. dia lalu membangunkan faizza dan bayi mungil itu terbangun lalu menangis.
" fan.. fanny ...!!!" teriak Alicia
" kenapa cia ?" tanya fanny khawatir
" faiz fan.. faiz..badannya dingin sekali trus dia gak bangun-bangun fan. " ucal Alicia sembari menangis
" apa ?" pekik fanny khawatir lalu menyentuh pipi faiz.
" ya udah..cepet bawa faiz kerumah sakit. biar aku yang gendong faizza. " ucap fanny lalu menggendong faizza dan menyusul Alicia yang berjalan duluan
fanny pun memesan taksi. tak lama mereka ergi naik taksi menuju rumah sakit terdekat.
Alicia berlari menyusuri lorong rumah sakit sembari menggendong erat faiz.
bertahan sayang..mama mohon ,,
" sus,,.tolong bayi saya " pekik alicia saat melihat seorang suster yang tengah lewat.
suster itu mendekat dan segera mengajak Alicia ke ruang perawatan .
Alicia melihat faiz yang sedang diperiksa oleh dokter hanya bisa terduduk dan menangis . seluruh tubuhnya terasa lemas dan tidak bertenanga.
sesak..dan sakit .itu yang dirasakan alicia saat ini. melihat putra nya itu sedang diperiksa oleh dokter dan beberapa jarum ditusukkan di tubuh mungil putra nya yang baru berusia 1 bulan itu.
Alicia hanya berdoa dan memohon dalam hati agar yang kuasa menghilangkan rasa sakit yang di rasa oleh bayi mungil nya itu.
...****************...