Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Ia menjilat darah yang masih menempel di pisau tersebut, kemudian menurunkan pisau itu. Kedua kakinya mulai melangkah cepat untuk memburu Anggun dan Putri, di sertai ekspresi wajah yang mengerikan.
"Hah hah hah hah apakah dia mengejar kita?" Tanya Putri dengan nafas pendek karena kelelahan berlari.
"Hah hah hah mungkin ia mengejar kita" jawab Anggun dengan nafas kelelahan juga.
"Baiknya kita sembunyi dulu Gun, hah hah aku aku sudah tidak kuat untuk lari lagi hah hah hah" pinta Putri di sertai peluh keringat di kulit wajah nya.
Anggun mengiyakan nya hanya dengan menganggukkan kepala, sambil menatap cemas ke wajah Putri. Mereka bergegas mencari tempat persembunyian, sebelum Robi datang menyusul nya. Anggun dan Putri berlari menuju kesebuah kebun yang terbengkalai, yang ada di sisi kanan mereka.
"Kau yakin kita aman sembunyi di sini Gun?" Tanya putri lirih meragukan tempat persembunyian yang di pilih Anggun.
"Berdoa saja, semoga kita selamat" jawab Anggun setengah berbisik, sambil mereka mengambil posisi jongkok di balik semak belukar yang rimbun dan gelap.
Dua wanita malang itu bersembunyi dengan ekspresi wajah yang sangat tegang. Karena jika Robi berhasil menemukan mereka, sudah bisa di pastikan, Anggun dan Putri akan bernasib sama seperti Dea, Fahmi dan yang lainnya.
Sepasang mata mereka hampir tidak berkedip untuk mengawasi keadaan di depan nya.
Kreg,kreg,kreg,kreg,kreg
Tiba-tiba ada suara langkah kaki berjalan pelan menginjak daun-daun kering.
"Haak"
Mulut Putri hampir saja reflek bersuara ketika ia melihat Robi di depan matanya. Tapi untung nya tangan kanan Anggun bergerak cepat langsung membekap erat mulut nya Putri, di sertai sepasang matanya memberi kode keras ke mata Putri untuk tidak bersuara sama sekali. Putri pun menganggukkan kepala nya, tanda ia mengerti apa yang di perintahkan Anggun. Perlahan dia melepaskan bekapan telapak tangan nya di mulut Putri.
Kreg,kreg,kreg,kreg,kreg,kreg
Robi masih mondar-mandir melangkah pelan di sekitar mereka.
"Sial! Di mana mereka?!" Gumam nya kesal, di sertai sepasang mata nya menatap tajam ke segala arah.
Ia tidak mengetahui bahwa yang ia cari ada di belakang nya, yang jarak nya kira-kira 5 meter dari tempat ia berdiri.
"Anggun! Putri! Di mana kalian?!!" Teriak nya di sertai kepala nya menengok ke kanan ke kiri, dan sesekali badan nya memutar pelan untuk membantu mata satu-satunya menemukan keberadaan mereka.
"Aku yakin kalian bersembunyi di sekitar sini!!" Teriak nya.
"Karena aku mencium bau parfum kalian di sini, ha,ha hahahahhaha !!! Lanjut nya dengan tawa penuh intimidasi.
Anggun dan Putri pun terkejut mendengar perkataan itu, kedua mata mereka semakin tegang, peluh keringat dari wajah kedua nya terus mengalir tak henti-henti.
Kreg,kreg,kreg,kreg,kreg,kreg
Kakinya melangkah pelan ke arah Anggun dan Putri, sambil kepala nya setengah di condongkan ke depan untuk mempertajam indra penciuman nya. Sesekali lubang hidung nya menyerap udara kuat-kuat dengan ritme pendek dan berulang kali seperti itu, indra penciuman nya sedang berusaha menemukan mereka.
Anggun dan Putri pun semakin gugup ketakutan ketika Robi semakin dekat dengan persembunyian nya. Nampak jelas sorot mata mereka melotot panik seperti mengajak untuk segera kabur dari tempat persembunyian nya itu, tapi seperti nya Anggun bisa meredam nya, sedangkan Putri seperti nya tidak sabar untuk lari saja.
yuk mampir kenovel aku thor