Ze adalah wanita tanpa hati yang sengaja di asuh sebagai mesin pembunuh. Sejak kecil dia di asuh dan di tempa oleh Robert dengan pelatihan sadis. Dari 100 orang anak wanita yang di culik dan di didik hanya ze, le dan mo yang berhasil selamat dan menjadi an***g penjaga di sekitar Robert. Ya mereka tak lebih dari seekor an***g bagi robert yang bertugas menerkam siapa saja yang tak di sukainya. Mereka di ambil paksa dari orang tua di hapus ingatannya dan di buat jadi tanpa perasaan dan fikiran mereka hanya tau perintah mutlak tuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantuan Alex
Setelah misi selesai mereka dipanggil untuk kembali ke markas.Di markas mereka kembali bertemu dengan Robert Alexander dan ternyata Aiden putranya sudah berada di sana menanti mereka.
Dia sudah tidak sabar lagi menunggu untuk menikmati apa yang sudah di janjikan ayahnya padanya.
"Bagus kalian tidak mengecewakan aku." seru Robert.
"Son yang mana?" tanya Robert pada putranya itu dan Aiden paham maksud ayahnya lalu menunjuk pada Ze. Robert mengangguk dan memberi instruksi pada Ze.
"Ze setelah berganti pakaian ikuti Tuan Muda Aiden dan ikuti semua perintahnya." Ze mengangguk dan berusaha menahan emosinya. Perubahan ekspresi itu tertangkap lagi oleh mata Alex.
"Aku tidak salah lihat kali ini aku yakin dengan penglihatan aku. Anak ini tidak sepenuhnya tanpa perasaan. Kasihan dia yang harus menghadapi si mesum Aiden itu." batin Alex menatap Ze.
Alex izin ke toilet dan Axel yang membahas tugas selanjutnya dengan yang lain.
Ze, Le dan Mo bergegas masuk ke dalam ruangan yang di sediakan untuk tempat pribadi mereka masing-masing di dalam markas itu.
Saat mereka berpisah Alex menarik tangan Ze dan segera memberi beberapa butir pil di tangannya.
"Campurkan pil ini pada minuman Aiden saat dia bersamamu maka kau akan aman. Ini bukan racun yang mematikan tapi obat tidur yang memberi mimpi indah sesuai keinginan orang yang meminumnya. Itu aman dan ada efek lelah setelah bangun selama beberapa jam. kau akan aman dan dia tidak akan curiga sedikitpun pada dirimu.
" Terima kasih banyak untuk ini. aku tertolong tapi sebaiknya kau tidak ikut campur dengan segala urusanku. Karena, itu akan sangat berbahaya tidak hanya untukmu tapi juga keluargamu." jawab Ze kemudian berlalu pergi dari sana.
Setelah berganti pakaian Ze bergegas menuju tempat parkir karena Aiden menunggu di sana dan tidak lupa membawa serta pil pemberian Alex.
Saat sampai di tempat Aiden memarkir mobil Robert menelepon.
"Biarkan Ze membawa kendaraannya sendiri karena besok pagi dia harus membantu tugas Yosh dan yang lain menyerbu kelompok musuh. Jangan terlalu kasar aku butuh tenaganya besok son demi kelanjutan usaha kita." peringatan dari Robert membuat Aiden kesal.
"Bawa kendaraan milikmu dan ikuti aku oke?" seru Aiden dan Ze hanya mengangguk.
Setelah sampai di kediaman Aiden, Ze bergegas mengambil gelas dan bir di bar mini yang langsung terlihat saat masuk apartemen milik Aiden.
Aiden tidak curiga sedikitpun dan membiarkannya. Dia meminum hingga tandas bir yang di suguhkan Ze tanpa tau Ze sudah menaruh obat tidur di dalamnya.
Tidsk lama Aiden sudah tertidur dengan pulas. setelah itu bel apartemen berbunyi membuat Ze kaget dan khawatir.
Ze mengintip dari lubang kecil di pintu dan dia segera membuka pintu saat tau jika Alex yang datang.
"Apartemen aku ada di lantai bawah jadi aku tau tempat Aiden yang satu ini. Beruntung kau di bawa kesini jadi aku bisa membantumu." jelas Alex sembari jalan menuju Aiden membopong tubuhnya ke kamar dibantu oleh Ze. Setelahnya dia membuka seluruh pakaian Aiden membuat Ze spontan menutup mata.
"Dia harus telanjang agar tidak curiga dan harus ada aroma bercinta di sini." jelasnya sembari menumpahkan sesuatu seperti sp***a di seprai dan tubuh Aiden dia juga mengacak seprei dan menitikkan sedikit darah di seprei.
Setelah tugasnya usai Alex duduk di sofa depan kamar Aiden.
"Kau tidak takut akan ketahuan?" tanya Ze khawatir.
"Aku sudah mengatur CCTV agar kedatanganku tidak terlihat. Tenanglah saja semuanya aman terkendali." jelas Alex membuat Ze bernapas lega.
"Kenapa kamu mau membantu aku?" tanya Ze penasaran.
"Entahlah aku mungkin tertarik padamu. Tapi tenang aku tidak akan memaksamu bersamaku." jawabnya.
"Walau kau mau kau tidak akan bisa." gumam Ze.
"Maaf jika ini lancang." kata Alex lalu menggigit leher Ze membuat tanda di sana.
"Apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan kau menggigitku layaknya binatang." sungut Ze.
"Akan aneh jika kau bercinta dengan Aiden tanpa tanda di tubuhmu" jawab Alex.
but semuanya oke,,,
tetep seru ceritanya
kayaknya seru ini