NovelToon NovelToon
DIKIRA TUKANG OJEK Ternyata Pengusaha

DIKIRA TUKANG OJEK Ternyata Pengusaha

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:303.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: pelangi senja11

Menikah dengan tukang ojek membuat kakak iparku selalu membencinya, bahkan dia mempengaruhi kakak ku yang selalu melindungi ku kini membenciku dan suamiku. begitu juga kakak laki-lakiku.
namun semua akan terkejut atau tidak ketika mereka tau siapa suamiku?. simak ceritanya di DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24. Rumah Sakit

Arsen dan Desi terlihat sudah rapi, keduanya begitu cantik dan tampan. Malam ini Arsen dan Desi akan ke rumah sakit dan menginap di sana.

Setelah Arsen tau siapa Arkan yang sebenarnya, dia jadi segan namun Arkan tetap lah Adik iparnya.

"Apa kamu udah siap sayang?" Tanya Arsen pada istrinya.

"Hem,"Desi mengangguk tanda sudah siap

"Kalau begitu ayo kita pergi biar tidak terlambat, karena kita harus jemput Mama dulu di rumah Senja," u Ujar Arsen pada istrinya agar tidak terlambat sampai di rumah sakit.

Desi mengangguk lagi.tanpa bersuara dia hanya mengikuti Arsen menuju mobil.

Setelah masuk kedalam mobil, Arsen langsung menjalankan mobilnya.

"Mas, gimana dengan Amira, apa kamu sudah memberi tau nya kalau Papa kecelakaan?" tanya Desi pada suaminya saat mobil sudah di jalan raya.

Desi tidak pernah membedakan kedua adik iparnya itu, Desi menyayangi adik iparnya itu layaknya adik kandungnya sendiri.

"Belum, aku belum memberi tau dia karena aku masih kesal dengan kejadian itu hari, hingga sampai di saat ini." Jawab Arsen dengan raut wajah yang terlihat sedang menahan kesal.

Arsen bukan tidak menyayangi adiknya itu, tapi dia hanya kesal aja pada Amira karena Amira sudah membuatnya mengusir Senja dan kedua orang tuanya.

"Mas, Amira itu adik kamu lho, sama dengan Senja, dia berhak tau apa yang terjadi sama Papa, Mas ini Anak yang paling tua di antara mereka jadi Mas harus bijak.

Desi menasehati suaminya dan berharap suaminya bisa menguasai emosinya. Desi tidak mau suaminya terpecah belah dengan keluarga nya.

Tak lama kemudian mobil yang di di kemudikan oleh Arsen memasuki pekarangan rumah mewah Arkan dan Senja." Satpam yang sudah mengenali Arsen, yaitu Pak Danang dia segera membuka gerbang tinggi pagar rumah mewah tersebut.

Setelah mobil  terparkir Arsen dan Desi langsung keluar dari dalam mobil itu. Desi tercengang menatap rumah besar dan mewah itu. Wanita cantik dan penyayang itu sangat kagum pad rumah mewah itu walaupun tadi Arsen sudah memberi tau nya.

Desi tidak henti-hentinya menatap kagum pada rumah yang ada di depan matanya sekarang. Desi sudah mendengar cerita dari Arsen tadi, tapi dia merasa Arkan lebih kaya dari yang dia bayangkan.

Arsen merangkul tangan istrinya yang menatap kagum dengan rumah yang ada di depan matanya sekarang. Mereka berjalan ke pintu utama rumah Arkan dan Senja,

Sesampai di depan pintu rumah itu,Arsen memberi salam dan mengetuk pintu yang masih tertutup

"Assalammualaikum, tok..tok..tok.." Arsen dan Desi mengetuk pintu rumah Arkan.

Bik Inah yang menyadari ada orang yang memberi salam langsung membukakan pintu itu.

Den Arsen, Nona, silahkan masuk." Bik Inah mempersilakan masuk kedua tamu itu.

"Iya Bik, terimakasih." ucap arsen pada bik Inah sopan.

Arsen melihat di semua ruangan, namun tidak nampak Mamanya itu.

"Mama mana Bik?" tanya Arsen karena tidak melihat Mamanya.

"Nyonya masih di kamar Den." Jawab Bik Inah memberi tahu Arsen.

"Biar Bibi panggilkan dulu, Aden duduk dulu disana!" tunjuk Bik Inah ke sofa yang ada di ruangan itu.

Arsen dan Desi duduk di sofa yang di tunjuk Bik Inah tadi menunggu Mamanya.

Beberapa menit kemudian terlihat Mama Ratih keluar dari kamarnya, Mama Ratih berjalan menghampiri Anak dan menantunya.

Arsen dan Desi yang melihat Mama Ratih menghampirinya, mereka berdua langsung bangun dan meraih tangan Mama Ratih lalu mencium punggung tangan Mama Ratih.

Mama Ratih langsung memeluk Desi sangat menantu yang sudah dia anggap seperti Anaknya sendiri, menantu yang sangat baik dan sangat menghormatinya sebagai mertua.

"Kalian sudah lama sampai?" tanya Mama Ratih pada Anak dan menantunya.

"Belum Ma, hanya sekitar 20 menit lalu." Jawab Arsen.

"Kalian mau minum apa? Biar Bik Inah buatkan?" tanya Mama Ratih lagi.

"Tidak usah Ma, kalau Mama udah siap kita berangkat sekarang aja." Timpal Arsen ingin segera pergi.

Sedangkan Desi dia sibuk dengan memandang figura yang menempel di dinding ruangan itu, yaitu figura Kakek Tara.

"Benar kata mas Arsen kalau Arkan cucunya Kakek Tara," gumam Desi dalam hati." wanita cantik itu terus berpikir almarhum Kakek Tara pernah berkata padanya kalau butik yang Desi kelola adalah milik cucunya, yang berarti utik itu juga punya Arkan.

"Ayo sayang, kita pergi sekarang." Suara Arsen sukses membuat Desi terperanjat dari lamunannya yang sedang memikirkan tentang Kakek Tara.

Ketiga orang berbeda kelamin keluar dari rumah mewah itu dan langsung masuk ke mobil. Desi duduk di depan di sebelah kemudi, sedangkan Mama Ratih duduk di belakang. Setelah semua siap Arsen langsung menjalan kan mobil nya.

"Mama, apakah Amira sudah di beri tahu kalau Papa kecelakaan dan sekarang di rumah sakit?" tanya Desi pada Mama mertuanya.

Seketika wajah Mama Ratih terlihat sendu, dia tidak tau harus menjawab apa. Jujur Mama Ratih sebenarnya sangat rindu pada Putri keduanya itu, entah bagai mana nasibnya sekarang dia tidak tau. Mama Ratih berharap Amira selalu rukun dan bahagia dengan suaminya. Mama Ratih belum tau kalau Amira sudah bercerai dengan Firman.

"Kalau menurut aku sih, tidak usah di kasih tau, lagian Papa juga tidak parah, lebih baik Amira tidak usah tau." Timpal Arsen kepada Mamanya.

Arsen sebenarnya tidak mau kalau Amira tau Papanya di rumah sakit, Arsen takut Amira kepikiran karena Amira sedang tidak baik-baik saja dengan suaminya, Arsen juga tidak tau kalau Amira dengan Firman sudah bercerai.

Tiga puluh menit kemudian, mobil Arsen  sudah tiba di parkiran rumah sakit. Setelah memarkirkan mobil, ketiganya turun dan langsung berjalan memasuki lobi rumah sakit tempat Pak Handoko di rawat.

"Mas, apa tidak sebaiknya mas pulang aja istirahat? Papa biar aku yang jaga." Tanya Senja kasihan melihat suaminya sepertinya sangat kelelahan.

"Tidak, aku tidak akan pulang jika tidak bersama mu, sebentar lagi kak Arsen akan sampai dengan Mbak Desi dan juga Mama." timpal Arkan. Arkan tidak akan mau sendirian di rumah tanpa istrinya.

Sejak menikah dengan Senja Arkan tidak ingin jauh-jauh dengan wanita cantik yang sangat di cintainya.

Memang Kak Arsen bilang sama mas kalau dia mau ke sini?" tanya Senja sama suaminya karena dia tidak tau kalau Kakaknya akan kesini.

Arkan mengangguk kepalanya. "Iya tadi Kak Arsen telpon aku, Dia sama mbak Desi mau nginap di sini menjaga Papa, berarti kalau mereka sudah datang kita bisa pulang." Jawab Arkan senang karena dia akan bersama istri di rumah.

Tidak lama kemudian pintu ruangan rawat Pak Handoko di ketuk. Senja yang mendengar ketukan itu, dia langsung membuka pintu tersebut. saat melihat ternyata Mamanya dan juga Kakak dan istrinya sudah berdiri di depan pintu ruangan itu.

Senja langsung memeluk Mbak Desi karena mereka sudah lama tidak bertemu.

"Mbak apa kabar kita sudah lama tidak bertemu, aku sangat rindu sama Mbak." Ucap Senja masih memeluk Kakak iparnya erat.

"Iya , Mbak juga sangat rindu sama kamu, di saat Mbak tau mas Arsen mengusir mu. Mbak sangat marah sama Kakak mu, sampai-sampai Mbak tidak mengizinkan dia tidur di kamar." Desi menceritakan apa yang terjadi saat dia tau kalau Arsen mengusir Senja.

Mama Ratih menghampiri ranjang tempat suaminya berbaring. dia membuka kotak bekal yang tadi dia bawa dari rumah. Bik Inah tadi sudah menyiapkan makanan yaitu bubur ayam untuk bekal di bawa ke rumah sakit oleh Mama Ratih.

"Pa, sekarang kamu makan dulu biar Mama suapi ,pasti Papa tadi tidak mau makan makanan rumah sakit 'kan?" tanya Mama Ratih pada pak Handoko suaminya.

Pak Handoko mengangguk, benar apa yang di katakan oleh istrinya, dia sangat tidak suka makanan rumah sakit.

"Mama bawa makanan apa?" tanya Pak Handoko pada istrinya.

"Ini Bik Inah tadi buat sup ayam,katanya special biar Papa cepat sembuh." Jawab Mama Ratih.

Kemudian mama Ratih menyuapi suaminya dengan telaten. Sedangkan kedua Anak dan menantunya mereka duduk di sofa, ketiganya sibuk dengan perbincangan mereka masing-masing.

Arkan hanya menyimak ketiga orang itu mengobrol, dia tidak mau ikut campur, apalagi dia sudah sangat lelah.

"Oh ya Kak, bagaimana kabar Mbak Mira, apa dia baik-baik saja, apa dia juga tau kalau Papa kecelakaan?" Tanya Senja pada Kakak laki-lakinya.

Arsen menghela nafas nya.Kemudian dia menghela nafasnya.

Kakak tidak memberi tau soal Papa kecelakaan. Tapi waktu itu Amira bilang dia sedang bertengkar dengan Firman, dia hanya mengatakan itu sama kakak, selebih nya Kakak tidak tau, karena Kaka juga sudah beberapa hari tidak bertemu dengan nya. Karena Kakak sibuk mencari keberadaan Kalian semua."

Bersambung.

1
Saad Kusumo Saksono SH
Luar biasa
Dhewi Nurlela
ga sabar nunggu firman ketahuan korupsinya
Dhewi Nurlela
Luar biasa
Dhewi Nurlela
dasar sifirman serakah
Dhewi Nurlela
msh nyimak Thor ky nya seru nich
rosalia puspita
Luar biasa
Irni Yusnita
suka banget sama ceritanya 👍
Ira Sulastri
Alhamdulillah.... cerita berakhir dg happy ending, jadi ga bikin penasaran pembacanya, terima kasih kak author 😍

Tetap semangat di karyanya yg lain🔥🔥🔥
Pelangi Senja: iya kak, terimakasih juga karena kakak sudah setia di cerita ku sampai tamat.
jangan lupa juga mampir di cerita baruku yang berjudul BENCI JADI CINTA.
Terimakasih
total 1 replies
Yunia Afida
terimakasih Thor, semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
sekarang Nurut apa kata suami, jangan egois dan keras kepala
Yunia Afida
tiga serangkai bakal dapat hadiah
Alhamdulillah akhirnya Amira selamat, musuhnya mendapatkan karma
Jenong Nong
tamat ya ....mksih thor terus lah berkarya utk mnghibur kmi yg suka gabut ini ...😁😁❤❤🙏🙏
Pelangi Senja: sama-sama Kakak, terimakasih juga buat kakak yang sudah setia mendukung cerita ku hingga selesai.
jangan lupa mampir dicerita baru ya kak. yang berjudul. BENCI JADI CINTA.
total 1 replies
Yunia Afida
jangan lepaskan si Sintia Lina dan Roni harus ketangkap
Yunia Afida
semoga Amira cepat ketemu ta
Yunia Afida
Arkan kok g waspada apa g ada cctv-nya gitu
Yunia Afida
semoga mereka selamat ya
Jenong Nong
iyalah jgn keras kepala senja ...nurut sm suami ..😁😁❤❤🙏🙏
Yunia Afida
Alhamdulillah sah juga,semoga samawa
Yunia Afida
Alhamdulillah janinya selamat, semoga lancar sampai lahiran
Wega kwek kwek
Alhamdulillah sudah tamat , gak ada bonchap nya kak author ingin lihat anak Amira dan Desy ,
Pelangi Senja: nanti kak, ceritanya author sambung di judul lain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!