Kisah reinkarnasi dari seorang putri mafia yang meninggal akibat di bunuh musuh ayahnya membawanya ke jaman dinasti Hong dan menjadikannya pengantin wanita untuk seorang pangeran tampan.
Putri Liu Lie Han adalah pemilik asli tubuh yang di pakai Lisa di kehidupan barunya,kematian tragis yang menimpa putri Lie mengharuskan Lisa membalas dendam pada orang yang menindas pemilik tubuh dan akan di teruskan dengan senang hati oleh Lisa sang putri mafia.
Keahlian dan kecantikannya banyak menjadi sorotan di semua kalangan hingga menyebabkan pangeran Ji Jun Xiao gelisah di buatnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Pangeran Jun dan putri Lie sangat terkejut dengan keberadaan selir Yein di dalam kamar,apalagi pandangannya yang penuh amarah dan kebencian dapat dengan cepat di ketahui pada siapa bertuju.Ketika selir Yein akan maju untuk menyerang putri Lie secepatnya pangeran Jun angkat bicara untuk menghentikannya.
"Pengawal selir Yein keluar,pukul dia dengan rotan sebanyak 30 kali dan panggil kasim Rie kemari"teriak pangeran Jun dengan kesal karena momen manisnya sudah di ganggu.
Selir Yein yang mendengar hukumannya dan nama ayahnya di sebut seketika menjadi sangat ketakutan bahkan tubuhnya bergetar,ia baru sadar akan apa yang sudah ia lakukan.Seharusnya ia dapat mengontrol amarahnya karena pangeran memang tidak suka di ganggu saat istirahat.
Saat ini yang dapat ia lakukan hanya memohon ampun karena resiko yang akan ia dapatkan akan sangat merugikan baginya dan keluarganya apabila ia sampai di pulangkan ke orang tuanya.
"Mohon ampun yang mulia pangeran,saya mengaku salah"tangis selir Yein mengakui kesalahannya
"Sekarang baru tahu salah! mengapa sebelum melakukannya tidak memikirkan akibatnya lebih dulu"ucap pangeran Jun dingin
"Ampun yang mulia saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,mohon jangan panggil ayah saya"isak selir Yein berlutut.
"pengawal cepat bawa dia"kata pangeran Jun dingin dan datar,pengawal yang berada di dalam segera membawa selir Yein yang terus berteriak dan meronta meminta ampun.
Selir Rou,selir Ming dan selir Nan yang masih berada di dalam sangat kanget dengan hukuman yang di dapatkan selir Yein karena selama mereka menjadi selir di kediman pangeran belum pernah ada jatuh hukuman pada wanita,bahkan pelayan yang melakukan kesalahan hanya di hukum menghapal tata krama kediaman selama sebulan penuh tetapi kini sungguh mengerika.
Ketiga selir itu sampai meringis membayangkan jika mereka yang berada di posisi tersebut tanpa menyadari pandangan pangeran Jun yang sangat tajam pada mereka.
"Kalian juga ingin merasakannya!"seru pangeran Jun tajam dan dengan segera di jawab gelangan dari ketiganya yang langsung lari keluar karena suasana yang sangat menyeramkan di kamar tersebut.
Tinggallah pangeran Jun dan putri Lie berdua di kamar tersebut,putri Lie sendiri masih belum memahami situasi yang terjadi dengan cepat dan singkat tersebut hingga ia hanya diam memperhatikan.Pangeran Jun yang menyadari jika putri Lie sedang bingung hanya tersenyum tipis.
"Segeralah bersiap,aku akan menunggu di depan"kata pangeran Jun mengagetkan putri Lie
"Hah!, bersiap untuk apa?"tanya putri Lie bingung
"Bukankah kamu ingin melihat panen raya,sebentar lagi panennya akan di mulai jadi cepatlah bersiap"lanjut pangeran Jun dengan suara lembut sebelum pergi dari kamar tersebut.
Putri Lie segera teringat permintaannya tadi malam yang ingin melihat panen,ia pun segera bersiap untuk pergi tetapi ia ingin melihat keadaan selir Yein lebih dulu sebelum pergi karena sepertinya akan ada hal buruk menimpa dirinya.
Setelah keluar dari kamar putri Lie, pangeran Jun menuju kamarnya untuk bersiap dan kemudian menghampiri selir Yein yang sedang kesakitan akibat pukulan yang ia terima pada bokongnya yang mengakibatkan ia tidak bisa duduk dan hanya berbaring.
Setibanya di kamar tempat selir Yein berbaring pangeran Jun sudah melihat keberadaan kasim Rie berada di sisi putrinya yang terbaring sambil menangis.Melihat kedatangan pangeran Jun seketika kasim Rie mendekat dan memohon ampu untuk putrinya.
"Yang mulia pangeran,mohon ampuni putri saya,ia tidak sengaja melakukan hal tersebut mohon ampuni dia yang mulia pangeran"ucap kasim Rie berlutut di hadapan pangeran Jun
"Putrimu sudah sangat keterlaluan kasim Rie,aku tidak dapat mentoleransinya lagi"kata pangeran Jun datar
"Tapi yang mulia pangeran,ia hanya wanita muda yang masih harus banyak belajar tolong ampuni dia"lanjut kasim Rie
"Keputusanku sudah bulat,aku kembalikan…"
"Permaisuri Jun telah tiba"teriak seorang kasim di luar ruangan menghentikan ucapan pangeran Jun.
Putri Lie masuk dengan sangat anggun bahkan pakaian sederhana yang tanpa banyak riasan tidak mampu menutupi kecantikannya yang terpancar alami tanpa penutup wajahnya.
Pangeran Jun sangat terpesona sekaligus kesal karena banyak yang dapat melihat kecantikan istrinya itu.Putri Lie mendekat pada pangeran Jun dan melihat keadaan selir Yein yang cukup memprihatinkan sedang di obati oleh pelayannya.
"Permaisuri Jun tolong ampuni putriku selir Yein,ia masih sangat muda hingga tidak mampu mengontrol emosinya sendiri"kata kasim Rie belutut di hadapan putri Lie
"Apa maksudmu?"tanya putri Lie yang kaget dengan perlakuan kasim Rie
"Permaisuri Jun tolong bebaskan putriku dari hukumannya dia putri kesayanganku selamatkan dia permaisuri Jun"kasim Rie semakin bersujud pada putri Lie hingga akhirnya pangeran Jun menarik putri Lie kebelakang tubuhnya.
Pangeran Jun tahu betul bagaimana tabiat kasim Rie jika menginginkan sesuatu,ia akan melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya seperti halnya ketika ia meminta raja menikahkan putrinya panda pangeran dan ingin menjadi permaisuri.
Kasim Rie bahkan rela bersujud di depan paviliun raja semalaman demi mewujudkan keinginan putrinya yang selalu ia manjakan.Pangeran Jun jadi merasa jengah akan keadaan tersebut yang kembali mengingatkan ia akan paksaan raja menikahkan ia dengan selir Yein atas permohonan kasim Rie.
"Cukup kasim Rie,kali ini aku tidak akan berbelas kasih denganmu karena putrimu yang sangat tidak tahu sopan santun ini harus segera di beri pelajaran agar ia berpikir lebih dulu sebelum bertindak"ucap pangeran Jun dingin dan tajam hingga ruangan terasa mencekam karenanya
"Mohon ijinkan saya yang menghukumnya yang mulia pangeran,saya akan mengajarkan hal baik pada putri saya ini"kata kasim Rie tanpa menyerah agar putrinya selamat dari hukuman pangeran Jun.
"Baik,usulmu sangat bagus karena kau sendiri yang meminta maka aku akan mengembalikan putrimu dan akan aku kirim suratnya segera"kata pangeran Jun datar
"Maksud yang mulia pangeran apa!"tanya kasim Rie
"Apa kuŕang jelas ucapanku kasim Rie, kau bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti kalimatku bukan"sarkas pangeran Jun.
"Maaf yang mulia pangeran jangan lakulan itu pada putriku,bukankah ini lingkungan kerajaan!"ucap kasim Rie
"Memaangnya kenapa? apa kau akan meminta keadilan ayahanda raja untuk putrimu!, lakukanlah jika kau bisa"tantang pangeran Jun.
Mendengar ucapan tersebut,kasim Rie segera pergi meninggalkan ruangan dan pergi menemui raja untuk membebaskan putrinya.Pangeran Jun hanya tersenyum remeh dan sinis karena ia yakin jika drama akan di mainkan lagi oleh kasim Rie.
Pangeran Jun mengalihkan tatapannya pada selir Yein yang diam-diam tersenyum dan pangeran mengetahuinya.Selir Yein yakin jika ayahnya akan dapat membujuk raja agar membebaskannya dari hukuman pangeran seperti yang pernah ia lakukan dahulu ketika pertama kali berjumpa dengan pangeran,ia dengan beraninya menggoda dan merayu pangeran yang menyebabkan ia mendapat amarah dan kebencian tersebut,namun ayahnya berhasil meyakinkan raja hingga ia terbebas dari amarah pangeran Jun.
"Nampaknya kau sangat senang apa kau sangat yakin jika ayahmu akan berhasil membebaskanmu!"kata pangeran sinis
"Ya,ayah adalah orang kepercayaan raja dan ayah pasti mampu meyakinkan raja agar aku bebas"yakin selir Yein
"Baiklah kita lihat saja nanti"lanjut pangeran Jun kemudian berlalu keluar bersama putri Lie.
Sebelum pergi jauh dari ruangan tersebut pangeran Jun berpesan pada pengawal agar tidak mengijinkan siapapun masuk melihat selir Yein atau membawanya keluar tanpa seijin darinya.
Setelah mengatakan hal tersebut pangeran Jun membawa putri Lie keluar istana untuk melihat panen yang di lakukan rakyat dan dengan sangat antusianya putri Lie mengikuti pangeran Jun.Namun kali ini mereka tidak menunggang kuda melaikan naik kereta kuda bersama agar putri Lie tidak berontak dan meminta naik kuda lagi.