NovelToon NovelToon
Pesona Mama Mertua Muda

Pesona Mama Mertua Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

Enggak dapet anaknya, Ayahnya pun jadi.

Begitu pula Isvara Kinandari Heksatama, gadis cantik patah hati karena pujaan hatinya menikah dengan wanita lain. Isvara atau yang kerap disapa Isva melakukan hal yang diluar nalar yaitu menikahi Ayah dari pria yang cintai yaitu Javas Daviandra Bimantara.

Keputusan terburu-buru yang diambil Isva tentu saja, membuat semua orang terkejut. Tidak terkecuali sang adik yaitu Ineisha Nafthania Heksatama, bagaimana tidak. Pria yang dinikai oleh Kakaknya adalah Ayah mertuanya sendiri, Ayah dari Archio Davion Bimantara.

Pria yang Isvara cintai memang menikah dengan adiknya sendiri, tentu hal itu membuatnya sangat sakit hati karena yang dekat dengan Archio adalah dirinya. Namun, Archio secara tiba-tiba malah menikahi Ineisha bukannya Isvara.

Demi menghancurkan pernikahan Ineisha dan Archio, Isvara harus tinggal bersama mereka. Salah satu caranya yaitu menikah dengan salah satu keluarga Archio, sedangkan yang bisa ia nikahi hanyalah Javas seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 | Peringatan Pertama

"Biar aku aja yang bukakan pintu," ujar Isvara yang langsung berjalan untuk membuka pintu, ternyata benar yang mengetuk adalah Tiana.

"Silakan masuk, Ma." Tiana masuk ke dalam kamar putranya, dalam sehari ia sudah dua kali masuk kamar ini. Tiana mengajak Isvara dan Javas berbicara penting, mereka duduk di sofa yang ada di kamar Javas.

"Isvara, Mama minta maaf sama kamu. Karena kamu mengikuti rencana Mama, kamu harus merasakan dibuang oleh keluarga kamu. Mama sama sekali nggak menduga akan jadi seperti ini, tetapi Mama berjanji akan berusaha membuat kamu dan keluargamu berbaikan dan saling menyayangi," ujar Tiana sedikit menyesal.

"Semua sudah terjadi, Ma. Aku bisa apa selain menerimanya, seperti yang aku bilang ke Om Javas. Bahwa inilah resiko yang harus aku tanggung. Jadi Mama ataupun Om Javas tidak perlu merasa bersalah, ini memang bukan salah kalian." Isvara mencoba berbesar hati, menyalahkan semua orang pun percuma tidak akan bisa mengubah apapun.

"Tapi kamu tenang saja, Isvara. Jika mereka benar-benar tidak menganggap kamu keluarga, kamu masih punya saya dan Javas. Mulai sekarang kamu adalah keluarga kamu, saya sudah anggap kamu seperti cucu saya sendiri, jadi kamu jangan sungkan terhadap kami," ujar Tiana tulus.

"Terima kasih, Ma. Sudah mau menganggap saya keluarga Mama, tetapi itu tidak perlu. Saya tidak ingin malah jadi merepotkan Mama dan Om Javas, jadi biarkan saya hidup dengan diri saya sendiri saja." Isvara menolaknya dengan halus, ia merasa tidak perlu dikasihani oleh siapapun.

"Terserah kamu saja, Isvara. Jika kamu maunya seperti itu, saya tidak akan memaksa. Yang penting kita tetap menjalankan rencana yang sudah saya susun, saya tidak ingin rencananya sampai gagal."

"Siap, Ma. Aku akan berusaha menjalankannya dengan baik, Mama nggak perlu khawatir."

"Mama keluar dulu kalo gitu, kamu dan Javas segera ke ruang makan. Kita harus makan siang, walau ini sudah sangat terlambat untuk makan siang karena tadi tiba-tiba ada kejadian yang tidak mengenakan."

"Iya, Ma.

Setelah memastikan, Tiana keluar dari kamarnya. Isvara menekuk wajahnya, ia sebenarnya sedang sangat malas untuk keluar kamar. Namun, ia harus keluar untuk makan siang. Padahal rasanya Isvara sedang tidak ingin makan apapun untuk sekarang, sekalipun perutnya lapar.

"Kenapa?" tanya Javas sedikit iba.

"Aku males keluar kamar, apalagi ke ruang makan. Di sana pasti ada Ineisha, aku lagi nggak mau ketemu sama dia dulu," jawab Isvara dengan jujur.

"Yaudah, kalo gitu kamu di kamar aja. Biar saya yang bilang ke Mama, Mama pasti ngerti." Mata Isvara langsung berbinar ketika mendengar ucapan sang suami, ia senang sekali karena tidak perlu keluar dari kamar.

"Nanti biar saya bawakan makan siangnya, kamu bisa memakannya di makan," lanjutnya. Javas terlalu cuek-cuek, tetapi jika sama Isvara jadi perhatian.

"Terima kasih, sebelumnya Om."

"Saya ke bawa dulu," pamitnya yang dibalas anggukan oleh Isvara. Javas sudah keluar dari kamar, gadis cantik itu langsung merebahkan diri di kasur. Ia ingin tidur lagi saja, siapa tahu setelah bangun perasaannya jadi lebih baik.

***

Di ruang makan, sudah ada semua orang terkecuali Javas dan Isvara. Hingga Javas muncul seorang diri.

"Istri kamu di mana, Nak?" tanya Tiana, tentu saja Isvara yang wanita paruh baya itu maksud, karena Kalila sudah ada di ruang makan sejak tadi untuk melayani semua orang.

"Di kamar, Ma. Istriku masih kecapekan, jadi aku menyuruhnya istirahat saja," jawab Javas lalu duduk di kursi kosong yang sudah disediakan.

"Apa dia tidak mau makan siang dulu, baru istirahat?" tanya Tiana lembut.

"Untuk makan siang, nanti biar aku saja yang bawakan ke kamar. Setelah apa yang terjadi tadi, pasti nggak mudah baginya. Mama tolong mengerti." Javas membela Isvara di depan semua orang.

"Paling juga Kak Isvara cuma alesan doang, biar nggak harus melayani suaminya," celetuk Ineisha sengaja.

"Jaga bicara kamu Ineisha, inget Isvara itu selain Kakak kandung kamu. Di rumah ini Isvara juga sebagai Mama mertua kamu, jadi kamu harus lebih menghormatinya. Kalau tidak, kamu akan mendapatkan apa yang harus kamu dapatkan," tegur Tiana yang langsung membuat Ineisha yang tadinya bersikap angkuh, langsung menjadi pendiam.

"Chio kamu juga sebagai seorang suami, harus bisa didik istri kamu harus menghormati orang yang lebih tua. Jangan biarkan dia bersikap seenaknya, karena menantu keluarga Bimantara tidak ada yang seperti itu," lanjutnya.

"Baik, Oma," balas Chio dengan menyembunyikan rasa kesal, bagaimana tidak dirinya juga belum genap sehari menjadi suami Ineisha. Sudah kena omelan sang Oma, padahal Chio selama ini selalu berusaha agar tidak terkenal omelan Omanya. Namun, sekarang dirinya kena omelan karena orang lain yaitu Ineisha.

"Minta maaf sama Oma sekarang juga," titahnya dengan berbisik. Dengan terpaksa Ineisha mengangguk lalu berkata. "Maafin, aku Oma. Aku tau aku emang salah. Enggak seharusnya aku bersikap kayak tadi.

"Bagus kalo kamu udah tau, jika apa yang kamu lakuin tadi itu salah. Oma minta kamu jangan mengulanginya, di sini kedudukan Isvara lebih tinggi dari kamu. Jadi belajarlah dalam bersikap padanya," ujar Tiana.

"Udah, enggak papa kok, Ma. Aku sama nggak masalah sama apa yang Ineisha katakan tadi," ucap Isvara yang tiba-tiba muncul dan langsung duduk di kursi telat di sebelah suaminya.

Gadis cantik tadi saat hendak tidur malah teringat sesuatu, jadi ia memutuskan turun saja ke ruang makan untuk makan siang bersama. Ia ingat Ineisha pun akan ikut makan siang juga, dirinya harus menjalankan rencananya lagi.

Selain menginginkan pernikahan Ineisha dan Chio hancur, ia juga akan membuat Ineisha tidak betah tinggal di rumah ini karena ada dirinya.

Dan Isvara tidak habis pikir dengan adiknya sendiri, saat tadi tidak ada dirinya di meja makan. Ineisha dengan teganya berbicara seperti itu dengan sengaja, agar membuat semua orang memandangnya sebagai istri dan perempuan yang buruk.

Isvara sejak tadi menguping, ia tidak langsung ke meja makan. Malah bersembunyi, agar bisa mengetahui apa saja yang mereka bicarakan jika tidak ada dirinya. Entah kenapa Isvara merasa bahagia karena melihat dengan matanya, Ineisha mendapatkan peringatan pertama dari Tiana. Ia semakin yakin, tidak akan mudah bagi Ineisha ketika menjadi menantu keluarga Bimantara.

"Kamu memang nggak masalah, tetapi Mama yang nggak suka dengarnya. Mungkin saat di rumah kalian Ineisha bisa berbicara seenaknya, tetapi di sini beda."

Javas menghela napas, jika semua orang berdebat entah kapan mereka akan makan siang padahal dirinya sudah sangat lapar.

"Mas Javas kenapa?" tanya Isvara perhatian. Mendengar pertanyaan Isvara, semua orang langsung menatap Javas

"Laper, sayang," balas Javas dengan nada manja.

"Aku kira kenapa, mau aku ambilkan apa Mas?" Mendengar tawaran Isvara, tentu Javas tidak akan menyia-nyiakannya. Pria itu langsung menunjuk lauk-lauk yang ia mau, Isvara tentu langsung mengambilkannya kemudian ditaruh di piring milik Javas.

"Udah, atau mau nambah yang lain lagi?" tanya Isvara lagi. Isvara melakukan itu karena meniru apa yang biasa orang tuanya lakukan, menurutnya hal seperti ini memang harus ia tiru agar bisa menjadi istri yang baik. Walau sekarang ia hanya sebagai istri pura-pura saja, sebenarnya tidak wajib tetapi tidak dilakukan juga akan salah.

1
olivia
lanjut thor
sella surya amanda
lanjut
bundha novita
Luar biasa
sella surya amanda
lanjut
olivia
cepat thor buat mereka temuin isvara kasian bangat
Donacute: iya sabar ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Donacute: ditunggu ya kak nanti double updatenya
total 1 replies
olivia
lanjut thor
Donacute: ditunggu ya kak double updatenya
total 1 replies
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
Donacute: ditunggu ya kak nanti double updatenya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Donacute: besok lagi ya Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Ika Kirana
bentar deh Thor, kek ny ada yg di lewatin, alur ny udh ke beberapa bulan kemudian, trus konflik teror 10M ny mana? batas waktu ny kan cuma 10 hari kalo GK salah, lah in sdh beberapa bulan
Donacute: enggak kelewat kok kak nanti ada flash backnya di tunggu yaa
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Donacute: besok lagi ya Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Donacute: nanti malam up lagi ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!