Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.
Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.
Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.
Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GUDANG SENJATA
"Saya permisi," pamit Mina sopan.
Mina keluar dari ruang kerja Ratu Amora, berjalan dengan cepat menuju tempat Marco berada.
Sementara Ratu Amora, selagi menunggu Marco datang, Ratu Amora sedang duduk di meja kerja nya, tangan nya sedang menggores kan tinta di atas kertas kosong, dengan tulisan-tulisan yang hanya Ratu Amora sendiri yang memahami nya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!"
Perintah Ratu Amora tanpa mengalihkan pandangan nya.
Ceklekk
Pintu ruang kerja Ratu Amora terbuka, Mina datang bersama Marco.
"Salam Yang Mulia Ratu," ucap Marco membungkuk kan badannya sopan.
"Hem"
Jawab Ratu Amora singkat, menegakan tubuhnya.
Ketika Marco tiba, Ratu Amora telah selesai menulis dua surat, satu untuk Raja Arthur, dan satu untuk utusan Tuan Victor yang bernama Ranting Timur.
"Marco, ini adalah misi paling penting. Kirimkan utusan paling cepat dan paling jujur yang kau miliki! Utusan ini harus menyusul rombongan Raja Arthur dalam waktu dua hari! Dia harus memberikan surat ini pada Raja Arthur secara pribadi," perintah Ratu Amora, penuh penekanan.
Marco menerima gulungan surat berstempel Ratu.
"Apa isinya, Yang Mulia?" tanya Marco penasaran.
Ratu Amora menyenderkan kepalanya di sandaran kursi kerja nya, bibir nya menyungging kan senyum sinis dan juga dingin.
"Saya mengatakan pada Raja Arthur bahwa Saya telah membereskan kekacauan di Istana yang di tinggalkannya, menyingkirkan tiga pengkhianat utama, dan memberi tahu bahwa Saya mengambil alih kekuasaan karena kekosongan kepemimpinan yang menyebabkan rakyat menderita, Saya menggunakan kata-kata yang rasional dan penuh fakta, bukan emosi," jawab Ratu Amora, menjelaskan.
"Ini akan memotong bisikan Tuan Victor dari awal," lanjut Ratu Amora tersenyum miring.
Lalu Ratu Amora menyodorkan surat kedua kepada Marco.
"Yang ini, setelah utusan itu menyerahkan surat kepada Raja Arthur, Dia harus mencari Ranting Timur di rombongan itu, yang menurutku adalah ajudan bernama Tuan Elar. Berikan surat ini padanya secara diam-diam. Katakan surat ini dari teman di Ibukota," ucap Ratu Amora.
"Apa isi surat ini, Yang Mulia?" tanya Marco bingung.
"Itu adalah pesan yang sangat sederhana. Hanya berisi satu baris," jawab Ratu Amora tersenyum dingin.
"Kami tahu kau, yaitu Tuan Valerius, Tuan Denton, dan Tuan Silas sudah di penjara. Laporanmu berikutnya akan menyusul mereka."
"Itu adalah ancaman, Yang Mulia?" tanya Marco, kaget.
"Tentu saja, itu bukan ancaman untuk Raja Arthur, tapi untuk mata-mata mereka, itu adalah cara untuk memotong lidah Ranting Timur bahkan sebelum dia sempat menyebarkan bisikannya, saat dia menerima pesan itu, dia akan tahu kita tahu, Dia akan diam, ketakutan," jawab Ratu Amora, tersenyum miring.
"Brilian, Yang Mulia," gumam Marco, berdecak kagum.
"Laksanakan tugas mu Marco!" perintah Ratu Amora, mengibaskan tangannya.
"Baik Yang Mulia, Saya permisi," jawab Marco sopan.
Marco bergegas pergi untuk mengatur utusan tercepat, sesuai perintah sang Ratu.
Setelah Marco keluar, Ratu Amora kembali menatap Mina.
"Kerja bagus Mina, sekarang kau kembali dan istirahatlah, Saya harus bertemu Ryker, Saya harus mengamankan dinding Saya sebelum Sang Penebang kembali!" ucap Ratu Amora tegas.
"Baik Yang Mulia, Saya permisi," jawab Mina, undur diri.
"Hem"
Ratu Amora telah mengamankan internal, rakyat, dan memblokir musuh-musuhnya yang tersisa, sekarang Ratu Amora akan fokus pada pertahanan
Walaupun begitu, Ratu Amora tidak pernah percaya pada laporan di atas kertas, terutama setelah membongkar kebohongan Tuan Silas.
Seorang agen rahasia harus selalu memverifikasi sendiri data yang paling krusial, sebelum Ryken memulai serangan balasan, Ratu Amora harus tahu persis apa yang dimiliki Kerajaan Lemos, dan yang lebih penting, apa yang hilang.
Ratu Amora memerintahkan Ryken untuk menemuinya di Gudang Senjata Utama Kerajaan, di bawah tanah benteng.
Ryken yang kini dipenuhi semangat baru, tiba dengan cepat, membawa serta Kepala Logistik yang baru, seorang sersan jujur yang Ryken promosikan.
Saat memasuki gudang yang luas dan lembap, udara dipenuhi aroma karat dan minyak tua, Ratu Amora tidak terkesan, sama sekali.
"Kapten Ryker, Kepala Logistik," sapa Ratu Amora dingin.
"Salam Yang Mulia Ratu Amora Lemos!"
Ucap Ryken dan kepala logistik membungkuk kan badan mereka, hormat.
"Hem"
Jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.
"Saya ingin inventarisasi total, setiap busur, setiap anak panah, setiap pedang, dan setiap baju zirah, Saya akan memimpin penghitungan ini sendiri!" ucap Ratu Amora tegas, langsung berbicara pada inti nya.
"Yang Mulia, tidak perlu repot-repot! Kami bisa menyiapkan laporannya dalam semalam!" jawab Ryken, terkejut dengan ucapan Ratu Amora.
"Laporan di atas kertas bisa berbohong," ucap Ratu Amora, matanya menyapu deretan rak yang berdebu.
"Saya ingin melihat dengan mata kepala Saya sendiri, dan Saya ingin kau melihatnya juga Ryken, kita harus tahu apa yang kita hadapi," ucap Ratu Amora datar
"Baik Yang Mulia," jawab Ryken patuh.
"Hem, kita mulai," ucap Ratu Amora dingin.
Selama empat jam berikutnya, Ratu Amora, dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, memimpin proses audit, Ratu Amora tidak hanya menghitung, tetapi juga memeriksa kualitas, tidak lupa Ratu Amora juga mencium bau bubuk mesiu, merasakan ketajaman bilah pedang, dan menganalisis desain busur.
"Busur ini," ucap Ratu Amora, memegang sebuah busur panjang.
"Ini adalah model lama, jangkauannya buruk, dan kayunya terlalu lembek, kita harus memproduksi massal desain busur komposit yang lebih baik!" lanjut Ratu Amora tegas.
Kepala Logistik, yang selama ini terbiasa dengan formalitas, ternganga melihat Ratu yang mengenakan jubah sutra kini dengan cekatan memeriksa setiap senjata.
"Ryken!" panggil Ratu Amora sambil menunjuk ke sebuah sudut yang ditutup terpal.
"Apa itu?" tanya Ratu Amora, dingin.
Ryken mengerutkan dahinya, mengikuti arah pandang Ratu Amora
"Itu adalah inventaris lama, Yang Mulia, benda-benda kuno yang tidak terpakai, sudah diabaikan sejak masa Raja Tua," jawab Ryken menjelaskan.
Ratu Amora berjalan ke sana, mengibaskan terpal tebal itu, di bawahnya, terdapat beberapa gulungan perkamen tua dan kotak kayu yang berat.
Salah satu kotak, yang disegel dengan kunci berkarat, menarik perhatian Ratu Amora.
"Buka ini," perintah Ratu Amora.
"Baik Yang Mulia," jawab Ryken, sopan.
Ryken mencoba membuka paksa kotak kayu itu, tetapi kuncinya macet, melihat Ryken tampak kesusahan, Ratu Amora mengambil sebuah pick sederhana dari lengan gaunnya, alat yang pasti Ratu Amora bawa sejak di dunia pertama nya, sebagai Jesica Marry.
Setelah Ratu Amora turun tangan sendiri untuk membuka kotak kayu itu, dalam tiga detik, kunci itu terbuka dengan bunyi klik yang halus.
Klik
Di dalam kotak itu, terhampar desain dan instruksi rahasia yang sudah sangat tua, ditulis dalam bahasa sandi yang hanya bisa dimengerti oleh segelintir insinyur, desain itu adalah desain senjata yang sangat primitif, tetapi revolusioner, yaitu Prototipe Bom Asap dan Proyektil Logam yang Digerakkan Tekanan, yakni Cikal Bakal Senjata Api.
entah kenapa kali ini suka banget sama novel mengenai kerajaan kerajaan,,, biasanya langsung skip,,,, laaahhh novel ini sampai ditungguin dikepoin kapan updtae😍😍😍