Cintanya, harga dirinya, dan ketulusannya, telah ia berikan pada pria itu, dan bahkan sampai rela tidak menginginkan, James Sebastian, tunangan yang di jodohkan Ibunya kepadanya.
Tapi, apa yang ia dapat? Eleanor Benjamin, di tinggalkan pria itu, Richard Marvin, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, demi wanita lain!
Hingga sebuah mobil menabraknya, dan ia meregang nyawa, Richard tidak memperdulikannya!
Eleanor berharap, seandainya ada kesempatan kedua untuknya! ia akan mendengarkan Ibunya. Dan membalikkan keadaan! membalas apa yang ia rasakan pada Ricard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32.
Mendengar tawa Eleanor mengejeknya, Melanie pun tidak tahan untuk menyerang Eleanor, agar Eleanor dan pria yang ia tahu pacar bayaran Eleanor di usir dari pesta tersebut.
"Tuan, kalau anda melihat siapa suami saya, mungkin anda akan mengenalinya, dia pengusaha sukses yang baru satu tahun ini di kenal banyak orang, jadi wajar anda belum mengenal suami saya!" kata Melanie untuk meyakinkan pria itu, akan status Ricard.
Pria itu menggelengkan kepalanya, "Bagaimana pun anda menjelaskannya, saya tidak kenal dengan suami anda, sebaiknya anda jangan mengacau di pesta ini, kalau anda tidak ingin saya usir dari sini!"
Raut wajah Melanie seketika kembali panik mendengar apa yang di katakan pria itu, dan suara tawa Eleanor kembali terdengar menertawakannya.
"Tuan, seharusnya yang anda usir adalah mereka berdua! mereka bukan rekan bisnis anda, dan mereka bukanlah pasangan asli!!" Melanie menunjuk Eleanor dengan wajah yang penuh semangat.
"Iya Tuan, mereka penipu yang menerobos masuk ke pesta ini!!" teman Melanie ikut membantu Melanie, untuk meyakinkan pria itu agar mengusir Eleanor bersama pasangannya.
"Apa kata anda? apakah anda tidak tahu Nona, siapa sebenarnya pria yang di samping Nyonya ini?!!" pria itu menaikkan nada suaranya membentak Melanie.
"Tuan, anda jangan tertipu dengan mereka, saya sudah katakan wanita itu mantan pacar suami saya, ia sengaja membawa pacar bayarannya ini datang menyusup ke pesta ini, untuk membuat suami saya cemburu, dan menceraikan saya!!"
Dengan nada kencang Melanie menjelaskan kepada pria itu, agar tidak terkecoh dengan kehadiran Eleanor bersama James, yang memalsukan indentitas pacar bayaran Eleanor.
"Anda ternyata yang sebenarnya penyusup, Nona! semua kalangan pebisnis mengenal siapa Tuan ini! coba panggil suami anda, tanyakan padanya siapa Tuan ini, kalau memang suami anda seorang pengusaha sukses!!"
Pria itu semakin tidak sabaran dengan penjelasan Melanie, yang menurutnya sudah sangat keterlaluan.
"Baik! anda harus meminta maaf pada saya, kalau ternyata mereka adalah seorang penipu!!" kata Melanie merasa kesal, karena apa yang ia katakan tidak di percayai pria itu.
"Baik! tapi, kalau anda ternyata sebenarnya penyusup! anda harus berlutut meminta maaf pada Tuan Sebastian dan istrinya, karena telah begitu berani memfitnah beliau!!"
Pria itu membalikkan keadaan, apa yang diinginkan Melanie kembali pada Melanie, jika Melanie yang bersalah telah sembarang menuduh James pria bayaran Eleanor.
"Baik! saya bersedia!!" jawab Melanie dengan penuh percaya diri.
Ia pun kemudian menghubungi Ricard, untuk menunjukkan kepada pria itu, kalau Ricard seorang pebisnis yang sedang naik daun.
"Ricard, aku berada di sini, seseorang menindas ku, kamu harus datang dan lihat, mereka semua menindas ku!" dengan suara memelas, dan lembut Melanie berbicara pada Ricard dalam ponselnya.
Eleanor terkekeh lucu melihat raut wajah Melanie, yang berubah 180 derajat begitu bicara pada Ricard.
Untung saja ia mendapat kehidupan kedua, untuk mengubah jalan hidupnya yang salah di masa lalu.
Melanie yang memiliki tipu muslihat, dan pria yang ia pikir sangat mencintai, serta sangat memahami perasaannya, ternyata pria brengsek yang tidak pantas ia cintai.
Aura Melanie dapat mendominasi Ricard, hanya dengan perkataan lembut dan memelas Melanie.
Ricard tanpa berpikir dua kali langsung menanggapi, dan percaya pada setiap apa yang di katakan Melanie padanya.
Benar saja! tidak butuh dalam waktu dua menit, Ricard pun datang. Dan Melanie langsung memasang wajah teraniaya, menghambur menyambut Ricard.
"Tuan, lihat! ini suami saya!" kata Melanie seraya merangkul lengan Ricard dengan mesra.
Pria itu, yang masih memasang wajah tidak senangnya pada Melanie, memandang Ricard dengan teliti. Ia sama sekali tidak mengenal siapa Ricard.
"Saya tidak mengenal suami anda!" jawab pria itu menggelengkan kepalanya.
"A.. apa?? tidak! tidak mungkin!" Melanie tiba-tiba terhuyung satu langkah ke belakang.
Sementara Ricard tersentak di tempatnya, baru menyadari kalau Eleanor ada di antara mereka.
Dengan cepat Ricard pun menyingkirkan tangan Melanie yang merangkul lengannya.
"Eleanor!" panggilnya dengan wajah yang terlihat begitu senang.
Dengan cepat Asisten James, entah dari mana datangnya, tiba-tiba telah berada di depan Ricard menghalangi Ricard untuk mendekati Eleanor dan James.
"Sepertinya anda harus meminta maaf kepada Tuan Sebastian dan istrinya, Nona! anda telah menuduh dan memfitnah Tuan Sebastian!!" kata pria itu.
Sementara Melanie masih membeku di tempatnya. Ia merasa malu karena terlalu percaya diri, dengan status Ricard sebagai pengusaha yang baru sukses di dunia bisnis.
Bersambung.......