BENIH TARUHAN

Melihat sendok yang sudah dekat di depan matanya Nico pun membuka mulutnya dan mulai merasakan kenikmatan masakan air tangan dari Leka.

"Kita duduk di sofa sana." ucap Nico

Leka melebarkan matanya mendengar perintah Nico.Namun, sedetik kemudian Leka langsung mengikuti langkah Nico yang pindah duduk di sofa dengan menenteng laptopnya.

Mereka pun makan siang dengan bekal makanan yang dibawa Leka dan untung saja Leka membawa bekal yang lumayan banyak karena niat hati ingin makan bersama dengan Rianti sahabat nya di kantin pabrik.

...****************...

"Papa,kenapa kartu kredit aku papa blokir?" tanya seorang gadis yaitu Karina saudara tiri Leka.

"Papa terpaksa harus tegas sama kamu Karin,kamu kuliah nggak lulus-lulus hanya bisanya menghamburkan uang saja !!" ucap Hardi pada anak tirinya.

"Mas kamu kok tega sih blokir kartu kredit Karina,lagian kamu kan banyak duit dan juga nggak bakalan habis juga harta kamu kalau cuma buat beli apa yang kita mau ," ucap Susi membela sang putri.

"Susi,kamu nggak tahu apa-apa.Kita akan menjadi bangkrut kalau kalian masih hidup dengan pemborosan.Kalian tahu, harta yang kita nikmati masih ada harta Leka dan kalian tahu.. perusahaan yang aku kelola selama ini yang kalian banggakan,itu adalah hak milik Leka bukan aku !!" ucap Hardi dengan wajah penuh amanah.

Karena selama beberapa tahun ini memang Hardi merasakan kehampaan dalam hidupnya.Sejak kepergian Leka hidupnya hanya untuk kerja-kerja dan kerja.

Kala lelahnya dia mengingat sang putri yang selalu menyambut kedatangannya dengan penuh senyum dan selalu saja membuat dirinya merasa lelahnya seketika hilang.

"Papah pasti capek,Leka pijitin yaa..?"

"Papa,Leka buatin kopi buat papa.. kerjanya jangan terlalu malam,ingat kesehatan papa."

"Papa,lihat aku dapat 100 akhirnya aku dapat nilai bagus,padahal matematika itu sangat aku benci."

"Papa,sayang Leka nggak ,kalau seandainya Leka punya salah sama papa apa papa masih sayang Leka?

Kata kata yang terus terngiang dalam benak seorang Hardi Nugraha..

"Maafin papa nak,papa sudah ingkar janji sama kamu..padahal kamu nggak pernah buat salah sama papa,kamu anak baik,cuma karena satu kesalahan papa tega buang kamu ..maafin papa nak,papa rindu Leka.."gumam Hardi dengan memandang foto dia dengan Leka yang terlihat senyum Leka begitu lepas dan terlihat bahagia.

"Bagaimana kabar kamu,apa kamu baik-baik saja..pasti kamu benci papa sekarang." gumam Hardi dengan air mata yang sudah jatuh membasahi pipinya.

Rasa rindu pada mendiang istri pertamanya dan juga anak kandung nya membuat hati Hardi sakit.Rasa bersalah pada Leka selalu membayangi hidupnya.

Apa yang Hardi lakukan pada Karina memang pantas ,karena semenjak Leka tak ada tingkah laku Karuna berubah menjadi seorang yang sangat tak bisa di kendalikan oleh Hardi.

Tanpa sepengetahuan Karina dan Susi seminggu yang lalu Hardi memasang CCTV tersembunyi di rumahnya.

Hardi geram melihat tingkah laku Karina yang semena-mena pada ART di rumahnya.Padahal sebelumnya dia dan anaknya tak pernah berbuat kasar pada ART mereka.Saata Hardi memanggil ART lama yang bekerja disana selain mbok Tun,mereka menceritakan semuanya yang dia tahu dari selama ini Leka di perlakuan tak baik oleh Susi dan Karina.

Mereka pun menceritakan jika Leka tak pernah di berikan makanan yang sama dengan Susi dan Karina jika tak ada Hardi malah uang jajan pun tak pernah tak pernah di terima oleh Leka.Biasanya mbok Tun lah yang memberikan uang untuk ongkos dan jajan Leka.

Semua informasi yang masuk itu membuat Hardi syok,marah dan kecewa.

Awal mula Hardi menikahi Susi karena memang Susi terlihat sayang dan perhatian pada Leka begitu pula Leka pada Susi yang terlihat sangat sayang pada Susi.

Kenapa baru sekarang Hardi tahu keburukan Susi dan Karina.Karena Hardi sudah terlalu di percaya oleh Susi dan dengan segala topeng nya Susi sudah meyakinkan Hardi dengan sedemikian rupa.

...****************...

"Mah, ini gimana dong..masa aku nggak dapet uang dari papa .Minggu depan teman-teman aku ngajakin ke Bromo masa aku nggak ikut.Malu mah,.masa ke Bromo saja nggak mampu..!!"

"Diamlah Karin,mama juga bingung sama papa kamu itu.Nyatanya uang belanja mama juga di kurangi.Apa sebenarnya yang terjadi mama belum tahu alasannya."

"Apa benar kalau perusahaan papa itu ternyata milik Leka bukan milik papa,kalau perusahaan itu milik Leka otomatis nantinya papa nggak akan ninggalin warisan apapun sama aku dong mah.."

"Tenanglah Rin,mama juga nggak akan tinggal diam.Mama akan cari tahu kebenaran soal perusahaan Nugraha.Mama juga nggak akan pernah membiarkan anak itu memiliki kekayaan yang harusnya kita miliki."

"Tahu lah mah,aku pusing !!".

Anak dan ibu itu saat ini sangat bingung dan juga geram dengan ucapan Hardi tadi.Bisa -bisanya mereka baru tahu kalau perusahaan Nugraha itu akan jatuh ke tangan Leka.

Leka anak si pembawa si*l yang susah payah mereka singkirkan tapi, masih saja nyusahin mereka untuk mendapatkan harta Hardi dengan mudah.Apalagi sekarang Hardi yang ogah memberikan uang nya dengan mudah

Hardi menjatah anak tirinya dan istrinya untuk uang bulanan mereka.

...----------------...

"Pak Hardi manggil saya?" tanya seorang wanita pegawai keuangan.

"Iya Vio,silahkan duduk." ucap Hardi mempersilahkan karyawan bagian keuangan di perusahaan nya untuk duduk .

"Ada apa ya pak,apa ada masalah ?" tanya Vio

karena memang terus terang Vio bingung tumben sekali Hardi memanggil dia.

"Vio apa ,setiap bulan kamu masih mentransfer ke rekening ibu?" tanya Hardi.

'Ibu' disini adalah mendiang istrinya.Karena memang akan selalu begitu jika perbulan bagian keuangan akan mentransfer sejumlah uang keuntungan atau bagi hasil yang di kirimkan ke rekening istrinya.

"I_iya pak ,masih..ada apa yah pak,bukan kah itu memang keharusan perusahaan yang harus di lakukan untuk komisi ."ucap Vio

"Nggak ada yang salah Vio,saya cuma mau memastikan.Karena anak saya Leka sudah tidak bersama saya..saya takut kalau dia akan kesusahan di luaran sana.Untuk bukan ini tolong,kamu transfer ke rekening Leka seperti biasa yaa..itu hak nya.Walaupun dia tidak pernah mengabilnya saya nggak mau lagi mengabaikan kewajiban saya." ucap Hardi.

Hardi mengingat kembali saat Leka jujur kalau dirinya hamil dan karena jebakan seseorang dan sialnya Hardi tidak mau mendengar penjelasan putrinya malah mengusir nya tanpa mau melihat wajah putri satu-satunya.Dia membayangkan bagaimana nasib putrinya juga cucu nya di luar sana.

Bersambung