NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Sudah hampir setengah jam lamanya para pelayanan dan pengawal sibuk mencari keberadaan Ayang, yang menghilang.

"Bagaimana? Apa kalian sudah menemukannya," tanya Regan yang juga ikut panik mencari keberadaan Ayang.

"Belum, Bos."

"Shit!" Regan melayangkan tinjunya ke udara.

"Siapa.yang menjaga gerbang tadi?" tanya Regan lagi.

"Saya dan Rozi Bos."

Regan menghembuskan nafas kasar. "Kau yakin gadis itu tidak ada keluar gerbang tadi!"

"Sangat yakin Bos, di CCTV pun saya juga tidak ada melihat keberadaan gadis itu."

Regan tampak berpikir keras. Lalu bergegas masuk ke dalam mension menuju lantai dua. Cemas-cemas ia mengangkat tangan mengetuk pintu kamar Daniel.

Tok! Tok! Tok!

Tidak lama pintu di buka Daniel dari dalam.

"Apa kau sudah menemukan gadis itu?" tanya Daniel menatap tajam orang kepercayaannya.

"Maaf, Tuan-"

Plak!

Satu tamparan keras tangan Daniel mendarat di pipi Regan. "Aku tak ingin mendengar kata maaf kau, Regan!"

"Tapi Tuan. Saya curiga gadis itu berada di kamar, Tuan. Sebab menurut penjaga yang sudah memeriksa CCTV gadis itu tidak ada terlihat sama sekali. Mustahil dia bisa lolos dari mension ini tanpa terekam CCTV." Regan menyanggah cepat sebelum menerima amukan Daniel lagi.

"Maksud kau dia berada di kamarku?" tanya Daniel meyakinkan.

"Benar Tuan," jawab Regan.

Daniel menoleh ke dalam kamar, lalu membuka pintu kamarnya lebar-lebar. "Kau cari sekarang! Jika tak kau temukan, kulempar kau ke bawah!"

Regan menelan saliva kasar mendengar ancaman tuannya yang tak pernah main-main.

Plak!

Pipi Regan kembali di tampar Daniel.

"Kenapa kau masih diam? Temukan dia sekarang!"

"I-iya Tuan. Permisi."

Regan berjalan melewati Daniel, masuk ke dalam kamar. Ia mengedarkan pandangan, mencari dimana kemungkinan Ayang akan bersembunyi.

Melihat ikat gordan yang menutupi balkon kamar sedikit terbuka. Lantas Regan berjalan mendekat dan menyibakkannya.

"Tuan, kemarilah!" Regan memanggil Daniel yang masih berdiri diambang pintu.

"Kau mau aku lemparkan kebawah sekarang?"

"Tidak Tuan."

Regan kemudian menyibakkan kain gorden yang menutupi balkon.

Dari tempatnya berdiri, Daniel bisa melihat Ayang yang tengah tidur dengan posisi meringkuk di lantai balkon. Bergegas ia berjalan kesana.

"Apa yang kau lihat, Regan? Keluar sekarang!"

Daniel begitu geram melihat Regan tengah memandang tubuh Ayang yang terbaring di lantai dalam balutan lingerie seksi.

"Maaf Tuan." Regan segara berbalik badan, lalu melangkah keluar kamar.

Setelah Regan keluar. Daniel pun lansung membopong tubuh Ayang, membawanya ke atas ranjang.

Faktor kelelahan, karna sudah dua hari tidak beristirahat, Ayang tidaklah terbangun ketika Danial membopong hingga membaringkannya diatas ranjang.

Daniel yang ikut naik ke atas ranjang, memandang wajah teduh Ayang yang tengah tertidur pulas. Kemudian, tangannya terulur mengusap lembut wajah Ayang.

Ayang menggeliat, menahan tangan Daniel yang ada di pipinya.

Bunda, jangan tinggalin Ayang. 

Ayang bergumam, menyebutkan kata-kata itu berulang kali disertai air bening mengalir dari sudut matanya.

Ada rasa sesak di dada Daniel menyaksikan Ayang yang sedang menangis. Ia membiarkan saja tangannya yang di pegang Ayang. Di luar kesadaran, kini satu tangannya lagi terulur mengusap kepala Ayang, menenangkan wanita yang tengah menangis dalam tidur itu.

* * *

Pagi menjelang.

Dalam keadaan mata yang masih terpejam, telapak tangan Ayang bergerak-gerak merasakan sesuatu yang kesat. Dan, seketika ia bergelinjang kaget, saat melihat tangannya tengah mengusap-usap jambang pria yang berada tepat di depan wajahnya.

Ayang meringkuk duduk diatas ranjang, mengalungkan tangannya di kedua lutut yang ia tegakkan.

Mata Daniel yang sejak tadi telah terbuka, menatap datar wanita yang terlihat ketakutan di depannya.

"Kau kenapa?" tanya Daniel dengan suara beratnya.

Ayang menggeleng, tubuhnya bergetar hebat saking takutnya.

Daniel mendengus, lalu turun dari ranjang berjalan ke kamar mandi.

Melihat Daniel yang telah masuk ke kamar mandi, Ayang menelisik tubuhnya, yang masih menggunakan lingerie.

Kenapa aku bisa tidur dengannya? 

.

.

.

Beberapa menit kemudian, Daniel keluar dari kamar mandi dengan kimono membalut tubuhnya. Ia melihat Ayang yang masih duduk meringkuk, tapi kini seluruh tubuhnya telah ia tutupi selimut, hingga yang terlihat hanyalah kepalanya saja.

Kemudian Daniel berjalan ke walk in closet, untuk berganti pakaian. Selesai berpakaian ia melihat Ayang yang masih tak bergeming dari posisinya.

Daniel menghembuskan nafas kasar, lalu berjalan keluar kamar.

.

.

.

Sambil  menuruni anak tangga, Daniel masih saja memikirkan kejadian tadi malam, dimana Ayang menangis sambil memegang tangannya.

"Selamat pagi, Tuan."

Seperti biasa, para pelayan berbaris menyambut kehadiran tuannya ketika menginjakkan kaki di lantai dasar.

"Bawa sarapan ke kamarku!" titah Daniel pada pelayan, sebelum kakinya mengayun keluar menuju pintu utama.

.

.

.

Di dalam kamar.

Perlahan Ayang menegakkan kepala, setelah Daniel keluar dari kamar. Di dalam perutnya, cacing-cacing tengah berdemo, karna dari kemarin belum di beri makan.

Ayang meringis sambil memegang perutnya. Makanan tadi malam yang di letakkan pelayan diatas meja, sudah tak ada lagi.

Tok! Tok! Tok!

Ayang kembali membenamkan wajahnya diantara kedua lutut, ketika mendengar pintu kamar di ketuk dari luar.

Ceklek

"Permisi Nona,"

Ayang tak menyahut, kepalanya masih saja menunduk, mendengar derap langkah kaki masuk ke dalam kamar.

Setelah tak mendengar ada suara di dalam ruangan itu, barulah Ayang mengangkat kepalanya.

Diatas meja, ia melihat piring dan mangkok tertata di sana.

Aroma makanan menyeruak di indra penciumannya, membuat cacing-cacing di perutnya semakin meronta.

Tanpa banyak berpikir, Ayang turun dari tempat tidur, berjalan mendekati meja yang terhidang banyak makanan. Dengan lahap Ayang menyantap semua makanan itu hingga perutnya kenyang.

.

.

.

Tiga puluh menit berselang para pelayan kembali mengetuk pintu kamar. Sementara Ayang sudah berada di posisinya, duduk meringkuk diatas ranjang dengan selimut tebal menutupi tubuhnya.

"Nona, segeralah mandi. Kami akan membereskan kamar ini."

Ayang menegakkan kepalanya, menatap pelayan yang tengah bicara dengannya.

"Tolong keluarkan saya dari sini," mohon Ayang.

"Maaf Nona, saya tidak bisa melakukan itu. Sekarang Nona mandilah. Sebelum kami yang membantu Nona mandi," sahut pelayan, lalu melangkah keluar kamar.

"Tunggu!"

Pelayan yang sudah berada diambang pintu menghentikan langkah.

"Saya gak ada pakaian ganti."

"Nona mandilah dulu, nanti saya akan bawakan pakaian ganti untuk Nona."

"Tapi saya gak mau pakaian yang terbuka."

Pelayan itu mengangguk. "Baiklah."

Kemudian Ayang turun dari atas ranjang berjalan ke kamar mandi.

.

.

.

Dari pagi hingga siang, Ayang hanya berada di balkon kamar memandang kolam renang di bawah sana. Sesekali ia menatap tempok tinggi yang mengelilingi bangunan.

"Nona, mari ikut dengan saya."

Ayang bergelinjang kaget mendengar suara pelayan di belakangnya. Kemudian ia menoleh pada pelayan tersebut. "Kemana?" tanyanya.

"Tuan Daniel meminta anda datang ke kantornya."

"Buat apa? Saya gak mau!"

"Nona harus mau."

Pelayan tersebut memberi kode pada rekannya.

Lalu dua orang pelayan mendekati Ayang, membawanya secara paksa keluar kamar.

1
Maa Yanti Maa Yanti
udin oh udin pinter s udin mh 🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
adeuh s kudaniel mh emosian saja aah 🤦‍♀️🤦‍♀️
Maa Yanti Maa Yanti
semoga cept keremu sama dady daniel s 3 kembar nya 😍
Maa Yanti Maa Yanti
daniel oh daniel burung mu udh dpt sangkar msih emosi hrus nya lbih sabar atuh pda s ayang nya 😅😅
Maa Yanti Maa Yanti
abang nya mazenuuunnn 😡😡
shena
😍
Kalsum
gawat ayang sepertinya hamil
Mama Mama
tambah ngeselin si dani,ayang nya juga ga bisa ngapa2 in
Ning Suswati
alexandernya punya nyawa cadangan kali y, kok masih hidup
Ning Suswati
kelamaan sih mengungkap siapa sebenarnya pak bambang, dan terus apa hubungannya mereka menyayangi ayang
Ning Suswati
isss dah kesel aja melayani si dani laki2 banci kaleng, gk mau kerja cari duit tambah keenakan dikasih duit tabpa harus jerja, gimana sih
Ning Suswati
jgn2 keluarga tsb sdh lenyak ditelan bumi, oleh tangan2 si paksu
Ning Suswati
memelihara manusia daqjal dan benalu gk tau diri dan bikin masu sampai keurat nadi, laupun sdr sendiri, biarkan dia hidup jadi gelandangan, daniel juga tdk pernah mendidiknya jadi laki2 yg bertanggung jawab, jgn jadi pecundang terus2an dikasih duit
Ning Suswati
sebenarnya di kantor ada acra apa sih, sdh tau banyak musuh sok2an jagoan memboyong anak isteri tanpa pengawal, berkeliaran, gk takut musuh selalu mengintai
Ning Suswati
jadi laki2 gk guna sama sekali, kok bisa2 daniel sabar dg dani selalu memberi uang, tambah ngelunjak aja,
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk kekaryaku "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Ning Suswati
salah mencari lawan, gk tau aja kalau suami wanita kampung tsb mantan mafia yg baru insyaf
Ning Suswati
hhhhhh dasar naga nya nakal, tuh dengar kata tuannya 🤭🤭🤭🤭
Ning Suswati
dasar saudara gk tau diri, sok2an mau mengakui yg bukan miliknya, syukur ayang bisa tegas dg wanita sok2 kaya, gk tau aja dani si pemalas tukang ngemis dg ipar, sama sekali gk ada harga dirinya, sdh hidup numpang bla bla bla
Ning Suswati
salah sendiri anak kembar tiga sdh tambah lagi brojol dua, gak mau pake baby syster, uang banyak, buat apa coba menyiksa badan, sdh hamil nngurus anak 5 sekaligus di + lagi baby besar, apa gk remuk badan
Ning Suswati
jgn2 tangan dingin daniel yg sdh melenyapkan bu rodiah dan suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!