NovelToon NovelToon
Suamiku, Ayah Sahabatku.

Suamiku, Ayah Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Si Mujur
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hnislstiwti.

Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.

namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Amanda langsung duduk dengan sempurna, dia lalu menatap Maudy dengan intens.

"Bagaimana maksud nya, jadi kamu bukan sengaja di buang?" tanya Amanda kaget.

"Iya sayang, coba jelaskan dengan rinci" timpal Leon juga sama kaget nya dengan Amanda.

Karena memang ia belum sempat mencari asal usul Maudy.

Maudy menganggukan kepala nya,

Dia lalu mengeluarkan sebuah kalung yang sangat cantik dan indah, bahkan terlihat sangat unik.

"Sebelum aku keluar dari panti, Ibu memberikan aku kalung ini dan menyuruh nya untuk memakai"

"Dia bilang, bahwa ini satu-satu nya benda yang di tinggalkan seseorang saat ia menitipkan aku di panti"

"Namun, aku tak pernah memakai nya karena takut. Pernah aku memakai nya sekali dan saat itu juga akan di rebut oleh seorang ibu-ibu karena ia tau ini barang mahal"

Maudy menunjukan kalung tersebut pada Leon dan Amanda.

Tapi,

"Sebentar, aku seperti pernah melihat kalung ini" celetuk Alwi sambil mengamati kalung di tangan Maudy.

Deg.

Jantung Maudy berdetak kencang, dia menatap Alwi penuh dengan penasaran dan harapan.

Bukan hanya Maudy, tetapi Leon dan Amanda pun langsung saja menatap Alwi.

"Saya pernah melihat seorang wanita paruh baya yang memakai kalung seperti ini, sama persis"

"Tapi saya lupa dimana"

Huh.

Maudy membuang nafas kasar, dia menundukan kepala nya.

"Nona tenang saja, karena ini adalah petunjuk maka saya akan mencari tau nya" jelas Alwi sambil memfoto kalung itu.

Leon mengusap lembut kepala Maudy, dia tersenyum kecil pada Maudy.

"Alwi benar sayang, kamu fokus kuliah saja dan biarkan masalah ini akan menjadi urusan saya dan Alwi" ucap Leon lembut.

Maudy menganggukan kepala nya pada Leon.

"Jadi, kamu gak bakal nunda lagi pernikahan sama Ayah kan" celetuk Amanda antusias.

Eh.

"Kenapa sih ngebet banget lihat gue nikah sama Ayah lu?" tanya Maudy penasaran.

Hehe.

Bukannya langsung menjawab, Amanda malah langsung cengengesan dengan gaya yang manja.

"Gue pengen punya Adik, terus Adik nya cewe biar gue dandanin dengan gemas" celetuk Amanda santi.

Uhuk.

Leon langsung tersedak minuman yang sedang ia minum, sedangkan Maudy menatap Amanda tak percaya.

Ehem.

"Tapi kamu gak malu, masa udah gede punya Adik?" tanya Alwi dengan polos nya.

Ck,

"Ya enggaklah bub, gue malah seneng" jawab Amanda tanpa sadar.

Maudy langsung tersenyum kecil,

"Uhumm bub, siapa ya hubby" ledek Maudy pada Leon.

"Gak tau sayang, maksudnya itu pup atau bub bubu yaa" balas Leon dengan wajah datar nya.

Amanda langsung memalingkan wajah nya dengan menahan malu.

Alwi? Ia hanya biasa saja sambil menatap Amanda yang salah tingkah.

"Hubby, katanya aku ini sahabat dan Bunda yang paling dia sayangi tapi kenapa ga dia gak bilang sama aku" celetuk Maudy kembali dengan memelas.

Amanda langsung saja memeluk Maudy dengan cepat, dia lalu tertawa kecil di pelukan calon ibu nya itu.

"Maaf" lirih Amanda.

Haha.

Maudy tertawa , dia lalu membalas pelukan Amanda dengan lembut.

"Kita juga udah tau ya Hubby, tapi kita tau nya memergoki kamu sedang kencan dengan Alwi dan bermesraan di ruangan kerja" celetuk Maudy kembali yang mana membuat Amanda semakin malu.

Leon terkekeh kecil,

"Ayah tidak marah kok, tapi Ayah hanya kecewa kenapa Putri Ayah tidak jujur"

"Tapi, sudahlah dan jangan di ulangi lagi ya"

Amanda menganggukan kepala dengan masih di pelukan Maudy, ia juga sesekali melirik Alwi yang tersenyum kecil pada diri nya.

Tak terasa, malam kian larut dan Maudy pun kembali ke kamar bersama dengan Amanda.

Sedangkan Leon, ia masih disana bersama dengan Alwi.

"Tuan, saya kira Nona Maudy bukan dari sembarang keluarga deh" ucap Alwi.

"Kamu benar Wi, saya juga berpikir begitu"

"Lihat saja dia seperti punya naluri bangsawan yang tinggi, bagaimana cara menghadapi orang"

"Bahkan ia pun sudah langsung tau tatacara makan yang elegant, pakaian dan yang lainnya"

"Dan jangan lupa, strategi dalam bekerja dia selalu hebat"

Leon menjelaskan semua nya, dia juga sempat heran.

Karena kalau dari kalangan biasa dia akan susah beradaptasi, tapi tidak dengan Maudy.

"Anda benar Tuan, Nona Maudy sangat gampang beradaptasi dan menempatkan dimana dirinya berada"

"Saya sudah menyuruh anak buah untuk mencaritahu asal usul Nona Maudy" jelas Alwi kembali.

Obrolan mereka pun tetap berlanjut hingga malam begitu larut,

Dan setelah di rasa ngantuk, keduanya pun memutuskan untuk istirahat di kamar masing-masing.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi yang sejuk menghinggapi Villa,

Ya,

Pagi ini tidak seperti biasa nya yang selalu cerah dan hangat akan cahaya matahari.

Pagi ini sangat sejuk nan dingin, karena sejak tadi sudah turun hujan.

Maudy pun memutuskan membuat sarapan yang berkuah agar tubuh hangat.

Tidak lupa dengan camilan, karena sepertinya hujan akan berlangsung lama.

Amanda juga ikut bergabung di dapur bersama dengan Maudy dan Bibi.

"Manda, tolong buatkan Teh hangat ya" ucap Maudy.

"Siap Bunda" balas Amanda semangat.

Bibi terkekeh kecil, dia bisa melihat kebahagian di wajah Nona muda nya itu.

Ketiga terus saja berkutat, meski Maudy yang banyak mengerjakan dan Bibi serta Amanda hanya membantu sedikit.

1 jam berkutat di dapur, akhir nya selesai juga dan hujan malah semakin lebat mengguyur.

Tak lupa juga Maudy memberikan sebagian untuk makan para maid dan penjaga di dapur belakang.

"Biar saya yang nyuci bekas masak nya Non, Nona tata saja makanan nya dan panggil Tuan" ucap Bibi.

"Baiklah kalau begitu, maaf merepotkan ya Bi" balas Maudy.

Bibi menggelengkan kepala dengan santai.

Amanda membantu Maudy menata makanan di meja makan,

Setelah selesai baru ia memanggil sang Ayah dan Alwi yang sedang bersantai di ruang keluarga.

Cup.

"Terimakasih sayang"

Cup.

"Terimakasih Putri Ayah"

Leon memberikan kecupan singkat di pucuk kepala Amanda dan Maudy, ia merasa bahagia saat melihat kebahagian di wajah sang Putri.

"Sama-sama Ayah ku" balas Amanda antusias.

Maudy hanya mengangguk dengan tersenyum hangat pada Leon.

Lalu, mereka pun makan dengan hening dan lahap.

Selalu saja,

Masakan apapun yang di masak Maudy selalu saja lezat dan nikmat, bahkan sangat pas di lidah mereka.

*

"Beruntung banget ya kita bisa bekerja dengan Tuan"

"Iya bener"

"Kita gak kesusahan gaji, makan juga enak-enak"

"Makannya kita jangan pernah berkhianat, mending kita mengorbankan hidup demi mereka yang sudah baik dan membantu kita"

Obrolan para maid dan penjaga pun terus berlanjut,

Mereka memang merasa sangat beruntung dan mereka juga ikut bahagia saat tau bahwa Tuan nya akan menikah lagi.

Mereka juga tau bagaimana terpuruk nya Leon saat mendiang istri nya meninggal dulu.

.

.

1
Nety Dina Andriyani
bertahanlah Amanda
Carlina Carlina
haha leon cemburu sm azka🤭😂😂
Carlina Carlina
akhir nya semoga d lancarkan pertemuan kedua orang tua Maudy fan ha ada drama" ya thor 🙏🤗🥰
Carlina Carlina
hayuu buru" nikahin dulu thor biar sah bebas dah kemana'
Bunda Juna
kok lama thor updatenya.......banyakin dikit dong plus jngan lama"
Carlina Carlina
mantaaapp dah 💪💪🥰
Carlina Carlina
mudah"an Amanda baik slalu sm mau dy
Soraya
semangat thor updatenya
Soraya
semangat thor updatenya lanjut
Soraya
lanjut thor
Soraya
ada rahasia apa dgn kluarga Maudy
Carlina Carlina: waah ternya tekan bisnis leon nih anang nya maudy 😊
total 1 replies
Soraya
nex
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
sama sama hobi daun muda
Soraya
semangat thor
Soraya
seru
Soraya
lucu juga trus klo mereka jadi nikah apa manda manggil ibu sama maudy
Soraya
updatenya lanjut thor
Soraya
ditunggu lagi thor updatenya
Soraya
updatenya lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!