Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sia sia
Juragan Ranu terkejut dan ia memeriksa kepala bima .
" Kepala mu , kenapa ini ?" tanya juragan Ranu .
" Maaf juragan , ini yang aku maksud masalah itu , tadi pas di jalan aku di hajar Faruk dan teman temannya " jawab bima
" faruk anak nya juragan Handoko? "'kata juragan Ranu .
Bima mengangguk " benar juragan , aku sudah mencoba melawan , tapi mereka mengeroyok ku"
" kamu pernah berbuat salah pada mereka ?" tanya juragan Ranu .
Bima menggeleng pelan " aku tidak pernah berbuat salah pada siapapun juragan , karena orang tua ku selalu mengajarkan pada ku untuk berbuat baik pada siapa pun dan selalu bersikap jujur , entah kenapa mereka selalu saja mengganggu ku " kata bima.
" Berarti mereka sudah sering menghajar mu ?"
Ranu mengangguk
" Ayah dan anak perangai nya sama saja " ucap juragan Ranu geram .
" Tidak apa apa juragan , suatu saat nanti mereka pasti mendapatkan Karma nya " sahut bima .
Juragan Ranu tersenyum kecil melihat sikap yang di tunjuk kan bima " apa kau pernah belajar ilmu Kanuragan?"
" Aku pernah ikut seleksi juragan tapi kata orang yang menguji ku ,aku tidak punya bakat sama sekali , walaupun aku belajar sampai mati ,aku tetap tidak bisa mempunyai tenaga dalam ,itulah salah satu alasan Faruk dan teman temannya selalu menghajar ku " jelas bima .
Juragan Ranu merasa tersentuh mendengar cerita bima , ia kemudian mengeluarkan beberapa uang perak dari kantong nya dan di berikan nya pada bima .
" Ambil lah ini adalah hadiah untuk mu , pergunakan sebaik baik nya "
Bima yang tadi nya sedih jadi bersemangat saat melihat beberapa uang perak yang sudah berada di telapak tangan nya ,bagi dia dan keluarganya yang miskin ,koin perak ini adalah sangat banyak , dia tidak menyangka jika juragan Ranu akan memberikan uang Perak sebanyak ini .
" Terimakasih juragan. Pemberian juragan ini sangat berarti bagi keluarga ku , semoga Dewata selalu memberikan juragan kesehatan dan kelancaran rezeki
Bima pulang dengan perasaan gembira rasa sakit yang dia rasakan tadii sudah tidak berasa sakit lagi karena sudah tertutup dengan uang perak pemberian juragan Ranu .
Sesampai nya di depan rumah bima langsung berteriak memanggil ayah dan ibu nya dengan keras , kedua orang tua nya langsung keluar dengar tergopoh gopoh , mereka takut terjadi sesuatu dengan anak nya itu .
" Ada apa nak , apa terjadi sesuatu pada mu ?" tanya murni pada anak nya .
" Kita hari ini bisa makan enak Bu ,lihat " ucap bima sambil memperlihatkan telapak tangan nya yang terbuka yang menunjuk kan beberapa uang perak .
" Kamu dapat ini dari mana bima ? Apa kamu mencuri ? Kami tidak pernah mengajarkan mu untuk mencuri " cecar murni .
" Aku tidak mencuri Bu ,aku dapat uang perak ini dari juragan Ranu "
" Kamu jangan bohong bima , mana mungkin juragan Ranu memberi mu uang perak sebanyak ini " tegas murni .
" ibu ,jangan seperti itu , apa pernah bima selama ini mencuri " ucap ayah nya
" Tapi kakang gak mungkin juragan memberi uang Perak sebanyak ini pada anak kita " ucap murni masih tidak percaya .
" Sudah kakang akan tanya sendiri sama juragan, aku yakin anak kita tak akan melakukan hal sekotor itu " ucap ayah nya bima
" Awas saja kalau kamu mencuri bima , kita memang miskin ,tapi kita masih punya harga diri "
" Ayah ibu , aku berani bersumpah aku tidak akan pernah mencuri " bima mencoba meyakinkan orang tua nya .
" Aku akan pergi kerumah juragan Ranu untuk menanyakan tentang koin perak ini , kalian tunggu saja di rumah"
Setelah itu ayah nya Ranu langsung pergi kerumah juragan Ranu,untuk menanyakan perihal uang perak .
Tak lama kemudian ayah nya bima sampai di rumah juragan Ranu, segara ia menuju kandang ternak yang berada di belakang rumah ,karena ia sudah tahu juragan sering menghabis kan waktu di kandang ternak nya
" Ada apa singgih ?" tanya juragan Ranu.
" Maaf juragan saya hanya mau bertanya apa benar juragan memberikan uang perak ini pada bima ?"
Juragan Ranu mengangguk" Benar , kenapa kau bawa kesini lagi ?"
" Aku hanya memastikan saja juragan, karena kami takut bima mencuri " ucap ayah nya bima .
" Bima itu anak yang baik ,dia tidak akan melakukan hal itu " sahut juragan Ranu.
" Tapi kenapa juragan memberi kan pada nya sebanyak ini ?" tanya Singgih penasaran.
" Karena aku Senang dia sangat bertanggung jawab akan pekerjaan nya " jawab juragan Ranu.
Juragan langsung bercerita tentang hal bima di hajar Faruk .
" Kalau anak mu itu tidak bertanggung jawab , ia tidak akan mengantar kan rumput itu kesini setelah di hajar Faruk"
Singgih mengepalkan tangan nya ,selama ini dia diam saja ketika Faruk menghajar anak nya , tapi kali ini dia tidak bisa menahan emosi nya .
Juragan Ranu yang melihat kemarahan di mata singgih berusaha menenangkan nya
" Sudah lah singgih percuma kamu melawan juragan Handoko , dia memiliki banyak pengawal , yang ada kamu nanti akan di hajar mereka "
Singgih menunduk kan kepala nya , ia merasa ucapan juragan Ranu ada benar nya
" Baik juragan kalau begitu saya permisi dulu , terimakasih atas pemberian juragan ini " ucap Singgih . Ia langsung berjalan kembali menuju rumah nya .
" Didalam kamar nya bima kembali membuka kitab kuno pukulan naga api , ia penasaran kenapa jurus yang ia pelajari tidak bisa keluar sama sekali ketika di gunakan saat bertarung .
Bima membuka halaman halaman kedua yang belum pernah bima membaca nya
" Kitab ilmu naga api adalah kitab yang berisi beberapa jurus tingkat tinggi ,kitab ini di ciptakan seorang pendekar besar yang berjuluk pendekar naga api , seseorang tidak akan pernah bisa mempelajari kitab ini jika dia tidak terpilih sebagai penerus nya meskipun ia mempunyai tenaga dalam yang besar. Agar bisa mengeluarkan kekuatan dalam setiap jurus ,orang yang terpilih juga harus mempelajari tenaga dalam khusus yang hanya akan di ajarkan secara khusus di dalam kitab ini.
Bima tercekat saat membaca halaman kedua
" Pantas saja aku tidak bisa mengeluarkan jurus nya " gumam bima .
Bima merenung dalam kesendirian nya ,dia tidak bisa berbuat apa apa lagi , karena dia sudah di vonis tidak akan pernah bisa mempunyai tenaga dalam , bima merasa sangat putus asa dan sedih harapan nya untuk menjadi pendekar hilang .
" Bima ayo makan dulu nak , ibu sudah masak makanan kesukaan mu " ucap murni dari luar kamar.
" Iya Bu " bima memasukan kitab tersebut kedalam baju nya dan keluar dari kamar nya, bima berencana mengembalikan kitab itu ketempat asal nya karena menurut nya percuma juga dia mempelajari nya .
Murni Tersenyum melihat bima yng sudah berdiri di depan nya " Maaf ibu tadi sudah menuduh mu "
Bima yang pikir nya sedang kusut memaksa untuk tersenyum " tidak apa apa Bu , bukan kah mamang kewajiban ibu dan ayah untuk mendidik bima "
"Ibu bangga pada mu nak , ya sudah ayo sekarang kamu makan dulu , ibu sudah masak makanan kesukaan mu "