BENCI JADI BUCIN

Happy Reading 😊

Mira membuka figura itu dan mengambil foto didalamnya. Dia membalik gambar dirinya dan juga Revan yang memakai seragam putih abu-abu, ada sebuah tulisan "My first love" dibelakang foto itu.

Ceklek ...

Pintu terbuka perlahan, Mira yang tahu ada orang yang akan masuk berusaha menyembunyikan Foto itu dibawah bantal.

"Mira, ternyata kamu disini?" tanya Thalia yang masuk ke kamar Mira.

"Iya kak, kenapa kakak mencariku?"

"Semua sudah berkumpul ditaman belakang, apa kamu tidak ikut bergabung?"

Mira menggeleng, dia merasa sudah lelah untuk acara kumpul keluarga, apalagi dengan adanya Revan disitu.

"Mira capek kak, ingin istirahat dulu. Dari perjalanan jauh kan Mira belum istirahat" jawab Mira.

"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kamu segera istirahat, kakak mau kembali ke halaman belakang"

"Apa Lili udah tidur?" tanya Mira.

Lili adalah anak Thalia yang baru berumur beberapa bulan.

"Iya, dia tidur sama Ayahnya, gak tahu kenapa Lili dekat banget sama Andika, terkadang sampe gak mau aku gendong" jawab Thalia terkekeh.

"Itu sih namanya sayang Mama, biar kak Thalia bisa istiraha" ucap Mira.

Thalia hanya tersenyum, kemudian dia pergi meninggal kan Mira dikamar nya.

Saat baru saja keluar dari kamar Mira, Thalia melihat Kevin yang akan masuk ke kamar.

"Hai Kevin, apa kabar?" tanya Thalia canggung.

Kevin yang sebenarnya terburu-buru ingin masuk ke kamar jadi berhenti karena Thalia menyapanya.

"Kabarku baik dan aku sekarang sangat bahagia" jawab Kevin tersenyum.

"Benarkah kamu bahagia? apa kamu sudah melupakanku?" tanya Thalia tersenyum.

Wanita itu yang dulu sangat dicintai oleh Kevin, bahkan baru Thalia, wanita yang bisa memasuki hatinya tapi dia campakan begitu saja.

Kevin sekarang sama sekali tidak merasakan getaran didadanya, tapi kali ini setelah melihat Thalia sesudah 2 tahun lebih dengan perasaan yang digantung, hanya ada sebuah kebencian dimatanya.

Entah kenapa Kevin merasa sangat muak melihat wajah Thalia yang sedari tadi semenjak dia datang selalu melihat ke arahnya. Seakan ingin mendapatkan perhatian dari Kevin.

"Tentu saja aku tidak pernah melupakanmu Thalia, karena sekarang kamu adalah kakak iparku, terima kasih berkat dirimu aku bisa menikah dengan Mira dan aku sangat mencintai istriku" jawab Kevin sinis.

Senyum yang mengembang dibibir Thalia tiva-tiba lenyap begitu saja. Dia merasa sangat sedih melihat perubahan Kevin yang dulu selalu memperhatikannya.

Tapi sekarang sikap Kevin benar-benar berbeda, dia menjadi lebih dingin dan angkuh.

Kevin langsung berlalu begitu saja dari hadapan wanita itu, dia tidak sabar ingin segera menemui istrinya dan memeluknya erat, jujur saat ini Kevin juga merasa lelah.

"Sayang, apa kamu sudah tidur" ucap Kevin membuka selimut karena Mira menutupi seluruh badan-nya.

Mira terlihat sudah terlelap tapi Kevin tidak tinggal diam, dia langsung menciumi wajah Mira hingga Mira merasa risih dengan perlakuan suaminya.

"Kevin, hentikan, geli Kevin!!" seru Mira.

Kevin tidak memperdulikan ocehan Mira, malah semakin menurunkan ciumannya menuju dua buah berlian kesukaanya.

Menyingkap kaos yang dipakai istrinya dan dengan lahapnya Kevin meraup pucuk berlian itu. Mira terlihat pasrah dengan perlakuan suaminya.

Dengan sekali tarikan Kevin sudah melepas kaos yang dipakai Mira dan akhirnya merekapun melakukan hubungan suami istri malam itu.

Sedangkan disisi lain, Thalia duduk di taman belakang dengan memandang langit yang ditaburi bintang.

Dengan membawa secangkir kopi Thalia mengingat masa-masa dulu dia bersama Kevin. Dulu pada saat Kevin mengutarakan akan menikahi Mira tentu hal itu membuat Thalia khawatir.

Dia merasa takut apabila seandainya Kevin menikahi Mira hanya karena balas dendam padanya.

Tapi setelah dia melihat sendiri hari ini bagaimana sikap Kevin terhadap Mira, dengan posesifnya Kevin terhadap istrinya membuat perasaan Thalia sedikit lega tapi juga ada sedikit rasa kehilangan.

Entah kenapa setelah melihat Kevin yang semakin tampan membuat hati Thalia goyah.

"Kenapa aku tidak rela melihat Kevin yang begitu perhatian pada Mira? seharusnya perhatian itu hanya untuku" gumam Thalia.

Dia meminum kopi yang sudah agak dinging itu karena udara malam di Bali sedikit berangin.

"Sayang, apa yang kamu lakukan sendiri disini?" seru seseorang yang tak lain adalah Andika suami Thalia.

"Aku hanya ingin mencari udara segar" jawab Thalia.

"Tapi udara sekarang cukup dingin, oh ya aku mau membicarakan sesuatu denganmu" ucap Andika sambil duduk disamping istrinya.

"Mau bicara apa?" tanya Thalia.

"Besok siang aku akan berangkat ke jakarta karena urusan mendadak, lebih baik kamu dan Lili tinggal disini dulu dan tidak usah pulang kerumah" ucap Andika.

Ya Thalia memang sudah tinggal dirumah Andika setelah menikah. Dia ingin lebih mandiri jika tinggal sendiri tanpa merepotkan orang tua.

Dia ke rumah orang tuanya karena tahu kalau Mira dan Kevin akan datang.

"Hem, baiklah kamu tenang saja sayang, lagian Mira juga baru tiba di Bali. Aku masih ingin bersama dia." Jawab Thalia tersenyum.

"Kalau begitu kita segera masuk ke dalam, nanti Lili mencari kita" ucap Andika mengajak istrinya masuk ke dalam rumah.

Thalia menurut, dia berjalan sambil Andika merangkul pinggangnya. Tapi pada saat melewati kamar Mira dia sedikit melirik.

"Mungkin dengan perginya Andika aku bisa dekat lagi dengan Kevin." Batin Thalia.

*******

Mira terbangun jam 3 dini hari setelah pertempuran panas nya dengan Kevin dan tertidur karena kelelahan.

Dia merasa sangat haus, kemudian Mira memutuskan untuk mengambil air di dapur. Mira membuka pintu kamar dengan hati-hati tidak ingin suaminya terganggu.

Lalu setelah diapun bergegas menuju dapur untuk mengambil air. Saat berjalan ke arah dapur Mira merasa ada seseorang yang mengawasi.

Karena lampu sudah dimatikan dan hanya menyala sedikit penerangan membuat Mira tidak begitu fokus, tiba-tiba ada seseorang yang mendekapnya dari belakang.

Mira yang dibekap mulutnya pun hanya bisa meronta.

"Sssttt diam sayang, menurut lah" bisik seseorang yang sudah Mira curigai.

Orang yang tak lain adalah Revan itu menyeret Mira masuk kedalam kamar tamu, kamar yang ditempatinya.

Pria itu melempar Mira ke ranjang dan mengunci pintunya. Mira yang sudah akan berteriak terdiam ketika Revan membuka Hp dan memperlihat isi nya.

Matanya melotot ketika melihat Video dimana Thalia hampir dilecehkan olehnya.

"Revan, sebenarnya apa maumu?" tanya Mira.

Pria itu mendekati Mira dan tersenyum sinis.

"Aku menginginkanmu Mira, jadilah milikku dan berpisahlah dari Bule itu" ucap Revan sambil mengelus pipi mulus Mira.

"Hentikan Revan, bukankah kamu berjanji akan menghapus rekaman itu kalau aku pergi jauh darimu!!" ucap Mira menepis tangan Revan.

"Hahaha, Mira sayang apa kamu kira aku bodoh, tidak mungkin aku menghapus itu setelah aku merasakan benda ini, ternyata sangat memabukan" jawab Revan sambil menunjuk dada Mira.

Mira tidak ingin menangis seperti dulu, dia harus kuat menghadapi pria gila satu ini.

Flashback on ..

"Jangan pernah menampakan diri dihadapanku lagi, kita tidak mungkin bersama Mira, selain kita adalah saudara aku sudah muak padamu, karena misiku berhasil untuk mendapatkan Celin, jadi mulai sekarang kamu sudah tidak berguna lagi" ucap Revan datar.

Mira yang saat itu merasa hatinya hancur lebur dia hanya bisa menangis.

Setelah itu dia memutuskan untuk menjauhi Revan, tapi Celin selalu ingin bersama Mira, membuat Revan menjadi membenci Mira karena selalu diprioritaskan oleh kekasihnya itu.

Sampai pada suatu malam, Revan mengajak Mira kesuatu tempat yang dimana telah direncanakan sebelumnya.

Mira yang saat itu tidak tahu apa-apa hanya menurut. Sampai pada waktu Revan mengajak Mira masuk kedalam gudang kosong dan tiba-tiba Revan akan mencium Mira.

Mira yang menyadari itu langsung mendorong tubuh Revan.

"Apa maumu Revan? hiks?" seru Mira yang sudah sangat ketakutan.

Revan yang mendapat penolakan itu langsung menyentuh dua gunung Mira dan merem*snya.

Mira menjerit dan meronta.

"Hei poni tebal, lihatlah rekaman ini" Revan mengambil Hp yang dibawa oleh temannya yang ternyata sudah merekam semua kejadian tadi.

Mira hanya bisa menutup mulutnya sambil menangis.

"Hapus rekaman itu saat ini juga Revan!!" teriak Mira.

"Tentu akan ku hapus, tapi kamu harus menjauhi Celin mulai saat ini juga" jawab Revan.

Mira hanya mengangguk, kemuadian dia pergi dari gudang itu sambil berlari.

Flashback off..

Setelah saat itu Revan menjadi merasa bersalah, apalagi setelah kepergian Mira ke USA. Rasa cinta itu tumbuh begitu saja seiring dengan kerinduan yang mendalam.

Bersambung ...

Hai akak reader 😘 😚 mampir juga ke novelku yang lain ya.