NovelToon NovelToon
Pendekar Bangau Emas

Pendekar Bangau Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelusuri Lembah Danau Merah Muda.

Sesudah dirinya dan gadis kecil yang mengikutinya dari markas besar sekte ular cobra hitam cabang kota Bulan Huang mengikat janji persaudaraan angkat. Xiao Tian dan Xiao Lan melewati jalan kecil di bukit buatan di dalam pekarangan belakang markas besar sekte ular cobra hitam cabang kota Bulan Huang melalui peta kecil yang telah berhasil ditemukannya secara cerdas sekali.

"Dari jalan kecil ini kita akan berjalan ke belokan yang ada gambar pohon kaktus , disana kita bisa melihat adanya bayangan air di atasnya, lalu kita tentunya akan berhasil menemukan lembah Danau merah muda yang selama ini di cari-cari oleh para pendekar atau tokoh-tokoh silat di sekitar daerah ini termasuk kota pusat Huang," ia mengingat- ingat setiap garis dan lengkung di kertas lapuk di tangannya.

"Kak Tian, tujuan apakah yang ingin kau dapatkan dari mencari Danau ini?" tanya Xiao Lan seraya memuji akan kecerdasan anak laki-laki di depannya dalam membaca dan menghafal ilmu geografi.

"Obat untuk Guru pertamaku," jawab Xiao Tian singkat.

Tatapannya tertuju pada langit-langit di atas kepalanya dan tersenyum lebar usai melihat bayangan air, lalu ia berjalan menuruni tangga batu yang penuh lumut dan daun- daun basah yang membuat jalanan di sekitar mereka begitu licin.

"Lihat airnya berwarna merah muda.." Xiao Lan terpana usai mereka tiba di tempat tujuan mereka dengan benar.

"Semua karena daun dan bunga- bunga di sekitar Danau ini semuanya berwarna merah dan berjatuhan ke airnya sehingga warna airnya menjadi berwarna merah muda dan menjadikannya sebagai Danau Merah Muda, " Xiao Tian menjelaskan mengapa rahasia dari nama Danau yang mereka datangi ini.

"Ah, ya, kau benar juga.." Gadis kecil manis ini berjalan di belakang Xiao Tian yang menyelusuri Lembah Danau Merah Muda ini dengan berkali-kali mengitarinya sambil memikirkan dimana letak obat yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit Guru Pertamanya.

Dan, tiba-tiba ia merasa tertarik pada dasar danaunya. Ia ingin sekali menyelam ke dalam airnya untuk ia bisa mengetahui ada apa di dalam sana. Ia pun meminta Xiao Lan untuk menunggunya di tepi Danau itu. Lalu, ia meloncat ke air Danau.

Dengan kemampuannya dalam berenang membuatnya bisa mencapai ke dasar Danau Merah Muda dengan mudah. Ia melihat ada bunga berbentuk bintang yang tumbuh di tanah dasar air Danau."Eh, ini dia obatnya, " senyumnya merekah.

Ia menjulurkan tangannya dan memetik bunga tersebut dengan saputangan warna putih miliknya sendiri, lalu ia berenang kembali ke permukaan. Kepalanya muncul di sana dan membuat senyuman yang begitu manis di wajah cantik jelita sekali Xiao Lan di tepi danaunya.

"Kakak.. Cepatlah kau naik ke atas," kata Xiao Lan yang melompat- lompat senang di tepi danau.Ia pun cepat meloncat keluar dari danau namun telapak tangannya itu ia arahkan ke belakang adik angkatnya dengan tepat dan membuat seorang pria berpakaian warna biru tua terjengkang jauh dari belakang gadis kecil itu.

'Plakk! '

'Dess'

"Ahhhh..! " seruan kaget dari pria itu karena ia telah di serang oleh seorang anak laki-laki aneh itu. Ia dengan cepat berdiri tegak seraya menunggu anak laki-laki itu berdiri di depannya bersama dengan gadis kecil yang ingin dijadikan sanderanya agar bocah laki-laki aneh itu bisa memberikan obat mujarab uang diinginkannya itu.

"Bocah, karena kamu sudah berhasil menemukan obat itu, maka kamu harus memberikan obat itu kepadaku, jika kamu dan adikmu ingin selamat dariku Setan Tua Kepiting Huang" nada suaranya begitu mengancam keselamatan kedua orang anak kecil itu.Ia bahkan telah memperkenalkan julukannya dengan bangga agar kedua orang anak kecil itu takut kepadanya lalu menurutinya.

Namun, ia terperangah karena ancamannya sama sekali tidak membuat kedua orang anak kecil itu takut malah keduanya menatapnya dengan sinis seakan-akan ia bukanlah tokoh yang menakutkan bagi keduanya."Eh, apa kalian dengar ucapanku tadi?! " hardiknya sambil mengepalkan buku jarinya yang gendut yang diarahkan langsung ke kedua orang anak kecil di depannya.

"Ucapan apa?" tanya anak laki-laki itu dengan seringai.

"Iya,kepalan jari apa itu, uhh.. Jelek sekali," ejek anak perempuan sambil bertolak pinggang di depannya.

"Wah, bocah- bocah nakal yang tak tahu dengan siapa kalian berhadapan.." ia melotot marah kepada kedua orang anak kecil itu lalu menggunakan kepalan jari itu dengan maksud memukul dada keduanya, tetapi ia kaget bukan main karena anak laki-laki itu menangkis kepalan jarinya dengan tinju yang membuat kepalan jarinya patah dan telapak tangan lain anak laki-laki itu memukul telak pipinya dengan loncatan yang tak bisa di hindarinya, lalu ia terjengkang ke tubuhnya menimpa pohonnya kaktus paling banyak durinya di jarak jauh dari tepi danau Merah Muda.

"Aduhhh...!" pekiknya di atas pohon kaktus.

Xiao Tian mendengus ke arahnya sambil mengajak Xiao Lan pergi dari danau Merah Muda tanpa mempedulikan rintihannya.

"Bocah setannn...!" teriaknya.

Lalu sebuah batu besar dari tangga menimpa kepalanya hingga kepalanya remuk. "Kurang ajar memaki kakakku bocah setan. Nah, rasakanlah batu besar ini yang akan menjadikanmu setan tua sungguhan," suara itu berasal dari Xiao Lan yang marah mendengar kakaknya di maki oleh pria tua jelek itu.

"Adik Lan, kau kejam sekali?" Xiao Tian menggeleng- geleng kepala usai menyaksikan kekejaman adik angkat cantiknya itu sambil menikmati kepiting panggang yang dibungkus dengan daun pisang terdekatnya. Ia sedang asyik memanggang kepiting yang ditemukannya di tepi danau Merah Muda tadi.

"Kakak, bukankah kau sendiri yang bilang bahwa aku tak boleh lemah lembut terhadap siapapun selain dirimu?Dan, aku tentu akan marah apabila ada orang lain berani memakimu di depanku." Xiao Lan menghampirinya usai membersihkan kedua tangan dengan saputangan milik gadis kecil itu sendiri, lalu menerima bungkusan daging kepiting panggang darinya.

"Ya,kau benar sekali.." ia tertawa kecil, "Habiskan makan malam ini lalu kau tidurlah dengan tenang karena esok pagi kita harus meninggalkan tempat ini untuk pergi ke pintu luar kota Bulan Huang secepatnya," imbuhnya. Ia memberikan jubah luarnya untuk dijadikan alas tidur Xiao Lan.

"Iya,Kak Tian." Xiao Lan mematuhinya.

Setelah adik angkatnya tertidur pulas di dekatnya. Xiao Tian duduk bersila lalu menengadahkan wajahnya ke atas langit agar sinar cahaya rembulan terserap olehnya untuk menghimpun ilmu tenaga dalam rembulan sakti yang merupakan ilmu ciptaan salah seorang gurunya.

"Fokuslah.." batinnya.

Anak laki-laki ini memang sejak kecil mempelajari berbagai macam ilmu silat dari para gurunya dengan disiplin diri sehingga ia bisa menguasainya dengan lebih baik daripada orang lain seusianya maupun usia lebih dewasa darinya. Meskipun ia tak tahu bahwa ketiga gurunya itu bukan lagi orang-orang yang memiliki ilmu silat bersih,tetapi karena ia memiliki jiwa yang haus akan ilmu silat membuatnya selalu tertarik dengan jenis ilmu silat manapun juga yang ia temukan termasuk dari jenazah mantan Perdana Menteri Kerajaan Tang yang tak sengaja ia temukan di gubuk dalam hutan matahari musim semi beberapa waktu lalu. Dan, di otaknya kini penasaran dengan pedang dan surat tanpa tulisan seperti buku lapuk yang dimiliki oleh Lao Guang guru pertamanya itu.

Bersambung!!

1
Ismaeni
cerita awal yang cukup menarik. ..bahasa nya enak tidak berat. semangat update-nya yaa thor
Bryan Kennedy
Cher ami, allez, j'ai hâte de lire votre roman, j'adore les histoires classiques
Bryan Kennedy
L'esprit Nami, L'histoire de ce roman est agréable à lire de nombreuses fois car j'ai l'impression d'entrer dans l'histoire.
anggita
iklan, like☝👍.. moga lancar novel barunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!