NovelToon NovelToon
Melawan Takdir: Dari Mortal Menuju Primordial

Melawan Takdir: Dari Mortal Menuju Primordial

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:25.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan, Xiao Tian menolak tunduk pada takdir. Berasal dari alam bawah, ia bertekad menembus batas eksistensi dan mencapai Primordial, puncak kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu menggapai.

Namun, jalannya dipenuhi pertempuran, rahasia kuno, dan konspirasi antara alam bawah, alam atas, dan jurang kematian. Dengan musuh di setiap langkah dan sahabat yang berubah menjadi lawan, mampukah Xiao Tian melawan takdir dan melampaui segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Malam di Hutan Beracun

Malam semakin mendekat saat Xiao Tian dan Yan Mei melanjutkan perjalanan mereka di atas pedang terbang. Kabut beracun masih menyelimuti hutan, tetapi tidak lagi menjadi ancaman bagi mereka berkat pelindung yang diciptakan Xiao Tian menggunakan kombinasi Taoisme Tertinggi dan kekuatan iblis.

Namun, di tengah keheningan itu, tiba-tiba...

"HSSSSSHHHHHH!!!"

Sebuah bayangan hitam besar melesat melewati mereka dengan kecepatan yang luar biasa.

Xiao Tian segera menghentikan pedang terbangnya, sementara Yan Mei tersentak kaget, matanya membelalak saat melihat sosok yang baru saja melintas di hadapan mereka.

Seekor ular raksasa dengan tubuh sepanjang puluhan meter, sisiknya hitam pekat dengan corak keemasan yang berkilauan di bawah sinar bulan. Matanya bersinar merah menyala, penuh dengan kebijaksanaan dan kebuasan.

Makhluk itu hanya melewati mereka tanpa menyerang, tetapi hawa keberadaannya cukup untuk membuat seseorang merasa tercekik.

Xiao Tian hanya tersenyum tipis. "Menarik..."

Yan Mei masih dalam keadaan tegang, napasnya sedikit memburu. "Tuanku... itu..."

"Biarkan saja." Xiao Tian berkata santai, melanjutkan perjalanan. "Makhluk seperti itu bukan sesuatu yang bisa kita ganggu sembarangan, kecuali jika kita siap membunuhnya."

Yan Mei menelan ludahnya dan mengangguk.

Istirahat di Hutan

Beberapa jam berlalu, malam akhirnya tiba.

Kabut hijau pekat mulai menipis seiring dengan jatuhnya malam. Angin malam yang berhembus pelan membawa hawa dingin yang menusuk, menggantikan aroma racun yang sebelumnya memenuhi udara. Di tengah hutan yang sunyi, suara binatang malam sesekali terdengar, menciptakan irama alam yang menenangkan, tetapi sekaligus mencekam.

Di bawah pohon raksasa dengan akar yang menjalar seperti ular, Xiao Tian dan Yan Mei memutuskan untuk beristirahat. Sebuah api unggun kecil menyala di antara mereka, cahayanya berkedip-kedip, menciptakan bayangan di wajah keduanya.

Yan Mei duduk bersandar pada batang pohon, memeluk lututnya. Ia melihat ke arah Xiao Tian yang tampak tenang, duduk bersila dengan mata yang tajam menatap api.

"Tuanku, kau tidak tidur?" tanyanya dengan suara lembut.

Xiao Tian meliriknya sekilas, lalu tersenyum tipis. "Aku tidak perlu tidur malam ini. Lagipula, ada sesuatu yang ingin kulakukan."

Yan Mei menatapnya dengan sedikit ragu. "Tapi... kita sudah berjalan seharian. Tidak ada salahnya beristirahat, kan?"

Xiao Tian tidak langsung menjawab. Ia hanya mengulurkan tangannya ke dalam cincin penyimpanan dan mengeluarkan sebuah kuas yang ujungnya berkilau samar. Tinta spiritual yang ia buat dengan kekuatannya mulai berkumpul di ujung kuas itu, menetes seperti embun.

"Tidurlah. Aku akan berjaga." katanya, kali ini lebih lembut.

Yan Mei menatapnya sesaat sebelum mengangguk. Ia tahu tuannya bukan orang biasa—bahkan tanpa tidur sekalipun, ia masih bisa bertarung seperti biasa.

Tetapi saat ia hendak merebahkan diri, sebuah angin dingin bertiup, membuat tubuhnya sedikit menggigil. Pakaiannya yang terbuka memang tidak memberikan banyak perlindungan dari udara malam yang menusuk.

Tanpa berkata apa-apa, Xiao Tian melepas jubahnya dan menyampirkannya ke bahu Yan Mei.

Yan Mei terkejut, matanya membesar saat ia menatap tuannya. "Tuanku… ini…"

"Tidurlah." Xiao Tian mengulang ucapannya dengan nada datar, seakan hal itu bukan sesuatu yang perlu dibahas. "Jubah itu akan melindungimu dari hawa dingin."

Yan Mei menundukkan kepalanya, menggenggam ujung jubah itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Jubah ini masih hangat… mengandung aroma Xiao Tian.

"Terima kasih…" katanya pelan, sebelum akhirnya merebahkan diri di atas rerumputan dan menutup matanya.

Lukisan di Daun

Sementara Yan Mei perlahan tertidur, Xiao Tian mulai menggerakkan kuasnya di atas sehelai daun besar yang ia ambil dari pohon di dekatnya.

Srett… Srett…

Setiap goresan yang ia buat menciptakan cipratan tinta spiritual yang bercahaya lembut di permukaan daun. Gambar itu perlahan mulai terbentuk… bukan sekadar lukisan biasa, tetapi sosok seseorang.

Seorang wanita dengan rambut panjang yang terurai, matanya sehalus embun pagi, senyumannya lembut seperti angin musim semi.

Huo Ling’er.

Xiao Tian menatap hasil lukisannya dengan ekspresi rumit. Sudah berapa lama sejak terakhir kali ia melihatnya?

Dalam hening, ia menghela napas pelan. "Ling’er… aku sudah berubah banyak sejak saat itu."

Tangannya dengan lembut menyentuh goresan wajah Ling’er pada daun itu, tetapi tepat pada saat itu…

Angin bertiup kencang.

Lukisan itu melayang dari tangannya dan terbawa angin, berputar di udara sebelum akhirnya jatuh di rerumputan di dekat Yan Mei.

Yan Mei, yang masih setengah terjaga, membuka matanya perlahan. Saat melihat daun itu, matanya sedikit menyipit.

"Sosok wanita ini… siapa?"

Ia menatap Xiao Tian yang tetap diam, menatap jauh ke dalam api unggun dengan mata yang seolah penuh kenangan.

Yan Mei menggenggam jubah yang melingkupi tubuhnya lebih erat. Untuk pertama kalinya, ia merasa sedikit penasaran… dan sedikit cemburu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!