PANGERAN NAGA XUAN 2 | PERTARUNGAN PARA DEWA

Di tengah hamparan kabut pekat yang menyelimuti Medan peperangan, kegetiran tergambar jelas pada raut wajah Luo Feng. Namun saat itu Luo Feng sangat marah, ketika ia tidak berhasil membalaskan dendamnya, dan membiarkan Lan Wu Yue pergi melarikan diri.

Di sisi lain, sosok dewa air Yan Luo telah melayang di hadapannya.

Duaaarrrrrrrr...... Serangan tiba-tiba terjadi begitu saja, bagaikan sebuah angin yang berlalu.

Sebuah serangan cepat mengarah pada dewa air Yan Luo. "Beraninya kau mengabaikan ku bajingan!" Ucap Yao Gang dengan raut wajah yang sangat marah, keningnya mengkerut, wajahnya sedikit di tekuk, dengan pandangan nya yang tertuju sangat tajam kepada dewa air Yan Luo.

"Tuan Yao, mari kita bersama-sama untuk membunuh keparat ini!" Ujar Luo Feng kepada Yao Gang.

Yao Gang pun menyetujuinya, mereka akan bekerja sama untuk melawan dewa air Yan Luo.

Di sisi lain, Xiao Xuan merasa sangat kesal atas terbunuh nya Luo Zheng dan juga Lan Wu Yue yang berhasil melarikan diri dengan selamat. Xiao Xuan kembali memalingkan wajahnya, ia menatap Yan Xiao yang sedang kembali mengatur nafasnya. Memanfaatkan waktu luang disaat Xiao Xuan menghentikan serangannya.

Lalu, disaat itulah, Yan Xiao mengeluarkan beberapa klon tubuhnya yang terbuat dari element air.

Dua klon tubuh ditambah dengan tubuh aslinya pun mulai bergerak, mereka menyerang Xiao Xuan secara bersamaan.

Namun, Xiao Xuan terlihat tetap tenang, berulang kali Xiao Xuan menggunakan langkah kilatnya, menghindari serangan demi serangan yang di lancarkan oleh Yan Xiao beserta dua klon nya.

"Cih, ini sangat merepotkan!" Gumam Yan Xiao sedikit mengkerut kan dahinya.

Di tengah hamparan kabut pekat, angin bertiup kencang, Xiao Xuan berdiri dengan tegak, memegang pedang cahaya api mataharinya. Rambutnya yang putih panjang terurai, berkibar diantara bahunya, jubah hitamnya berkibar dan berkibar tertiup angin kencang, pita-pita berwarna kuning keemasan pun berkibar laksana tirai malam yang bersinar dibawah sinar rembulan.

Lapisan demi lapisan energi spiritual berwarna keemasan itu terlihat samar-samar di balik kabut pekat, sebuah jurus pedang berbentuk bunga matahari dengan api panas yang sangat mengerikan, membuat suhu disekitar semakin memanas.

Dentuman demi dentuman yang keluar dari jurus itu, membuat hamparan kabut pekat itu sirna, menghilang terhempas oleh tekanan udara panas yang sangat kuat.

Satu jurus yang di keluarkan oleh Xiao Xuan, menggemparkan seluruh Medan pertempuran. Itu bergetar sangat hebat, suhu panas ekstrim membuat permukaan tanah yang di lumuri air dan darah segar itu mendidih, mengeluarkan beberapa gelembung panas yang bercampur lumpur dan darah segar.

Melihat satu jurus yang sangat kuat, Yan Xiao pun menjadi sangat panik, seketika dua klon tubuh yang terbuat dari element air nya itu sirna, tak kuasa menahan panas ekstrim yang berasal dari jurus Xiao Xuan.

"Matilah!" Ucap Xiao Xuan mengerahkan jurusnya tersebut.

Yan Xiao mengerahkan segenap kekuatannya, memanggil satu sosok binatang primordial raja lautan, sosok paus yang sangat besar itu meraung, menyemburkan tembakan air yang sangat dahsyat.

Benturan dari dua jurus tempur yang kuat pun terjadi.

Duarrrr.......... Ledakan Supernova itu mengguncang dunia.

Ledakan itu membuat semuanya terkena dampak ledakan.

ledakan itu meluap sangat ganas, begitu banyak praktisi dari kedua belah pihak yang berada pada tingkatan ranah dibawah master world seketika lenyap, bahkan tidak menyisakan sedikit pun tulang belulang dari tubuh mereka.

Dewa air Yan Luo pun demikian menghindar, merasakan dampak ledakan yang sangat mematikan.

"sial, kuat sekali!" ujar dewa air Yan Luo dengan mengkerut kan dahinya.

Di sisi lain, Yan Xiao tengah terluka berat! Paus besar itu menghilang, namun bola api matahari itu masih bersinar terang dengan nyala api nya yang sangat membara di langit dan mengarah kepadanya.

Xiao Xuan tidak lagi berbelas kasih, ia kembali melancarkan serangan keduanya.

Bola api matahari itu membelah diri, menjadi ribuan kepingan bola kecil yang siap menghujani seluruh area medan pertempuran.

"seluruh pasukan alam manusia, mundur!......" teriak Lin Zhi memberikan isyarat untuk mundur.

Semua praktisi alam manusia pun kembali ke barisan belakang, mundur sejenak, ketika melihat jurus Xiao Xuan telah siap untuk menghancurkan dunia.