"Cinta beda Usia?"
"Cinta Pertama?"
"Cinta Monyet?"
Apapun itu yang di katakan tentang sebuah rasa yang di rasakan gadis ABG berumur 15 tahun pada kekasih sepupunya sendiri yang berumur sangat jauh di atasnya.
Najla Maulida Linome yang jatuh cinta dengan Pria bernama Alexander Abraham pacar sepupunya sendiri Vania Larissa.
Di lain sisi Alex menganggap Najla gadis ingusan yang tak tahu apa itu cinta.Setelah hari pertunangan sepupunya dengan Alex,orang yang Najla cinta dia memutuskan untuk pergi ikut dengan keluarga mendiang sang ibu ke Milan.
Lima belas tahun lebih dia menghilang tanpa jejak.Najla harus kembali ke tepat asalnya yaitu Indonesia.
Hidupnya banyak berubah namun,apa cintanya sudah berubah ??
Ikuti kisahnya hanya di Cerita ini
Jika Anda tidak berkenan dengan cerita ini kalian bisa SKIP saja tanpa membuat jejak huru hara 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Kevin dan Brian
Najla mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan sedang.Sayangnya harapannya untuk cepat sampai di sekolah Kevin hanya angan.Karena memang jalanan Jakarta yang begitu ramai dan padat apalagi menjelang makan siang seperti saat ini.
Empat puluh lima menit Najla sampai SMA di mana Kevin bersekolah.
Najla masuk ke dalam wilayah sekolah.Suasananya sedang sepi karena memang masih jam pelajaran berlangsung.
Karena sekolah Kevin begitu luas membuat Najla sedikit kesulitan untuk mencari ruang Kepala sekolah.Saat dirinya sedang kebingungan mencari keberadaan ruangan kepala sekolah ada salah satu siswi yang keluar dari sebuah ruangan.Akhirnya Najla pun menanyakan letak ruangan kepala
"Terimakasih yaa.." ucap Najla dengan ramah saat mendapat jawaban atas pertanyaan nya.
"Sama-sama tante,"jawab siswi yang bernama Jasmine sopan.
Setelah Jasmine berlalu dari hadapannya Najla pun melangkah ke arah yang Jasmine maksud.Benar saja ada plang nama menunjukkan ruangan itu adalah ruangan Kepsek.
Najla menghela nafas panjang di depan ruangan itu.Entah apa yang akan terjadi di dalam sana dia harus selalu siap untuk menjadi tameng Kevin.
Najla mengetuk pintu ruangan itu dan setelah mendengar teriakan dari dalam yang mempersilahkan dirinya masuk akhirnya Najla mulai membuka pintu ruangan itu.
Ceklek.
Pintu terbuka lebar.Najla mengernyitkan dahinya disana sudah ada tiga siswa dan dua orang seperti nya wali murid.
Najla sedikit terkejut karena disana juga ada Brian keponakan nya yang sudah mulai pindah sekolah.Najla memang tak tahu jika Kevin dan Brian satu sekolah.
"Silahkan duduk ,Bu," ucap seseorang yang duduk di kursi kebesaran nya yang diyakini Najla dia adalah sang kepala sekolah.
Najla sedikit terkejut dengan karena dia fokus memandang Kevin dan Brian dan berfikir sebenarnya ada apa,kenapa keduanya sama-sama ada di dalam ruangan itu.
Saking fokusnya dengan kedua kesayangannya itu Najla lupa menyapa orang-orang yang ada di ruangan itu.
"Maaf pak,saya Najla.Tadi,bapak sempat menghubungi saya." ucap Najla pada sang kepala sekolah.
"Oh iya Bu..,Brian kenapa wali kamu belum datang?"
ucap Kepala sekolah pada Brian.
"Saya kan sudah bilang,kalau nggak akan ada yang datang karena..
"Maaf pak,saya Najla dan saya wali dari Brian and Kevin."ucap Najla menyela omongan Brian.
Najla tahu jika kakak sepupunya memang sudah sangat sibuk dengan pekerjaan nya apalagi mereka masih bolak balik mengurus perusahaan yang ada di Luar negri dan di Indonesia.
Kevin dan Brian saling pandang,Brian bertanya-tanya dalam hati kenapa sang aunty di telpon dari sekolah sebagai wali Kevin,Kevin pun berpikir kenapa Najla juga jadi wali Brian anak pindahan yang baru saja masuk hari ini.
"Jadi,apa hubungan anda dengan Brian anak baru ini dan apa benar anda wali dari Kevin,karena setahu saya jika Kevin punya masalah di sekolah ada seseorang yang mewakili papanya dan itu bukan anda." ucap sang kepala sekolah.
"Maaf pak,saya Tante dari Brian.Dia anak kakak saya dan Kevin adalah anak saya,maaf jika selama ini saya sebagai ibu tidak bisa melakukan yang terbaik buat anak saya karena memang saya selama ini tinggal di luar negeri." ucap Najla dengan sopan.
"Owhhh..anda TKW,anak TKW aja belagu.Berani-beraninya dia buat masalah dengan kami." ucap seorang wanita yang sedari tadi menatap tak suka dengan kedatangan Najla.
"Bun...
"Apa salahnya kalau saya TKW,nggak ada yang salah kan Bu,saya juga nggak pernah menyusahkan ibu apalagi minta makan sama anda." ucap Najla mengangkat tangannya dan memberikan kode pada Kevin untuk diam.
"Halah,kamu ini lagaknya kayak jagoan.Pantesan ibunya gini, jadi anaknya juga berandalan." ucap wanita itu dengan wajah sinis nya.
Najla menatap pada Kevin yang menampilkan wajah yang terlihat sedih.
"Maaf bunda," ucap Kevin saat melihat Najla yang menatap nya dengan wajah kecewa.
"Sejak kapan aunty gue jadi bunda Lo,aunty gue aja belum nikah.Masa langsung punya anak segede gue,drama banget sih asli," bisik Brian pada Kevin yang ada di sampingnya.
"Takdir gue jadi anak Buna Nana,sejak lahir emang gue anak bunda.Jadi,diem deh.."jawab Kevin santai.
"Lo utang penjelasan sama gue." ucap Brian
"Ssssstttt,iya nanti gue jelasin.Puas Lo !!" jawab Kevin.
"Jadi, sebenarnya masalah Kevin sama Brian itu apa yah pak?" tanya Najla dengan sopan.
Kepala sekolah yang bernama Hambali pun menghela nafas dalam.Dia menimbang apakah dia akan berbicara pada Najla karena memang setahu Hambali mama Kevin sudah meninggal dan itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan guru-guru.Tak jarang banyak guru yang berusaha baik pada Kevin dengan tujuan mendapatkan tempat jadi pengganti sang mama namun, tentu nya susah dan mustahil.
"Begini Bu, sebenarnya saya memanggil wali murid dari Kevin dan Brian itu ingin memberi tahukan jika tadi kami menemukan Kevin dan Brian sedang berkelahi di lingkungan sekolah."jelas Hambali.
"Lagian anak kelas 10 beraninya mukul anak kelas 11.Keterlaluan,dasar beranda* !!" cibir wanita itu.
"Maaf Bu,ibu tidak bisa menyimpulkan apapun sebelum kita mendengar dari kedua belah pihak.Jangan pernah menghakimi jika kita tak tahu duduk masalahnya dulu." ucap Najla sedikit terpancing emosi.
"Kamu bisa lihat anak saya yang sudah bonyok gini kan,ini ulah kedua berandal*n itu.Kamu masih mau bela kedua anak berandalan itu,harusnya ibu bisa mendidik anak ibu dong ?!"
Najla memejamkan matanya dan menetralkan perasaannya.Saat ini rasanya ingin sekali menghajar mulut perempuan kurang aja*r di depannya."Harusnya kita mendengar kedua belah pihak.Jadi,ibu bisa menganalisis apa yang sebenarnya terjadi.Kalau anak anda tidak keterlaluan nggak mungkin anak saya
akan marah.*ucap Najla tak kalah pedasnya.
"Atau jangan-jangan anak ibu bohong lagi," ucap Najla lagi.
"Masa anak saya mau bohong sama saya,mukanya aja sudah abstrak gitu.kamu ini jangan terus membela anak kamu yang berandalan itu yaa," ucap sang wanita tak terima.
"Kalau dia nggak maksa kita buat ngikutin kemauannya dan dia nggak mukul Kevin dan aku, pasti aku dan Kevin nggak bakal balas mukul dia aunty.Masa aunty nggak percaya sama Brian juga Kevin?"
Najla melihat pipi Kevin dan Brian bergantian.
"Apa benar begitu Jason?"tanya Najla mengalihkan perayaan pada anak remaja yang sudah sekolah satu tingkat diatas Kevin dan Brian.
"Jawab Jason,apa kamu bohong sama mama,JAWAB ?!"bentak wanita yang berstatus ibu dari Jason.
Jason yang terlihat ketakutan kini mengangguk mengiyakan ucapan Brian.
Melihat anggukan dari Jason membuat Najla merasakan lega dalam hatinya.
"Jadi sudah jelas bahwa masalah ini terjadi karena Jason yang berusaha membully adik kelas dan itu sudah cukup jelas dengan anggukan Jason atas pernyataan Brian." ucap Hambali
"Kalau kalian nggak percaya banyak anak-anak jadi saksi saat kita di paksa nurutin apa mau Jason dan dia juga tak segan-segan buat malak kita."uaco Kevin.
Mendengar ucapan Kevin membuat ibu dari Jason menggeram merasa di permalukan oleh sang putra apalagi mengingat kata-kata nya yang sempat merendahkan Najla yang dia anggap TKW.
Bersambung.
kenapa ada apa dgn Vania