Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Pahit
"APA KAMU GILA? WANITA MANA YANG INGIN DIJADIKAN KELINCI PERCOBAAN??"
"JIKA WANITA LAIN MENDENGARNYA DIA AKAN MENGANGGAPNYA SEBAGAI PLAYBOY KAMU PAHAM?" ucap Iris sambil menarik kerah baju milik pangeran di dalam pikirannya dengan wajah yang tersenyum menahan kesal terhadap ucapan blak-blakan
Iris merasa sangat tidak bisa memahami laki-laki yang berada di depannya. Ketika di masa lalu dia mengejar tidak ada satupun kemampuannya ataupun usahanya yang diberikan apresiasi. Di saat sekarang ketika dia sadar dan diberikan hukuman oleh dewa maka dia tidak lagi terlalu berharap dengan masa depan tentang hubungan yang telah terjalin dengan sang pangeran di dalam tali pertunangan.
"Itu adalah hak yang anda miliki yang mulia, akan tetapi jika saya bisa memilih saat ini saya mungkin lebih memilih untuk sendiri dan fokus kepada keluarga yang perhatian kepada kesehatan saya,"
"Selama ini saya lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, saya jadi merasa sudah saatnya saya juga tidak memberikan sesuatu yang memalukan atau aib untuk keluarga tercinta,"
"Saya yakin anda tau betul tentang itu bukan? Kalau begitu saya pamit dulu yang mulia," ucap Iris yang bangkit dari sofa dan memberi hormat pamit
Sang pangeran yang ditinggalkan di dalam ruangan yang sepi dengan sepotong kue yang tidak habis di depannya. Benar-benar pahit dan sesak dia melihat penolakan di depannya, dia bisa saja memaksa Iris untuk menerima semua yang diinginkan olehnya, akan tetapi banyak luka yang dia torehkan juga membuatnya sadar diri untuk perlahan-lahan melindunginya dari berbagai macam hal. Sesaat sang pangeran teringat dengan mimpi buruk yang begitu familiar menghampirinya seolah-olah dia pernah mengalami hal itu.
"BUNUH WANITA GILA ITU!!"
"DIA TIDAK PANTAS JADI RATU!!"
"DIA MEMANG LAYAK MATI, MAU JADI APA KERAJAAN KITA DI PIMPIN OLEH WANITA KEJAM DAN JAHAT!!"
"GADIS SUCI LEBIH BAIK JADI RATU!!"
Berbagai macam sorakan orang-orang dengan sebuah guliton berada di depan matanya, yang kemudian terlihat seorang gadis berambut coklat dengan borgol rantai di kawal oleh para kesatria istana supaya tidak melarikan diri atau bertindak hal yang jahat. Sang pangeran melihat adegan itu, tapi anehnya dia tidak bisa melihat wajah sosok dari gadis yang diborgol, ditambah lagi rambut berwarna coklat adalah rambut yang warnanya cukup umum di kalangan masyarakat barat berbeda dengan timur.
"Entah kenapa aku selalu merasa sedih ketika melihat wajah atau sikap Iris yang tiba-tiba semacam itu,"
"Seolah-olah dia takut jika mendekat ke arahku sejak demamnya sembuh,"
"Tidak lama lagi pesta pendirian negara akan tiba, orang-orang pasti akan memperhatikan hubungan kami dan para tamu penting dari kerajaan timur dan timur tengah akan datang,"
"Aku harap semuanya akan bisa berjalan dengan lancar," gumam sang pangeran sambil menatap kue yang ada di depannya
Disisi lain di dalam kereta kuda Iris bersandar ke jendela dan menatap pemandangan dari dalam kereta, sebuah pemandangan yang selalu sama dilewati oleh dirinya. Iris merenung tentang apa yang akan terjadi selanjutnya setelah mendapatkan keterkejutan hari ini.
"Kutukan mungkin akan lebih baik daripada harus sakit hati semacam ini akibat dari perhatian,"
"Sekarang aku benar-benar harus fokus kepada bisnis yang aku jalankan, karena tujuanku adalah menjadi seseorang yang kaya tanpa perlu memikirkan masa tua nanti akan menjadi apa,"
Chasing Gold And Avoid The Prince