NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Big Bos

Tawanan Cinta Big Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Olla

Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Happy reading

Mobil mewah berwarna hitam melesat meninggalkan kawasan perkantoran, didalam mobil nampak hening dengan fikiran masing-masing bahkan tidak ada yang berani membuka suara sedikitpun aura didalamnya juga sedingin cuaca diluar sebab masih hujan.

Billy melipat kuat bibirnya agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun bahkan dirinya bernafas pun dengan amat sangat pelan takut jika big bos semakin mengeluarkan tanduknya karena tadi saat dirinya hanya mengetuk pintu namun begitu pintu dibuka yang terlihat hanya wajah alex yang menggeram kesal padahal dia merasa tidak berbuat salah sedikitpun.

Alex masih menatap sinis kearah billy saat kedapatan mereka saling menatap di spion tengah, bahkan tatapannya semakin tajam membuat billy menelan salivanya dengan susah payah.

Glek.

"Ed, naikkan pembatas, aku malas ngeliat wajah pengganggu." ucapnya dengan nada datar.

Edwin segera menaikkan pembatas yang berada diantara tengah-tengah kursi bagian depan, dieinya masih sedikit terkejut dengan ucapan alex yang seperti bukan bos nya saja.

"Apa kamu membuat kesalahan bil?" tanya edwin sambil terus mengemudikan mobil dengan hati-hati sebab curah hujan masih deras.

Billy mendesah dengan kasar lalu tubuhnya semakin tak berdaya dia sandarkan disandaran kursi penumpang.

"Entahlah ed, apa kesalahanku padahal tadi aku hanya mengetuk pintu karena waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor, tapi bos langsung marah begitu jadi aku bingung." ucapnya frustasi sambil masih memikirkan apa sebenarnya kesalahannya.

Kesalahanmu satu bil, kamu ganggu big bos mu yang lagi mau enak-enak🤣🤣

"sabar bil." edwin sedikit menahan tawa melihat penderitaan serta wajah billy yang terlihat frustasi itu seumur-umur baru kali ini billy frustasi seperti orang yang sedang patah hati.

Sedangkan dibelakang suasana masih sunyi alex belum mengeluarkan sepatahpun, dirinya lantas menoleh melihat gadisnya yang sedang memandang keluar jendela.

Tangannya terulur untuk menyentuh tangan dingin luna membuat sang empu tersentak kaget dan melihat kearah tangannya yang sudah digenggam tangan besar dan dia tahu siapa pemilik tangan itu.

"Sini."

Alex menepuk pahanya memerintah luna agar duduk disana tapi luna menggelengkan kepalanya cepat dengan wajah memerah.

"Sini sayang." tekannya sambil mengode kearah pahanya.

Luna mendesah pelan dengan ragu dia mulai bergeser dan naik keatas pangkuan alex dengan ragu-ragu.

Grep.

Tubuh luna menegang saat pinggangnya sudah terlilit oleh tangan kekar alex, bahkan kini tubuhnya terdorong kebelakang hingga tubuh keduanya semakin menempel.

Alex menghirup aroma wangi dari potongan leher luna, dagunya dia letakkan dibahu luna membuat gadis tersebut semakin menegang.

"Rilex honey." bisiknya sambil menghirup kulit bersih itu.

Darah luna berdesir saat mendengar bisikan menggoda yang alex berikan, dirinya sungguh malu apalagi didalam mobil tidak hanya ada mereka berdua.

Disingkirkannya rambut panjang luna agar leher mulus itu semakin terekpos.

Cup.

Luna memejamkan mata saat merasakan kecupan basah dilehernya, menari-nari membuat badannya yang tadi terasa tegang kini perlahan melemas.

Alex menjauhkan wajahnya dan menyandarkan tubuhnya, tangannya terulur mengusap leher luna yang dikecupnya tadi meninggalkan ruam merah samar-samar membuatnya tersenyum tipis.

"Hey, lihat sini." gumamnya dan memegang dagu luna agar mereka saling melihat.

Luna memandang alex, baru kali ini dia biaa melihat dengan jelas wajah alex yang ternyata sangat tampan walau bulu-bulu tipis itu memenuhi sebagian wajah alex namun tak dipungkiri alex memiliki ketampanan yang diidam-idamkan kaum hawa.

Alis tebal, mata tajam, hidung mancung dan bibir tebal, ahh ngomong-ngomong soal bibir, bibir itulah yang tadi menciumnya, wajahnya kini memerah saat membayangkan kejadian tadi saat mereka ada didalam kamar alex.

Tuk.

Asss..

Luna mengerucutkan bibirnya saat keningnya disentil oleh alex.

"Apa yang kamu fikirkan?" alex semakin menatap intens wajah luna, lihatlah wajah luna saat ini yang semakin gemas dimatanya membuat dieinya terkekeh kecil.

"Tidak ada." jawab luna pelan sambil membuang muka sebab tak sanggup jika terus menatap wajah tampan alex yang seperti mengintimidasinya itu.

"Besok kekantor lagi, antarkan aku makan siang?" perintahnya dengan kedua tangan berada dipinggang luna dan semakin menarik hingga kini luna bersandar didada alex.

Luna menganggukkan kepalanya pelan, motor luna sudah diantar kembali kerestoran oleh salah satu pengawal alex dan luka luna juga tidak terlalu parah hanya tergores saja.

Mobil yang dinaiki mereka akhirnya berhenti tepat didepan rumah luna membuat luna menegakkan tubuhnya.

"Emm...kalo begitu luna turun dulu." ucapnya pelan dan bersiap-siap untuk beranjak namun sepertinya alex belum mengijinkan.

Ehh..

Luna menoleh dan memandang alex.

"Beri salam perpisahan yang betul." gumamnya.

"sampai jumpa kembali emm..emm..." luna kembali berfikir apa bagusnya untuk panggilan yang disematkan buat alex sebab dia masih bingung.

ckkk

Alex berdecak kemudian meraih wajah luna untuk diciumnya.

Emmmm

Beruntung diluar hujan sudah mulai reda hanya tinggak gerimis tak lama pintu mobil berwarna hitam terbuka dan luna segera turun dengan terburu-buru membuat alex menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu gadisnya itu, ahhh pasti dia masih malu karena ciuman barusan itu.

Kemudian mobil mulai melaju setelah mendapat kode darinya meninggalkan rumah sederhana itu setelah dilihat luna sudah masuk kedalam rumah.

Klik.

"Luna pulang."

Luna segera menyimpan sepatu miliknya yang masih agak basah itu dirak sepatu, nanti dia akan mencucinya.

"Ayah belum pulang an?" tanya luna saat melintas melihat sang adik yang sedang menonton televisi.

"Belum kak." jawabnya tanpa menoleh sedikitpun sebab dia fokus dengan tontonannya.

Luna kemudian menuju kamarnya untuk segera membersihkan diri.

Tak sampai 30 menit luna sudah keluar dengan memakai piyama panjang berwarna putih tulang motif beruang.

Malam ini luna akan memasak sup untuk makan malam sembari menunggu sang ayah pulang.

Tak terasa malam sudah tiba mereka sedang duduk menikmati tontonan yang ada ditelevisi sambil menunggu sang ayah tiba.

"Emm kak." anna berucap dengan ragu.

"Ada apa?" tanya luna sambil menoleh kearah anna.

"Emm...apa boleh anna ikut kemah?" cicitnya.

"Kapan?"

"Rencana sekolah mengadakan perkemahan 2 minggu lagi." jelas anna

"Berapa malam?"

"2 malam."

Luna terdiam sebentar sambil berfikir.

"Ijin dulu sama ayah, kalo ayah mengijinkan anna boleh pergi." ucapnya.

Bibir anna melengkung keatas lalu memeluk kakaknya tersayangnya itu dan mengucapkan terima kasih.

Luna pun membalas pelukan anna, dirinya harus saling menyayangi apalagi anna yang tumbuh kembangnya tanpa kasih sayang seorang ibu membuat luna harus berperan sebagai penggantinya walaupun tidak sama dengan adanya sosok ibu yang nyata.

"Roy, saya pulang dulu." pamitnya saat gio berpapasan dengan roy.

"Ohh iya, hati-hati gio salam untuk kedua putrimu."

Dan gio menganggukkan kepalanya lalu segera berlalu dan mengambil sepeda motor miliknya, beruntung hujan sudah reda jadi gio tak perlu memakai mantel.

Jangan lupa like, komen and gift🤗

1
Desy Tri Astuti
ya Allah kemana aja thorr baru nongol lagi. Btw yg Second wedding donk dilanjutin, penasaran alur cerita'y 🤭🤭✌
Mom Olla: hiatus sejenak🤭🤭🤭
siap, ditunggu ya untuk penggemar noni ehh salah nino🤣🤣🤣🤣 siap ongoing😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!