Chasing Gold And Avoid The Prince
Di dalam sebuah ruangan yang mewah dengan lampu chandelier yang berada di tengah ruangan aula yang luas, suara bisikan dan tawa orang-orang berpakaian mewah di dalam ruangan terdengar begitu jelas sampai akhirnya semuanya terdiam dan mata tertuju pintu masuk, ketika mendengarkan nama pangeran bersama dengan seorang saint atau gadis suci masuk ke dalam ruangan bersamaan melewati pintu masuk. Semua orang berbincang kecil tentang keserasian pangeran negeri ini dengan gadis suci yang sedang populer, karena turun dari langit atas perintah dewa.
"Wah... Tidak hanya cantik tapi juga beretika gadis suci seharusnya orang yang layak menempati posisi itu,"
"Gadis suci ini lebih baik daripada wanita gila keluarga Drachenschatz yang hanya punya banyak uang dan menjadi tunangan pangeran,"
"Lihat bahkan pangeran tidak ingin menjadi pasangan wanita gila itu datang ke dalam pesta ulang tahun raja,"
Wanita gila yang dibicarakan oleh orang-orang di dalam ruangan aula langsung terdiam, ketika mendapatkan tatapan benci dan amarah yang menggebu-gebu ke orang-orang yang membicarakan dirinya yang saat ini adalah tunangan sang pangeran yang dibicarakan. Wanita gila yang tidak lagi tahan dengan ucapan remeh orang-orang dan tawa merendahkan dirinya langsung berjalan menuju tengah aula di mana sang pangeran dan gadis suci yang menggenggam erat lengan sang pangeran.
"PLAK..."
Suara layangan tamparan keras dari wanita gila itu ke arah gadis suci itu di lihat langsung oleh orang-orang di dalam ruangan aula. Ruangan aula yang awalnya penuh dengan suara kini menjadi hening karena ketika wanita gila itu menjadi gila maka semua orang bisa terkena imbasnya.
"NONA IRIS DRACHENSCHATZ!!"
"BISAKAH KAMU TIDAK MEMPERMALUKAN AKU DAN MEMBUAT MASALAH?" teriak sang pangeran dengan kening berkerut dan tatapan dingin ke arah wanita gila yang ada di depannya
"Aku adalah tunanganmu dan dia layak mendapatkan tamparan itu,"
"Wanita jalang ini pasti telah menggodamu bukan?" tekan Iris dengan nada marah dan tangan yang terkepal hingga tanpa sadar darahnya telah mewarnai sarung tangan yang digunakan
"Aku yang mengajaknya ke dalam pesta ini, jadi dia adalah tamuku ditambah lagi nona Iris jangan mencoba melakukan hal yang bodoh ini peringatan terakhir untukmu," ucap sang pangeran dengan nada yang dingin sambil berjalan melewati Iris dengan gadis suci yang ditampar olehnya
Dipermalukan dan sakit hatinya Iris langsung pergi meninggalkan pesta yang di adakan, tidak lagi minat Iris berada di pesta yang megah itu dan pulang ke mansion Drachenschatz yang berada di ibukota kerajaan. Sebuah mansion dengan setiap sudutnya memiliki lambang naga berlapis emas yang sesuai dengan identitas keluarga mereka yang memegang peran penting di dalam perekonomian kerajaan. Sesampainya di mansion Iris masuk ke dalam kamarnya dan menghancurkan segalanya di dalam ruangan itu untuk melampiaskan amarahnya dan kebenciannya kepada gadis itu.
Di saat Iris sedang melampiaskan amarahnya, sesosok laki-laki berambut coklat yang lebih tua dari iris bersandar di pintu menyaksikan kegilaan itu dengan seringai dan kedua tangan yang terlipat di depan dada berbicara "Adikku yang manis sepertinya sangat berantakan, apakah laki-laki bodoh itu lagi membuatmu seperti ini lagi?"
"Sudah kakak katakan beberapa kali, dia tidak pantas untuk dirimu karena dia tidak mencintaimu,"
Iris yang tadinya menghancurkan barang-barang sekitarnya langsung terdiam mendengarkan ucapan sang kakak, sejujurnya jauh di dalam dirinya sendiri dia tau, jika pertunangan ini ada dikarenakan dirinya yang meminta ayahnya kepada sang raja. Keinginan egois itu telah menjadi bagian dirinya ini dia sadari jika ini akan menyakitinya sendiri, karena sosok laki-laki yang menjadi tunangannya tidak ada niatan untuk menjalin hubungan romantis dengan dirinya, tapi terlanjur dia sudah sangat mencintainya sampai takut ditinggalkan atau dibuang begitu saja.
"Tidak kakak, aku yakin dia pasti akan membuka hatinya untukku meski sedikit,"
"Oleh karena itu, pertama aku akan menyingkirkan wanita jalang itu dengan kematiannya dengan menggunakan pembunuh bayaran di bawah tanah," ucap Iris tanpa sadar menggigit jari jempolnya hingga tanpa disadari darah segar telah mengalir
Beberapa hari kemudian, pasukan istana kerajaan datang ke mansion keluarga Drachenschatz bersamaan dengan surat perintah penangkapan dengan bukti kuat, menangkap seluruh anggota keluarga Earl Drachenschatz. Keluarga yang telah lama menjadi penopang kerajaan selama beberapa dekade itu ditangkap, atas tuduhan pengkhianatan dan percobaan pembunuhan kepada gadis suci. Iris yang ditangkap di saat itu melihat jelas sang ayah dan kakaknya yang tidak berkutik, walaupun tidak memiliki hubungan dengan rencana kejamnya.
Ditengah-tengah Iris dan keluarganya di giring para pasukan kerajaan menuju istana kerajaan, semua mata rakyat maupun bangsawan yang menyaksikan menatap dengan tatapan yang puas dan merendahkan, karena bangsawan dan orang yang kaya sekalipun akhirnya bisa dihukum seadil-adilnya. Iris hanya bisa mengharapkan sosok pangeran yang dia cintai menyelesaikan kesalahpahaman atau setidaknya membela dirinya di saat-saat ini. Akan tetapi, bukannya pembelaan hanya tatapan dingin didapatkan hingga akhir dia dan keluarganya mendapatkan putusan hukuman mati di atas panggung pertunjukkan di tengah alun-alun kota.
"Lihat wanita gila itu, masih saja menatap dengan tatapan menjijikkan seperti tidak memiliki perasaan bersalah setelah melakukan hal yang keji,"
"Angkuh sekali wanita gila itu padahal sudah dekat dengan ajal,"
"Untung saja dia tidak jadi menjadi calon ratu masa depan, jika tidak maka akan hancur kerajaan ini,"
Caci rakyat kerajaan di bawah panggung dengan penuh kebencian serta kemarahan yang tak terbadung. Iris yang telah berada di atas setelah kematian ayah dan kakaknya yang mendahuluinya hanya bisa tetap angkuh dan percaya diri menatap lurus ke arah sosok laki-laki yang dari kejauhan menatapnya dengan begitu dingin tidak peduli dengan kematian yang akan menimpa dirinya.
'Ah... Ternyata aku yang bodoh,'
'Sejak awal memang dia sama sekali tidak pernah menatap diriku,'
'Akulah yang bodoh... Ternyata... Cinta ini sepihak...'
'Jika saja aku bisa mengulang waktu,'
'Aku akan menebus semua kesalahanku,'
Tepat setelah ucapan batin dari Iris dengan mata yang tertutup, sebuah pedang besar dengan cepat melesat jatuh ke bawah dan dengan rapi membuat kepala Iris terpotong lepas dari tubuhnya. Ketika itu juga masyarakat bersorak-sorak riang dengan kematian sosok bangsawan yang jahat dan semena-mena dalam menggunakan kekuasaan. Di sisi lain, Iris yang telah dipenggal mati terbangun di suatu tempat yang gelap gulita mendengarkan suara-suara aneh seperti suara roda jam atau jarum jam yang bergerak hingga akhirnya dia yang penasaran memutuskan untuk mengikuti asal suara sampai akhirnya dia mendengarkan suara itu dengan jelas dengan kemudian suara pintu terbuka.
"Tik... Tik... Tik..."
"Krett..."
"Selamat datang, Iris Drachenschatz atau harus ku panggil Rena Adishree,"
Chasing Gold And Avoid The Prince
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments