Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
"Percuma Bi, percuma" jawab nya pesimis dengan ekspresi wajah lesu.
"Emang percuma kenapa Ndi?" Tanya Dewi penasaran, sambil sedikit membungkukkan badan nya ke arah Andi.
"Aku sudah keliling dan mendatangi tiap rumah, tapi...tak ada seorang pun yang aku temui" jelas nya putus asa.
Semua teman nya pun terdiam sejenak mendengar penjelasan nya itu.
"Semua rumah di sini kosong!" sambung nya penuh emosi.
Ia beranjak dari duduk nya dan kedua tangan nya mencengkram sisi kanan kiri kepala nya dengan kuat karena putus asa.
"Kosong semua, gak ada orang nya! " lanjut nya sambil berjalan menjauhi kerumunan teman-teman nya.
Ekspresi wajah mereka pun terlihat ikut putus asa menatap ke arah Andi, hanya Robi yang masih mencoba tetap tegar dan tenang.
"Ini memang tempat aneh, bener-bener aneh! Kalian sadar gak, selama kita jalan kaki tak ada satu pun kendaraan yang lewat" ucap Dewi setengah panik.
"Iya bener, jalan raya selebar ini dan sebagus ini bener-bener sepi seperti kuburan" timpal Jaka membenarkan ucapan nya Dewi.
"Jangan putus asa kawan-kawan, kita harus terus berusaha, pasti ada jalan pulang" ucap Robi mencoba menenangkan teman-teman nya.
"Tapi.." ucap Dea yang seketika menghentikan bicara nya ketika mendengar sesuatu.
Tenggggg....tengggg...tengggg...tengggg.....!!!
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara lonceng yang berbunyi nyaring.
Semua nya diam mematung dengan ekspresi wajah kaget di sertai rasa penasaran, telinga mereka mencoba menangkap sumber suara itu dari arah mana berasal.
"Suara lonceng?" Gumam Robi dengan ekspresi wajah penuh tanda tanya.
"Ayo ayo !" Aja Robi di sertai langkah kakinya untuk memulai lari mencari sumber suara itu.
Teman-temannya langsung mengikuti di belakang nya.
Tenggg.....tenggg.....
Lonceng itu masih terus berbunyi.
Robi mempercepat lari nya untuk segera menemukan sumber suara itu, sebelum lonceng tersebut berhenti berbunyi.
"Ayo kawan-kawan !!" Teriak nya sambil sesekali menoleh ke belakang ke arah teman-teman nya, untuk memastikan mereka mengikuti di belakang nya.
Ia lari ugal-ugalan, beberapa kali dia hampir terjungkal ke depan dan ke samping karena mendadak menghentikan larinya sedetik. Sebab sepasang telinga nya kadang salah menangkap titik asal sumber suara tersebut.
Sebelum lonceng itu berhenti, dia harus sudah menemukan nya. Karena kalau tidak, usaha dia akan sia-sia.
"Robi! Tunggu!" Teriak Diah yang berlari di belakang nya.
Tengggg.....tengggg.....tengggg....
Suara misterius itu masih mengeluarkan suara nyaring.
Robi masuk ke dalam gang di pemukiman itu. Untung nya gang yang lebar nya kira-kira enam meter tersebut hanya lurus ke depan, dan tidak ada persimpangan, sehingga tidak membuat nya bingung.
Ia menambah kecepatan larinya, seperti nya dia sudah tidak terlalu perduli terhadap teman-teman nya yang ketinggalan jauh di belakang nya. Peluh keringat mulai menyerbu wajah nya.
Tenggg....tengggg.....
Suara lonceng sudah berbunyi 11 kali.
Jauh di depan matanya terlihat bangunan besar yang terletak di ujung gang itu. Robi sangat yakin sumber suara lonceng tersebut berasal dari bangunan besar yang ada di depan nya, karena semakin ia dekat dengan bangunan itu semakin jelas suara nya.
Tenggggg......!!
Bunyi yang terakhir di sertai Robi sudah berdiri tegak di depan aula yang pencahayaan nya kurang terang.
yuk mampir kenovel aku thor