seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Di rumah bunda Atar sedang menangis memikir kan putra nya karan tiba tiba panggilan nya terputus begitu saja sudah mencoba kembali menghubungi tapi tak bisa.
"Bunda kenapa kok nangis??" Tanya Sarah menghampiri bunda nya.
"Abang kamu, dia masih di luar kota" jawab nya sambil terisak.
"Loh kok bisa?? Abang kan nikahan besok pagi Bun" ucap Sarah terkejut.
"Di sana cuaca buruk Abang gak bisa melakukan penerbangan" jawab nya.
"Bunda sabar ya kita doakan Abang agar bisa segera pulang , mungkin nanti malam cuaca sudah membaik dan Abang bisa langsung pulang" ucap Sarah menenangkan bunda nya.
"Ada apa ini??" Tanya ayah Atar yang tiba tiba muncul.
"Atar yah"
"Atar kenapa Bun??" Tanya nya ikutan khawatir.
"Atar masih di luar kota yah, dia belum pulang, gimana kalau sampai besok pagi Atar belum pulang apa yang harus bunda kata kan pada keluarga Kia"
"Bunda udah hubungi Atar??"
"Tadi Atar menghubungi bunda kemudian panggilannya terputus begitu saja dan gak bisa di hubungi lagi bunda jadi khawatir " jelas nya sambil menangis.
"Udah Bun lebih baik kita doain Atar" ucap ayah.
"Iya bunda tenang aja kalau Samapi besok subuh Abang belum pulang biara Sarah yang jemput"
"Jemput pake apa kamu" ketus nya.
"Gampang nanti Sarah pinjam pintu Doraemon untuk Jemput Abang jadi bunda jangan sedih lagi ya" ucap nya sambil terkekeh, aneh memang bisa bisa nya di saat seperti ini Sarah malah bercanda.
"Sarahhhh....." Kesal seng bunda.
"Hehehe maaf Bun" ucap nya sambil nyengir.
"Kamu ya bunda lagi khawatir begini bisa bisa nya malah bercanda" omel nya.
***
Sudah tengah malam Atar masih menunggu cuaca membaik namun sayang tak kunjung membaik juga malah cuaca di kota tersebut semakin buruk, hujan deras disertai petir mau melalui jalur darat pun seperti nya percuma jika cuaca masih seperti ini.
Atar terus berdoa agar cuami kembali membaik dan ia bisa pulang untuk pernikahan nya.
***
Pagi hari nya Kia sedang di rias oleh MUA, ia b gitu bahagia karan akhir nya hari ini tiba dimana setatus nya akan berubah menjadi seorang Istri.
Kia memandangi dirinnya di depan cermin dengan balutan gaun pengantin yang sangat indah dan sangat cocok di tubuh nya.
Kia usah hampir selesai di rias hanya tinggal finishing saja tiba tiba pintu kamar nya di ketuk.
"Masuk" ucap Kia dari dalam karan tak di kunci.
"Pagi dek"
Kia menoleh dan langsung berdiri saat melihat ternyata kedua Abang nya lah yang masuk ke dalam kamar.
"Abang kapan kesiani kok Kia gak tau" tanya Kia sambil memeluk kedua abnga nya itu.
"Tadi malam, kamu sudah tidur jadi Abang gak tega bangunin nya"
"Kia kangen banget sama kalian" ucap Kia.
"Kita juga maaf ya Abang baru bisa kemari"
"Iya gak papa bang" ucap Kia, Kia pun mengajak anag nya untuk duduk di pinggiran ranjang nya dengan posisi kia yang berada di tengah tengah.
"Bang kemarin kia ketemu sama Abi" beritahu nya, kedua Abang hanya diam mendengar kan adik nya bercerita.
"Kia kangen sama Abi yang dulu uang selalu berada di tengah tengah kita bang" ucap nya lagi dengan mata berkaca-kaca.
"Abi juga mau datang hari ini kesini tapi Kiara gak tau Abi Datang sendiri apa sama keluarga baru nya" ucap Kia sudah menangis.
"Adik Abang udah besar jangan menangis dong nanti jelek loh" ucap Abang arka sambil m ngusap cairan bening di pipi sang adik.
"Iya dek di hari bahagia kamu masa nangis sih" ucap Abi membawa Kia dalam pelukan nya.
"Abang udah maafin Abi belum" tanya Kia sambil melirik berganti pada kedua Abang nya.
Kedua Abang Kia terdiam...
"Bang kata umi semua orang Memiliki kesalah dan kita sebagai manusia jangan menyimpan dendam, Allah aja maha pemaaf bang masa kita hamban nya gak" ucap Kia.
"Mau sebesar apapun kesalahan abi tapi dia tetap Abi kita bang"
"Apapun kesalahan Abi, Kia harap Abang berdua mau memaaf kan Abi ya kita lupakan masa lalu dan mulai berdamai dengan luka" ucap Kia lagi.
"Iye dek Abang udah maafin Abi kok" jawab kedua Abang nya, walaupun mereka masih marah dan kesal dengan Abi nya tapi ini hari bahagia adik nya makan mereka harus mengiyakan apa kata sang adik.
"Makasih Abang" ucap Kia senang sambil memeluk kedua Abang nya.
"Udah ya Abang penasaran ni sama calon suami kamu, ganteng mana ya sama Abang" ucap Arkana kakak tertua Kia.
"Ihh Abang apa sih" Kia malu malu.
"Cie yang mau nikah malu malu" ledek Abimana.
"Abang udah ikhh Kia jadi sebel" ucap nya cemberut.
"Iya iya maaf deh"
"Setelah ini Abang berdua yang menikah ya, masa Kia sebagai adik malah melangkah abang sih"
"Gak papa dek, apapun yang terbaik buat kamu kita bakalan setuju aja, dan Abang yakin pilihan umi pasti yang terbaik , dia yang akan menjaga kamu di saat Abang jauh"
"Iya bang Kia"
"Yaudah kita keluar dulu ya kamu lanjutin aja siap siap nya" Kia pun mengangguk.
Sejujur nya saat ini perasaan nya tidak enak tapi kia berusaha untuk tenang, apalagi ia sedang kesal karan Atar tak menjawab lagi pesanan nya kemarin sore.
****
Di tempat Atar pagi tiba cuaca baru dinyatakan sudah membaik, Atar segera menuju bandara dan melakukan penebangan, jika ia perkirakan semua nya pasti tepat waktu saat ia sampai walaupun waktu nya bener bener mepet dan semoga saja tidak ada lagi Kendala apapun.
"Tunggu mas Kia" batin nya saat pesawat mulai teke off.
****
Di tempat Kia ia sudah bener bener selesai di make up.
"Cantik banget kamu nak" ucap MUA segaligus sahabat dari mama mertua nya itu.
"Makasih Tante" jawab Kia malu malu.
"Sejujur nya Kia deg degan bang tente" ucap Kia sambil menetral kan jantung nya.
"Gak papa itu wajar, Tante juga dulu seperti itu" ucap nya sambil terkekeh.
"Padahal acara masih satu jam lebih lagi Tan tapi kia udah siap begini"
"Gak papa dong kan lebih bagus lagian kita kan mau berangkat ke hotel tempat acara.
Pernikahan Kia dan Atar di adakan di sebuah hotel berbintang di jakarta.
"Oh iya ya" ucap Kia.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
"Sudah siap nak" tanya umi Kia yang masuk ke dalam kamar putri nya.
"Sudah umi"
"Kamu cantik banget sayang"
"Makasih umi"
"Yaudah kita berangkat sekarang ya"
"Abang kemana umi" tanya Kia.
"Udah berangkat baru aja, tinggal kita sekarang yang berangka" Kia pun mengangguk.
Mereka pun berangkat menuju hotel dengan mobil yang di kirim oleh keluarga Atar
Pukul 8:30 Kia dan umi nya usah Sampai di hotel karna acara nya di mulai pukul 9 jadi kia di ajak ke kamar yang sudah di sediakan untuk pengantin.
"Kak Kia cantik banget " ucap Sarah, langsung merangkak tangan Kia dan mengajak masuk ke dalam kamar.
Sedang kan bunda Atar menghampiri umi Kia.
"Kamu kenapa kok nangis?? Ada apa??" Tanya umi Kia khawatir.
"Atar belum kembali dari luar kota" jawab nya sambil menangis.
"Ya Allah bagai mana ini, lalu bangai mana dengan Kia yang sudah menanti hari ini" jawab nya ikutan menangis.
"Udah kita berdoa saja yang terbaik untuk hari ini" jawab ayah Atar menenangkan kedua wanita itu.
***
Di kamar kia nampak bingung karan sudah pukul 9: 15 menit tapi acara belum juga di mulai ia juga tak mendengar suara Atar yang mengucap kan ijab qobul, melihat ke arah mau juga tampak diam , umi dan bunda nya tak juga menghampiri Kia membuat Kia semakin bingung.
"Sarah" panggil Kia.
"Iya kak ada apa" ucap Sarah sedikit gugup.
"Kok acara nya belum di Muali ya padahal ini udah lewat 15 menit" tanya Kia.
"Hhmm mungkin penghulu nya belum datang kak" bohong Sarah.
"Umi dan bunda juga kok gak ke sini ya" tanya Kia.
"Mungkin lagi di make up kak" ujar Sarah mencari alesan.
"Kalau mas Atar dimana??" Tanya nya dengan malu malu.
"Abang belum datang kak" jawab Sarah tanpa sadar.
"Hah??? Maksud nya??" Kia tampak terkejut dengan jawab Sarah.
"Hahahah Sarah bercanda kok kak jangan panik gitu dong" jawab Sarah sambil ketawa menutupi rasa gugup nya.
"Serius Sarah"
"Iya kak Sarah serius"
"Kamu gak lagi bohong kan" tanya Kia memastikan.
Breakk...
Belum sempat Sarah menjawab tiba-tiba tib apintu kamar terbuka lumayan kencang.