NovelToon NovelToon
SLEEP WITH MR. MAFIA

SLEEP WITH MR. MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Roman-Angst Mafia / Dokter / Bercocok tanam
Popularitas:351.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Damian, lelaki yang dikenal dengan julukan "mafia kejam" karena sikapnya bengis dan dingin serta dapat membunuh tanpa ampun.

Namun segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Talia, seorang gadis somplak nan ceria yang mengubah dunianya.

Damian yang pernah gagal di masa lalunya perlahan-lahan membuka hati kepada Talia. Keduanya bahkan terlibat dalam permainan-permainan panas yang tak terduga. Yang membuat Damian mampu melupakan mantan istrinya sepenuhnya dan ingin memiliki Talia seutuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Damian mengamati wajah Talia yang tampak sedikit pucat, mungkin karena demamnya yang belum sepenuhnya turun. Napas gadis itu teratur, dadanya naik turun dengan ritme yang tenang. Sesaat, Damian merasakan sesuatu yang asing dalam hatinya. Perasaan yang biasanya ia abaikan begitu saja.

Tangannya masih berada di atas tangan Talia, jari-jarinya dengan lembut menyentuh kulit gadis itu, seperti sedang mencoba memahami sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Matanya menelusuri wajah tidur gadis itu.

Damian menghela napas kemudian. Ia seharusnya tidak ada di sini. Namun, entah kenapa tanpa berpikir panjang kakinya justru membawanya ke rumah sakit ini untuk memastikan keadaan gadis yang sudah menyelamatkan hidupnya seminggu yang lalu. Mungkin karena rasa penasaran. Atau mungkin, karena sesuatu yang lebih dari itu.

Dengan hati-hati, Damian menggenggam tangan Talia yang terasa dingin. Sebuah senyuman samar terukir di wajahnya.

"Apa kau tahu? Aku tidak pernah mengkhawatirkan seseorang seperti ini setelah aku bercerai dari mantan istriku." bisiknya pelan, seolah berbicara pada gadis itu meskipun ia tahu Talia tidak akan mendengarnya.

Tiba-tiba, Talia bergerak gelisah. Damian langsung menarik tangannya, takut gadis itu terbangun dan memergokinya dalam posisi yang mencurigakan.

Namun, alih-alih membuka mata, Talia hanya menggeliat sedikit dan menggumam dalam tidurnya.

"... dasar dokter monster... Kak Jason iblis! Kak Zaka sekutu monster! Mereka tega menyakiti malaikat secantik aku!"

Damian terdiam, lalu tertawa pelan. Bahkan dalam mimpi gadis ini tetap lucu. Ia menggelengkan kepala, kemudian bangkit berdiri. Sudah waktunya ia pergi sebelum seseorang memergokinya.

Namun, saat ia hendak berbalik, sebuah suara lirih menghentikan langkahnya.

"Aku belum tahu namanya. Laki-laki yang aku selamatkan itu ... Dia pergi sebelum kenalan sama aku. Nyebelin!"

Damian membeku. Ia menoleh cepat ke arah Talia. Gadis itu masih tertidur, namun bibirnya bergerak terus. Kalimatnya sangat jelas. Damian baru melihat ada orang yang mengigau panjang dan jelas begini. Pria itu tertawa kecil lalu kembali duduk menatap Talia.

"Oh, jadi kau ingin kenalan denganku?" ia berbicara meski tahu gadis itu tidak akan merespon.

"Namaku Damian." katanya kemudian, mendekatkan wajahnya ke telinga Talia.

"Akan kubilang lagi saat kau sadar." gumam Damian lagi.

"Dan ..." Pria itu melanjutkan.

"Tadi kau melihat ke arah perutku terus. Kau pasti ingin tahu lukaku sudah sembuh atau belum kan? Tenang saja, aku sudah sembuh. Sekarang kau yang harus cepat sembuh." habis mengatakan itu Damian tiba-tiba sadar, ia berbicara lebih banyak dari biasanya.

Damian mengusap wajahnya, seolah tak percaya dirinya bisa berbicara sebanyak itu. Biasanya, ia bukan tipe pria yang suka berbasa-basi, apalagi dengan seseorang yang sedang tidur.

"Jangan mengoceh lagi. Aku pergi dulu." Damian mengusap lembut pipi Talia kemudian pamit. Kali ini ia benar-benar pergi. Dia takut kalau terlalu lama ada yang datang dan memergokinya.

Saat pria itu sudah ke luar kamar, Damian bersandar pada dinding lorong rumah sakit. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya. Tak jauh dari sana, seorang dokter dan seorang perawat berjalan melewatinya sambil berdiskusi, namun Damian tidak terlalu memerhatikan. Pikirannya masih tertuju pada gadis yang baru saja ia tinggalkan. Berharap gadis itu segera sembuh dari demamnya.

Malamnya, Talia bangun dengan kepala masih sedikit berat. Ia melirik sekeliling kamar rumah sakitnya dan menghela napas. Masih di sini, di rumah sakit. Tapi infusnya sudah di lepas jadi dia bisa bernafas lega sekarang. Demamnya pun sudah turun.

"Gue pikir lo bakal tidur tiga hari gak bangun-bangun."

Suara itu membuat Talia menatap lurus ke depan. Lintang dan Casen, kedua sahabat dekatnya sedang duduk di sofa dalam ruangan itu.

"Lo berdua kapan datangnya?"

"Tiga jam lalu, waktu lo lagi asyik-asyiknya ngigau pengen bang Jason dan bang Zaka turun jabatan jadi kurir paket." Lintang menjawab lalu tertawa. Casen ikut tertawa kecil.

Talia langsung menegakkan menatap Casen dan Bintang bergantian.

"Gue beneran ngomong gitu?"

Casen mengangguk sambil menahan tawa.

"Lo bukan cuma ngomong gitu. Lo juga sempat bilang mau demo di depan rumah sakit kalau mereka masih menyiksa pasien-pasien nggak berdosa."

Lintang menambahkan dengan dramatis,

"Dan jangan lupa, lo juga menyebut diri lo sebagai malaikat yang harus diperlakukan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang."

Talia mengerang sambil menutupi wajah dengan bantal.

"Aduh! Malu banget!"

Casen dan Lintang tertawa melihat reaksi Talia.

"Masih ada malu lo? Biasanya juga nggak tahu malu." kata Lintang.

"Oh iya, lusa kalo lo udah sembuh,  mau ikut kita nggak?" Lintang mengubah topik.

"Kemana?"

"Jepang."

"Hah?! Ngapain ke sana? Mau liburan?"

"Gue di utus sama club buat ikut lomba." Mata Talia melebar. Sakit di kepalanya sudah hilang. Demamnya pun sudah turun.

"Lombah balap? Ikut! Gue ikut. Tapi bayarin tiket gue ya. Lintang lu pergi Casen pulang. Duit jajan biar gue minta sama kak Jason. Kan gue pengangguran. Heheh."

Lintang tercengang lalu menghela napas panjang.

"Lo emang nggak bakal nolak kalau ada kesempatan buat jalan-jalan gratis."

Talia tersenyum lebar.

"Ya iyalah! Kapan lagi ke Jepang gratis? Siapa tahu gue bisa ketemu cowok Jepang yang tajir terus nikah di sana, tinggal di mansion, terus ..."

"Bisa diem nggak?" potong Lintang, mendelik ke arahnya.

"Gue ngajak lo biar sekalian refreshing, bukan buat cari suami."

Talia hanya tertawa, merasa lebih bersemangat dari sebelumnya.

"Ya kan kalo tiba-tiba ketemu. Jodoh gak ada yang tahu."

Lintang menggeleng. Sedang Casen tersenyum kecil. Pandangannya fokus ke ponsel miliknya. Akhir-akhir ini dia sangat sibuk dengan latihan jadi kapan saja dia harus standby, jangan sampai ada panggilan nanti.

1
Esther Lestari
bangun tidur wajah bersih tanpa riasan berhasil membuat Damian terpesona. sayangnya kalau menyanyi membuat telinga yang mendengar sakit😂
Shinta Lestari
baguusss.. bikin penasaran 🤩
Tuti Tyastuti
waduh bang dam nyosor bae
Tuti Tyastuti
eh ketemu jodoh
anonim
Talia mabuk berat serasa makan apel berakhir dilumat habis sama Damian
Tuti Tyastuti
lanjut
Tuti Tyastuti
jodoh mu tal itu bang damian ya
Hanik Purwo Negoro
uapiiiiiikkkkkk
Hafifah Hafifah
bakalan di unboxing apa enggak nih si Talia
phity
aduuu...gmna besok ya...apa kah thalia akn berteriak penuh drama bisa2 1 hotel gempar ini wkwkk
Yulia Dhanty
bagus n menarik
Fadilah
yaaaa d sosor dah si Talia, 😂😂
DozkyCrazy
amiiin semoga jadi artiss yeee adeee wkwkwk
Kusii Yaati
akhirnya runtuh juga pertahanan Damian 😂... terlalu sayang untuk dilewatkan ya dam😆
Risma Waty
Damian benar2 sudah jatuh ke dalam pesona Talia 😀
Nurus Shofiah89
sangat bagus dan lucu
Herman Lim
wahhh dpt perawan ya Damian 🙈
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
udah lma nahan puasa ya damian
Wine Wins
anjrit nanggung euy ...
dobel up
azalea_lea
otw "sleep with mr mafia"
hahaa dasar kau damian nyosor langsung
👍🌹❤🙏🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!