Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan panik
Rasa perih serta sedikit bengkak pada kedua bibirnya, tengah wanita cantik itu rasakan. Pasalnya, Yerkhan benar-benar tidak ingin berhenti menciumnya dengan sangat intens. Tak hanya menyesap begitu kuat, gigitan demi gigitan pun ia rasakan pada bagian bawah bibirnya.Hal itu tentu membuat sensasi perih karena lecet.
Begitupun dengan area leher serta bahu milik wanita cantik tersebut, tampak bermotif kemerahan akibat ulah kekasihnya tersebut.
Sebenarnya ia memaklumi apa yang Yerkhan lakukan terhadap dirinya. Terlebih ketika menyadari sorot mata kekasihnya itu, sangat jelas terlihat jika ia sedang cemburu.
Namun, yang menjadi persoalan lain ialah sikap Yerkhan yang terlalu agresif. Tidak seperti biasanya yang selalu bersikap lembut dan pengertian, kali ini Yerkhan benar-benar membuatnya terkejut. Entah mengapa kali ini ciuman yang diberikan oleh pria tampan tersebut, terkesan kasar dan tak terkendali.
Bahkan setelahnya pun, kekasih tampannya itu terus memeluknya erat sampai ia merasa sesak. Seperti memberitahukan jika ia adalah milik pria itu sepenuhnya, tak ada seorangpun yang boleh memiliki selain dirinya.
Seperti saat ini, setelah puas dengan hukuman yang ia berikan pada Erina. Pria tampan tersebut tampak terlelap dengan Erina yang terkurung dalam dekapannya.
' Dia sudah tidur rupanya' batin Erina memandang teduh wajah tampan dihadapannya.
Hingga sampai beberapa menit lamanya, Yerkhan mulai mengubah posisi tidurnya, membuat Erina merasa bebas seketika. Merasa lapar karena setelah sepulang bekerja tadi ia belum sempat makan sedikitpun, wanita cantik tersebut segera beranjak dari posisinya.
Dengan perlahan, wanita cantik itu melangkahkan kaki kearah dapur, untuk memanaskan sisa makanan yang ia simpan di dalam kulkas. Namun dikala ia sedang menikmati santap malamnya seorang diri, netra indahnya mulai terfokus pada ponsel Yerkhan yang tergeletak begitu saja di atas meja ruang tamu.
Dan benar saja, dikala wanita cantik itu mulai merasa penasaran, ponsel Yerkhan kembali berdering, membuat nya semakin tertarik untuk segera menerima panggilan tersebut. Akan tetapi setelah berpikir kembali, rasanya sangat tidak sopan jika mencampuri suatu hal yang bukan urusannya.
...----------------...
Hingga pada pagi harinya, Erina yang memang sedang libur bekerja tampak enggan pergi kemanapun. Namun melihat sisa bahan makanan yang mulai habis di kulkas, terpaksa membuatnya harus segera ke toko swalayan atau supermarket terdekat, meninggalkan Yerkhan yang masih terlelap.
" Erina!"
Terdengar suara familiar seorang wanita yang sangat ia kenal, berseru memanggil namanya.
" Jovita?! kau juga berbelanja disini?" sahut Erina segera menghampiri isteri dari pemilik Kafe tempatnya bekerja
" Tentu saja, karena hari ini tidak terlalu ramai, aku bisa berjalan-jalan sebentar, lagipula bahan untuk membuat roti sudah banyak yang habis" jelas Jovita mengiringi langkah wanita cantik di sebelahnya
" Aku akan membantu, bahan apa saja yang habis?" tanya Erina dengan antusias
" Tidak perlu, lagipula kau kan sedang libur hari ini" jawab Jovita sembari mengambil beberapa kotak pengembang kue kedalam troli miliknya
" Tidak apa, santai saja, kita bisa belanja bersama" timpal Erina.
Tak terasa sudah sampai 1 jam lamanya mereka asyik berbincang sembari memilih bahan makanan yang mereka perlukan masing-masing. Hingga Jovita yang mulai merasa penasaran, menanyakan suatu hal yang berkaitan dengan Yerkhan.
" Ngomong-ngomong, kemarin malam kekasihmu datang menemui ku, dia terlihat khawatir" ujar Jovita membuka topik baru
" Oh iya, aku juga ingin menanyakan hal itu padamu" sahut Erina merasa penasaran
" Kemarin ponselmu tertinggal di dapur, dan terus berdering tanpa henti, aku mengira kau yang menelpon lewat ponsel lain, ternyata kekasihmu yang menjawabnya. Lalu kami -Jovita dan suami, bertemu setelah 2 jam menunggu kedatangannya. Kami pun sempat mengobrol sebentar, ternyata dia dari Astana" jelas Jovita panjang lebar
'Pantas saja ponselku ada padanya, tapi mengapa tiba-tiba kembali? padahal masih kurang beberapa hari lagi' batin Erina mengingat kapan seharusnya Yerkhan akan kembali
" Dan kau tahu, terlihat dari ekspresinya, dia sangat mengkhawatirkan mu. Dan kurasa dia cukup tampan, dibandingkan dengan mantan kekasihmu itu" Jovita kembali berucap sembari menggoda wanita cantik disebelahnya
" Kau ini ada-ada saja" tukas Erina menanggapi candaan Jovita.
...----------------...
Sementara itu, Yerkhan yang baru saja terbangun, mendapati jika Erina sudah tidak berada di sampingnya, membuat pria tampan tersebut tampak kepanikan mencari keberadaan sang kekasih.
Seluruh ruangan ia jelajahi, namun tak ada jejak apapun dari wanita cantik tersebut. Seketika akal sehatnya seperti dikuasai oleh alam bawah sadar yang memberi banyak gambaran hal buruk mengenai hubungannya dengan Erina.
Pikiran pria tampan tersebut telah diselimuti oleh rasa takut jika Erina benar-benar meninggalkannya. Tak hanya itu, samar-samar terdengar suara yang saling bersahutan pada kedua telinganya. Suara tersebut semakin jelas terdengar seiring dengan detak jantung yang berdegup kencang.
Napasnya pun terasa berat, disertai dengan pandangan mata yang mulai mengabur. Pikirannya kembali memberi gambaran mengenai kejadian kelam yang sejak lama ingin sekali ia hapus dari ingatan.
' Aku tidak tahan lagi' batin Yerkhan mulai memberontak
Dengan langkah gontai, pria tampan itu kembali kedalam kamar Erina. Di buka nya koper berisi pakaian yang belum sempat ia bereskan. Lalu mengambil sebuah kotak berisi obat penenang yang diberikan dokter Aisha belum lama ini.
Kedua tangannya tampak gemetar, mengambil segelas air yang masih tersisa di atas nakas. Dengan susah payah ia menelan beberapa butir obat penenang tersebut. Kemudian menyandarkan kepalanya di tepian ranjang.
Kini gambaran kelam dalam pikirannya berangsur memudar, disertai dengan suara-suara yang sedari tadi terdengar riuh di kedua telinganya semakin menghilang.
Tak hanya itu, napas nya pun mulai terasa lega, namun pandangan matanya masih terasa kabur. Efek obat penenang yang diberikan oleh dokter Aisha sepertinya memiliki dosis yang tinggi. Hal itu di rasakan oleh Yerkhan yang mulai merasa pusing setelah beberapa saat ia meminum obat tersebut.
Ditengah perasaan yang berangsur membaik, samar-samar terdengar langkah kaki yang mulai mendekatinya. Namun pria tampan yang tengah duduk bersandar itu hanya terdiam, merasakan efek obat yang masih bekerja keras dalam tubuhnya.
" Kau sudah bangun? Mengapa duduk dilantai?" tanya Erina yang baru saja sampai, setelah beberapa jam berbelanja di supermarket.
Tidak seperti biasanya, Yerkhan tak menghiraukannya sama sekali. Pria tampan itu masih tetap terdiam menatap nanar koper miliknya,yang terlihat kacau berantakan.
" Apa sedang mencari sesuatu?" Erina kembali bertanya, kali ini ia sudah berada tepat di samping kekasihnya
" Maaf aku lupa untuk memberitahumu, karena bahan makanan mulai habis, aku pergi ke supermarket" jelas Erina kembali berucap
Dengan perlahan ia menyentuh lengan Yerkhan, membuat pria tampan tersebut menoleh padanya.
Pandangan yang semula kabur, secara perlahan mulai kembali fokus. Terlihat jelas wajah Erina yang menatapnya bingung.
Menyadari jika Erina benar-benar sudah kembali, membuat perasaan Yerkhan begitu lega. Dipeluknya Erina dengan erat, hingga membuat wanita cantik tersebut semakin kebingungan.
" Jangan tinggalkan aku".
ehhh kerasukan /Joyful//Joyful//Facepalm/
. astaga apa ini komen 😭😭😫😫😫😆😆😆😆😆😆
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
jadi puas kesalnya kan 😭🤣🤣🤣
astaga tadi gagal tonjok²an ini gagal anu²an/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/