NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:909.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Ini Pasti Cemburu.

Kedua pelayan itu saling melihat saat Anindya memberikan tanggapannya yang tidak setuju.

"Begitu!" sahut Kavindra.

"Tetapi ini adalah koleksi terbaru kami dan sangat banyak sekali para wanita membeli tas seperti ini," pelayan itu tampak tidak ingin kalah.

"Apa kau menyukai tas ini?" tanya Kavindra.

"Jelas sangat menyukai tuan dan maka dari itu saya memberikan saran kepada tuan," jawabnya yang terus saja mengeluarkan senyum.

"Kalau kau menyukai tas ini. Maka ini untukmu saja, aku akan membayarnya," ucap Kavindra dengan mudah meneraktir orang lain yang membuat Anindya mengerutkan dahi.

"Benarkah tuan," wanita itu tampak senang sekali yang tidak percaya akan dapat traktiran.

"Boleh juga untuk mu, pilihlah apa yang kau inginkan," ucap Kavindra yang juga menawarkan pada pelayan yang satunya.

"Makasih tuan!" kedua pelayan itu tampak senang sekali dan bahkan mereka tanpa sadar memegang lengan Kavindra saking terlihat begitu excited sekali. Anindya hanya memperhatikan sebentar dan dari wajahnya memang terlihat tidak suka melihat suaminya seperti itu.

Entahlah Kavindra yang sepertinya sengaja melakukan hal itu atau memang itu sudah menjadi kebiasaannya yang sangat boros akan uang.

"Ambil yang ini saja tasnya," ucap Anindya dengan wajah yang sedikit ketus memilih berwarna coklat.

"Baiklah!" sahut Kavindra yang ternyata setuju saja. Anindya mungkin ingin cepat-cepat keluar dari toko tersebut agar kedua pelayan itu terus tidak mencari perhatian pada suaminya.

Akhirnya pilihan Anindya dituruti oleh Kavindra dan Kavindra juga sudah melakukan pembayaran yang bahkan membayar barang yang sudah dia belikan kepada dua pelayan itu.

"Terima kasih tuan sudah membelikan kami berdua barang branded seperti ini. Tuan baik sekali dan semoga rezeki tuan semakin bertambah," ucap pelayan itu.

"Dan tuan bisa mampir kembali ke toko kami," ucapnya yang satunya lagi.

Kavindra sepertinya sangat suka melayani dua wanita tersebut yang dia tahu padahal wanita itu hanya mencari perhatian dan mungkin saja dia sengaja ingin melihat reaksi Anindya yang sejak tadi gelisah dan ingin cepat-cepat pergi.

"Saya pasti akan sering-sering mampir ke toko kalian. Saya sangat suka sekali dengan pelayanan kalian yang sangat ramah dan memang jika bekerja harus seperti ini," ucap Kavindra.

"Aku bahkan tidak pernah melihat dia berbicara semanis ini kepada pelayan di rumah dan kenapa pada dua wanita ini dia begitu sangat semangat sekali berbicara," batin Anindya yang terlihat begitu kesal.

"Apa kita masih lama di sini?" tanya Anindya yang akhirnya tidak sabaran juga.

"Maaf tuan! Kalau kami boleh tahu Nona ini siapa tuan?" tanya pelayan itu memberanikan diri.

"Saya adalah istrinya," Anindya menjawab dengan tegas dan bahkan tidak membiarkan Kavindra menjawab terlebih dahulu yang mungkin bisa saja Kavindra akan menjawab yang lain.

"Oh begitu," dua pelayan itu langsung minder dan tidak berani menggoda Kavindra lagi.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Istri saya sepertinya sudah sangat gelisah," ucap Kavindra.

"Baik tuan," sahut 2 wanita itu

Anindya berjalan terlebih dahulu yang tidak menunggu suaminya dan mungkin dia sangat kesal. Kavindra tersenyum miring melihat kepergian Anindya yang sepertinya sangat puas sekali melihat Anindya yang sekarang dipenuhi dengan amarah.

Kavindra cepat menyusul sang istri dan bahkan sudah berjalan di samping istrinya.

"Apa menurutmu mereka berdua sangat cantik?" tanya Kavindra.

Anindya melihat langsung ke arah suaminya dan dari tatapan mata yang terlihat sedikit itu sudah jelas bahwa menatap dengan horor.

"Aku hanya bertanya dan aku membutuhkan jawaban dari sesama wanita," jawab Kavindra.

"Apa jawaban saya begitu penting?" Anindya bertanya kembali lagi dengan nada ketus

"Jika jawaban kamu tidak penting, maka aku tidak akan bertanya padamu," jawab Kavindra

"Mereka sangat cantik, puas," jawab Anindya dengan nada kesal.

"Kenapa jawabanmu terdengar ngegas seperti itu?" tanya Kavindra.

"Aku menjawab biasa saja dan aku harus menjawab seperti apa, apakah harus memuji dan mencari-cari kelebihan mereka agar tuan puas," jawabnya yang terus semakin kesal.

Kavindra memang sengaja mencari gara-gara dengan istrinya itu dan entahlah kenapa tiba-tiba saja dia begitu jahil dan Anindya juga terlihat sangat kesal saat suaminya terlalu akrab dengan wanita.

"Sudahlah, jangan melihatku seperti itu. Ayo kita pulang," ucap Anindya yang berjalan terlebih dahulu. Kavindra mendengus tersenyum miring dan menyusul sang istri.

"Kamu tidak ingin mampir membeli apa yang kamu butuhkan?" tanya Kavindra.

"Saya tidak membutuhkan apapun," jawab Anindya tanpa melihat ke arah sang suami dan fokus dengan jalannya.

Langkahnya seketika berhenti dan melihat ke belakang yang ternyata Kavindra sudah menghentikan langkahnya.

Anindya heran melihat Kavindra dan menghampiri Kavindra.

"Ada apa tuan?" tanya Anindya.

"Ayo masuk kedalam!" ajak Kavindra yang berjalan terlebih dahulu memasuki toko yang ternyata toko pakaian busana muslim.

"Untuk apa dia mengajakku masuk?" tanya Anindya kebingungan. Tetapi dia tetap menyusul suaminya.

"Kamu pilihlah pakaian yang kamu mau," ucap Kavindra yang ternyata punya pikiran yang ingin membelikan sang istri pakaian dan bahkan Kavindra yang sesuai dengan kebutuhan istrinya.

"Tuan ingin meneraktir saya?" tanya Anindya.

"Jangan bertanya lagi dan pilih apa yang kamu mau!" tegas Kavindra.

"Tidak tuan! Saya tidak berniat untuk membeli pakaian dan pakaian saya juga sudah banyak," jawab Anindya yang ternyata menolak pemberian dari suaminya.

Kavindra menghela nafas "apa kau tidak bisa menghargai apa yang aku berikan hah!" sahut Kavindra tampak kesal bahkan sangat tersinggung.

Kavindra berlalu dari hadapan sang istri dan bukan keluar dari tokoh tersebut dan ternyata melihat-lihat pakaian itu yang membuat Anindya bingung dan sampai akhirnya tangan Kavindra memegang 1 hanger pakaian berwarna biru muda dan kemudian dia menghampiri Anindya.

"Ini sepertinya cocok untukmu," ucap Kavindra yang tidak ingin basa-basi dan langsung saja memilih untuk istrinya.

"Kenapa?"

"Kau tidak menyukainya dan ingin menolak lagi?" tanya Kavindra mengangkat satu alisnya yang tidak melihat respon sang istri.

"Baiklah! saya akan mengambilnya, Terima kasih sudah membelikan saya pakaian ini," ucap Anindya yang sebenarnya tidak percaya jika Kavindra memiliki pemikiran seperti itu.

Bahkan pakaian yang dipilihkan untuknya jujur saja membuat Anindya sangat suka, warna dan modelnya sangat simpel dan terlebih lagi pakaian itu juga syar'i yang artinya Kavindra memperhatikan cara dia berpakaian selama ini dan menghargai apa yang dia pakai.

"Tapi saya hanya mengambil ini saja dan takutnya nanti tidak dipakai dan terakhirnya menjadi mubazir dan bisa menjadi dosa," ucap Anindya.

"Hah! Apa kau berpikiran jika aku akan membelikan puluhan pakaian untukmu. Anindya jangan terlalu jauh berpikiran. Aku juga hanya memberikan satu pakaian ini saja," ucapnya menegaskan dan terdengar begitu sangat pelit.

"Baiklah kalau begitu," sahut Anindya dengan tersenyum.

Kavindra memanggil pelayan yang menyuruh membungkus kan pakaian itu dan Kavindra juga langsung melakukan pembayaran.

Pasangan suami istri itu keluar dari mall dengan Anindya yang menenteng satu paper bag.

"Aku ingin makan sebentar. Kita cari makan dulu," ucap Kavindra yang membuka pintu mobil untuk Anindya.

"Kenapa kau diam saja, tidak berencana untuk masuk kedalam?" tanya Kavindra yang sejak tadi sang istri bengong.

Mungkin dengan apa yang di lakukan Kavindra. Hal spontan atau memang sengaja.

Anindya menganggukkan kepala dan akhirnya memasuki mobil tersebut dan lagi-lagi Anindya yang tampak tersenyum tipis. Kemudian Kavindra menyusul sang istri memasuki mobil dan tanpa mengatakan apa-apa lagi yang langsung melajukan mobilnya.

Bersambung.......

1
Batara Kresno
kenapa buka celia aj yg sekarat sih benci banget ama dia ga sadar diri juga
mom'snya devadhamian
punya emak kaya gitu mah mening di racun lah sebel aku..gimana anak ga benci Ama klakuan emaknya..ga tau diri banget orang tua begitu iiih pengen ngebejek aja
Chusnul Zazah
Hadeeh mana Celia semakin tua sifat arogannya makin menjadi,? kenapa sbg orang tua gak belajar dari banyak hal yg dialami & dilalui salama ini?? UU btung pak Indra suaminya orangnya bijak & sabar??
Semoga aja ada keajaiban atas penyakit yg diderita Kavindra dan dia bisa segera sembuh, biar bisa selalu ada untuk keluarga kecilnya?? 🤲🙏
Isma Isma
/Angry//Angry//Angry//Angry/
Herman Lim
bgs pak indra disiplin kan tuh celia sok suci 😂
Naufal Affiq
terimakasih om indra sudah menjadi orang waras untuk situasi ini
Haikal Dzaky Rahman
thor buat kavindra sembuh dong, dn happy ending lalu lanjut kisah arlan
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus pa,indra biar bu celia sadar kesalahan..
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo semangat thalita..dan jg lbh baik kamu kerja di restoran kavindra thalita lbh nyaman
🌷💚SITI.R💚🌷
restu arlan terhalang sm masa lalu thalita....smg kavindra sembuh dan bisa mendampingi anin lbh lama lg
🌷💚SITI.R💚🌷
celia bukanya gmn caranya mendekati kavindra biar lbh akrabalah trs bermasalah sm dia..padahal tau gmn kehidupan kavindra di masa lalu
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ceria tdk salah sangka lg sm anindya dan bisa menerima setiap kehidupan anin,, bisa jg tdk melibatkan amin sm tgalita..
🌷💚SITI.R💚🌷
oh bonus bukan dr ceria talitha tp dr arlan...smg kavindra cpt sehat
Chusnul Zazah
Syukurlah pak Indra sangat bijak dalam bersikap?? kenapa mama Celia tidak belajar dari masa lalunya?? dan sampai sekarang juga gak bisa dekat sama putranya sendiri Kavindra??
Kalau mama Celia selalu bersikap egois dia tidak akan bisa dekat sama anak, menantu dan cucunya?? 🤔😇😇
cecla9
Thalita kerja diresto kalian saja Nindya
Chusnul Zazah
Goodjob Thalita sikapmu tegas sama Arlan? pribadimu yg kuat sudah terbentuk saat jadi adek angkat Kavindra, karena anak yatim piatu?
Syukurlah sekarang meskipun banyak cobaan yg datang bisa berpikir positif, apalagi punya sahabat seperti Anindia yg vibes selalu positif??
Semoga Arlan kalau benar2 mencintai Thalita akan memperjuangkannya untuk dapat restu dari mama Celia??
AyiemNiyna❤️‍🔥A&N: benar sekali
total 1 replies
mbok Darmi
suka karakter thalita yg cepat sadar diri dan tdk memaksakan kehendak cukup mundur dan jgn berinteraksi lagi itu lebih nyaman dari pada dipandang rendah dan diremehkan percayalah thalita jodoh terbaik sudah disiapkan untukmu tinggal menunggu waktu bertemu, semoga arlan bisa menemukan wanita yg sesuai kriteria celia, tolong arlan jgn ganggu thalita lagi takutnya ibumu mengira thalita sengaja deketin kamu buat pansos
Herman Lim
celia kog malah di jadi mak lampir sih mcm dl di bgs bgt TDK py masa lalu aja
Atik R@hma
talita krj di restonya anindya aja😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!