Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.
Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.
Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.
Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.
Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Pertemuan tak sengaja
Suara bising baling helikopter memekakkan telinga juga menerbangkan dedaunan dan debu di sekitar lapangan bola berukuran besar dekat kontrakan Namira. Beberapa pasang mata ikut menikmati pemandangan yang tidak biasa ada di lingkungan mereka, banyak yang berdecak kagum dan mengira bahwa baru saja kampung mereka dikunjungi pejabat negara. Tiga orang lelaki muda berlari mendekati pintu heli dengan kepala sedikit menunduk dan melambaikan tangan ke arah Namira dan anak-anaknya.
"Ingat! besok aku tunggu Mira!" teriak Bram dari ambang pintu helikopter
Mira mengangguk dan melambaikan tangan sambil menggendong Ilyas, begitu juga Wulan yang berpegangan pada kaki kanan Namira karena angin di sekitar lapangan begitu kencang tertiup baling helikopter.
Angin kencang yang menerbangkan rambut panjang Namira dan Wulan membuat kedua perempuan itu semakin cantik dan indah di mata Bram, arah pandang Bram tidak juga melepaskan sosok yang masih berdiri hingga helikopter naik semakin terbang tinggi. Arah matanya baru beralih saat Namira dan anak-anaknya menghilang dari pandangan. Pandangannya kini beralih pada layar ponsel yang sedang memutar video kebersamaan mereka saat sedang makan bersama dan bermain Roblox.
Senyum Bram tidak juga pudar meskipun helikopter sudah menerbangkannya jauh dan hampir sampai ke tempat tujuan.
"Tuan, kita sudah hampir sampai" suara Tomo memudarkan senyuman di bibir Bram
"Rudy, setelah sampai di gedung Grand Tower kamu akan dipandu Michael untuk tugas-tugas besok. Selamat bergabung di perusahaan ku dan ingat proses test penerimaan pegawai tetap harus kamu ikuti, aku tidak mau orang lain berpikir kamu tidak kompeten menjadi pegawai di perusahaan ku"
"Baik Tuan Bram"
Mereka turun dengan di sambut beberapa anak buah Bram yang sudah siap mengadakan rapat dengan perusahaan otomotif yang akan mensponsori kegiatan Super GT series 2025 Internasional. Menariknya perusahaan kompetitor juga mensponsori Marcel dalam kegiatan tersebut.
"Apa kita akan rapat di lokasi yang sama dengan pihak Marcel?" tanya Bram
"Informasi dari orang dalam mereka akan meeting di gedung ini juga, Tuan" Jawab Tomo dan Bram tersenyum puas
***
"Mir, gue denger tadi ada pejabat yang dateng ke rumah Lo, Mir" Seru Sela yang baru saja datang ke rumah kontrakan Mira sepulang kerja
"Pejabat? Oh maksud kamu Bram, Tomo dan Boa?" jawab Namira
"Bram dan Tomo teh Saha "
"Bram Papanya Romeo, Tomo Asistennya"
"Mereka ke sini mau ngapain, jiwa kepo gue meronta-ronta nih"
"Mau ngapelin Jande anak dua hahaha" canda Namira
"Jandanya Lo mah siapa sih yang kagak mau, emangnya gue biar masih perawan tingting kalau buluk gak ada yang lirik" Sela mengerucut bibirnya
"Trus laki Lo gimana?Kata Boa Lo udah kawin lagi?"
"Heran ya gue Sel, kenapa Boa kalau sama Lo jadi bocor banget, apa aja diceritain" Namira menggerutu
"Ayang gak bisa jauh dari ekeh Mira" Jawab Sela, Mira hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Sel, lowongan kerja di tempat Lo ada gak, kerja apa aja deh Sel"
"Tuhkan gue jadi lupa tujuan kemari mau bilang ada loker housekeeper di apartemen Pasific Place untuk dua room, Lo mau gak?"
"Jam kerjanya gimana, masalahnya pagi gue harus buatin makanan buat Romeo dan Bram"
"Ya udah Lo ngomong aja sama Encang gue, dia managernya kok"
"Ok deh..Sel, anterin belanja dong. Gue mau nyari lunch box sama belanja sayuran"
"Ayok kita ke Summarecon dulu abis itu ke pasar Tambun, anak-anak ajak aja gue baru dapet tip dari bos"
"Kalau gitu pakai mobil kantor Boa aja, tadi kuncinya di titipin ke gue, Sel"
"Asyiikk, ikutt mama.." seru Wulan dan Ilyas
"Ayoo kita main di time zone" seru Sela sambil menggendong Ilyas
***
Di Summarecon
Di sebuah mal terbesar di daerah Bekasi sedang di selenggarakan acara pameran otomotif di mana Marcel sebagai Brand Ambassador produk tersebut. Dengan di kelilingi wanita-wanita cantik nan seksi yang bertugas sebagai SPG mobil, mereka saling berfoto ria, bercengkrama, kesempatan bagi para SPG mobil untuk bisa berfoto dengan pria sukses dengan julukan konglomerat muda.
Di sisi lain, Namira, Sela dan anak-anak sedang menaiki eskalator hanya melihat acara pameran otomotif itu dari kejauhan.
"Mama, sepertinya Ilyas lihat papa" Ilyas menunjuk ke arah pria yang memakai Baju pembalap dengan topi berlogo suatu perusahaan otomotif ternama
"Mana? Ya Allah!" Pekik Namira ketika matanya menangkap sosok suaminya yang sedang dikelilingi wanita-wanita cantik dan suaminya memamerkan senyumannya yang indah, senyuman yang selalu membuat Namira meleleh dan tersipu malu.
"Itu suami Lo Mir, Gilaaa ganteng banget!" Pekik Sela
"Ayo Sel kita gak bisa lama-lama di sini, kita beli lunch box trus pulang" Seketika wajah Namira berubah panik dan kemerahan menahan cemburu yang tiba-tiba menyergap perasaannya.
"Aku memikirnya setiap detik hingga dadaku sesak karena merindukannya, ternyata dia sudah bisa tersenyum manis di depan perempuan lain, Namira bodoh sekali kamu! Apalah artinya kamu buat Tuan Marcel, kamu bukan siapa-siapa Namira!" Makinya pada diri sendiri yang hanya bisa ia teriakan dalam hati
Di saat bersamaan Ponsel Marcel berbunyi, panggilan dari Deo masuk untuk mengabarkan kalau Bu Amanda sudah pulang dari rumah sakit.
"Cel, Bu Amanda gak mau dibawa pulang ke rumah Margonda, dia mau pulang ke rumah di Radio dalam, alasannya biar bisa nemeni cucunya latihan ballet" Ucap Deo
"Terserah mama aja Deo, siapkan apartemen di Pasific Place, biar aku yang tinggal di sana"
"Kamu gak mau pulang ke Radio Dalam?"
"Tidak. Mamaku tidak akan tinggal diam setelah kejadian itu, dia ingin menjodohkan ku dengan Karlina, ada-ada saja"
"Cel, jadwal selanjutnya meeting dengan sponsor Super GT series 2025 kita berangkat sekarang?" tanya Deo
"Tiga puluh menit lagi kamu tunggu di lobi Summarecon, Oiya minta chef Ronald buatkan aku minuman herbal, lambungku kembali bermasalah" Jawab Marcel
Sambil menerima telepon Deo, matanya menatap segala arah untuk menghindari tatapan genit para SPG, ada sosok yang sangat dia kenali sedang menatapnya dari kejauhan, sepasang mata mungil itu terus menatapnya.
"Ilyas!!" Pekik Marcel
"A-apa Cel?!"
"Deo, ke sini kamu. Aku melihat Ilyas dan Wulan naik eskalator ke lantai 3"
"Baik, Cel" Deo segera berlari masuk ke dalam mall Summarecon dibantu dengan para security mall mereka berpencar dan mencari ke segala arah
Tanpa berlama-lama Namira mencari lunch box yang dibutuhkan dan langsung pergi meninggalkan mall sebelum mall di tutup atas permintaan Marcel.
"Shiiitt!!" maki Marcel setelah mendapatkan laporan bahwa mereka sudah keluar mall sebelum mall ditutup
"Marcel, mereka naik mobil Avanza dengan nomer kendaraan milik BXT Group apa ini artinya Namira dibantu Bram?"
"Kita temui Bram sekarang"
"Bagaimana meeting kita dengan sponsor?" tanya Deo
"Batalkan jika perlu"
"Marcel kita tidak bisa seperti itu"
"Saat ini yang terpenting bagiku Namira, kamu mengerti!!" bentak Marcel
"Baiklah saya hubungi Tuan Bram" Deo Menggelengkan kepalanya. Jika sudah begini seharian bosnya akan kembali uring-uringan.
Deo berjalan menjauh dari Marcel, sambil memijat pelipisnya dia mencoba mengatur janji dengan pihak Bram. Namun pihak Bram menghendaki pertemuan di jadwal yang sudah ditetapkan untuk pertemuan dengan sponsor sore ini.
"Cel, apa tidak bisa kita tunda dulu sebentar pertemuan dengan Bram. Sponsorship ini lebih penting, Cel. Bram akan merasa menang jika kamu mengecewakan pihak sponsor. Aku tidak bilang Namira tidak penting, tapi karier yang kamu bangun akan runtuh seketika karena masalah ini"
Marcel mendengus kesal, karena dia kembali kehilangan istrinya. "Kita berangkat ke lokasi Meeting" Deo tersenyum tipis, hatinya lega mendengar jawaban Marcel
***
"Emang kenapa sih Mir Lo kabur dari laki yang ganteng kayak gitu, dia sering KDRT atau selingkuh?" tanya Sela penasaran
"Keluarganya gak setuju sama gue Sel, gue bisa apa. Dan gue juga gak tau seberapa besar laki siri gue itu menginginkan gue. Apa sih yang bisa diharapkan dari pernikahan dadakan, pernikahan gue karena kesalahpahaman warga. Dia menahan gue kemarin itu karena gue punya hutang dia milyar sama dia"
"Hah?! Dua milyar? Lo buat apaan uang segitu banyak!" pekik Sela
"Karena pernikahan kecelakaan itu di share orang ke medsos, demi menjaga nama baik dia dan perusahaan, dia harus tutup berita itu dan kerugian dia mencapai dua milyar lebih dan itu dia anggap itu semua karena kesalahan gue, ya memang kesalahan gue sih kalau aja malam itu gue gak ganti baju di toilet musholah mungkin ga akan terjadi pernikahan siri"
"Berat juga masalah Lo, Mir. Yang sabar ya Mir"
"Dia akan anggap utang lunas kalau gue tinggal di rumahnya sampai dia bosan punya istri siri gue, sekarang mungkin dia udah bosan. Makanya gue sama Boa pengen kerja yang lebih giat lagi, bukan hanya untuk makan, tapi gue mau nyicil utang gue ke Tuan Marcel"
"Emang Lo gak ada perasaan sama suami siri dia, Mir?"
"Gue gak berani jatuh cinta sama orang kaya Sela, hidup seperti ini aja gue udah bahagia dan syukuri"
"My soulmate, cinii aku peyuukkk" Sela membuka tangannya untuk memeluk Namira
...💃🩰💃🩰...
Bersambung...