Cerita ini diawali dengan seorang bocah umur empat belas tahun yang di campakan klan nya. Anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya ini dulu adalah seorang tuan muda sebuah klan elite di kekaisaran
Anak yang bernama Long Tian, telah kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih berumur dua belas tahun.
Karena peperangan melawan klan dari kekaisaran lain.
Anak ini kemudian tinggal diklan, kebetulan tubuh anak ini sangat tidak berbakat, anak yang telah berumur empat belas tahun, tapi belum dapat berkultivasi.
Sampai pada akhirnya, anak ini di usir dari klan. Di luar klan ini lah, anak tersebut bertemu dengan banyak keberuntungan.
yang akan menjadi penyelamat dunia
dari manusia serakah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR.QUINZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Benua Ungu
Long Tian masih tetap berkultivasi di lapangan alun alun ibukota, tapi saat ini, banyak praktisi kuat kerajaan yang menjaga disekelilingnya.
Disana juga tampak paman kecilnya dan Long Han yang ikut berjaga, mereka akan memastikan keselamatan Long Tian yang sedang memantapkan pondasinya.
Luka luka yang diderita Long Tian, perlahan sembuh dan nampak semua kulit Long Tian menjadi bersih dan bersinar.
Selama dua minggu, Long Tian terus berkultivasi memantapkan pondasinya, hingga akhirnya dia membuka matanya.
Long Tian yang melihat banyak praktisi yang berjaga disekelilingnya dan disana juga terlihat dua kerabat dekatnya.
Long Tian tersenyum senang, dan menyapa mereka semua, Long Tian segera berdiri dan mendekati mereka serta mengucapkan terimaksih dengan tulus kepada mereka semua.
Mereka semua merasa bahagia, karena Long Tian sudah selesai berkultivasi di tempat umum.
Setelah berbincang beberapa saat, mereka kemudian berjalan menuju istana kerajaan yang saat ini, Can Sui dan keluarganya telah memunggu.
Can Sui telah menerima kabar, bahwa Long Tian telah bangun dan menyelesaikan kultivasinya.
Saat ini tempat Long Tian berkultivasi, tampak berbondong bondong para praktisi elite berebutan menepati posisi Long Tian duduk.
Bagaimanapun, sisa energi petir surgawi memang masih ada disana.
Dan itu dimanfaatkan oleh para praktisi elite di wilayah kerajaan.
Bahkan sempat terjadi pertempuran memperebutkan tempat Long Tian duduk terakhir dan tempat awal Long Tian menerima petir surgawi.
Long Tian sendiri tidak mengetahui hal ini, karena mereka telah kembali kedalam istana.
Perebutan tempat duduk terakhir dan awal Long Tian menerima petir surgawi sangat kaya akan energi petir surgawi.
Energi ini dapat membantu para praktisi elite untuk memperkuat energi mereka, dan untuk membiasakan tubuh serta energi menerima energi petir surgawi.
Ini merupakan persiapan menuju ke basis berikutnya, dan dapat juga menjadi energi tambahan bagi mereka.
Perebutan dan pertempuran tempat kultivasi Long Tian menerima petir surgawi sampai terdengar di istana kerajaan.
Salah satu prajurit melapotkan kepada atasannya, dan mereka segera bergerak menuju alun alun kota untuk melihat apa yang terjadi.
Dilapangan alun alun ibukota tampak beberapa praktisi elite sedang bertempur.
Tempat itu sudah mirip seperti ajang pertempuran yang ramai, karena bukan hanya satu tempat yang terlihat ada pertempuran.
Tetapi ada tiga tempat yang menjadi ajang perebutan para praktisi elite.
Segera beberapa prajurit menghentikan pertarungan, dan mencegah mereka untuk menempati lapangan alun alun ibukota.
Para praktisi elite terpaksa menghentikan pertarungan mereka, bukan karena mereka takut kepada prajurit itu.
Tapi yang mereka takutkan adalah para jendralnya, apalagi mereka sendiri menyaksikan ada pemuda dengan basis kultivasi lebih kuat dari mereka yang merupakan bagian dari kerajaan.
Alun alun ibukota terpaksa dijaga oleh beberapa pasukan, agar tidak terjadi pertumpahan darah.
Sedangkan Long Tian yang disambut oleh Can Sui sekeluarga sedang bersantap bersama paman dan kakak sepupunya.
Sambil bersantap, Can Sui juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini, mereka akan diberangkatkan menggunakan artefak terbang menuju benua ungu.
Can Sui mengubah keputusannya dan akan ikut pergi bersama para peserta yang akan berlaga disana.
Tapi Can Sui akan tetap bersembunyi dan menghubungi beberapa praktisi yang masih setia kepada sekte mereka.
Setelah menunggu dengan sabar, akhirnya hari keberangkatan mereka telah sampai.
Saat ini, Long Tian telah berusia tujuh belas tahun dan dengan basis kultivasi Raja Bumi tahap pertengahan, nampak lebih berwibawa.
Empat peserta lainnya menganggap Long Tian adalah pemimpin mereka.
Biarpun usia Long Tian lebih muda dari mereka, tapi dia memiliki basis kultivasi yang jauh lebih tinggi dari mereka.
Empat pemuda yang menjadi peserta memiliki basis kultivasi Kekosongan Agung tahap awal.
Mereka merupakan pemuda jenius di tempat mereka dan dianggap jenius super di benua hijau.
Tapi di kompetisi yang akan diadakan di benua ungu, mereka masih dianggap kurang berbakat.
Ini juga karena pengaruh ketebalan energi dibenua hijau yang sangat tipis dibandingkan dibenua lain.
Memang dibandingkan dengan benua yang lain, benua hijau adalah benua yang paling tipis energinya.
Seperti benua biru, benua itu memiliki energi spiritual yang berbeda sedikit dengan benua hijau.
Tapi energi dibenua mereka lebih baik dan lebih murni dibandingkan dengan benua hijau.
Benua hijau adalah benua yang memiliki energi paling tipis diantara semua benua.
Perjalanan mereka memakan waktu satu bulan, Long Tian memanfaatkan waktunya dengan berkultivasi.
Sedangkan peserta lainnya yang melihat ketekunan Long Tian berkultivasi, menjadi termotivasi, mereka juga ikut berkultivasi untuk meningkatkan kekuatan mereka.
Setelah satu bulan perjalanan, sampailah mereka di benua ungu.
Dibenua ini, mereka dapat merasakan energi yang lebih baik dibandingkan dibenua hijau.
Perbandingan energi benua ungu dan benua hijau adalah di benua hijau sepertinya telah banyak polusinya, sehingga kualitas udara lebih kotor.
Sedangkan dibenua ungu, polusinya lebih randah, sehingga kualitas udaranya lebih baik lagi.
Dibenua ungu inu juga memiliki wilayah jauh lebih luas daripada benua hijau.
Mereka berhenti di sebuah alun alun kekaisaran benua ungu.
Can Sui tetap tidak terlihat dan tetap bersembunyi didalam artefak kapal terbang kerajaan benua hijau.
Sedangkan kelima peserta di pandu oleh beberapa praktisi kuat kerajaan benua hijau.
Peserta pertama yang datang kebenua ungu ini adalah dari benua biru, kemudian benua hijau.
Beberapa hari kemudian berturut turut, semua peserta dari berbagai benua hadir di benua ungu.
Terlihat beberapa peserta dari benua putih, merah dan hitam sangat mendominasi dan arogan.
Mereka bahkan memandang para peserta dari benua lain dengan sangat remeh.
Banyak juga pengikut pengikut para peserta dari benua putih, merah dan hitam, mereka nampak sangat dielu elukan oleh para penonton.
Dari benua putih, nampak seorang pemuda yang sangat mendominasi peserta dari benua putih itu.
Pemuda itu dianggap pemimpin dari peserta yang mewakili benua putih.
Peserta benua putih terdiri dari tiga pemuda dan dua wanita.
Kedua wanita itu memiliki paras yang luar biasa cantik dan memiliki tubuh yang sangat menggiurkan.
Tapi kedua gadis itu memiliki mimik wajah yang sangat dingin.
Mereka hanya mau tersenyum kepada pemuda pemimpin peserta dari benua mereka dan nampak mengagungkannya.
Basis kultivasi pemuda yang memimpin peserta benua putih adalah Maharaja Bumi Agung tahap awal.
Pemuda yang bernama Tung Pan ini memang merupakan jenius super di benuanya.
Dia berasal dari sekte Siau Jin yang merupakan sekte terkuat setelah sekte Ta Cang hancur.
Pemuda berumur dua puluh dua tahun ini sangat arogan dan mendominasi peserta dibenuanya.
Pemuda bernama Tung Pan inilah yang diharapkan akan menjadi penerus sekte mereka.
Dan dengan usia yang masih sangat muda, dia telah menerobos basis kultivasi Maharaja Bumi Agung.
Maka dia diharapakan akan menerobos basis kultivasi lebih tinggi dari semua praktisi yang ada dibenua Putih.
Sedangkan disebelah kanannya adalah seorang pemuda berumur dua puluh lima tahun yang juga menjadi peserta turnamen dua puluh lima tahunan.
Pemuda kedua ini bernama Song Suang, dia memiliki basis kultivasi Maharaja Bumi tahap pertengahan.
Pemuda ini sangat tenang, tapi tatapan matanya sangat dingin dan kejam, seakan akan telah membunuh ratusan orang.
Pemuda yang berdiri disisi kiri Tung Pan adalah li man, yang berumur dua puluh empat tahun, dia memiliki basis kuktivasi Maharaja Bumi Tahap akhir.
Pemuda yang bernama Li Man ini memiliki sifat yang periang dan cuek dengan kondisi disekitarnya.
Sedangkan dua gadis yang berjalan dibelakang mereka adalah gadis kembar yang berasal dari klan Lu.
Gadis yang memakai pakaian berwarna putih dan yang berumur sembilan belas tahun bernama Lu Thing dan memiliki basis kultivasi Maharaja Bumi tahap awal.
Gadis yang berpakaian merah muda dan berumur sembilan belas tahun bernama Lu Siang memiliki basis kultivasi yang sama dengan kakaknya.
Lu Siang hanya lebih muda beberapa jam dari kakaknya Lu Thing.
Kedua gadis ini memandang semua peserta dengan dingin, tidak ada sedikitpun terlihat senyuman dikedua bibir seksi gadis itu.
Long Tian memperhatikan para peserta yang dirasakannya memiliki kekuatan yang lebih kuat darinya.
Para pendukung dan tetua yang membawa mereka, sangat membanggakan peserta mereka.
Karena dari basis kultivasi mereka, kompetisi kali ini, mereka sangat yakin akan dapat menjadi juara pertama dan kedua.
Tidak heran mereka sangat sombong, karena memang mereka layak dengan kekuatan yang cukup hebat itu.
Long Tian juga memperhatikan peserta yang lainnya, Long Tian tidak merasakan ancaman yang mengerikan dari peserta dari benua lainnya.
Karena itu, perhatian Long Tian, lebih difokuskan kepada peserta dari benua putih.
sekalian kalah kan tung pe
hahahhahah