NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Judul: KEBANGKITAN PENDEKAR ABADI

Deskripsi:
Ling Chen, seorang pemuda tangguh yang penuh dengan pengalaman pertempuran, terjebak dalam perjalanan menuju takdir yang lebih besar. Setelah terluka parah oleh makhluk tingkat Emperor Bintang 9 di Hutan Terlarang, ia menemukan dirinya berada di ambang kematian. Namun, sebuah kekuatan misterius, Sistem Dewa Alam, terhubung dengannya, membuka jalan baru yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Dengan bimbingan sistem dan hadiah luar biasa yang diterimanya, Ling Chen bertekad untuk menguasai kekuatan baru, memperbaiki kesalahan masa lalunya, dan menaklukkan dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk legendaris. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya harus melawan kekuatan besar dari luar, tetapi juga menghadapi ambisi dan kesombongannya sendiri yang perlahan ia ubah menjadi kebijaksanaan.

Akankah Ling Chen berhasil mencapai puncak kekuasaan dan membalas dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 MURID LANGSUNG?

Satu hari sebelum keberangkatan ke Sekte Tianwu

Kota Silvermist dipenuhi dengan aktivitas sekte saat persiapan keberangkatan menuju dermaga kapal terbang terus berlangsung. Di balik hiruk-pikuk itu, sebuah pertemuan yang jauh lebih serius terjadi di salah satu aula kosong yang tersembunyi di sisi kota.

Tetua Mei berdiri dengan tenang di tengah ruangan. Cahaya lilin memantulkan bayangan samar di wajahnya yang tegas. Di hadapannya berdiri seorang pria tua dengan jubah hitam yang dihiasi pola-pola petir dan api—Tetua Dalam Wang Jun, salah satu figur berpengaruh dari Tetua Elemen. Sorot matanya tajam dan penuh otoritas, menunjukkan bahwa dia bukan orang yang biasa ditantang.

“Mei,” Wang Jun memulai dengan suara rendah namun penuh tekanan. “Kau tahu mengapa aku memanggilmu, bukan?”

Tetua Mei tetap tenang. “Saya mendengar sesuatu tentang Ling Chen dan cucumu, Wang Tianhao. Namun, saya tidak yakin apa urusannya dengan saya.”

Wang Jun mendengus kecil, ekspresinya berubah menjadi dingin. “Ling Chen telah melampaui batas. Menghina Wang Tianhao, cucuku, di depan umum adalah penghinaan langsung kepada keluarga Wang. Aku datang untuk memastikan dia dihukum. Sebagai Tetua Luar yang bertanggung jawab atas murid-murid seperti dia, kau harus menegakkan aturan.”

Tetua Mei mengangkat alis. “Menghukum Ling Chen? Dengan segala hormat, Tetua Wang Jun, tindakan apa yang telah dia lakukan yang melanggar aturan sekte? Jika ini hanya soal harga diri cucumu, saya pikir masalah ini bisa diselesaikan tanpa melibatkan hukuman.”

Mata Wang Jun menyipit. “Kau berani mempertanyakan perintahku? Keluarga Wang adalah salah satu pilar kekuatan Sekte Tianwu. Melindungi kehormatannya adalah kewajiban semua orang.”

Tetua Mei menatap balik tanpa gentar. “Dengan segala hormat, Tetua Wang Jun, Anda mungkin seorang Tetua Dalam dari Tetua Elemen, tetapi urusan sekte luar adalah tanggung jawab saya. Aturan sekte jelas. Tetua Dalam tidak boleh mencampuri urusan sekte luar kecuali dalam keadaan khusus.”

Wang Jun maju selangkah, suaranya menekan. “Jadi kau menolak perintahku? Apa kau sadar akan konsekuensi dari keberanianmu ini?”

Tetua Mei menegakkan tubuhnya, suaranya tetap tenang namun penuh ketegasan. “Saya hanya menjalankan tugas saya sesuai dengan aturan sekte. Jika Anda ingin turun tangan langsung, itu akan menjadi pelanggaran berat terhadap aturan yang Anda sendiri harus junjung. Apa Anda siap menghadapi dampaknya, Tetua Wang Jun?”

Hening mengisi ruangan. Wang Jun memandang Tetua Mei dengan tatapan tajam, tetapi jelas ada kemarahan yang ia tahan. Akhirnya, ia mengibaskan lengan bajunya dengan gerakan tajam.

“Baiklah,” katanya dengan nada dingin. “Jika kau begitu ingin melindungi murid itu, kita akan lihat berapa lama kau bisa bertahan. Tapi ingat, ini belum selesai.”

Wang Jun berbalik dan pergi, meninggalkan ruangan dengan aura dingin yang menyelimuti. Tetua Mei tetap berdiri di tempatnya, menghela napas panjang setelah pria itu menghilang dari pandangan. Ia tahu tindakannya barusan akan menempatkannya di bawah pengawasan keluarga Wang. Namun, ia tidak menyesal. Ling Chen adalah murid yang berharga, seseorang yang ia yakin memiliki masa depan besar, dan ia tidak akan membiarkan politik sekte menghancurkan potensi itu.

Di kejauhan, kabut tipis yang menyelimuti kota Silvermist mulai memudar, tetapi bayangan ancaman tetap terasa di udara.

Ruangan Tetua Mei

Langit pagi di Sekte Tianwu masih diselimuti kabut tipis yang beraroma lembab. Gunung-gunung yang mengelilingi sekte ini tampak seakan menahan nafas, mencegah sinar matahari menembus dengan cepat. Di aula utama Sekte Tianwu, suasana yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan ketegangan yang tersembunyi.

Ling Chen melangkah dengan tenang di koridor yang panjang, kaki-kakinya menghantam lantai batu yang dingin. Keduanya—dirinya dan Sekte Tianwu—telah melewati banyak hal sejak awal ia memutuskan untuk berlatih di sini. Namun, kali ini, ia dipanggil oleh Tetua Mei, salah satu dari sedikit orang yang sangat dihormati di sekte ini.

Begitu ia tiba di depan ruangan besar yang menjadi tempat pertemuan dengan Tetua Mei, ia berhenti sejenak, mengatur napasnya. Sebuah perasaan aneh menyelimuti hatinya. Ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar peringatan yang akan diberikan kepadanya.

Ketika pintu ruangan terbuka, ia melihat Tetua Mei sedang duduk di kursi kayu berukir, wajahnya tampak serius, berbeda dari biasanya. Hanya lampu-lampu minyak yang mengeluarkan cahaya lembut, memantulkan bayangan panjang ke dinding ruangan. Tetua Mei mengangkat pandangannya dan melihat Ling Chen yang berdiri di pintu.

“Ling Chen,” suara Tetua Mei tegas dan dalam, memecah keheningan di dalam ruangan. “Masuklah, kita harus bicara.”

Ling Chen berjalan masuk dan duduk di kursi yang disediakan, mempertahankan ketenangannya. “Apa yang terjadi, Tetua Mei? Mengapa saya dipanggil ke sini?”

Tetua Mei menatapnya beberapa saat, tampak seperti sedang menilai pikirannya. “Aku mendengar bahwa hubunganmu dengan Wang Tianhao semakin memburuk. Bahkan ada desas-desus yang mengatakan bahwa kalian akan terlibat dalam sebuah konfrontasi besar. Dan, aku juga mendengar kabar dari mereka yang lebih tinggi—dari mereka yang berada di tingkat yang lebih tinggi dari kita.”

Ling Chen tetap tenang, meskipun ia bisa merasakan ketegangan yang membalut kata-kata Tetua Mei. “Dan apa yang mereka inginkan, Tetua? Apa yang harus saya lakukan? Saya hanya bertindak berdasarkan apa yang saya rasa benar.”

Tetua Mei menghela napas panjang, matanya menatap lurus ke arah Ling Chen. “Ling Chen, ini bukan hanya tentang kau dan Wang Tianhao. Ini lebih besar dari itu. Keluarga Wang, terutama Wang Jun, memiliki pengaruh yang sangat kuat di dalam Sekte Tianwu. Dia adalah seorang Tetua Dalam, memiliki hubungan dengan banyak pihak berkuasa. Jika kau terus menantang mereka, kau akan memancing lebih banyak masalah yang akan datang. Tidak hanya dari mereka, tapi juga dari sekutu mereka yang mungkin lebih berbahaya.”

Ling Chen mendengarnya, namun senyumnya tak berubah. "Apa yang Anda khawatirkan, Tetua? Saya tahu risiko yang saya hadapi, tetapi ini bukanlah hal yang saya takuti. Jika mereka ingin datang, biarkan mereka datang."

Tetua Mei menatapnya dalam diam sejenak. Ada rasa kekhawatiran yang dalam di matanya, meskipun ia mencoba menyembunyikannya. “Kau tidak mengerti, Ling Chen. Mereka tidak akan berhenti hanya karena kau mengatakan begitu. Mereka akan merencanakan sesuatu yang jauh lebih besar. Ini bukan hanya soal rasa terhina, tetapi tentang kekuasaan. Mereka akan berusaha menghalangi jalanmu dengan segala cara yang mereka bisa.”

Ling Chen tetap tidak tergoyahkan. “Saya tidak takut. Saya lebih memilih melawan dengan cara saya sendiri daripada hidup dengan ketakutan.” Ia berkata dengan ketenangan yang luar biasa, seolah ancaman tersebut hanyalah gangguan kecil dalam perjalanan hidupnya.

Tetua Mei mengangguk pelan, namun wajahnya tetap penuh perhatian. “Aku tahu, dan itu adalah alasan mengapa aku ingin bicara denganmu lebih jauh. Ada banyak hal yang perlu kau ketahui sebelum kau terjun lebih dalam ke dunia ini.”

Ling Chen merasa ada sesuatu yang lebih penting yang sedang dipersiapkan oleh Tetua Mei. Ia menunggu dengan sabar.

“Aku ingin menawarkan sesuatu padamu,” kata Tetua Mei, akhirnya. Ia berdiri dan berjalan mendekat ke arah Ling Chen, matanya penuh dengan kedalaman pemikiran. “Aku ingin kau menjadi murid langsungku.”

Ling Chen terkejut, tetapi ia tidak menunjukkan keterkejutannya. “Murid langsung? Bukankah Anda tidak mengambil murid langsung dalam waktu yang lama?”

Tetua Mei tersenyum tipis. “Memang, aku jarang melakukan hal itu. Namun, aku melihat sesuatu dalam dirimu, Ling Chen. Kau memiliki potensi yang luar biasa. Keberanianmu, tekadmu, dan kemampuanmu yang tidak terlihat jelas di permukaan—semua itu adalah kualitas yang kuharap bisa dibimbing dengan benar.”

Ling Chen sedikit terdiam. Tawaran ini jauh lebih besar daripada yang ia duga. Jika ia menerima tawaran ini, hidupnya akan berubah secara drastis. Namun, ia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang langka, mungkin kesempatan terbaik yang bisa mengubah jalannya hidupnya.

“Kenapa saya?” tanya Ling Chen, mencoba mencari tahu lebih dalam. “Apa yang membuat saya layak untuk menjadi murid langsung Anda?”

Tetua Mei memandangnya dengan tajam. “Aku sudah melihat banyak orang dengan bakat luar biasa, tetapi hanya sedikit yang memiliki karakter seperti dirimu. Keberanianmu untuk berdiri melawan ancaman, dan keyakinanmu yang tidak mudah goyah. Itu adalah kualitas yang tidak dimiliki kebanyakan orang, bahkan di kalangan mereka yang lebih tua.”

Ling Chen berpikir sejenak, matanya berkelana ke luar jendela yang memperlihatkan lembah di bawah sekte. “Jika itu yang Anda tawarkan, saya akan menerima. Saya ingin belajar lebih banyak, dan saya merasa jika saya tetap di jalur ini, saya tidak akan mencapai potensi saya yang sebenarnya.”

Tetua Mei mengangguk dengan kepuasan. “Bagus. Namun, ingatlah ini—perjalanan ini akan penuh dengan ujian. Kau tidak hanya akan menghadapi kekuatan luar, tetapi juga banyak ujian batin yang akan menguji keteguhanmu. Hanya mereka yang kuat yang bisa bertahan di jalan ini.”

Ling Chen menatapnya dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. “Saya siap, Tetua Mei. Saya akan menghadapi semuanya, apapun yang datang.”

Tetua Mei berjalan menuju jendela besar di belakangnya, dan menatap keluar, seolah memandang jauh ke depan. “Baiklah. Maka kita mulai perjalananmu sekarang. Sebagai murid langsungku, kau akan dilatih lebih keras daripada yang lain. Kau harus siap dengan segala tantangan, termasuk mereka yang mungkin menginginkan kehancuranmu.”

Ling Chen mengangguk, matanya berbinar dengan semangat. “Saya tidak akan mengecewakan Anda, Tetua.”

Tetua Mei tersenyum tipis dan menoleh kembali ke Ling Chen. “Aku percaya padamu. Sekarang, bersiaplah untuk perjalanan yang tak terduga. Ini baru awal.”

Ling Chen berdiri dan menghadap Tetua Mei dengan sikap yang teguh. Di luar jendela, langit mulai berubah warna, menandakan bahwa dunia di luar Sekte Tianwu masih terus berputar. Namun bagi Ling Chen, dunia barunya, penuh tantangan dan kemungkinan, baru saja dimulai.

Ling Chen mendorong pintu kamarnya perlahan. Saat melangkah masuk, matanya langsung tertuju pada sosok Jin Feng yang sedang duduk bersila di sudut ruangan. Posisi lotusnya sempurna, dan napasnya stabil, menunjukkan bahwa ia tengah tenggelam dalam kultivasi mendalam. Ling Chen hanya melirik sejenak, lalu tanpa suara menuju kamar mandi agar tidak mengganggu.

Setelah membersihkan diri, ia mengenakan pakaian resmi Sekte Tianwu. Jubah putih dengan lambang pedang berwarna perak di dada memberikan aura gagah padanya, meskipun ia tetap merasa sedikit asing dengan simbol itu. Dengan langkah tenang, ia duduk bersila di sudut ruangan, mencoba menenangkan pikirannya. Namun, pikirannya perlahan melayang ke banyak hal—dari pertemuannya dengan Tetua Mei hingga dunia luas di luar sana yang belum ia pahami sepenuhnya.

“Sistem,” gumamnya pelan dalam hati. “Buka toko.”

Antarmuka tak terlihat segera muncul di hadapannya. Deretan teknik bercahaya dengan keterangan detail terpampang jelas. Teknik-teknik itu dibagi menjadi tiga kategori: rendah, menengah, dan tinggi. Matanya menyapu daftar itu, namun tatapannya berhenti pada satu teknik pedang tingkat menengah: Seni Pedang Mengalir.

“Sistem, berikan detail teknik ini.”

[Seni Pedang Mengalir: Teknik pedang menengah yang menggabungkan gerakan fleksibel dengan serangan tajam. Cocok untuk pengguna dengan dasar energi angin. Harga: 30.000 poin sistem.]

Ling Chen memikirkan hal itu sejenak sebelum memutuskan. "Beli teknik ini."

[Pembelian berhasil. Sisa poin sistem: 7.700.]

Dengan senyuman kecil, ia melanjutkan, “Sistem, sisanya gunakan untuk membeli beberapa herbal pemulihan.”

Sistem menampilkan daftar herbal yang tersedia. Ling Chen memilih beberapa herbal dasar yang berguna untuk menyembuhkan luka kecil dan memulihkan energi. Setelah semuanya selesai, ia membuka statusnya untuk memeriksa perkembangan dirinya.

[Status Ling Chen]

Nama: Ling Chen

Ranah Kultivasi: Pembentukan Inti, Bintang 1

Teknik Utama:

Lingkaran Cahaya Roh

Serangan Gelombang Angin

Gerakan Bayangan Angin

Seni Pedang Mengalir

Kekuatan Fisik: 130

Tekad: 150

Atribut khusus: Jiwa Pedang Merah Darah

Poin Sistem: 7.700

Poin Stat: Tidak digunakan

Ling Chen memandang statusnya dengan senyum kecil di wajahnya. "Masih banyak yang harus ditingkatkan," gumamnya pelan.

Namun, rasa penasaran mulai menyelinap di pikirannya. Dunia ini terlalu besar untuk hanya memahami kekuatan dirinya sendiri. Ia menyandarkan tubuhnya dan mulai bertanya, “Sistem, aku ingin tahu lebih banyak tentang dunia ini. Wilayah-wilayah besar, kekuatan utama, dan seperti apa hierarki di sini.”

Sistem mulai menampilkan informasi dunia dalam format antarmuka yang jelas.

[Dunia ini terbagi menjadi lima wilayah besar: Utara, Timur, Barat, Selatan, dan Wilayah Tengah. Masing-masing wilayah memiliki keunikan dan fokus kekuatan tersendiri. Wilayah Timur, tempat Anda berada, terkenal sebagai pusat seni bela diri. Sekte Tianwu termasuk dalam salah satu sekte terkuat di wilayah ini, menduduki peringkat ketiga.]

"Peringkat ketiga?" Ling Chen mengerutkan kening. "Lalu, siapa yang berada di atas Tianwu?"

[Sekte Gunung Jiwa di peringkat kedua dan Sekte Langit Berkabut di peringkat pertama. Kedua sekte ini memiliki fondasi yang sangat kuat dan kekuatan praktisi tingkat tinggi.]

Ling Chen mengangguk pelan, lalu bertanya lagi, “Bagaimana dengan wilayah lainnya?”

[Wilayah Utara dikenal dengan kekuatan fisik mereka, terutama dalam hal seni bela diri pertahanan. Wilayah Barat unggul dalam alkimia dan teknik formasi, menjadikannya pusat pengrajin. Wilayah Selatan terkenal dengan seni bela diri racun dan teknik rahasia yang misterius.]

Ling Chen mendengar dengan seksama, tetapi ketika sistem melanjutkan ke Wilayah Tengah, nadanya menjadi lebih serius.

[Wilayah Tengah adalah pusat kekuasaan dunia. Di sanalah Kekaisaran Langit Suci berdiri, sebagai otoritas tertinggi di dunia ini. Kekaisaran Langit Suci tidak hanya memiliki praktisi tingkat tinggi, tetapi juga teknologi spiritual dan militer yang melampaui wilayah lain. Kekuasaan mereka tidak bisa ditandingi, dan pengaruh mereka menyebar ke seluruh benua.]

Mendengar itu, Ling Chen terdiam sejenak. “Jadi Wilayah Tengah adalah puncak dunia ini?” gumamnya.

[Benar. Bahkan sekte-sekte besar dari wilayah lain harus tunduk pada otoritas Kekaisaran Langit Suci jika mereka ingin bertahan. Hanya sedikit individu atau organisasi yang berani melawan mereka.]

Ling Chen menyeringai kecil. "Kekaisaran tertinggi, ya? Sepertinya ada banyak hal yang menunggu untuk dijelajahi."

Malam itu, Ling Chen menutup interaksi dengan sistem dengan pemahaman yang lebih luas tentang dunia tempatnya berada. Dalam keheningan, ia fokus memulihkan energinya, tetapi pikirannya terus dipenuhi ambisi dan tujuan baru. Dunia ini penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan peluang besar bagi mereka yang cukup kuat untuk mengambilnya. Besok, perjalanan baru akan dimulai, dan Ling Chen siap menghadapi apa pun yang menanti.

______________________________________________

Apakah menurutmu Ling Chen akan menentang Kekaisaran Langit Suci di masa depan? Mengingat tekad dan ambisinya yang besar, apakah ia akan cukup kuat dan berani untuk menghadapi kekuasaan tertinggi di dunia ini, ataukah ia akan memilih jalur lain untuk mencapai tujuannya?

Wahhhh siapa tau alurnya bakal begini makin seru dan menegangkan pastinya!!!!

Dah terimakasih yang sudah membaca!!

See youu :)

1
Naim
up thot
إندر فرتما
kalau alur cerita ada sistem,alur cerita gak menarik untuk di baca,
hasbullah 123
cerita nya bagus cuma SANGAT JANGGAL MASA NOVEL INDONESI BERCAMPUR dengan bahasa ASING
Devan Wijaya
Membuat rasa penasaran
Rama Tayoo
semoga bisa sampai tamat thorr, dan harapan saya semoga MC nya jika harus memiliki wanita cukup 1 aja
Rama Tayoo: woke thoorrr
AHMAD FAJRIANSYAH: Siapp nanti akan ada alur Dimnaa sang MC ada wanita kokk dinantikan aja
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!