[Sedikit Dewasa karena mengandung unsur Liberalisme. Cerita ini juga mengandung Romance dan Action]
Dua gadis dengan wajah identik dan kepribadian berbeda dipertemukan di tengah hujan yang mengguyur Kota Roma. Demi menyelidiki hubungan di antara mereka pun bertukar tempat. Pertukaran identitas ini membawa mereka bertemu dengan Gionardo Alano mafia tampan nan kaya raya serta Dominic Acardi, teman sekolah yang menaruh rasa pada salah satu dari mereka. Cerita mereka bergulir di antara banyaknya musuh yang mencoba menyerang membuat bahagia jauh dari genggaman. Bagaimana kelanjutkan kisah mereka? Simak cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Misi Baru Gionardo
Gionardo mempererat pelukannya pada seorang gadis yang ada di kasurnya. Gadis itu menggeliat pelan dalam pelukan hangat Gio. Dia membuka mata dan melihat pemandangan indah, wajah tampan Gionardo yang sangat teduh dalam balutan kaos putih. Malam yang indah bersama Gionardo yang terkenal hebat di kasur dengan stamina luar biasa membuat lawan mainnya sering kali kuwalahan. Di waktu tidur seperti ini tidak akan pernah ada yang tau jika lelaki di depannya adalah orang yang kejam. Gio membuka matanya dan menguceknya pelan.
“Kau tidak membangunkanku” Kesal Gio pada wanita itu.
“Wajahmu sangat teduh bagaimana mungkin aku mengganggunya” Ucap wanita itu.
Gio bangun dari tidurnya “Pergilah”
Wanita itu adalah wanita yang dia temui di bar mewah di kota Roma sehari sebelumnya. Gio tentu saja sudah memakainya semalaman, bersenang – senang seperti biasa.
Wanita itu duduk dan meletakan tubuhnya di dada Gio “Kau sangat hebat” Puji wanita itu mengingat permainan panas mereka semalaman dan rasa puas yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya dengan lelaki mana pun sampai dia bertemu Gionardo Alano.
“Aku memang hebat, tapi pergilah” Usir Gio lagi.
“Hubungi aku lagi, jika kau ingin menginginkannya” Wanita itu mengambil bajunya yang semalam dibuang Gio dan memakainya lagi. Dia meletakan kartu nama di meja kamar Gio sebelum meninggalkan tempat itu berharap akan ada waktu dimana Gio akan menghubungi dirinya lagi untuk mengulang malam panas mereka.
Fransesco masuk dan melihat tuanya “Anda sudah bangun”
“Ya.. cukup menarik untuk satu malam tapi tidak untuk seterusnya” Gio mengambil kartu nama itu dan melemparnya ke tempat sampah.
Fransesco mencoba mengalihkan pandangannya dari 5 karet pengaman dan cairan putih yang berserakan di lantai kamar Gio. Seperti yang dia tahu tuannya memang selalu seenaknya.
“Saya akan meminta pelayan membereskannya” Fransesco keluar karena menegetahui Gio yang masih belum fokus sepenuhnya.
Gio tersenyum mengingat kejadian semalam. Dia sangat bangga dengan kemampuannya. Bagaimana erangan wanita itu dan puji – pujian yang diteriakan wanita itu di depan wajahnya seiring dengan gerakan dan tempo yang dia lakukan.
“Aku sungguh sangat ingin menemukanmu dan menyimpanmu di sini selamanya” Katanya jika teringat kembali dengan wanita yang dia temui di depan bar. Gio sangat menyesal karena dia tidak mengejar wanita itu. Sekarang wanita itu selalu ada mimpinya dan semua wanita yang dia gunakan rasanya selalu membuatnya membayangkan wanita itu. Namun, Gio berani bertaruh kalau segalanya akan berbeda.
“Aku pasti sudah gila” Rutuk Gio setelah sadar.
***
Gio duduk di ruang kerja sambil menyalakan sistem komputer untuk mengecek seluruh usahanya berjalan lancar. Ssaat ini dia sedang memikirkan untuk semakin meneguhkan kekuasaanya di Roma dengan menambah bisnisnya agar dia tidak akan pernah tergeser.
“Tuan” Fransesco memanggilnya “Orang tua anda menginginkan anda untuk membereskan sesuatu dan kembali ke Milan untuk menemui mereka.” Lanjutnya setelah Gio memandangnya.
“Apa yang orang tuaku inginkan?”
“Mereka menginginkan Tuan untuk mengambil senjata baru yang diproduksi Ahmad Azari – teroris di timur tengah” Jelas Fransesco langsung
“Memangnya senjata apa?”
“Senjata itu memiliki bidikan yang sangat akurat, daya tembak yang kuat tapi dengan suara yang hampir tidak terdengar. Senjata itu akan dijual ke Amerika. Tuan Alano ingin kau mengambilnya sebelum dijual”
“Menarik… kalau begitu siapkan keberangkatan kita. Aku sangat penasaran juga bagaimana rasanya wanita timur tengah” Kata Gio dengan yakin.
Fransesco tidak heran, Gio memang seperti itu. Dia akan melakukan apapun untuk mensukseskan tugas yang diberikan ayahnya dan berpesta dengan wanita cantik setelah itu.
“Kau sudah mengirim kepala mereka ke tempat Kylian bukan?”
“Sudah,Tuan. Mereka akan sangat menyukai kejutan dari anda”
“Aku sangat ingin melihat reaksinya. Apa dia sungguh berpikir 6 orang bisa membawaku?” Gio tertawa.“Minta salah satu pelayan membereskan pakaianku”
Fransesco menunduk dan mengangkat kepalanya tanda dia mengiyakan permintaan Gio. Sekarang Frasesco akan menyiapkan helikopter milik keluarga Gio yang akan membawa mereka ke Irak di timur tengah.
***
“Tuan tidak memiliki rencana?” Tanya Fransesco setelah mereka menginap di hotel mewah yang ada di negara itu.
“Aku pergi tanpa rencana, tapi pulang dengan kemenangan”
“Barang itu pasti dijaga dengan ketat. Saya dengar senjata itu dibeli seharga $2000000”
“Kau mengenalku aku akan mendapatkanya dengan mudah”
Ya benar, lelaki itu dilahirkan untuk menjadi hebat. Fransesco pun yakin jika Gionando bisa merubuhkan penjagaan disana dengan mudah.
“Kita akan berangkat sebentar lagi” Gio menggunakan rompi anti peluru di balik pakaiannya mencegah tubuhnya tertembak.
Mereka menuju bangunan tua yang sepertinya tidak terpakai lagi. Di depannya di jaga banyak orang bersenjata laras panjang. Sesuai dugaan Fransesco. Sekarang Gio akan menyamar sebagai turis yang tersasar dan melumpuhkan mereka. Dengan mudah lelaki itu menyingkirkan mereka. Gio sudah meminta Fransesco mematikan sistem keamanan mereka terlebih dahulu. Gio masuk ke dalam dan melumpuhkan penjagaan mereka. Dia masuk dan mengambil senjata yang mereka cari. Gio melakukanya seorang diri dan melumpuhkan hampir dua puluh orang disana.
Sesuai dugaannya tidak membutuhkan waktu lama untuk Gio keluar kembali dengan satu koper hitam ditanganya.
“Periksa”
Fransesco memeriksa barang yang Gio bawa. “Benar ini barangnya”
“Mudah sekali. Sekarang aku hanya butuh wanita”
“Misi sukses, Tuan”
“Sekarang saatnya merayakan kemenanganku, kau harus mencarikan Wanita yang cantik”
***
Sekarang Gio sedang berbaring dan di atasnya ada seorang wanita dengan mata indah dan dada besar yang mendesah sambil duduk di tubuh Gio. Ini adalah cara terbaik untuknya menikmati kemenangan yang dia dapatkan.
“Punyamu sangat besar” Komentar Wanita itu sambil terus mendesah.
“Tentu saja dan aku sangat kuat” Gio menjatuhkan wanita itu. Mengukungnya tepat di bawah Gio. Wanita itu menyentuh wajah Gio dan merasakan bekas kumis dan janggut lelaki itu yang sudah di cukur bersih juga lengan berotot yang menggoda. Dada lelaki itu juga sangat lebar dan bidang.
Gio mencium leher wanita itu dan meninggalkan jejak – jejak merah. Merespon ciuman Gio di lehernya dengan desahan – desahan seksi. Gio adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa indah. Gio memandang wajah wanita itu dan dia seperti melihat wajah wanita yang dia temui di depan bar di Roma dan membayangkanya membuat perasaan menginginkannya semakin besar.
“Mi fai impazzire di te” Tanpa sadar Gio mengucapkan Bahasa Italia yang berarti kau membuatku gila secara spontan.
“What?” Wajah heran wanita itu membuatnya sadar kalau wanita di depannya bukan yang dia inginkan.
“Lakukan yang kau bisa” Gio mengangkat tubuhnya dan kembali berbaring meminta agar wanita itu bisa melakukan yang terbaik untuk memuaskan hasratnya yang menggebu - gebu.
“Kau benar - benar enak” Kata wanita itu sambil menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Gio.
Sampai saat ini Gio mendapati tidak seorang wanita pun lepas dari pesonanya. Tidak pernah ada yang menolaknya - menolak apa pun keinginan Gio. Mereka rela dijadikan pelampiasan sesaat. Ataupun rela mengemis untuk memiliki sedikit waktu dengannya.
Km jg semangattt