NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha / Careerlit / Chicklit
Popularitas:536.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arias Binerkah

Ariana, dibenci oleh suaminya dan mertua karena melahirkan anak yang buta, juga karena pekerjaan Ariana sebagai guru honorer yang dianggap tidak bisa membantu perekonomian keluarga.

Masalah semakin pelik di saat anak mereka terserang virus misterius yang menyebabkan kedua kaki nya lumpuh dan membutuhkan banyak biaya, pengobatan tidak ditanggung seratus persen oleh asuransi. Ariana pun dicerai oleh suaminya.

Ariana sangat mencintai puteri semata wayangnya meskipun cacat dan membutuhkan banyak biaya.. Ariana harus berjuang keras untuk mendapatkan uang agar anak nya sembuh dan tidak lumpuh permanen , Ariana terus berusaha agar punya banyak uang, Dia juga punya mimpi ada biaya untuk operasi mata puteri nya agar puteri nya bisa melihat indah nya dunia.. Dia pun iklas jika harus mendonorkan satu kornea mata nya...

Hmmmmm apa mungkin Ariana bisa mewujudkan mimpi nya dengan status nya sebagai guru honorer dengan gaji lima ratus ribu per bulan????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20.

“Iya Bun silakan..” ucap dua anak itu secara bersamaan.

Ariana cepat cepat menggeser tombol hijau..

“Ar, cepat pulang kamu! Arumi demam lagi!” suara Kakek terdengar sangat panik dan khawatir.

“Ya Allah kenapa Arumi...” ucap Ariana akan tetapi sambungan telepon sudah diputus oleh Kakek.

Ariana pun cepat cepat pamit mengatakan sebenar nya jika Arumi sedang sakit dan di hari lain akan diberi tambahan jam untuk mengganti kurangnya jam di hari ini..

Ariana melajukan motor nya dengan kencang untuk menuju ke rumahnya..

Ariana cepat cepat masuk ke dalam rumah yang pintu nya tidak dikunci..

“Ar, cepat kamu pesan taxi saja.. lebih baik Arumi di bawa ke rumah sakit, tubuh nya demam lagi.. itu sudah aku ganti baju nya. Aku juga sudah menyuruh Briana pulang malam ini agar menjaga Nenek di rumah..” ucap Kakek yang sudah memakai kemeja dan celana panjang untuk pergi.

Wajah Ariana terlihat sangat panik kedua matanya sudah mengalir air mata dia terus melangkah menuju ke kamar nya sambil mengambil hand phone nya untuk memesan taxi on line..

“Bu bagaimana Arumi?” tanya Ariana yang melihat Ibunya duduk di tepi tempat tidur dan Arumi terbaring..

“Tadi mau maghrib badannya demam lagi, terus sama Kakek sudah disuapi makan dan dikasih obat nya, juga dikasih obat penurun panas.. tapi ini masih demam.. Kakek khawatir kok bolak balik demam.. lebih baik di bawa ke rumah sakit saja Ar.. takut kenapa napa kalau terlambat ..” ucap Nenek yang terdengar sangat sedih kedua mata Nenek pun bengkak akibat menangis..

Ariana memegang kening Arumi dan benar memang terasa demam bahkan lebih tinggi suhu nya dari demam nya beberapa hari lalu..

Ariana cepat cepat memesan taxi on line. Nenek sudah menyiapkan tas besar berisi baju baju Arumi dan Ariana juga baju Kakek. Agar kalau disuruh opname tidak bolak balik. Andai tidak disuruh opname alhamdulillah, tidak rugi juga membawa baju baju untuk persiapan.

Tidak lama kemudian taxi yang dipesan oleh Ariana pun sudah tiba. Ariana menggendong tubuh Arumi..

“Bun.. maafkan Arumi...” suara lirih Arumi

“Rumi tidak bersalah...Rumi jangan sedih ya... biar Arumi selalu sehat.. jangan begitu kamu pikirkan Bunda yang kerja cari uang..” ucap Ariana sambil terus melangkah keluar dari kamar.

“Jangan pikirkan juga Nenek dan Kakek ya..” Ucap Nenek yang melangkah di samping Ariana. Sedang Kakek di belakang mereka sambil membawa tas besar..

“Kita tinggal ya Nek, Briana sebentar lagi datang. Biar Arumi segera diperiksa dokter.” Ucap Kakek.

Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil taxi, Ariana memangku tubuh mungil Arumi..

Beberapa menit kemudian mobil taxi on line pun sudah sampai di rumah sakit. Ariana terus menggendong tubuh Arumi menuju ke bagian pendaftaran dan seterusnya langsung ke ruang periksa..

Kakek menunggu duduk di kursi di luar kamar periksa. Tubuh mungil Arumi sudah berbaring di atas tempat tidur di kamar periksa..

“Sejak kapan demam nya?” tanya Pak Dokter yang tengah memeriksa Arumi.

“Tadi menjelang maghrib tapi tiga hari lalu juga demam Dok.. saya khawatir virus itu aktif lagi di tubuhnya..” ucap Ariana yang wajahnya sudah sangat tampak kacau balau karena sedih dan khawatir. Kepala nya pun juga nyut nyut an karena pengeluaran pasti akan membengkak.

“Langsung Ibu bawa ke lab ya untuk ambil sampel darah nya, lab tutup jam sembilan, saya kasih surat pengantar agar cepat dikerjakan.” Ucap Dokter lalu melangkah menuju ke kursi kerja nya.

“Baik Dok.” Ucap Ariana sambil merapikan baju Arumi lalu digendong nya.

“Kalau berat bisa ditaruh di brankar minta tolong perawat untuk membawanya ke lab Bu.”

“Iya Dok, terus ini bagaimana Dok?” tanya Ariana sambil menerima surat pengantar dari Pak Dokter.

“Sehabis dari lab Ibu ke sini lagi ya.. saya berada di sini sampai jam dua belas malam.” Ucap Pak Dokter.

“Semoga saja negatif hasilnya, demam bukan karena virus yang aktif lagi.” Ucap Pak Dokter..

“Amminnn. “ ucap Ariana lalu cepat cepat pamit ke luar untuk menuju ke bagian Laboratorium .

“Gimana Ar?” tanya Kakek sambil menatap Ariana yang masih menggendong tubuh Arumi.

“Kakek tunggu di sini saja. Aku akan ke lab untuk mengecek darah Arumi. Habis itu ke sini lagi, Dokter perlu hasil lab itu sekarang.” Ucap Ariana dan dia cepat cepat melangkah sambil menggendong tubuh mungil Arumi. Bagi Ariana tubuh Arumi tidak terasa berat apalagi jika dalam keadaan sakit seperti itu rasa rasa nya Ariana ingin terus memeluknya tidak ingin melepaskannya.

Ariana terus melangkah menuju ke gedung bagian laboratorium yang sudah berkali kali dia datangi.

“Bun nanti diambil darah ku ya?” suara lirih Arumi terdengar sedih dan takut.

“Iya Sayang , kita berdoa semoga tidak ada virus itu lagi ya.. nanti sakit sebentar saat di suntik diambil darah nya.. nanti habis itu Bunda usap usap biar tidak sakit ya...” ucap Ariana sambil mendekap erat tubuh Arumi.. jika diizinkan suruh menggantikan rasa sakit Arumi dia benar benar iklas..

Beberapa menit kemudian Ariana sudah sampai di gedung bagian laboratorium.. dia langsung ke tempat bagian uji darah yang pernah dia datangi untuk uji darah Arumi yang beberapa kali sudah dilakukan. Ariana juga memberikan surat keterangan dari Pak Dokter pada petugas Laborarium itu.

“Bu, kita bisa ambil sampel darah sekarang tapi hasil nya tidak bisa malam ini. Meskipun kita lakukan uji malam ini waktu tidak cukup Bu.. kami jam sembilan sudah tutup ini sudah jam delapan lebih. Bagaimana mau ambil darah sekarang atau besok pagi sekalian. “ ucap petugas pendaftaran.

“Ambil darah sekarang saja Mbak..” ucap Ariana.

“Baik lah.. silakan masuk.” Ucap petugas pendaftaran itu. Ariana terus melangkah masuk sambil menggendong Arumi menuju ke ruang pengambilan darah.

Beberapa menit kemudian pengambilan darah Arumi sudah selesai. Arumi tidak menangis hanya meringis sebentar dan Ariana mengusap usap terus kepala Arumi saat proses pengambilan darah dan setelahnya mengusap usap lengan Arumi.

“Besok hasil akan langsung kami kirim ke Pak Dokter Bu, silakan sekarang ke ruang Pak Dokter untuk mendapatkan saran selanjutnya.” Ucap petugas Laborarium.

“Baik, Terima kasih.” Ucap Ariana dengan santun..

“Bun.. kita belum boleh pulang Bun?” suara imut Arumi di dalam gendongan Ariana.

“Kita ke ruang Pak Dokter lagi ya...” ucap Ariana sambil kembali melangkah ke ruang Pak Dokter lagj.

Ariana sudah terbiasa bolak balik dari satu ruang ke ruang lain dari satu gedung ke ke gedung lain di lokasi rumah sakit itu sejak hadirnya Arumi tetapi dia tidak pernah mengeluh..

“Bagaimana Ar?” tanya Kakek saat Ariana sudah kembali ke ruang praktek dokter .

“Hasil jadi nya besok Kek..” ucap Ariana.

Beberapa saat kemudian Ariana sudah kembali masuk ke ruang Dokter itu. Dan menyampaikan kabar kalau sudah diambil sampel darah tetapi hasil nya besok jadi nya dan akan dikirim langsung ke pak Dokter oleh pegawai lab.

“Baiklah ini saya kasih sirup penurun panas. Lebih baik opname ya Bu.. biar bisa terpantau jika nanti demam lagi Ibu bisa panggil perawat atau Dokter.” Ucap Pak Dokter sambil memberikan obat pada Ariana. Selanjutnya Pak Dokter memanggil perawat agar membawa Arumi ke kamar rawat inap dengan brankar.

“Opname Pak, Dokter khawatir kalau nanti malam demam lagi..” ucap Ariana saat keluar dari ruang Dokter dan Arumi pun sudah berbaring di atas brankar air mata Arumi meleleh dari kedua ujungnya. Dia tahu Bunda nya akan keluar banyak uang lagi.

Brankar yang membawa Arumi terus berjalan menuju ke kamar perawatan.. Ariana berjalan di belakang perawat yang mendorong brankar Arumi di samping Kakek yang membawa tas besar..

Sesaat ArIana dan Kekek melihat dua sosok yang sudah mereka kenal berjalan dari arah yang berlawanan..

1
Isabela Devi
semoga Arumi mau Nerima Fadli jadi ayahnya
Siti Naimah
ternyata sudah tamat saja.terikasih mbak author telah menghibur kami2 para pembaca.ditunggu karya berikutnya/Heart//Heart/
Arias Binerkah: Terimakasih kasih juga Kakak ku 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰 sudah ada novel baru nih Kak3 yuukkk ramaikan lagi 🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Sri Rahayu
Terima kasih Author cerita TAMAT dgn akhir happy ending, kisahnya bagus seneng bacanya...ditunggu karya Author selanjutnya 😘😘😘
Arias Binerkah: Terimakasih kasih juga Kakak ku 🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰 sudah ada novel baru nih Kak, yukkk ramaikan lagi 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
lemparin aja pas di tengah laut 🤭🤭🤣🏃🏃
Ai Emy Ningrum: pasti semua readers setuju juga /Good//Good/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: buat mainan nya doang, ditelan, dilepeh,ditelan dilepeh 🥴🤣🤣
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
orang tua tiri tapi menerima Arumi dan sayang sama Arumi dgn tulus, lah kamu siapa? skrg teriak2 ngaku Oma nya, hhhh bener2 gak punya malu 🥴😒
Ai Emy Ningrum: Kata bang Haji Oma Irama... "sungguh terlalu " 🕺🏻💃🏻
total 1 replies
Putu Suciptawati
terima kasih ceritanya kak, memang bener didunia nyata ada ayah yg membuang anaknya yg cacat. ada juga anaknya ga dibuang tapi disembunyikan dari dunia luar
Arias Binerkah: Terima kasih juga Kakak ku 🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Arias Binerkah: benar itu kak
total 2 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah akhirnya mereka happy ending ya, bahagianya 😍😘❤️
Arias Binerkah: alhamdulillah... Terima kasih Kak 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ya allah beneran ini kk thor.. tamat.. hauuuuuuuwaaaaaa
aq g rela kkk thoorrrrr
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: mbooohhh /Facepalm/
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: kha trus piyeeee
total 16 replies
Sri
bagus sih , hehe cuma blm puas krn kurang panjang ceritanya
Sri
respon yang bagus
Sri
hiihhh...
sekarang baru diakui, dulu dihina & diusir
Hana Roichati
terimakasih kak, bagus ceritanya bisa diambil hikmah nya pd saat orang diatas lupa n tidak mau melihat bawah, akibatnya ada angin kencang jatuhlah
Arias Binerkah: Terima kasih juga Kak, iya benar dan jika kita sedang di bawah jangan sedih dan putus asa.. dengan berusaha, berdoa dan berelasi dengan orang orang baik insya allah akan bisa melewati masa masa sulit
total 1 replies
indy
sangat menginspirasi. terima kasih kakak
Arias Binerkah: Terima kasih Kak 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Rahma
y udah tamat aja Thor pdhl ceritanya bagus thor
yumna
udah tmat aja ka author
Star Ir
Saya pernah nonton podcast di tv ada cewe yg berkebutuhan khusus dia di buang sama ke 2 ortunya tp kayaknya masih 1 daerah ya soalnya dia bilang sering ketemu sama tuh 2 org itu tp mereka diem aja pas tau tuh 2 org ortunya ya kecewa lah dia bilang di tv gak akan maafin ke 2 ortunya sampai kapanpun, kalau gak salah tuh cewe konten kreator ya makanya di undang di tv.
Sri: waduh keterlaluan banget tuh ortu buang darah daging sendiri hanya gara2 dia berkebutuhan khusus
total 1 replies
Akbar Razaq
Gimana bisa menjaga mulut dan etikanya wong rasa malu aja ndak ada.
Sunaryati
Astaga benar-benar Respati dan ibunya sudah tidak waras, apa tak ingat bagaimana tindakannya pada Arumi dan Ariana dulu. Manusia tak tak punya malu, Arumi saja masih selalu terpatri bagaimana hinaan dan penolaan kalian padanya, yang ada nanti kalian langsung diusir.
Putu Suciptawati
dou kemaruk bin serakah yg ga tahu malu mau memeras arumi apa ga ingat perlakuan mereka dulu wkt arumi msh lumpuh dan buta? ga mau mengakui arumi anak skr enak aja mau harta arumi...ingat ya res ayah sambung dan ayah angkat arumi orang paham hukum.. bs2 kamu nanti dpt tempat berteduh dqn makan qgratis di hotel prodeo
Jia
wah bener 2 yg g pny malu,malu y d gadai sama kambing,,,, mau minta rumah kayak minta permen.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!