Jasmine yang di jual oleh Ibu Tiri nya kepada Madam Grace sang Mucikari, berusaha melarikan diri, dia tidak menyangka hidupnya menjadi luar biasa saat dia berhasil pergi dan menjadi pengemis di jalanan.
Namun, satu bulan berlalu Jasmine sudah tidak tahan lagi hidup dalam pelariannya, di kejar-kejar dan di buru, ia selalu di rundung ketakutan akan tertangkap oleh Madam Grace dan Van Elrond, saat berada di hutan Jasmine menemukan jalan rahasia yang menuju suatu tempat dan ternyata jalan itu membawanya ke sebuah mansion mewah bak kastil besar seperti Istana.
Jasmine menyelinap masuk ke dalam kamar lalu ia mandi dengan di penuhi busa yang sangat banyak, melihat pakaian indah dan mewah Jasmine pun memakai nya dan pada saat yang bersamaan kepala pelayan masuk.
Jasmine terkejut, ia takut dirinya akan di penjara karena menyusup masuk ke dalam mansion.
Namun, kepala pelayan itu justru memanggilnya "Nyonya" dan menundukkan kepala.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion itu? Kenapa Jasmine mendadak menjadi Nyonya di mansion mewah yang sangat besar tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 11
Sesampainya di mansion milik Aland yang ada di London, mobil-mobil hitam itu berbaris rapi di halaman, dan para pengawal keluar dari mobil dengan membawa payung-payung hitam karena saat itu hujan semakin deras.
Harvest membuka pintu mobil, dan Aland keluar, saat memasuki mansion seluruh pelayan yang berbaris rapi, menundukkan kepala dan punggung mereka.
Tanpa memandang dan mengatakan apapun, Aland langsung berjalan masuk dengan langkah panjang, ia menuju ke ruang kerja miliknya.
Harvest mengikuti Aland dari belakang, melihat Tuan mereka sedang tidak memiliki suasana hati yang baik, para pelayan pun tidak ada yang berani menyapa.
Harvest hanya melambaikan tangannya pelan agar para pelayan segera bekerja kembali, dan tidak ada makan malam.
Aland melempar kan mantel besarnya di atas sofa besar berbahan kulit, dan duduk menghempaskan tubuhnya.
Harvest memungut mantel milik Aland dan berdiri di samping Aland.
"Saya siap menerima perintah Tuan." Kata Harvest.
Aland menghembuskan nafas nya perlahan, seolah membuang sedikit gumpalan gemuruh emosi di dalam dadanya.
"Atau jika anda benar-benar menginginkan Nona Moey menjadi istri anda, saya akan membereskannya. Saya akan membawakannya untuk anda dan membunuh kekasihnya."
"Ku kira semuanya akan menjadi kejutan paling menyenangkan untuknya, diam-diam aku sudah menyiapkan semuanya." Kata Aland membuka dasinya.
Harvest terdiam, dia tidak tahan melihat Tuannya seperti itu.
"Dulu dia bukan orang yang yang seperti itu." Kata Aland.
"Dengan bertambahnya usia, orang bisa saja berubah Tuan." Kata Harvest.
"Kau tahu, Moey adalah satu-satunya orang yang selalu ada di samping ayahku ketika dia sekarat. Saat itu, aku tidak bisa mendekatinya karena dulu, aku tidak cukup berani dan memilih sembunyi darinya, namun dia bersikeras ingin selalu bertemu denganku, meski mendengar semua kabar dan semua rumor itu tentangku, katanya aku tetaplah pangeran impiannya. Hingga dia harus melanjutkan pendidikannya dan aku tak ingin menganggu kerja kerasnya mencapai impiannya. Cih...Tapi semua yang dia katakan palsu. Sekarang dia mengatakan tidak ingin menikah dengan Monster." Aland tertawa dengan mimik wajah yang merasa jijik.
Sejujurnya, Aland sudah memendam perasaan pada Moey sejak dulu, ketika Daniel Clayton masih hidup, dan hubungan kedua keluarga itu masih bagus, dan mungkin perasaan Aland masih sama sampai detik sebelum Moey mengatakan hal menyakitkan untuk Aland.
Terkadang Moey, datang ke mansion milik Daniel Clayton yang ada di London, karena mansion mereka ada di satu wilayah sehingga Moey mudah datang berkunjung, namun Aland selalu menghindar dan bersembunyi jika ada Moey.
Hingga Daniel Clayton menghembuskan nafas terakhirnya, meski Moey sering berkunjung dia tetap tidak pernah tahu, wajah Aland yang sebenarnya, karena di Mansion London pun tidak ada satu pun wajah Aland yang di bingkai.
"Tuan, saya rasa, Nona Moey tidak setulus itu, mungkin dia baik kepada ayah anda, karena sebenarnya dia juga penasaran tentang anda, saya berpendapat, Sander mengutus Moey untuk mendekati keluarga Clayton hanya untuk memdapatkan uang dan kekuasaan, setelah Tuan besar meninggal, Nona Moey bahkan sekalipun tidak pernah mengunjungi makam Tuan Besar." Kata Harvest.
Aland memang sosok yang kejam, dia mampu menekan musuhnya, namun untuk masalah hati dan cinta, Aland benar-benar polos dan tidak memiliki pengalaman yang bagus. Aland tertarik pada kepribadian Moey, karena Moey sangat perhatian pada sang ayah.
"Kita melakukan hal yang benar Tuan, untung saja, Nona Moey menunjukkan sifat aslinya, dan anda belum benar-benar menjadikannya istri anda. Semua orang termasuk Sander juga tidak tahu maksud dan tujuan anda, meski Sander sudah menipu anda tapi anda masih tetap ingin menjadikan putri sulungnya sebagai istri anda." Kata Harvest.
Aland menghembuskan nafas pelannya, dan menganggukkan kepalanya.
"Jangan ceritakan semua hal ini pada Barnett. Dia akan terluka." Perintah Aland.
"Lalu bagaimana dengan gadis yang ada di mansion Tuan? Barnett sudah mengira dia adalah istri anda."
Aland menaikkan kedua alisnya dan menekannya dengan telunjuknya yang panjang.
"Ada dua kemungkinan, Sander memang sengaja mengirim Gadis itu sebagai gantinya Moey dan gadis itu mengaku sebagai istriku, atau gadis itu datang seperti yang lainnya. Jika dia datang seperti yang lainnya dan dia belum melihat wajahku, jadikan saja dia pelayan seperti yang lainnya, karena dia juga sudah melihat terowongan itu, biar kan rumor dan kabar tentangku tetap mengakar, bahwa ada monster di dalam hutan yang memakan manusia, itu jika dia masuk melalui terowongan seperti yang lainnya.”
“Terowongan itu dulu di buat oleh ayah, agar aku tidak bosan, dan bermain semasa kecil dengannya. Sesampainya kita di sana, bongkar dan tutup terowongan itu. Semua pelayan akan kembali di terbangkan ke mansion-mansion yang lain, untuk pelayan yang bertempat tinggal di Kota B, seperti biasa pastikan mereka tutup mulut jika masih ingin bekerja dengan gaji yang enak dan ingin hidup enak." Kata Aland.
Ternyata orang-orang yang masuk ke dalam hutan dan menghilang, mereka di jadikan pengawal, dan pelayan, di mansion-mansion milik Aland, karena entah mereka sudah terlalnjur melihat wajah Aland, atau agar menjaga kerahasiaan semua yang ada di mansion milik Aland, maka Aland tak bisa melepaskan mereka begitu saja dan mereka semua tidak diijinkan kembali pulang menemui keluarga, atau nyawa mereka akan menghilang.
Hanya beberapa pelayan dan pengawal berasal dari Kota B yang benar-benar bisa di percaya untuk keluar masuk ke mansion, guna membersihkan mansion.
"Tapi tuan, terowongan itu memiliki banyak kenangan, ayah anda sendiri yang membangun terowongan itu, dengan kedua tangannya, jalur itu di buat agar memudahkan anda bermain di kolam bersama Tuan Daniel.” Kata Harvest.
"Kau punya solusi lain."
Harvest terdiam.
Aland menaikkan kedua alisnya.
"Tapi... Tuan..." Lanjut Harvest.
"Mengapa Barnett sangat yakin mengatakan jika gadis itu adalah istri anda?" Tanya Harvest.
"Aku juga tidak tahu. Jika dia sengaja berpura-pura tamatlah riwayatnya." Aland bangkit dan menjawab Harvest dengan acuh tak acuh sembari mengambil laptopnya.
"Biasanya, semua yang berhasil masuk ke dalam mansion mereka langsung menangis dan meminta ampun, mereka takut mati dan takut di hukum, tapi Barnett justru mengira dia adalah istri anda, kecuali jika dia memang suruhan Sander, dia pasti mengaku sebagai istri anda.”
Aland berhenti mengetik sesuatu di laptopnya, dan berpikir.
"Hubungi pengawal, periksa semua cctv." Perintah Aland.
"Baik Tuan."
Harvest hendak pergi, namun Aland memanggilnya lagi.
"Harvest..."
"Ya Tuan.."
"Saat sesampainya di sana, kau yang interogasi dia. Nasibnya akan di tentukan oleh jawabannya." Peringah Aland.
Harvest menganggukkan kepalanya.
"Saya akan persiapkan pesawat anda." Kata Harvest.
Harvest pun keluar dari ruangan Aland, saat itu Aland sudah berdiri dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya, ia melihat derasnya hujan malam itu.
Namun, pikirannya melalang buana memikirkan masa lalu.
Dalam hati, dan pikirannya, jika saja dulu ia lebih berani untuk mendekati Moey, apakah semuanya akan berbeda, namun tiba-tiba Aland juga teringat bagaimana Moey begitu mesranya dengan kekasihnya.
"Murahan..." Kata Aland lirih.
Aland menyambar tabletnya dan melihat lagi foto-foto dimana Moey begitu menikmati hidupnya di luar negeri bersama pria itu. Beberapa tahun Aland mengawasi Moey, dia tidak pernah sekalipun menjadi wanita murahan, dia elegan dan sangat dewasa, kepribadiannya pun begitu elite.
"Jadi selama ini hanya topeng?" Kata Aland.
Aland pun menaruh Tabletnya kembali, dan sekali lagi, kedua matanya tertuju ke arah hujan deras yang kini sudah berkabut.
Bersambung\~
Tu kan d tinggal dan d campakkan dua2nya…
untuk moey,,, sumpah lu g tahu malu bangett sumpah gedek bangey sama lu ,,, g ada harga dirinya sama sekaliii